Anda di halaman 1dari 14

Rencana Pemasaran Berbasis E-Commerce Untuk Bidang Usaha Penjualan Ikan Laut

Identitas
1. Judul Artikel : PDB Perikanan
Penulis : Badan Pusat Statistik
Sumber : www.swa.co.id
Tahun Terbit : 2018
Halaman :1
2. Judul Buku : Fishermen’s Direct Marketing Manual
Penulis : Baker, T.
Sumber : University of Washington
Tahun Terbit : 2007
Chapter : 1, 2, 3, 5 dan 15
3. Judul Artikel : Agricultural marketing information for selected commodities In
Malaysia
Penulis : Arshad, F. M., & Noh, K. M.
Sumber : Universiti Pertanian Malaysia
Tahun Terbit : 1994
Halaman : 1-19
4. Judul Artikel : Pemanfaatan e-commerce dalam dunia bisnis
Penulis : Irmawati, D.
Sumber : Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis
Tahun Terbit : 2011
ISSN : 2085-1375
5. Judul Artikel : Pemanfaatan web e-commerce untuk meningkatkan trategi pemasaran
Penulis : Mumtahana, H. A., Nita, S., & Tito, A. W.
Sumber : Khazah Informatika
Tahun Terbit : 2017
Halaman : 6-15
Daftar Isi

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..1
1. Pendahuluan……….……………………………………………………………………………2
2. Analisis…………..……………………………………………………………………………..3
2.1 Direct Marketing………….………………………………………………………………..3
2.2 Seafood Distribution System……………………………………………………………………….3
2.3 Landasan Teori Marketing Concepts……………………………………………………………..4
2.3.1 Pengertian Marketing.……………………………………………………………………….4
2.3.2 Situation Analysis………………………………………………...…………………4
2.3.3 Market Research……………………………………………………………………..4
2.3.4 Promotion……………………………………………………………………………4
2.3.5 Advertising……………………………………………………………………………………4
2.4 E-Commerce………………………………………………………………………………………….5
2.4.1 Pengertian E-Commerce…………………………………………………………………….5
2.4.2 Marketing on the Internet…………………………………………………………………...5
2.5 Business Plan Outline Rencana Pemasaran Berbasis E-Commerce…………………………..5
2.6 Metode Pembuatan Website………………………………………………………………………..8
2.6.1 Analisa Kebutuhan Fungsional Website…………………………………………………...9
2.6.2 Analisa Kebutuhan Non Fungsional Website……………………………………………..9
2.6.3 Perancangan Use Case Diagram………………………………………………………….10
2.6.4 Perancangan Activity Diagram…………………………………………………………….10
2.6.5 Perancangan Model………………………………………………………………...12
2.6.6 Struktur Tabel………………………………………………………………………12
2.6.7 Implementasi dan Uji Coba Sistem…………………………………………………12
3. Kesimpulan……………………………………………………………………………………13
4. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………13

1
1. Pendahuluan
Teknologi dan sistem informasi menjadi sangat penting bagi organisasi. Teknologi
informasi yang berkembang secara pesat menyebabkan banyak implikasi di semua jenis bisnis.
Pada saat ini, banyak UMKM yang memanfaatkan teknologi dalam berbisnis untuk meningkatkan
penjualannya. Menurut Mumtahana, Nita, dan Tito (2017), para pembisnis memanfaatkan
teknologi ini melalui e-commerce.
E-commerce dapat menunjukkan penggunaan teknologi di bidang perdagangan. Melalui e-
commerce, konsumen akan dapat membeli produk atau jasa yang diinginkan. Cara perdagangan
ini dilakukan dengan memanfaatkan internet. Tidak hanya konsumen, pedagang juga akan
mendapatkan keuntungan yang besar. Konsep dalam e-commerce tersebut disebut dengan business
to consumer serta business to business.
Banyak sektor bisnis yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah sektor perikanan,
khususnya hasil laut. Indonesia memiliki luas lautan sebesar 3,25 juta km persegi. Data Badan
Pusat Statistik (2018), menunjukkan nilai PDB perikanan berangsur meningkat sejak tahun 2011
(Rp154.545,2 Triliun) hingga tahun 2017 (Rp227.278,9 Triliun). Hal ini menjadikan sektor
kelautan mempunyai asset yang bernilai tinggi bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah
berusaha untuk meningkatkan produktivitas sektor tersebut dengan cara pemasaran yang terkini
yakni memanfaatkan teknologi dan sistem informasi.
Menurut Arshad dan Noh (1994), industri perikanan mempunyai skala besar dan skala kecil
untuk kegiatan komersial. Nelayan dengan skala kecil akan menangkap ikan di dekat pantai saja.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tidak banyak menggunakan keterampilan khusus serta
ditandai oleh produktivitas yang rendah. Hal ini menyebabkan tingkat kemiskinan tinggi dan outlet
pasar yang terbatas. Sedangkan, nelayan dengan skala besar mempunyai keuntungan lebih tinggi.
Ikan akan melewati tangan pengepul, grosir, dan pengecer sebelum sampai ke konsumen akhir.
Komoditas paling besar dari sektor perikanan di Indonesia adalah patin dan gurami (Badan
Pusat Statistik, 2018). Berdasarkan data tersebut terdapat peningkatan 31,76% ikan patin dan
peningkatan 68,15% ikan gurami pada tahun 2018. Hal ini adalah hasil kerja keras melalui
penangkapan impor illegal ikan dari Vietnam. Selain itu, produksi budidaya ikan lele juga
meningkat sebesar 6,32% dari kuartal 1-111 tahun 2015 ke kuartal 1-111 tahun 2018. Di Indonesia,
industry perikanan dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

2
Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan konsumsi ikan di Indonesia. Hal tersebut
menyebabkan adanya peluang bagi Indonesia untuk melakukan sistem pemasaran lebih besar.
Sistem pemasaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi yakni melalui e-
commerce yang efektif dan efisien.

2. Analisis
2.1 Direct Marketing
Menurut Baker (2007), direct marketing akan menunjukkan sistem pemasaran dengan
sistem pelaksanaan bahwa organisasi akan berkomunikasi secara langsung dengan konsumen yang
menjadi target untuk melakukan transaksi. Kegiatan direct marketing akan menghasilkan
pembelian, penyelidikan, atau dukungan untuk produk persuahaan. Melalui direct marketing,
aktivitas penjual akan mengefektifkan pertukaran barang dan jasa dengan pembeli, mengarahkan
usaha ke target audience dengan satu atau lebih media, serta menghasilkan respon dari pelanggan.
Direct marketing adalah aspek dari total marketing yang dapat melibatkan banyak hal.
Misalnya, marketing research, segmentation, evaluation, serta lainnya. Media yang digunakan
ada;ah direct response media. Contohnya, direct mail, telemarketing, interactive TV, print,
internet, dan lainnya. Media-media tersebut menunjukkan alat dimana direct marketing akan
mengimplementasikan komunikasi.
Dalam sektor perikanan, direct marketing dilakukan dengan cara menjual produk ke
pengguna akhir. Biasanya, ikan akan ditangkap oleh nelayan kemudian akan dijual ke pengelola.
Pihak pengelola akan menjual ke importir atau distribusi regional yang menjualnya ke pedagang
grosir lokal. Kemudian didistribusikan ke pengecer atau operator layanan makanan (Baker, 2007).

2.2 Seafood Distribution System


Distribusi makanan laut sangat penting untuk dipahami oleh pihak-pihak terkait,
khususnya nelayan. Menurut Baker (2007), nelayan harus dapat memahami sistem distribusi ikan.
Hal ini akan dapat bermanfaat supaya nelayan dapat mengidentifikasi pelanggan potensial dan
pesaing. Dengan demikian, nelayan bisa membangun posisi kekuattan dan kemampuannya. Sistem
distribusi ikan harus memastikan pasokan yang memadai, meminimalkan limbah, meminimalkan
risiko, memberikan kemudahan dan akuntabilitas di setiap tingkat rantai distribusi. Setipa pihak

3
yang berkepentingan harus memahami apa saja yang harus dilakukan, khususnya yang memiliki
hubungan dalam distribusi rantai penjualan ikan.

2.3 Landasan Teori Marketing Concepts


2.3.1 Pengertian Marketing
Marketing tidak sekedar berarti penjualan saja, meskipun penjualan adalah bagian dari
pemasaran. Marketinng mendefinisikan pembeli potensial dan kebutuhan konsumen dan
bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut Baker (2007), marketing dapat meliputi
beberapa hal. Misalnya situation analysis, market research, competitive analysis, promotion,
advertising, dan sales.

2.3.2 Situation Analysis


Situation analysis menunjukkan kegiatan analisis terkait beberapa hal. Pertama, terkait
dengan peran yakni menentukan siapa anda sebagai bisnis. Kemudian, terkait keinginan apa yang
akan dilakukan. Selanjutnya, terkait bagaimana cara mencapainya di pasar (Baker, 2007).

2.3.3 Market Research


Kegiatan market research akan menentukan pelanggan yang dituju. Hal tersebut akan
mendeskripsikan karakteristik calon pelanggan serta apa yang pelanggan inginkan. Selain itu,
dalam market research juga dapat mengidentifikasi pesaing dan produk pesaing (Baker, 2007).

2.3.4 Promotion
Kegiatan promosi menunjukkan hubungan masyarakat dari perusahaan. Hal ini akan
mengenalkan perusahaan serta produk yang akan dijual. Kegiatan promosi dapat dilakukan melalui
pers (Baker, 2007).

2.3.5 Advertising
Advertising adalah kegiatan pengiklanan produk. Kegiatan tersebut dilakukan, supaya
pihak luar mengenal produk perusahaan. Menurut Baker (2007), perusahaan dapat melakukan
promosi dengan iklan berbayar di surat kabar, majalah, radio, dan sebagian besar di internet pada
saat ini.

4
2.4 E-Commerce
2.4.1 Pengertian E-Commerce
Menurut Baker (2007), internet telah merevolusi cara pemasaran UMKM yakni dengan
cara menurunkan biaya promosi dan sekaligus memperluas jangkauan bisnis. Sebaliknya, masih
ada bisnis yang belum memakai atau cenderung mengabaikan internet dalam bisnisnya dan tidak
menderita akibatnya.
E-commerce adalah penggunaan komputer untuk mendukung kegiatan bisnis. Kegiatan e-
commerce akan membantu proses pemasaran dan promosi. Sistem e-commerce juga mencakup
banyak fungsi dalam bisnis. Misalnya tugas-tugas back-office yakni pemrosesan pemesanan,
pemenuhan, inventaris, dan tugas akuntansi.
Menurut Irmawati (2011), e-commerce mempunyai beberapa perspektif. Misalnya
komunikasi, proses bisnis layanan, dan online. Sistem e-commerce menunjukkan proses
pengiriman barangm informasi, layananan, atau pembayaran dengan komputer atau peralatan
elektronik lainnya. Melalui pemanfaatan teknologi, sistem ini akan menuju otomatisasi dari
transaksi bisnis dan aliran kerja. Sistem e-commerce akan meningkatkan layanan kualitas barang
dan kecepatan layanan pengiriman.

2.4.2 Marketing on the Internet


Dampak besar penggunaan internet sebagai sarana pemasaran adalah diintermediasi. Hal
ini menggambarkan adanya pengurangan biaya komunikasi langsung antara produsen dan
konsumen. Adanya pemasaran melalui internet akan melewati perantara dan jaringan distribusi
yang mahal (Baker, 2007).
E-marketing menggambarkan penggunaan internet dan teknologi terkait pemasaran.
Kegiatan marketing menggunakan internet dapat berupa kegiatan promosi, penelitian, periklanan,
dan sejumlah kegiatan lainnya. Aplikasi e-marketing yang paling umum adalah web bisnis. Situs
web akan mengumumkan kehadiran bisnis. Selain itu, menggunakan promosi email.

2.5 Business Plan Outline Rencana Pemasaran Berbasis E-Commerce


Berikut ini adalah outine untuk business plan terkait informasi untuk membuat rencana
pemasaran berbasis e-commerce (Baker, 2007). Tugas ini akan berusaha menghasilkan aplikasi e-
commerce yang akan digunakan oleh pelaku bisnis penjualan ikan laut.

5
1. Judul : Pembuatan Website “Jualan Ikan Laut Segar”
2. Executive Summary :
Rencana pemasaran berbasis e-commerce ini akan menggunakan aplikasi waterfall sesuai
kebutuhan pengguna. Aplikasi ini akan dirancang dengan hak akses sebagai administrator, owner,
dan konsumen. Aplikasi ini dibangun menggunakan teknologi website. Aplikasi ini akan dibuat
untuk sistem pemesanan dan pembelian secara online.
3. Deskripsi Bisnis :
Dalam tugas ini, akan dikembangkan aplikasi e-commerce sebagai salah satu strategi
pemasaran untuk para penjual ikan laut. Pengembangan aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan
pelaku bisnis memberi dan menerima informasi. Sistem pemasaran melalui website ini akan
mempunyai cara pembayaran atas penjualan ikan yang dapat dilakukan konsumen adalah COD,
sistem paypal, atau transfer.
a. Visi rencana bisnis ini adalah menjadi penyedia informasi dan penyedia produk ikan laut
segar dari laut Indonesia.
b. Misi rencana bisnis ini adalah memberi informasi kepada pelanggan terkait hasil ikan laut
serta memberikan produk ikan laut segar yang berkualitas.
c. Hours of operational adalah 24 jam dalam 7 hari untuk aplikasi website
4. Market :
a. Target pasar adalah semua kalangan yang telah bekerja.
Melalui e-commerce, pangsa pasar akan semakin luas baik di dalam atau luar negeri, serta
luar atau dalam kota.
b. Pesaing yang memungkinkan timbul adalah online shopping dari beberapa platform, seperi
shopee, tokopedia, Instagram, atau bisnis online lainnya.
c. Produk yang dijual adalah sebagai berikut ini:

6
Gambar 1. Jenis Ikan Laut yang Terdapat di Indonesia

7
5. Manajemen :
Tim manajemen akan terdiri dari owner, tim administrator, serta tim pembuat website.
6. Financial Data :
Estimasi biaya pembuatan website e-commerce dengan menyewa jasa pembuatan aplikasi
berbasis web sekitar Rp55.000.000,00. Penetapan harga ini terkait dengan platform e-commerce
yang digunakan, preferensi desain website, paket web hosting, konten, functionality, e-commerce
SEO, analytics, serta data backup.

2.6 Metode Pembuatan Website


Strategi pemasaran dapat beraneka ragam. Hal ini menyebabkan setiap pemilik bisnis harus
memikirkan baik-baik strategi pemasaran dan bagaimana tujuan bisnis dapat dipenuhi oleh
kegiatan marketing. Situs web akan mencerminkan tujuan pemasaran spesifik penjual. Misalkan,
penjual ikan menargetkan penjualan langsung ke konsumen, maka situs tersebut harus kaya dengan
informasi produk, resep, tema dengan konten memancing.
Situs web akan membutuhkan konten yang berbeda. Selain itu, website juga akan
menangani perintaan inventaris, pemrosesan pesanan, dan pelacakan pengiriman. Situs web yang
dirancang dengan baik akan berfungsi seperti tenaga penjualan yang disetel dengan baik yang
bekerja maksimal.
Berikut ini adalah tahapan untuk melakukan pengembangan aplikasi e-commerce, dalam
rencana pemasaran melalui website “jualan ikan segar”, yakni:
1. Tahap Analisa Kebutuhan
Tahap ini dilakukan untuk mengembangkan aplikasi e-commerce melalui pengumpulan data
dengan cara wawancara, pengamatan langsung, dan studi pustaka. Hasilnya akan digunakan
sebagai acuan dalam pembuatan desain model proses, model data, dan antarmuka pengguna.
2. Tahap Desain Sistem
Pada tahap ini akan mengunakan United Modelling Language (UML).
3. Tahap Implementasi
Pada tahap ini akan diterapkan aplikasi e-commerce sesuai kebutuhan pemilik website “jualan ikan
laut segar”.
4. Tahap Uji Coba

8
Pada tahap ini akan diujicoba kegunaan aplikasi e-commerce untuk menilai tingkat kegunaan
aplikasi yang telah dikembangkan sebelum evaluasi untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
5. Tahap Maintenance
Pada tahap ini akan dilakukan pemeliharaan hingga akhir tahun 2020 dan dicek apakah
membutuhkan perawatan website lebih lanjut.

2.6.1 Analisa Kebutuhan Fungsional Website


Menurut Mumtahana et al. (2017), spesifikasi aplikasi e-commerce dapat berisi beberapa
fitur. Misalnya sebagai berikut:
1. Account digunakan setiap user untuk login di website “jualan ikan laut segar”
2. Keranjang Belanja untuk menaruh koleksi yang telah dipilih calon pembeli jika poduk lebih dari
satu ikan laut.
3. Buku Tamu dapat digunakan sebagai fitur meninggalkan pesan, saran, dana tau kritik terkait
website “jualan ikan laut segar”
4. Pencarian untuk melakukan pencarian koleksi ikan laut.
5. Info Produk untuk memberikan informasi mengenai semua produk ikan laut.
6. Metode Pembayaran menunjukkan metode pembayaran yang bisa dilakukan calon pembeli
seperti kartu kredit atau tunai pada saat ikan laut telah dikirimkan.
7. Pemesanan digunakan sebagai fitur bagi pelanggan jika ingin memesan produk ikan laut.

2.6.2 Analisa Kebutuhan Non Fungsional Website


Dalam pembuatan website terdapat kebutuhan non fungsional. Menurut Mumtahana et al.
(2017), terdapat 3 kebutuhan tentang hardware, software, dan brainware dengan rincian :
1. Hardware yang terdiri dari Processor Core – Intel, Memory (RAM) – 8GB, Hardisk – Sandisk
SSD 240GB, serta Network Speed – 1GBPs.
2. Software yang terdiri dari Apache – Version 2.4, Java, Unix System Operation,
MySQL/MySQLi – Version 5.5.x, PHP – Version 5.4.x, Tomcat Version 8.5.3, serta SSL
Certificates.
3. Brainware yang terdiri dari administrator yang mampu mengoperasikan e-commerce serta
owner yang mampu mengoperasikan aplikasi e-commerce.

9
2.6.3 Perancangan Use Case Diagram
Menurut Mumtahana et al. (2017), dalam tahap perancangan menggunakan model object
oriented UML (Unified Modeling Language) adalah “Bahasa”. Berikut ini adalah contoh-contoh
alur perencanaan beberapa diagram, untuk 4 peran yakni owner, administrator, guess, serta user,
seperti pada gambar di bawah:

Gambar 2. Use Case Diagram

2.6.4 Perancangan Activity Diagram


Activity diagram akan berforkus pada aktivitas, potongan dari proses korespondensi
dengan metode atau fungsi-fungsi anggota maupun aktivitas yang terjadi (Mumtahana et al. 2017).
Gambar 3, 4, dan 5, menunjukkan rangkaian aktivitas saat menggunakan website, yakni:

10
Gambar 3. Activity Diagram Use Case Login

Gambar 4. Activity Diagram Manage Data Owner

11
Gambar 5. Activity Diagram Manage Data Pelanggan

2.6.5 Perancangan Model


Pada perancangan model data digambarkan dengan desain ERD yang menjelaskan relasi
antarentitas yang saling berkaitan. Desain ERD (Entity Relationship Diagram) akan menunjukkan
proses order dan delivery order (Mumtahana et al. 2017). Selanjutnya, class diagram akan
menunjukkan desain sistem yang akan dibangun dalam database. Setiap kelas akan diwakili oleh
tabel, atribut, class yang menjadi field dalam tabel.

2.6.6 Struktur Tabel


Menurut Mumtahana et al. (2017), akan terdapat beberapa tabel untuk aplikasi e-commerce
seperti app_user, app_user_profile, category, delivery_cost, produk, pro_order,
pro_order_detail, sub_category, serta user_profile.

2.6.7 Implementasi dan Uji Coba Sistem


Pada tahap implementasi sistem aplikasi e-commerce masih dijalankan dengan cara lokal.
Selanjutnya, melakukan uji coba aplikasi e-commerce. Uji coba bertujuan untuk memberikan
penilaian terhadap tingkat kegunaan aplikasi e-commerce terhadap kebutuhan pengguna.

12
Selanjutnya, analisa penjualan akan direkap oleh website termasuk jumlah kunjungan melalui
dashboard antar muka yang akan menampilkan data statistik dengan sistem data mining.

3. Kesimpulan
Pada tugas ini diharapkan dapat menghasilkan rencana pemasaran berbasis e-commerce,
yakni melalui pembuatan website. Aplikasi tersebut akan menjadi salah satu penerapan teknologi
sebagai media pemasaran hasil laut berupa ikan segar. Harapan dengan adanya rencana pemasaran
ini adalah terjadi peningkatan penjualan dengan penurunan biaya promosi.

4. Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. (2018). PDB Perikanan. Retrived from www.swa.co.id : Menteri Susi:
Produksi Perikanan 2018 Naik 20%.
Baker, T. (2007). Fishermen’s Direct Marketing Manual. University of Washington
Arshad, F. M., & Noh, K. M. (1994). Agricultural marketing information
for selected commodities in Malaysia. Universiti Pertanian Malaysia, 1-19.
Irmawati, D. (2011). Pemanfaatan e-commerce dalam dunia bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis –
ISSN: 2085-1375. Edisi Ke-VI, November 2011
Mumtahana, H. A., Nita, S., & Tito, A. W. (2017). Pemanfaatan web e-commerce untuk
meningkatkan trategi pemasaran. Khazah Informatika. 3(1). 6-15.

13

Anda mungkin juga menyukai