Anda di halaman 1dari 3

Heraldus Ivo Arinendo Nainggolan

H1041191075

UTS KEWARGANEGARAAN

1. Identitas Nasional merupakan kepribadian, jati diri ataupun ciri khas


yang melekat pada suatu bangsa. Dapat menggambarkan suatu bangsa
tersebut serta membedakannya dengan Bangsa lain dikarenakan adanya
perbedaan dalam faktor tertentu seperti keadaan geografi, ekologi,
demografi, sejarah, kebudayaan dan watak masyarakat. Contohnya:
Bangsa Indonesia mudah menerima kehadiran wisatawan asing yang
berkunjung (Bangsa Indonesia terkenal akan keramahannya), Bangsa
Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis, Bendera negara
Indonesia yaitu Sang Merah Putih.
2. 3 ciri negara hukum yang disebutkan belum relevan dengan praktik hukum
di Indonesia yang masih belum berjalan dengan baik dan begitu
memprihatinkan. Permasalahan penegakan hukum selalu
berkecenderungan pada ketimpangan antara harapan, dengan kenyataan.
Lemahnya penegakan hukum di Indonesia saat ini dapat tercermin dari
berbagai penyelesaian kasus besar yang belum tuntas, salah satunya adalah
praktek korupsi yang sudah sering kita lihat di berbagai media, namun
para pelaku utamanya sangat sedikit yang mendapat hukuman. Kenyataan
tersebut justru berbanding terbalik dengan beberapa kasus yang
melibatkan rakyat kecil. Praktik penegakan hukum yang demikian sudah
pasti akan melukai hati rakyat kecil yang akan berujung pada
ketidakpercayaan masyarakat, khususnya pada aparat penegak hukum itu
sendiri. Aparat penegak hukum rentan akan praktik suap, membuat hukum
di negeri ini nyatanya dapat diperjualbelikan, seperti kasus BLBI yang
sampai sekarang belum jelas titik pangkalnya, kasus E-KTP yang
melibatkan banyak pihak di dewan legislasi, dan beberapa kasus besar
lainnya. Dari kasus kasus tersebut dapat terlihat bahwa supremacy of law
masih belum ditegakkan, persamaan dalam hukum dan pemerintahan
(equality before the law) belum didapatkan oleh rakyat kecil, dan adanya
praktik suap dan penyalahgunaan wewenang pejabat sangat bertolak
belakang dengan ciri due proces of law. Persoalan peradilan bukan hak
yang merata dirasakan, bisa diakses atau terinformasikan bagi setiap orang
di Indonesia. Penerapan rule of law di Indonesia belum sampai kepada
posisi social jastice. Karena keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat belum sepenuhnya terwujud dan merata. Melihat kondisi tersebut
nampaknya kita harus bercermin kembali pada tujuan akhir hukum itu
sendiri yakni untuk menciptakan keadilan.
3. Praktik politik uang akan berdampak pada rusaknya nilai-nilai semangat
demokrasi dalam masyarakat. Demokrasi merupakan suatu bentuk dimana
rakyat memiliki kekuasaan penuh atas haknya. Adanya politik uang akan
merusak keikutsertaan rakyat dalam pengambilan keputusan politik yang
mana seseorang tidak memiliki kekuasaan penuh terhadap haknya karena
memiliki tanggung jawab terhadap pelaksana/pelaku politik uang. Suatu
pemerintahan tidak bisa hanya didasarkan pada kehendak/berdasarkan
suara terbanyak, namun juga harus didasarkan pada kebenaran dan
keadilan yang dikehendaki semua orang. Praktik politik uang sudah
mencerminkan ketidakadilan dalam demokrasi di Indonesia ini. Kita bisa
melihat bahwa praktik politik uang ini melanggar hampir ke semua aspek
Pancasila terutama sila kelima dalam Pancasila yang berbunyi “keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Fenomena politik uang, akan
merusak tatanan nilai-nilai demokrasi yang telah diyakini sebagai sistem
politik yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi
masyarakat.
4. Konstitusi adalah sebuah prinsip hukum yang fundamental
dalam sebuah negara yang mengatur hubungan antara pemerintah dan
yang diperintah yang semuanya berada dalam kerangka hukum baik itu
konstitusi tertulis ataupun tidak tertulis. Arti pentingnya suatu
konstitusi yang menjadi barometer kehidupan bernegara dan
berbangsa. Konstitusi juga memberikan arah dan pedoman bagi
generasi penerus bangsa dalam menjalankan suatu negara. Konstitusi
memiliki kedudukan istimewa dan menjadi sumber hukum utama. Oleh
karena itu, tidak boleh ada satu peraturan perundang-undangan
pun yang bertentangan dengannya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa konstitusi disusun sebagai pedoman
dasar dalam penyelenggaraan kehidupan negara agar negara berjalan
tertib, teratur, dan tidak terjadi tindakan yang sewenang-wenang dari
pemerintah terhadap rakyatnya. Untuk itu maka dalam konstitusi
ditentukan kerangka bangunan suatu negara, kewenangan pemerintah
sebagai pihak yang berkuasa, serta hak-hak asasi warga negara.
5. -Mengembangkan sikap rajin belajar/membaca sehingga pada nantinya
akan memunculkan SDM yang cerdas yang mampu menyaring berbagai
macam informasi yang berasal dari pihak asing.
-Mengurangi perilaku konsumtif dan lebih baik menggunakan produk
dalam negeri (sikap nasionalisme)
-Mendalami norma-norma dalam masyarakat dan keyakinan agama yang
dianut
-Mempelajari kebudayaan tradisi, mengkaji nilai-nilai yang terkandung
dalam budaya tradisi, menambah wawasan dengan cara mempelajari
budaya dari daerah lain.
-Membaca / menyebarkan informasi dari sumber resmi dan dapat
dipercaya agar tidak menyebarkan hoax
-Menghilangkan sifat antipati
-Mendalami nilai-nilai pancasila

Anda mungkin juga menyukai