Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH : Manajemen Keperawatan

PRODI/KELAS : D-III Keperawatan/ 2A


TAHUN AJARAN : 2021/2022
DOSEN : Bpk. Herman J. Warouw, S.KM, M,Kep

DIALOG SUPERVISI KEPALA RUANGAN TERHADAP PERAWAT


PELAKSANA SESUAI STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
PELEPASAN INFUS

DISUSUN OLEH :
Atirah Mopoliu
711440119005

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MANADO
1. Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan
memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton dalam Pier AS, 1997 :20).
Supervisi Keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor masalah pelayanan keperawatan, masalah
ketenagaan dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat
(Depkes,2000).
Supervisi Keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan
perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.

2. Tujuan
Tujuan suprvisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga
yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan
tugas.

3. Prinsip Supervisi
Supevisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
Supervisi memerlukan pengetahan dasar manajemen, keterampila hubungan antar
manusia dan kemmpuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan. Fungsi
supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk, peraturan,
uraian tugas dan stándar.
Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan
perawat pelaksana.
Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreativitas dan
motivasi.
Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan budaya dalam pelayanan
keperawatan ang memberi kepuasan klien, perawatn dan manajer.
Dialog Supervisi Kepala Ruangan Terhadap Perawat Peaksana Sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pemeran Role Play


Kepala Ruangan : Perawat Ria
Perawat Pelaksana : Perawat Atirah
Pasien : Ny. Ema

Apel Pagi
Kepala Perawat (Perawat Ria) : Selamat Pagi Semua, hari ini Saya akan menyampaikan
bahwa Saya akan melakukan supervisi pada semua anggota perawat pelaksana sesuai
dengan SOP, diharapkan untuk mempersiapkan diri. Dan pada pukul 09:30 Saya akan
melakukan supervisi pada perawat Atirah terlebih dahulu dan setelah itu dilanjutkan
dengan perawat pelaksana lainnya secara bergantian.
Semua Perawat : Baik Ns Ria
Kepala Ruangan (Perawat Ria) : Baiklah apel pagi ini telah selesai, silahkan kembali
keruangan, terimakasih selamat pagi.
Semua Perawat : Baik terimaksih Ns, selamat pagi.
Kepala Perawat (Perawat Ria) : Biklah Perawat Atirah, pada pukul 09.30 Saya akan
melakukan supervisi terhadap tindakan perawatan pelepasan infus pada pasien Ny.Ema
diruangan Mawar apakah benar?
Perawat Pelaksana (Perawat Atirah) : Iya memang benar Ns, hari ini ada pelepasan infus
pada pasien Ny.Ema diruangan Mawar.
Kepala Perawat (Perawat Ria) : Baik, kalau begitu silahkan menyiapkan peralatannya
terlebih dahulu, dan untuk format penilaian yang akan dilakukan pada supervisi hari ini
Saya akan melakukan penilaian tindakan seperti teknik pelepasan infus yang benar.
Perawat Pelaksana (Perawat Atirah) : Baik Ns
Jam 09:30 Diruangan Nurse Station
Kepala Perawat (Perawat Ria) : Baik Perawat Atirah, silahkan persiapkan alat dan
bahannya untuk proses pelepasan infus.
Perawat Pelaksana (Perawat Atirah) : Baik Ns,akan segara Saya siapkan

(Setelah Selesai menyapkan peralatan, Perawat Ria dan Perawat Atirah pergi
menuju ruangan pasien Ny.Ema untuk melakukan pelepasan infus)
Perawat Pelaksana (Perawat Atirah) : Selamat Pagi Bu, Saya Perawat Atirah apa benar ini
dengan Ny.Ema?
Pasien : Selamat pagi, iya benar Ses
Perawat Pelaksana (Perawat Atirah) : Baiklah saaat ini saya akan melakukan pelepasan
infus tujuannya mencabut selang infus beserta abocathnya yang sudah tidak diperlukan.
Apakah Ibu bersedia?
Pasien : Iya ses, Saya bersedia.
(Perawat Atirah melakukan tindakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
pelepasan infus)
(Sementara Perawat Atirah melakukan tindakan, Perawat Ria mulai menilai teknik
pelepasan infus Perawat Atirah)
Perawat Pelaksana (Perawat Atirah) : Baiklah Saya akan melakukan pelepasan infus,
dengan alat dan bahan yang sudah disiapkan, dengan tindakan pelepasan infus dimulai
dari, matikan klem tetesan, meletakkan pengalasan dan perlak dibawah tangan yang
terpasang infus, melepaskan plester secara perlahan menggunakan kapas alcohol wash
benzene untuk melepas plester, membuka kassa yang menutupi tempat tusukan, menekan
tempat tusukan jarum dengan kapas alcohol dengan tangan non-dominan lalu menarik
abocath pelan-pelan dengan tangan dominan, membuang abocath beserta selang dan
botol infus ke dalam tempat sampah, ambil kapas alcohol yang menekan tempat tusukan,
menutup bekas tusukan dengan kassa betadin, plester kassa dengan rapi, kemudian
rapikan alat-alat dan cuci tangan. Baik Bu, Saya sudah selesai melakukan pelepasan
selang infus Ibu, jika Ibu memerlukan bantuan saya, silahkan panggil saya diruangan
perawat, Saya permisis dulu Bu selamat Pagi.
Pasien : Iya, terimakasih Sus selamat Pagi.
(Kemudian Kepala Ruangan Mendokumentasikan Kegiatan Supervisi pada hari
ini)
Nama Pelaksana :
No :

SOP PELEPASAN INFUS

DILAKUKAN
ASPEK KETERAMPILAN YANG DI Ket
Tgl: Tgl: Tgl:
NILAI Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengertian :
Pelepasan infus adalah suatu teknik
melepas/mencabut selang infus beserta
abocathnya (kateter IV).

Tujuan :
Untuk mencabut selang infus beserta
abocathnya jika sudah tidak
diperlukan.

Persiapan Alat :
1. Perlak dan Pengalas,
2. Bengkok,
3. Plester dan gunting,
4. Kapas alcohol dan kapas betadhin,
5. Kassa steril,
6. Bak steril untuk menyimpan alat-alat
steril,
7. Sarung tangan steril
Prosedur pelaksanaan:
1. Tahap PraInteraksi
a. Cek catatn pasien.
b. Lakukan Cuci Tangan
c. Persiapkan alat yang
dibutuhkan, sesuaikan dengan
alat yang ada dilokasi

2. Tahap Orientasi
a. Berikan salam kepada pasien
(Salam Terapetik), dan panggil
pasien dengan namanya (untuk
meningkatkan keakraban).
b. Jelaskan tindakan dan prosedur
yang akan diberikan kepada
pasien.
c. Berikan ijin juga kepada pasien
untuk bertanya.

3. Tahap kerja
a. Jaga privasiklien dengan
menutup sampiran
b. Cuci tangan
c. Dekatkan alat-alat ka samping
tempat tidur dan jaga kesterila
alat.
d. Pakai sarung tangan
e. Matikan klem pengatur tetesan
f. Pasang pengalas dan perlak
dibawah tangan yang tepasang
infus.
g. Lepskan plester secara perlahan,
gunakan kapas alcohol atau wash
benzene untuk memudahkan
melepas plester.
h. Buka kassa yang menutupi
tempat tusukan
i. Tekan tempat tusukan jarum
dengan kapas alcohol dengan
tangan non-dominan, lalu Tarik
abocath pelan-pelan dengan
tangan dominan.
j. Buang abocath beserta selang
dan botol infus ke dalam tempat
sampah.
k. Ambil kapas alcohol
yangmenekan tempat tusukan.
l. Tutup bekas penusukan dengan
kassa betadhin.
m. Plester dengan rapi

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi hasil tindakan, dan


tanyakan respon pasien terhadap
tindakan yang telah dilakukan.
b. Hasilnya didokumentasikan
c. Lakukan kontrak dengan pasien
untuk tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya.
d. Membereskan peralatan tindakan.
e. Cuci tangan dengan benar (6
langkah cuci tangan).

Anda mungkin juga menyukai