N. EEN NURAENAH
Semester
FAKULTAS SYARIAH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Metodologi penegakan Hukum Tentang Tindak Pidana Hukum Korupsi
Di Indoensia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Penegakan Hukum dan dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan terhadap makalah yang
telah kami buat demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Korupsi
2.2 Masalah Penegakan Hukum Di Indonesia Saat Ini
2.3 Tinjauan Tentang Penegakan Hukum
2.4 Upaya Kejaksaan Dalam Penegakan Hukum Tindak
Pidana Korupsi
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum
Tindak Pidana Korupsi
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah adanya koordinasi antar sesama
aparat penegak hukum dalam sitem peradilan pidan terpadu (Integrated
Criminal Justice System) masih belum visi, interpretasi dan presepsi dalam
keterpaduan tugas penegak hukum. Begitu pula mengenai koordinasi
penanganan kasus berindikasi korupsi, acapkali kurang transparan sehingga
kurang mendudkung dalam pengungkapan kasus korupsi. Faktor kadar
kesadaran hukum masyarakat juga masih relatif rendah, ini terlihat dari masih
adanya anggota masyarakat yang enggan atau takut melaporkan adanya kasus-
kasus korupsi, meskipun ia mengetahui kasus tersebut.
3.1 Simpulan
Korupsi merupakan tindakan buruk yang dilakukan oleh aparatur birokrasi
serta orang-orang yang berkompeten dengan birokrasi. Korupsi dapat
bersumber dari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem politik
dan sistem administrasi negara dengan birokrasi sebagai prangkat
pokoknya.
Keburukan hukum merupakan penyebab lain meluasnya korupsi. Seperti
halnya delik-delik hukum yang lain, delik hukum yang menyangkut
korupsi di Indonesia masih begitu rentan terhadap upaya pejabat-pejabat
tertentu untuk membelokkan hukum menurut kepentingannya. Dalam
realita di lapangan, banyak kasus untuk menangani tindak pidana korupsi
yang sudah diperkarakan bahkan terdakwapun sudah divonis oleh hakim,
tetapi selalu bebas dari hukuman. Itulah sebabnya kalau hukuman yang
diterapkan tidak drastis, upaya pemberantasan korupsi dapat dipastikan
gagal.
Upaya-upaya untuk mengatasi persoalan korupsi dapat ditinjau dari
struktur atau sistem sosial, dari segi yuridis, maupun segi etika atau akhlak
manusia.
Daftar Pustaka