Laporan Praktikum Identifikasi Dermatofitosis PR
Laporan Praktikum Identifikasi Dermatofitosis PR
LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI DERMATOFITOSIS
Disusun oleh :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
kontak dengan jamur dalam jangka waktu yang lama. Jamur yang
infeksi ini dengan tipe terbanyak adalah tinea korporis diikuti dengan tinea
jamur. Khusus untuk infeksi kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita
sama seperti trauma pada kuku, psoriasis dan bahkan beberapa kanker
mengalami onikomikosis.
1.2 Perumusan masalah
mengalami onikomikosis.
TINJAUAN PUSTAKA
(Verma, 2008).
yang telah dikenal, 17 spesies diisolasi dari infeksi jamur pada manusia, 5
(Budimulya, 2007).
berbeda beda pada tiap negara (Abbas, 2012). Penelitian World Health 9
Organization (WHO) terhadap insiden dari infeksi dermatofit menyatakan
20% orang dari seluruh dunia mengalami infeksi kutaneus dengan infeksi
tinea korporis merupakan tipe yang paling dominan dan diikuti dengan
mungkin melambat atau sedikit cepat dan diameter dari koloni bervariasi
tergantung pada jenis itu. Mungkin saja putih seperti wol halus yang
cepat dan matur dalam 10 hari. Diikuti inkubasi pada suhu 25 ° C pada
adalah endemic pulau Pacifik, Bagian tenggara Asia, dan Amerika Pusat.
Trichophyton adalah satu penyebab infeksi pada rambut, kulit, dan kuku
pada manusia.
terlibat di daerah tropis dan subtropis dengan iklim panas dan lembab.
Onikomikosis nondermatofita disebabkan oleh jamur (Fusarium spesies,
kuku, celah lipat kuku lateral, dan proksimal serta hiponikium. Setelah
lempeng kuku mulai dari ventral sampai bantalan kuku (nail bed). Seluruh
bagian distal atau lipat kuku lateral lalu menuju ke lempeng kuku
(Verma, 2008).
(Bramono, 2013).
BAB III
1. Gunting kuku -
2. Cawan petri Ø 15 cm
4. Cover glass -
2. Alkohol 70%
Gambar Keterangan
media SDA.
hasil,
(koloni atas)
(koloni bawah)
4.2 Pembahasan
Penyakit ini dapat terjadi pada matriks, nail bed, atau nail plate.
diabetes, trauma berulang pada kuku, pajanan lebih lama terhadap jamur,
(2000) ada tiga genus spesifik yang menginfeksi kulit dan jaringan
putih dan permukaannya seperti kapas dengan diameter 3,5 x 4,5 cm.
LPCB. Hasilnya diperoleh jenis jamur Rhizopus sp. dengan bentuk spora
Rhizopus sp. mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang membentuk
Sporagiofor ini biasanya dipisahkan dari hifa lainnya oleh sebuah dinding
Hopson, 2006).
non dermatofitosis.
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Bagi masyarakat
Bagi praktikan
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta: Balai Penerbit
2004. h. 7–18.
5. Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2010. Ilmu Penyakit Kulit Dan
Kelamin FK UI.
Indonesia.
7. https://www.academia.edu/36425404/Makalah_PENYAKIT_DERMATOFI
TOSIS
http://www.scirp.org/journal/NS/.
10. Nelson MM, Martin AG, Heffernan MP. Superficial fungal infection:
IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, editor.
11. Postlethwait dan Hopson. 2006. Modern Biology. Holt, Rinehart and
Winston. Texas.
13. Wollf K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis