a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan yang kata dasarnya "rencana" pada dasarnya merupakan
tindakan memilih dan menetapkan segala aktivitas dan sumberdaya yang akan
dilaksanakan dan digunakan dimasa akan datang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa depan, dipikirkan,
dipilih, dan ditetapkan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu dilaksanakan untuk
mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan
penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan
apa melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal. Dalam
kaitannya dengan pengambilan keputusan, perencanaan dianggap sebagai tindakan
mempersiapkan sejumlah tindakan untuk masa yang akan datang dengan jalan
membuat keputusan-keputusan sekarang. Berdasarkan alur pemikiran ini, Anderson
dan Bownman mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses mempersiapkan
seperangkat keputusan bagi perbuatan masa akan datang. Melalui pengambilan
keputusan inilah semua tindakan (aktivitas), cara melakukan aktivitas, sumberdaya
yang dibutuhkan, dipikirkan, dipilih dan ditetapkan/diputuskan untuk disikapi dan
dijalankan di masa depan untuk mencapai tujuan.
Sebagai suatu proses, penyusunan suatu perenacaan harus mengikuti tahap-
tahap tertentu. Tahap-tahap perencanaan yang dimaksud, adalah:
a. Perumusan tujuan. Pada tahap ini penyusun perencanaan harus merumuskan
tujuan yang hendak dicapai di masa yang akan datang. Tujuan yang harus
dirumuskan ada yang sifatnya umum dan ada yang khusus. Tujuan umum
merupakan tujuan jangka panjang, yang pencapaiannya memerlukan waktu yang
relatif lama. Sementara tujuan khusus, merupakan tujuan sementara yang
pencapaiannya dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Berdasarkan
rumusan tujuan-tujuan tersebut nantinya dipikirkan, dipilih, dan ditetapkan
tugas-tugas pokok yang akan dikerjakan secara tepat untuk pencapai tujuan itu
sendiri.
b. Perumusan kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaimana usaha untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam bentu batas-batas tindakan-
tindakan yang terkoordinir, terarah, dan terkontrol
c. Perumusan penentuan yakni prosedur, wewenang/kewajiban dari masing-
masing komponen (sumberdaya), yang dapat menghindari terjadinya tumpang
tindih selama kegiatan dilaksanakan.
d. Perencanaan skala kemajuan, yakni merumuskan atau menentukan standar hasil
yang akan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas pada waktu tertentu baik
yang sifatnya kuantitatif maupun yang kualitatif. Dengan adanya perencanaan
skala kemajuan ini, selama kegiatan manajemen berlangsung dapat diketahui
apakah tujuan-tujuan yang sifatnya sementara tadi dapat dicapai atau tidak
artinya, setiap saat dapat dikontrol hasil-hasil yang dapat diperoleh oleh masing-
masing bidang kegiatan.
e. Perencanaan yang bersifat menyeluruh, maksud setelah tahap a s/d d
dirumuskan dengan baik, maka dapatlah disusun suatu perencanaan secara
menyeluruh sehingga terbentuk satu perencanaan yang sempurna.