Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN AROMATERAPI LEMON PADA


KLIEN DENGAN NYERI DISMINORAE
PADA REMAJA PUTRI

WAHYU PUJI ASTUTI


(NIM: PO.71.20.2.18.036)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2021
LAPORAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN AROMATERAPI LEMON PADA


KLIEN DENGAN NYERI DISMINORAE
PADA REMAJA PUTRI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Ahli Madya Keperawatan

WAHYU PUJI ASTUTI


(NIM: PO.71.20.2.18.036)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan Tugas Akhir

“Penerapan Aromaterapi Lemon Pada Klien Dengan Nyeri


Disminorae Pada Remaja Putri “

Disusun Oleh :
Nama : Wahyu Puji Astuti
NIM : PO.71.20.2.18.036
Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Hj. Eni Folendra Rosa, SKM.,M.PH Lisdahayati, SKM,M.PH


NIP. 196611041990032001 NIP. 197011111990032001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan Baturaja

H. Gunardi Pome, S.Ag, M.Kes


NIP.196905251989031002

iii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
“Penerapan Aromaterapi Lemon Pada Klien Dengan Gangguan
Nyeri Disminorae Pada Remaja Putri”

Disusun Oleh
Nama : Wahyu Puji Astuti
Nim : PO.71.20.2.18.036

Telah dipertahankan dalam seminar di depan dewan


Penguji pada tanggal : 2021

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Moderator
Hj. Eni Folendra Rosa, SKM,M.PH ( )
NIP. 196611041990032001

Ketua
Ni Ketut Sujati,SST,M.Kes ( )
NIP.196604181986032001

Anggota
Meilina Estiani, SKM .M.Kes ( `
)
19670517 199003 2 002

Baturaja, 2021
Ketua Program Studi Keperawatan Baturaja

H.Gunardi Pome S.Ag. M.Kes


NIP.196905251989031002

iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Wahyu Puji Astuti
NIM : PO.71.20.2.18.036
Program Studi : DIII Keperawatan Baturaja
Institusi : Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis
ini adalah benar – benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan pikiran saya sendiri.

Apabila ditemukan hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah
ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Baturaja, April 2021


Pembuat Pernyataan

Wahyu Puji Astuti


PO.71.20.2.18.036

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

v
Hj. Eni Folendra Rosa, SKM.,M.PH Lisdahayati, SKM,M.PH
NIP. 196611041990032001 NIP. 197011111990032001

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : WAHYU PUJI ASTUTI

NIM : PO.71.20.2.18.036

Tanda Tangan :

Tanggal : April 2021

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Akan ada hari indah setelah sulitnya berjuang dan berharap, maka dari itu
teruslah berdoa, memohon, dan berusaha untuk mencapai titik yang diinginkan ,
u can do it.
PERSEMBAHAN:
Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan:

 Kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran


dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
 Teruntuk diri sendiri yang begitu kuat untuk berdiri dan melangkah,
terimakasi kamu hebat.
 Untuk Kedua Orang Tua Papa dan Mama tersayang, terimakasih sudah
mau memperjuangkan puji sampai bisa menyelesaikan sekolah
keperawatan ini,sudah berjuang dan mencurahkan segalanya baik usaha,
doa, materi dan waktu sehingga bungsu ini selau bersemangat untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
 Untuk ayuk-ayuk ku tersayang y’eka, y’dwy, y’try,
y’rati,y’yohana,y’windi terimakasih atas semua support yang telah kalian
berikan kepada adik kecil kalian ini , dari kalian banyak sekali pelajaran
maupun pengalaman yang luar biasa aku dapatkan, berkat kalian uang
jajanku terpenuhi,love u more than so much.
 Bapak Gunardi Pome, S.Ag, SKM, S.Kep, M.Kes selaku Ketua Program
Studi Keperawatan Baturaja.
 Bapak Suparno, STT, M.Kes selaku dosen Pembimbing Akademik.
 Ibu Hj. Eni Folendra Rosa, SKM, M.PH selaku dosen pembimbing I
Karya Tulis Ilmiah.
 Ibu Lisdahayati S,KM M.Kes Selaku dosen pembimbing II Karya Tulis
Ilmiah.
 Teruntuk nuri,doy,methi terimakasih berkat kalian absenku selalu hadir,
selalu memberi semangat.

vii
 Teruntuk maya mabest terimakasih selalu memberi waktu untuk bercerita
semua keadaan yang dialami dan untuk orang yang tersayang disekeliling
terimakasi support system terbaik.
 Dan untuk teman-teman satu pembimbing, teman-teman seperjuangan
“ANGKATAN XVII” yang telah berjuang bersama terima kasih atas
dukungan, motivasi, semangat, kenangan dan kebersamaan yang indah
selama ini. Semoga di kehidupan kedepannya kita akan menjadi orang
yang berguna, menjalankan profesi dengan Amanah. Aamiin Allahumma
Aamiin

Penerapan Aromaterapi Lemon Pada Klien Dengan

Nyeri Dismenorae Pada Remaja Putri

Wahyu Puji Astuti


Program Studi D3 Keperawatan Baturaja
Poltekkes Kemenkes Palembang
Jl. Imam Bonjol No.652, Air Paoh, Kec. Baturaja Timur
Email : wahyupujiastuti@studentpoltekkespalembang.ac.id

ABSTRAK

Latar Belakang: Dismenore adalah rasa nyeri saat haid yang terasa diperut
bagian bawah dan muncul sebelum, selama dan setelah menstruasi menurut World
Health Organization (WHO) didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%)
wanita yang mengalami dismenorea dimana kejadian dismenorae disetiap negara
dilaporkan lebih dari 50% di Indonesia angka kejadian dismenorea terdiri dari
54,89% sementara di Palembang berdasarkan data dari dinkes kota, kejadian nyeri
haid sebesar 56,2% dan jumlah kejadian di Ogan Komering Ulu sebesar lebih dari
50% remaja putri mengalami nyeri dismenorae.Tujuan: Untuk Memperoleh
Gambaran Penerapan Aromaterapi Lemon Pada Klien Dengan Nyeri Dismenorae
Pada Remaja Putri.Metode: Penelitian menggunakan metode penerapan desain
studi kasus yang dipilih adalah studi kasus menggunakan pendekatan proses
keperawatan.Hasil: Berdasarkan hasil Analisis diatas, didapatkan responden
sebanyak 10 orang siswi, diantara 10 klien terdapat 2 orang siswi yang memenuhi
kriteria sesuai subjek penelitian dengan penerapan aromaterapi lemon untuk
mengurangi nyeri pada saat disminorae, meningkatkan sirkulasi darah dan mood.

viii
Kesimpulan: Penerapan Aromaterapi lemon untuk menurunkan nyeri saat
dismenorae, setelah dilakukan mendapatkan hasil daanya penurunan tingkat nyeri
pada remaja putri.

Kata Kunci : Remaja, Disminorae, Nyeri, Aromaterapi Lemon

Application of Lemon Aromatherapy for Clients with


Dysmenorrhea Pain in Young Women

Wahyu Puji Astuti


Program Studi D3 Keperawatan Baturaja
Poltekkes Kemenkes Palembang
Jl. Imam Bonjol No.652, Air Paoh, Kec. Baturaja Timur
Email : wahyupujiastuti@studentpoltekkespalembang.ac.id

ABSTRACT

Background: Dysmenorrhea is pain during menstruation that is felt in the lower


abdomen and appears before, during and after menstruation according to the
World Health Organization (WHO), an incidence of 1,769,425 people (90%) of
women who experience dysmenorrhea is reported where the incidence of
dysmenorrhea in each country is reported. More than 50% in Indonesia, the
incidence of dysmenorrhoea consists of 54.89% while in Palembang based on data
from the city health office, the incidence of menstrual pain is 56.2% and the
number of incidence in Ogan Komering Ulu is more than 50% of young women
experiencing dysmenorrhea pain Objective: To get an overview of the application
of lemon aromatherapy to clients with dysmenorrhea pain in young
women.Methods: This study uses a case study design application method selected
is a case study using the nursing process approach.Results: Based on the results
of the analysis above, there were 10 female students, among the 10 clients there

ix
were 2 students who met the criteria according to the research subjects by
applying lemon aromatherapy to reduce pain during dysminorae, improve blood
circulation and mood. Conclusion: The application of lemon aromatherapy to
reduce pain during dysmenorrhea has resulted in a reduction in pain levels in
adolescent girls

Keyword: Adolescents, Disminorae, Pain, Lemon Aromatherapy

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puji syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunianya serta bimbingan dan pengarahan dari Bapak/Ibuk dosen
pembimbing, penulisan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan
pada Jurusan Keperawatan Baturaja Poltekkes Kemenkes Palembang. Dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta arahan dan saran baik dari pembimbing, pada kesempatan ini
izinkan saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:

1. Bapak Muhamad Taswin, S.Si,Apt, MM, M.Kes selaku Direktur


Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
2. Ibu Devi Mediarti, S.Pd, S.Kep, M.Kes selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
3. Bapak H.Gunardi Pome,S.Ag,SKM,S.Kep.M.Kes selaku Ketua Prodi
Keperawatan Baturaja
4. Ibu Hj. Eni Folendra Rosa, SKM, M.PH selaku dosen pembimbing I
Laporan Tugas Akhir
5. Ibu Lisdahayati SKM, M.PH selaku dosen pembimbing II Laporan Tugas
Akhir

x
6. Ibu Linda Puspa ,SKM selaku Kepala UPTD Puskesmas Sukaraya beserta
staff dan jajarannya
7. Bapak Syamsurizal, SH selaku kepala sekolah SMK Trisakti Baturaja

Baturaja, 2021

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN...........................................................................................i
SAMPUL DALAM........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................iii
KATA PENGANTAR...................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................2
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Studi Kasus.............................................................................2
1. Tujuan Umum.........................................................................2
2. Tujuan Khusus........................................................................2
D. Manfaat Penelitian..............................................................................3
1. Bagi Penulis............................................................................3
2. Perkembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan..................3
3. Bagi Tenaga Kesehatan...........................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4

xi
A. Konsep Disminorae............................................................................4
1. Definisi Dismenorae...............................................................4
2. Etiologi Dismenorae...............................................................4
3. Tanda dan Gejala Dismenorae................................................4
4. Klasifikasi Dismenorae...........................................................5
5. Patofisiologi Dismenorae........................................................5
6. Siklus Dismenorae..................................................................6
7. Penatalaksanaan......................................................................6
B. Konsep Nyeri......................................................................................7
1. Pengertian Nyeri.....................................................................7
2. Klasifikasi Nyeri.....................................................................7
3. Skala Nyeri.............................................................................7
4. Karakteristik Nyeri ................................................................8
C. Konsep Aromaterapi Lemon ..............................................................8
1. Pengertian Aromaterapi Lemon..............................................8
2. Teknik Aromaterapi Lemon...................................................8
3. Tujuan Aromaterapi Lemon...................................................9
D. Konsep Asuhan Keperawatan...........................................................10
1. Pengkajian.............................................................................10
2. Diagnosa................................................................................11
3. Intervensi...............................................................................11
4. Implementasi.........................................................................12
5. Evaluasi.................................................................................14

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................18


A. Rancangan Studi Kasus....................................................................18
B. Subjek Studi Kasus...........................................................................18
C. Tempat Dan Waktu Studi Kasus.......................................................18
D. Instrumen Dan Metode Pengumpulan Data......................................19
E. Etika Studi Kasus..............................................................................19

BAB IV.........................................................................................................20
A. Keadaan Umum Lokasi Studi ..........................................................20
B. Hasil Penelitian.................................................................................23
1. Pengkajian...................................................................................23
2. Gambaran Diagnosa ...................................................................25
3. Gambaran Intervensi ..................................................................26
4. Gambaran Implementasi ............................................................27
5. Gambaran Evaluasi.....................................................................30

xii
BAB V..........................................................................................................32
A. Pembahasan .....................................................................................32
B. Keterbatasan Studi Kasus.................................................................35

BAB VI.........................................................................................................36
A. Kesimpulan ......................................................................................36
B. Penutup ............................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Jadwal Kegiatan
2. Informasi dan Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
3. Bukti proses bimbingan
4. Instrumen studi kasus
5. Foto Kegiatan Penelitian

BIODATA
Daftar Tabel

Tabel 1.1 Luaran Keperawatan..................................................................................

Tabel 1.2 SOP Penerapan Aromaterapi Lemon.........................................................

Tabel 1.3 Gambaran Intervensi..................................................................................

Tabel 1.4 Gambaran Implementasi............................................................................

xiii
Daftar Gambar

Gambar 1.1 Skala Numerik Rating Scale.........................................................

xiv
Daftar Lampiran

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan

Lampiran 2 Informasi dan Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)

Lampiran 3 Bukti Proses Bimbingan

Lampiran 4 Instrumen Studi Kasus

Lampiran 5 Foto Kegiatan Penelitian

xv
xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dismenore adalah rasa nyeri saat haid yang terasa diperut bagian bawah dan

muncul sebelum, selama dan setelah menstruasi. Salah satu cara yang bisa

dilakukan untuk mengatasi dismenore (nyeri haid) yaitu dengan melakukan teknik

relaksasi melalui pemberian aromaterapi, jenis aromaterapi yang dapat digunakan

yaitu aromaterapi lemon (citrus) dengan cara menghirup aromaterapi lemon,

maka akan meningkatkan gelombang-gelombang alfa didalam otak dan

gelombang inilah yang membantu untuk merasa rileks.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Sono dkk(2018) terhadap

penurunan nyeri dismenorae pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado menyimpulkan bahwa

pengaruh aromaterapi lemon yang mengandung limeone atau senyawa jeruk 66-80

geranil asetat, netrol, terpine 6-14%, α pinene 1-4% dan mrcyne yang sangat

signifikan untuk mengurangi rasa nyeri dismenorae,

Angka kejadian dismenorae menurut World Health Organization (WHO)

didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami

dismenorea dimana kejadian dismenorae disetiap negara dilaporkan lebih dari

50% di Indonesia angka kejadian dismenorea terdiri dari 54,89% sementara di

Palembang berdasarkan data dari dinkes kota, kejadian nyeri haid sebesar 64,3%

1
2

dan jumlah kejadian di Ogan Komering Ulu sebesar lebih dari 50% remaja

putri mengalami nyeri dismenorae.

Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

penerapan aromaterapi lemon pada klien dengan nyeri disminorae pada remaja

putri di Sma Tri Sakti Baturaja Jl. Dr.Moh Hatta Baturaja, Tanjung Baru Kec.

Baturaja Timur Kab. Ogan Komering Ulu

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran penerapan aromaterapi lemon pada klien dengan

nyeri disminorae?

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Menggambarkan penerapan aromaterapi lemon pada klien dengan nyeri

disminorae

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi penerapan aromaterapi lemon pada remaja putri

dengan nyeri disminorae.

b. Mengukur hasil penerapan penerapan aromaterapi lemon pada

dengan nyeri disminorae.

c. Mengevaluasi hasil penerapan aromaterapi lemon pada remaja putri

dengan nyeri disminorae.

Poltekkes Kemenkes Palembang


3

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai referensi dalam mengaplikasikan ilmu dan meningkatkan

pengalaman dalam melakukan intervensi penerapan aromaterapi lemon

pada klien dengan nyeri disminorae

2. Perkembangan ilmu dan teknologi Keperawatan

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan keluasan ilmu dan

teknologi terapan bidang keperawatan maternitas dalam penerapan

aromaterapi lemon pada klien dengan nyeri disminora

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapakan menjadi masukan bagi perawat dalam rangka meningkatkan

penyuluhan kesehatan serta menerapkan

Poltekkes Kemenkes Palembang


4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Disminorae
1. Definisi Disminorae

Disminorae adalah nyeri yang terjadi saat menstruasi akibat dari

ketidakseimbangan produksi prostaglandin dalam darah sehingga

menimbulkan nyeri (Gusma,2019) sedangkan menurut (Rompas,2019)

dismenorae adalah nyeri yang disertai kram perut biasanya terjadi terutama

di perut bagian bawah, dan dapat menyebar hingga punggung bagian bawah,

pinggang, panggul, paha atas.

2. Etiologi Disminorae

a. Dismenorae Primer

Nyeri haid yang disertai sakit akibat dari peningkatan prostaglandin serta

tidak terdapat kelainan penyakit khusus yang menjadi penyebabnya

(Nurwana,2017).

b. Disminorae Sekunder

Nyeri yang terjadi akibat kelainan ginekologi atau karena terdapat

abnormalitas pada alat reproduksi seperti infeksi rahim, kandungan kista

(Gusma,2019) .

3. Tanda dan Gejala Disminorae

Gejala timbulnya nyeri dismenorae menurut (Maidartati,2018) yaitu nyeri

pada daerah perut bagian bawah, kram dan sakit kepala, sedangkan

4
Poltekkes Kemenkes Palembang
5

menurut (Utami,2019) merasakan juga nyeri, ketidaknyamanan,

pusing, mual, pucat, sehingga berdampak buruk bagi fisik dan psikologis.

4. Klasifikasi Disminorae

Larasati (2016) Mengklasifikasikan Dismenorae dengan tiga

klasifikasi yaitu, dismenorae ringan yaitu nyeri yang tidak terasa atau

mampu melakukan aktivitas tanpa gangguan, dismenorae sedang yaitu

nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari dibutuhkan terapi non-

farmakologis untuk mengurangi nyeri dan dismenorae berat yaitu nyeri

yang sangat mengganggu sehingga aktivitas terhenti serta adanya rasa

keluhan tambahan seperti pusing dan muntah, dibutuhkan obat analgetik

dan terapi non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.

5. Patofisiologi Disminorae

Disminorae adalah pengeluaran darah, mucus, dan pelepasan

endometrium secara periodik pada uterus dimyulai sekitar 14 hari setelah

ovulasi (Utami,2019) sedangkan menurut (Hayati,2018) rasa nyeri pada

dismenorea kemungkinan terjadi karena peningkatan sekresi protaglandin

dalam darah haid, yang meningkatkan intensitas kontraksi uterus yang

normal, prostaglandin menguatkan kontraksi otot polos miometrium dan

konstriksi pembuluh darah uterus sehingga keadaan hipoksia uterus yang

secara normal menyertai haid akan bertambah berat. Kombinasi kontraksi

uterus dan hipoksia ini menimbulkan rasa nyeri yang intensif pada

dismenorea, prostaglandin dan metabolitinya juga dapat menyebabkan

gangguan gastrointestinal, sakit kepala.

Poltekkes Kemenkes Palembang


6

6. Siklus Disminorae

Maidartati (2018) Terdapat tiga Siklus haid yaitu Fase Haid, ditandai

dengan adanya pengeluaran darah dan sisa endometrium dari vagina,

adanya penurunan progesterone dan estrogen di lapisan dalam uterus

sehingga menyebabkan vasokontriksi pada endometrium. Fase ini terjadi

biasanya 5-7 hari dengan mulai terbentuknya folikel-folikel baru di

ovarium. Fase Proliferative, terjadi setelah 5-7 hari biasanya adanya

penurunan sekresi hormone gonad sehingga menghilangkan pengaruh

dari hipotalamus dan hifosis anterior sehingga sekresi FSH(follicle

stimulating hormone) dan LH(luteinizing hormone) meningkat dan

folikel-folikel yang baru berkembang dan telah menghasilkan

endometrium. Fase Sekretorik atau progestational, yaitu mengubah

endometrium tebal yang telah dipersiapkan esterogen menjadi jaringan

vasikular dan glikogen, sehingga menjadi lapisan endometrium yang

subur

7. Penatalaksanaan

Cara mengatasi nyeri disminorae saat menstruasi pada umumnya bisa

menggunakan terapi farmakologis ataupun non-

farmakologis(Misliani,2019) sedangkan menurut (Suwanti,2018)

mengatasi nyeri bisa dengan cara non-farmakologis diantaranya adalah

aromaterapi lemon yang mempunyai kandungan limeone 66-80 geranil

asetat yang dapat mengurangi nyeri dismenorae

Poltekkes Kemenkes Palembang


7

B. Konsep Nyeri

1. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat

yang hanya dapat dirasakan oleh orang lain, mencangkup pola pikir,

aktivitas seseorang secara langsung dan perubahan hidup seseorang,

nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan telah

terjadinya gangguan fisiologis (Priyoto,2015) sedangkan Menurut

(Subandi, 2017) nyeri merupakan perasaan tidak nyaman yang timbul

oleh suatu hal,baik secara fisik maupun psikologis.

2. Klasifikasi Nyeri

Priyoto (2015) Mengklasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua,

yakni nyeri akut biasanya berhubungan dengan kerusakan jaringan terjadi

karena adanya hipersensitiasi area yang cedera (hiperalgesia sekunder)

dan juga jaringan sekitarnya (hiperalgesia primer), nyeri kronis

merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya

berlangsung dalam waktu yang cukup lama yaitu lebih dari 6 bulan.

3. Skala Nyeri

Rambi (2019) Menggunakan skala nyeri (NRS/Numerik Rating Scale)

dan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemberian aromaterapi, dengan

pengukuran skala nyeri NRS yaitu skala nyeri 1 sampai dengan 10.

Poltekkes Kemenkes Palembang


8

Gambar 1.1 Skala Nyeri Numeric Rating Scale

4. Karakteristik Nyeri

Letak dimana nyeri pada berbagi organ mungkin merupakan alih

durasi (menit, jam, hari, bulan, dsb), irama (terus menerus, hilang timbul,

periode bertambah, berkurangnya intensitas, atau keberadaan dari nyeri),

kualitas (nyeri seperti ditusuk, seperti terbakar, seperti di gencet)

C. Konsep Aromaterapi Lemon

1. Pengertian Aromaterapi Lemon

Aromaterapi lemon adalah salah satu manajemen nyeri non

farmakologis yang digunakan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan

mood dan mengurangi marah, kandungan yang terdapat pada minyak

aromaterapi lemon yaitu limeone adalah komponen utama dalam

senyawa kimia jeruk yang dapat menghambat system kerja prostaglandin

sehingga dapat mengurangi nyeri (Rompas,2019)

2. Teknik Aromaterapi Lemon

Teknik Aromaterapi Lemon dilakukan dengan cara aromaterapi lemon

diteteskan sebanyak 2-3 testes ke dalam alat diffuser secara otomatis alat

diffuser menyemprotkan uap selanjutnya uap dari aromaterami lemon

dihirup selama ±30 menit dengan posisi nyaman dan rileks (Bajak,2019)

Poltekkes Kemenkes Palembang


9

3. Tujuan Aromaterapi Lemon


Utami (2019) Tujuan dari diberikannya aromaterapi lemon adalah

untuk mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan sirkulasi darah,

menghangatkan otot abdomen dan meningkatkan relaksasi fisik dan

mental.

D. Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien Dismenorae

1. Pengkajian

a. Pengkajian

 Nama :

 Alamat :

 Umur :

 Agama :

 Suku :

b. Riwayat Kesehatan

 Keluhan Utama : biasanya pasien mengeluh nyeri atau

sakit dibagian perut bawah

 Riwayat Kesehatan sekarang :biasanya pada pada saat melakukan

pengkajian pasien masih mengeluh nyeri pada bagian perut bawah

 Riwayat Kesehatan dahulu : biasanya disminorae dialami

oleh remaja yang sering merasa sakit pada saat haid

 Riwayat kesehatan keluarga : biasanya disminorae dialami pada

saat masa remaja

c. Data dasar pengkajian

Poltekkes Kemenkes Palembang


10

1. Aktivitas/Istirahat :

Gejala : Kelemahan, keletihan

2. Sirkulasi :

3. Eliminasi :

Gejala : pola eliminasa BAB/BAK

4. Makanan/ cairan :

Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencangkup makanan tingi

garam, lemak, kolesterol.

5. Neurosensori :

Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, sakit kepala.

6. Nyeri/ Ketidaknyamanan :

Gejala : angina, nyeri hilang timbul, sakit kepala, nyeri abdomen

7. Pernapasan :

Gejala : dispnea berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea.

8. Keamanan :

Gejala : gangguan koordinasi, cara jalan

2. Diagnosa

Berdasarkan PPNI (2016), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.

Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Diagnosa ini

mengambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk meningkatkan

kondisi kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau optimal.

 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi,

iskemia, dan neoplasma)

Poltekkes Kemenkes Palembang


11

“PPNI, 2018 Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan

Indikator diagnostik, Edisi 1 Jakarta: DPP PPII (D.0077)”

3. Intervensi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri menurun dengan

kriteria hasil

1. Keluhan nyeri menurun

2. Meringis menurun

3. Gelisah menurun

Observasi

a. Identifikasi lokasi, karakteristik,durasi,frekuensi, kualitas, intensitas

nyeri

b. Identifikasi skala nyeri

c. Identifikasi respon nyeri non verbal

d. Identifikasi faktor yang memperberat nyeri

e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

f. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

g. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan

h. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik
a. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyer (mis.

TENS,hipnosis,akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat,

Poltekkes Kemenkes Palembang


12

aroma terapi, teknik imajinasi, terbimbing, kompres hangat/dingin,

terapi bermain.

b. Kontrol lingkingan yang memperberat rasa nyeri ( mis. Suhu ruangan,

pencahayaan dan kebisingan)

c. Fasilitas istirahat dan tidur

d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemiilihan strategi

meredakan nyeri

Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri

b. Jelaskan strategi meredakan nyeri

c. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri

d. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

e. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Sumber : PPNI, 2018 Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:

Defenisi dan Indikator Intervensi, Edisi 1 Jakarta: DPP PPNI (I.08238)

4. Implementasi

Poltekkes Kemenkes Palembang


13

Tujuan dari pelaksanaan ini adalah membantu klien mencapai tujuan

yang telah ditetapkan yang mencangkup peningkatan kesehatan

pencegahan penyakit

Observasi

a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,durasi,frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

b. Mengidentifikasi skala nyeri

c. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal

d. Mengidentifikasi faktor yang memperberat nyeri

e. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

f. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

g. Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan

h. Memonitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik
a. Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyer (mis,

terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi, terbimbing, kompres

hangat/dingin, terapi bermain.

b. Mengkontrol lingkingan yang memperberat rasa nyeri ( mis. Suhu

ruangan, pencahayaan dan kebisingan)

c. Memfasilitas istirahat dan tidur

d. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemiilihan strategi

meredakan nyeri

Poltekkes Kemenkes Palembang


14

Edukasi
a. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri

b. Menjelaskan strategi meredakan nyeri

c. Menganjurkan monitor nyeri secara mandiri

d. Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat

e. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Kolaborasi
Berkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Sumber : PPNI, 2018 Standar Implementasi Keperawatan Indonesia:

Defenisi dan Indikator Intervensi, Edisi 1 Jakarta: DPP PPNI (I.08238)

5. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan yakni dengan penerapan

manajemen nyeri diharapkan klien mengetahui dan memahami tentang

penerapan manajemen nyeri yaitu kompres hangat untuk menurunkan

nyeri dismenorae.

S : Hal yang ditemukan oleh pasien secara subjektif setelah

dilakukan intervensi keperawatan

O : Hal yang ditemukan oleh perawat secara objektif setelah

dilakukan intervensi keperawatan

A : analisa data dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada

tujuan yang terkait dengan diagnosa

P : Perencanaan yang akan datang untuk melihat respon pasien

Poltekkes Kemenkes Palembang


15

Tingkat Nyeri

Definisi :Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan


kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Ekspektasi : Menurun
Kriteria Hasil

Kemampuan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat

melakukan menurun Meningkat

Aktivitas
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan Tidur 1 2 3 4 5
Frekuensi Nadi 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5
Tekanan Darah 1 2 3 4 5
Nafsu Makan 1 2 3 4 5
Pola Tidur 1 2 3 4 5

Tabel 1.1 : Luaran Keperawatan Tingkat Nyeri

Berdasarkan penerapan aromaterapi lemon pada klien dengan gangguan

nyeri disminorae pada remaja putrid, ada beberapa hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Penelitian Rompas dan Lenny (2019) yaitu hasil penatalaksanaan dalam

menurunkan nyeri menstruasi dengan menggunakan aromaterapi

lemon, karena aromaterapi lemon yang mempunyai kandungan limeone

66-80 geranil asetat, netrol, terpine 6-14%, αpiene 1-4% dan mrcyne

Poltekkes Kemenkes Palembang


16

yang dapat menghambat kerja prostaglandin sehingga mengurangi nyeri

dan dapat meningkatkan mood.

2. Penelitian Rambi, Chatrina Bajak dan Elviera (2019) Intervensi yang

dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri haid ialah dengan

menggunakan teknik farmakologis dan non-farmakologis, salah satu

teknik non-farmakologis yang dapat digunakan dengan teknik relaksasi

melalui pemberian aromateri.

3. Penelitian Suwanti, Melania dan Anita (2018) Penatalaksanaan nyeri

menstruasi dapat dilakukan dengan cara non-farmakologi yaitu dengan

aromaterapi lemon, hasil penelitian menunjukkan bahwa sesudah

diberikan aromaterapi lemon mendapatkan angka lebih rendah

dibandingkan sebelum diberikan aromaterapi lemon.

4. Penelitian Maidartati (2018) Disminorae gejala yang paling sering

dikeluhkan oleh wanita pada saat mengalami menstruasi, cara untuk

mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi bisa dengan cara

farmakologis yaitu dengan obat-obatan dan non farmakologi yaitu

dengan cara terapi relaksasi nafas dalam, distraksi atau juga dengan

aromaterapi.

5. Penelitian Larasati (2016) disminorae yang biasanya terjadi pada wanita

yaitu disminorae primer dan sekunder dimana teknik untuk

mencegahnya bisa dengan menggunakan cara farmakologi dan non

farmakologi, cara farmakologis dengan obat analgetik dan cara non

farmakologis dengan cara relaksasi, kompres hangat dan aromaterapi

Poltekkes Kemenkes Palembang


17

Poltekkes Kemenkes Palembang


18

BAB III

METODELOGI STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Studi kasus yang akan dilakukan menggunakan metode penerapan desain

studi kasus yang dipilih adalah studi kasus menggunakan pendekatan proses

keperawatan.

B. Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah dua orang

klien remaja yang mengalami nyeri dismenorae, dengan kriteria:

1. Siswi yang sudah haid dan mengalami keluhan dengan nyeri dismenore

ringan dan sedang

2. Siswi yang mengalami dismenore dalam 3 bulan terakhir

3. Siswi yang bersedia mengikuti prosedur penelitian

4. Siswi yang tidak melakukan terapi lain untuk mengurangi nyeri dismenore

C. Tempat Dan Waktu Studi Kasus

1. Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian studi kasus ini dilakukan di SMK Tri Sakti Baturaja

JL. Dr. Moh Hatta Baturaja, Tanjung Baru Kec. Baturaja Timur, Kab Ogan

Komering Ulu.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dari tanggal 19-20 April 2021

Poltekkes Kemenkes Palembang

18
19

D. Instrumen Dan Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam studi kasus ini adalah format asuhan

keperawatan, lembar observasi penerapan dan format evaluasi.

2. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

penyusunan laporan akhir ini adalah:

a. Wawancara yang dilakukan secara langsung kepada klien, tentang

identitas klien, riwayat menstruasi menarche, riwayat keluhan nyeri

disminorae 3 bulan terakhir.

b. Observasi dilakukan kepada klien saat mengalami nyeri disminorae

mengamati keadaan umum klien dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Penerapan Aromaterapi Lemon menggunakan standar operasional

prosedur (SOP)

E. Etika Sudi Kasus

Dalam melakukan studi kasus penulis perlu mendapat adanya rekomendasi

dari Poltekkes Palembang Prodi Keperawatan Baturaja dan surat izin

Puskesmas Sukaraya, dengan menggunakan etika studi kasus, Informed

Consent(persetujuan menjadi responden), anonymity(tanpa nama), dan

confidentially (rahasia).

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB IV
STUDI KASUS

A. Keadaan Umum Lokasi Studi Kasus


1. Sejarah Singkat Puskesmas Sukaraya
Pada awal tahun 1981, Status Puskesmas adalah Puskesmas Pembantu Di

pimpin oleh Hj. Yulizar Muslimin, dibawah naungan Puskesmas Tanjung

Agung yang di pimpin oleh Dr. Rusli. Pada tahun 1987, Status berubah

menjadi Puskesmas Sukaraya dipimpin oleh Dr. RE. Komariah. Tahun 1995

Pimpinan Puskesmas digantikan oleh Dr. Wanneny, NB. Tahun 1999

pimpinan Puskesmas dipimpin oleh Drg. Erminda. Tahun 2003 Puskesmas

Sukaraya dipimpin oleh Dr. Yunita Fediani. Tahun 2006 digantikan oleh

Drg. Hj. Arini Maryam. Pada tahun 2009 Puskesmas dipimpin oleh H. M.

Sufri, SKM., dengan Kepala Tata Usahanya Sapta Marinti, SKM. dan Rita

Oktaria, SKM. Pada tahun 2013 Puskesmas Sukaraya dipimpin oleh Dr.

Rynna Dyana dengan Kepala Tata Usahanya Yusirizal.

Pada tanggal 27 Januari 2015 Kepala UPTD Puskesmas Sukaraya

dipimpin oleh Hasymi, SKM dengan Kepala Tata Usahanya Dinsi, S.Pd.I.

Pada tanggal 01 Mei 2016 dipimpin oleh Plh. Dinsi, S.Pd.I. Dan pada

tanggal 23 September 2016 Puskesmas Sukaraya dipimpin oleh Hj. Puspa

Linda, SKM. dengan Kepala tata Usahanya Abi Muslim, SKM. Pada

tanggal 06 Maret 2017 Kepala UPTD Puskesmas Sukaraya Hj. Puspa Linda,

SKM. dengan Kepala tata Usahanya Dinsi, S.Pd.I. Pada tanggal 01 Januari

2018 Kepala UPTD Puskesmas Sukaraya Hj. Puspa Linda, SKM. dengan

Kepala tata Usahanya Dinsi, S.Pd.I.

Poltekkes Kemenkes Palembang


20
21

UPTD Puskesmas Sukaraya terletak di Kelurahan Sukaraya Baturaja

Timur dengan luas wilayah kerja 46 Km2 dengan luas bangunan 192

M².dengan jumlah penduduk 31.580 jiwa, yang berarti setiap Km 2 686 jiwa.

Yang mencakup Kelurahan Sukaraya, dan diantaranya SMK TRISAKTI

termasuk bagian wilayah Puskesmas Sukaraya

2. Sarana dan Prasarana Puskesmas Sukaraya

Puskesmas sukaraya memiliki pelayanan diantaranya :

1. UGD

Sarana yang ada di UGD meliputi : bed pasien 2 buah, meja dokter

dan perawat 1 buah, 1 buah oksigen, kipas angin 1 buah, kursi 3

buah, troli 1 buah, restolle 1 buah.

2. Poli Gigi

Sarana yang ada dipoli gigi meliputi: meja dan kursi 1 buah,

watafel 1 buah, troli 1 buah, kursi gigi 1 buah, kipas 1 buah.

3. Ruang Administrasi

Sarana yang ada di ruang administrasi meliputi : meja panjang 1

buah, kursi 5 buah, kipas 1 buah.

4. Ruang Farmasi

Sarana yang ada di ruang farmasi meliputi : etalase 1 buah, kursi

dan meja 2 buah, kipas 1 buah.

5. Ruang MTBS dan KIA

Sarana yang ada di ruang MTBS dan KIA meliputi : bed 3 buah,

Poltekkes Kemenkes Palembang


22

meja dan kursi 2 buah, etalase 1 buah, kipas 2 buah.

6. Ruang KTU

Sarana yang ada di ruang KTU meliputi : meja panjang 3 buah,

kursi 10 buah, laptop 3 buah, kipas angin 3 buah, etalase 1 buah.

7. Laboraturium

Sarana yang ada di ruang laboratorium meliputi : etalase 2 buah,

kursi 2 buah, meja 2 buah, kulkas 1 buah.

3. Sejarah Singkat SMK Trisakti Baturaja

SMK Trisakti merupakan sekolah swasta yang didirikan oleh yayasan

pendidikan Trisakti terdiri dari SMA Trisakti dan SMK Trisakti yang

beralamat di Jl.Dr.Mohammad hatta 223 Desa Tanjung Baru, kec.Baturaja

Timur, Kab Ogan Komering Ulu Prov.Sumatra Selatan, Terdapat 9 kelas

golongan rombongan belajar di SMK Trisakti maupun di SMA Trisakti

Uraian jumlah Guru, Tendik, PTK( Guru ditambah Tendik) dan PD (Peserta

Didik)

Uraian Guru Tendik PTK PD

Laki-laki 3 3 6 96

Perempuan 13 0 13 69

Total 16 3 19 165

Keterangan :

Poltekkes Kemenkes Palembang


23

 Penghitungan PTK adalah yang sudah mendapat penugasan, berstatus aktif

dan terdaftar di sekolah induk

B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Trisakti Baturaja dengan responden sebanyak

10 orang siswi, diantara 10 klien terdapat 2 orang siswi yang disminorae

memenuhi kriteria sesuai subjek penelitian, yaitu sebagai klien 1(Nn. R) dan

sebagai klien 2 (Nn.A).

1. Gambaran Pengkajian
Klien I

Pengakjian klien pertama dilakukan pada tanggal 19-20 April 2021,dengan 2

kali kunjungan pada hari pertama tanggal 19 April 2021 ke SMK TRISAKTI dan

kunjungan ke dua pada tanggal 20 April 2021 ke rumah klien. Klien berinisial

Nn.R berusia 16 Tahun, jenis kelamin perempuan,beragama islam, suku ogan,

alamat air karang dan tinggal bersama orang tua.

Pada saat kunjungan pertama ke SMK Trisakti klien Nn.R mengatakan saat ini

sedang menstruasi, keluhan nyeri didaerah perut menjalar pinggang, rentang nyeri

berada di skala 5, klien mengatakan nyeri disminorae sudah dirasakan 3 bulan

terakhir pada saat disminorae, klien mengatakan nyeri mengganggu aktivitas dan

kegiatan hanya tidur dan berdiam dikamar pada saat sekolah daring, pada saat

sekolah luring aktivitas terhambat karena nyeri yang dirasakan dan terasa

diremas-remas, klien mengatakan pada saat nyeri klien tidak pernah melakukan

tindakan mandiri untuk mengurangi rasa nyeri, TD: 100/70 mmHg, nadi : 78x/m,

RR: 18x/m, Suhu: 36,9 ºC

Poltekkes Kemenkes Palembang


24

Klien II

Pengkajian klien kedua dilakukan pada tanggal 19-20 April 2021,dengan 2

kali kunjungan pada hari pertama tanggal 19 April 2021 ke SMK Trisakti dan

kunjungan ke dua pada tanggal 20 April 2021 kerumah klien. Klien berinisial

Nn.A umur 17 tahun, jenis kelamin perempuan, beragama islam, suku ogan,

alamat sukajadi dan tinggal bersama orang tua.

Pada saat kunjungan pertama ke SMK Trisakti klien Nn.A mengatakan saat ini

sedang menstruasi, keluhan nyeri didaerah perut, rentang nyeri berada di skala 5,

klien mengatakan nyeri disminorae sudah dirasakan 3 bulan terakhir setiap pada

saat disminorae, klien mengatakan nyeri mengganggu aktivitas dan terasa seperti

diremas-remas, pada saat sekolah daring klien mengatakan jika nyeri disminorae

terjadi klien melakukan tindakan kompres hangat tetapi tidak teratur dan masih

merasakan nyeri, pada saat sekolah luring nyeri yang dirasakan seperti diremas-

remas dan mengganggu aktivitas, klien mengatakan tidak melakukan kompres

hangat pada saat sekolah luring. TD: 110/80mmHg, nadi:80x/m, RR: 18x/m,

suhu: 36,7ºC.

Poltekkes Kemenkes Palembang


25

2. Gambaran Diagnosa

Klien I

Berdasarkan hasil pengakajian yang dilakukan pada Nn.R pada tanggal 19

April 2021, maka penulis merumuskan diagnosis nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera fisiologis. (D.0077)

Data Subjektif :

a) Klien mengeluh nyeri


b) Klien mengatakan nyeri dibagian perut menjalar ke pinggang

Data Objektif :

a) Klien tampak meringis


b) Klien tampak Gelisah
c) Skala Nyeri 5/N

Klien II

Berdasarkan hasil pengakajian yang dilakukan pada Nn.A pada tanggal 19

April 2021, maka penulis merumuskan diagnosis nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera fisiologis. (D.0077)

Data Subjektif :

a) Klien mengeluh nyeri


b) Klien mengatakan nyeri dibagian perut

Data Objektif :

a) Klien tampak meringis


b) Klien tampak Gelisah

Poltekkes Kemenkes Palembang


26

c) Skala Nyeri 5/N

3. Gambaran Intervensi
Berdasarkan masalah keperawatan yang dialami klien 1 yaitu Nn.R dan

klien 2 Nn.A, dengan diagnosis keperawatan yang sama yaitu, nyeri akut

berhubungan dengan agen pencedera fisiologis. maka penulis merencanakan

perapan aromaterapi lemon pada klien dengan nyeri disminorae pada remaja

putri selama 30 menit.

Klien I Klien II

a. Pada saat kunjungan pertama ke a. Pada saat kunjungan pertama ke


SMK Trisakti dengan mencari SMK Trisakti dengan mencari
klien yang mengalami nyeri klien yang mengalami nyeri
disminorae. disminorae
.
Observasi: Observasi:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, - Identifikasi lokasi,
frekuensi dan intensitas nyeri karakteristik, frekuensi dan
- Identifikasi skala nyeri intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
Terapeutik:
- Berikan teknik nonfarmakologi Terapeutik:
untuk mengurangi nyeri dengan - Berikan teknik nonfarmakologi
penerapan aromaterapi lemon untuk mengurangi nyeri dengan
penerapan aromaterapi lemon
Edukasi:
- Ajarkan teknik nonfarmakologi Edukasi:
(untuk mengurangi nyeri dengan - Ajarkan teknik nonfarmakologi
penerapan aromaterapi lemon (untuk mengurangi nyeri
selama 30 menit) dengan penerapan aromaterapi
lemon selama 30 menit)

b. Pada hari kedua pada tanggal 20 b. Pada hari kedua pada tanggal 20
April 2021 dengan melakukan April 2021 dengan melakukan
kunjungan kerumah klien. kunjungan kerumah klien.

Poltekkes Kemenkes Palembang


27

Observasi: Observasi:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, - Identifikasi lokasi,
frekuensi dan intensitas nyeri karakteristik, frekuensi dan
- Identifikasi skala nyeri intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
Terapeutik:
Terapeutik: - Berikan teknik nonfarmakologi
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri dengan
untuk mengurangi nyeri dengan penerapan aromaterapi lemon
penerapan aromaterapi lemon
Edukasi:
Edukasi: - Ajarkan teknik nonfarmakologi
- Ajarkan teknik nonfarmakologi (untuk mengurangi nyeri
(untuk mengurangi nyeri dengan dengan penerapan aromaterapi
penerapan aromaterapi lemon lemon selama 30 menit)
selama 30 menit)

Tabel 1.3 Gambaran Intervensi

4. Gambaran Implementasi
Setelah menyusun rencana keperawatan untuk menerapkan aromaterapi

lemon pada siswi yang mengalami nyeri disminorae dilaksanakan dalam waktu

selama 2 hari.

Hari Tgl/Jam Klien I


Ke-
1. Tgl 19 April 2021 Pada saat ke SMK Trisakti
(pukul 09.00 wib) 1. Mengidentifikasi lokasi
nyeri,karakteristik nyeri.
R: klien nyeri di bagian perut,
menjalar ke pinggang, nyeri terasa
diremas-remas.

2. Mengidentifikasi Skala Nyeri


R: skala nyeri 5

3. Memberikan teknik nonfarmakologi


untuk mengurangi nyeri dengan
melakukan penerapan aromaterapi
lemon selama 30 menit
R: klien kooperatif dalam melakukan
penerapan aromaterapi lemon

Poltekkes Kemenkes Palembang


28

4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi


untuk mengurangi nyeri dengan cara
menghirup uap aromaterapi lemon
(Pukul 09.40 wib) selama 30 menit
R:klien kembali mengisi lembar
evaluasi rentang skala nyeri yaitu 4
2. Tgl 20 April 2021 Pada saat kunjungan ke rumah klien
(pukul 14.00) 1. Mengidentifikasi lokasi
nyeri,karakteristik nyeri, frekuensi.
R: klien mengatakan nyeri di bagian
perut,nyeri terasa hilang timbul pada
15 menit sekali .

2. Mengidentifikasi Skala Nyeri


R: skala nyeri 3

3. Memberikan teknik nonfarmakologi


untuk mengurangi nyeri dengan
melakukan penerapan aromaterapi
lemon selama 30 menit
R: klien kooperatif dalam melakukan
penerapan aromaterapi lemon

4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi


untuk mengurangi nyeri dengan cara
menghirup uap aromaterapi lemon
selama 30 menit
(Pukul 14.40 wib) R:klien kembali mengisi lembar
evaluasi rentang skala nyeri yaitu 2

Hari Tgl/Jam Klien II


Ke-
1. Tgl 19 April 2021 Pada saat ke SMK Trisakti
(pukul 10.30 wib) 1. Mengidentifikasi lokasi
nyeri,karakteristik nyeri.
R: klien nyeri di bagian perut, nyeri
terasa diremas-remas.

2. Mengidentifikasi Skala Nyeri


R: skala nyeri 5

3. Memberikan teknik nonfarmakologi


untuk mengurangi nyeri dengan
melakukan penerapan aromaterapi

Poltekkes Kemenkes Palembang


29

lemon selama 30 menit


R: klien kooperatif dalam
melakukan penerapan aromaterapi
lemon

4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi


untuk mengurangi nyeri dengan cara
menghirup uap aromaterapi lemon
(Pukul 11.10 wib) selama 30 menit
R: klien kembali mengisi lembar
evaluasi rentang skala nyeri yaitu 3

2. Tgl 20 April 2021 Pada saat kunjungan ke rumah klien


(Pukul 15.30 wib) 1. Mengidentifikasi lokasi
nyeri,karakteristik nyeri.
R: klien mengatakan nyeri di bagian
perut, nyeri terasa hilang timbul
pada 20 menit sekali.

2. Mengidentifikasi Skala Nyeri


R: skala nyeri 2

3. Memberikan teknik nonfarmakologi


untuk mengurangi nyeri dengan
melakukan penerapan aromaterapi
lemon selama 30 menit
R: klien kooperatif dalam
melakukan penerapan aromaterapi
lemon

4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi


untuk mengurangi nyeri dengan cara
menghirup uap aromaterapi lemon
selama 30 menit
(Pukul 16.10 wib ) R:klien kembali mengisi lembar
evaluasi rentang skala nyeri yaitu 1

Tabel 1.4 Gambaran Implementasi

Poltekkes Kemenkes Palembang


30

5. Gambaran Evaluasi
Proses evaluasi pada klien 1 Nn.R dan Nn. A dilakukan dengan

mengobservasi tingkat skala nyeri dengan numerik rating skala yang dirasakan

oleh klien.

Klien I

Pada saat hari pertama ke SMK Trisakti pada tanggal 19 April 2021 telah

dilakukan penerapan aromaterapi lemon selama 30 menit, klien mengatakan

nyeri dibagian perut menjalar ke pinggang berkurang, sebelum dilalukan

penerapan aromaterapi lemon rentang nyeri di skala 5, setelah dilakukan

penerapan rentang nyeri berada di skala 4, nyeri masih terasa di remas-remas.

Pada hari kedua tanggal 20 April 2021 telah dilakukan kembali penerapan

aromaterapi lemon selama 30 menit, sebelum dilakukan penerapan rentang

skala nyeri 3, setelah dilakukan penerapan aromateri dihari kedua rentang skala

nyeri menjadi 2, klien mengatakan nyeri sudah berkurang dan nyeri terasa

hilang timbul.

Poltekkes Kemenkes Palembang


31

Klien II

Pada saat hari pertama ke SMK Trisakti pada tanggal 19 April 2021 telah

dilakukan penerapan aromaterapi lemon selama 30 menit, klien mengatakan

nyeri dibagian perut berkurang sebelum dilalukan penerapan aromaterapi

lemon rentang nyeri di skala 5, setelah dilakukan penerapan rentang nyeri

berada di skala 3, nyeri ringan dan masih bisa dikendalikan.

Pada hari kedua tanggal 20 April 2021 telah dilakukan kembali penerapan

aromaterapi lemon selama 30 menit, sebelum dilakukan penerapan rentang

skala nyeri 2, setelah dilakukan penerapan aromateri dihari kedua rentang skala

nyeri 1, klien mengatakan nyeri tidak terasa lagi dan sudah bisa dikendalikan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


32

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan

Pada Klien I di hari pertama Nn.R setelah dilakukan penerapan aromaterapi

lemon selama 30 menit klien mengatakan nyeri berkurang, dimana skala nyeri

sebelum penerapan yaitu 5/N dengan nyeri dibagian perut menjalar ke pinggang

terasa diremas-remas dan mengganggu aktivitas, nyeri sudah dirasakan 3 bulan

terakhir pada saat disminorae, klien mengatakan tidak pernah melakukan tindakan

mandiri untuk mengurangi nyeri, pada saat penerapan aromaterapi lemon

dilakukan selama 30 menit dengan cara menghirup uap aromaterapi lemon untuk

menurunkan nyeri, klien Nn.R melakukannya dengan prosedur yang benar

sehingga setelah penerapan skala nyeri berkurang yaitu 4/N, nyeri masih terasa

diremas-remas, dihari kedua pada saat kunjungan kerumah Klien Nn.R

mengatakan nyeri masih terasa dibagian perut dengan skala nyeri 3/N, nyeri terasa

hilang timbul pada 15 menit sekali, setelah dilakukan kembali penerapan

aromaterapi lemon selama 30 menit dengan cara menghirup uap aromaterapi

lemon klien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri yaitu 2/N, klien mengatakan

nyeri sudah berkurang. Pada Klien II di hari pertama Nn.A setelah dilakukan

penerapan aromaterapi lemon selama 30 menit klien mengatakan nyeri berkurang,

dimana skala nyeri sebelum dilakukan penerapan yaitu 5/N dengan nyeri di bagian

perut, nyeri sudah dirasakan 3 bulan terakhir pada saat disminorae, klien

mengatakan jika nyeri disminorae terjadi klien melakukan tindakan kompres

hangat tetapi tidak teratur dan masih merasakan nyeri, pada saat penerapan

Poltekkes Kemenkes Palembang


32
33

aromaterapi lemon dilakukan selama 30 menit dengan cara menghirup uap

aromaterapi lemon untuk menurunkan nyeri, klen Nn.A melakukannya dengan

prosedur yang benar sehingga setelah dilakukan penerapan skala nyeri menjadi

3/N klien mengatakan nyeri berkurang dan masih bisa dikendalikan. dihari kedua

pada saat kunjungan kerumah Klien Nn.A mengatakan nyeri dibagian perut dan

masi bisa dikendalikan, nyeri terasa hialng timbul pada 20 menit sekali, setelah

dilakukan kembali penerapan aromaterpi lemon selama 30 menit klien

mengatakan skala nyeri 1/N, klien mengatakan nyeri sudah berkurang dan tidak

terasa lagi.

Pada penatalaksanaan dalam menurunkan nyeri menstruasi dengan

menggunakan aromaterapi lemon, karena aromaterapi lemon yang mempunyai

kandungan limeone 66-80 geranil asetat, netrol, terpine 6-14%, αpiene 1-4% dan

mrcyne yang dapat menghambat kerja prostaglandin sehingga mengurangi nyeri

dan dapat meningkatkan mood (Rompas dan Lenny,2019). Menurut (Suwanti,

Melania dan Anita,2018) Penatalaksanaan nyeri menstruasi dapat dilakukan

dengan cara non-farmakologi yaitu dengan aromaterapi lemon, hasil penelitian

menunjukkan bahwa sesudah diberikan aromaterapi lemon mendapatkan angka

lebih rendah dibandingkan sebelum diberikan aromaterapi lemon. Menurut

(Rambi, Chatrina Bajak dan Elviera,2019) Intervensi yang dapat dilakukan untuk

mengurangi nyeri haid ialah dengan menggunakan teknik farmakologis dan non-

farmakologis, salah satu teknik non-farmakologis yang dapat digunakan dengan

teknik relaksasi melalui pemberian aromaterapi. Menurut (Maidartati,2018)

Disminorae gejala yang paling sering dikeluhkan oleh wanita pada saat

Poltekkes Kemenkes Palembang


34

mengalami menstruasi, cara untuk mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi

bisa dengan cara farmakologis yaitu dengan obat-obatan dan non farmakologi

yaitu dengan cara terapi relaksasi nafas dalam, distraksi atau juga dengan

aromaterapi. Menurut ( Larasati,2016) disminorae yang biasanya terjadi pada

wanita yaitu disminorae primer dan sekunder dimana teknik untuk mencegahnya

bisa dengan menggunakan cara farmakologi dan non farmakologi, cara

farmakologis dengan obat analgetik dan cara non farmakologis dengan cara

relaksasi, kompres hangat dan aromaterapi.

Setelah dilakukan penerapan aromaterapi lemon pada klien nyeri disminorae

pada remaja putri yang diterapkan pada klien, klien mengatakan nyeri yang

dirasakan berkurang dengan cara melakukan menghirup uap aromaterapi lemon

selama 30 menit, klien tidak tampak meringis dan gelisah lagi, klien sudah bisa

melakukan aktivitas yang ringan kembali.Terdapat perbedaan pada keduanya,

Pada klien I nyeri yang dirasakan dibagian perut menjalar ke pinggang, klien

mengatakan tidak pernah melakukan tindakan mandiri untuk mengurangi nyeri,

nyeri sudah dirasakan 3 bulan terakhir pada saat disminorae. dihari pertama

sebelum dilakukan penerapan aromaterapi skala nyeri 5/N, setelah dilakukan

penerapan aromaterapi lemon skala nyeri menjadi 4/N nyeri terasa diremas-remas,

dihari kedua klien mengatakan nyeri dibagian perut, nyeri hilang timbul pada 15

menit sekali, setelah kembali melakukan penerapan aromaterapi lemon 30 menit

dengan cara menghirup uap aromaterapi lemon klien mengatakan skala nyeri 2/N,

nyeri berkurang. Pada klien II nyeri dirasakan dibagian perut, nyeri sudah

dirasakan 3 bulan terakhir pada saat disminorae, klien mengatakan jika nyeri

Poltekkes Kemenkes Palembang


35

terjadi klien melakukan tindakan kompres hangat tetapi tidak teratur dan masih

merasakan nyeri, dihari pertama sebelum dilakukan penerapan aromaterapi lemon

skala nyeri 5/N, setelah dilakukan penerapan aromaterapi lemon skala nyeri

menjadi 3 nyeri terasa hilang timbul, dihari kedua klien mengatakan nyeri terasa

hilang timbul pada 20 menit sekali, setelah dilakukan penerapan aromaterapi

lemon dengan cara menghirup uap aromaterapi lemon skala nyeri menjadi 1, klien

mengatakan nyeri berkurang dan tidak terasa lagi.

B. Keterbatasan Studi Kasus

Saat melakukan studi kasus yang menjadi hambatan adalah keterbatasan

waktu yang dimiliki oleh seorang penulis, penulis hanya melakukan 2 kali

penerapan sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan aromaterapi lemon dan

hanya dapat melihat perkembangan nyeri yang dirasakan oleh klien remaja putri

dengan nyeri disminorae. Solusi untuk keterbatasan studi kasus ini adalah dengan

keterbatasan waktu yang ada maka sebaiknya klien dan penulis menggunakan

waktu seefektif mungkin dalam melaksanakan penerapan aromaterapi lemon dan

penulis harus memberikan dukungan dan motivasi pada klien untuk melakukan

penerapan aromaterapi lemon secara mandiri agar klien bisa mengatasi keluhan

nyeri dibagian perut dan pinggang pada saat disminorae.

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan terhadap penerapan

aromaterapi lemon pada klien nyeri disminorae pada remaja putri yang

dilakukan selama 2 hari dari tanggal 19 April s/d 20 April 2021, hari pertama

di SMK Trisakti dan hari kedua kunjungan kerumah klien, maka dapat

disimpulkan bahwa klien Nn.R dank klien Nn.A dengan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dilakukan penerapan

aromaterapi lemon untuk mengurangi rasa nyeri pada saat disminorae.

Setelah dilakukan penerapan aromaterapi lemon selama 2 hari nyeri klien

berkurang dengan skala nyeri klien I dari skala 5 menjadi 1, klien II dari skala

5 menjadi 2 yang diobservasi dan dinilai melalui skala nyeri numerik rating

skala, dengan pemberian penerapan aromaterapi lemon yang dilakukan sesuai

prosedur akan mendapatkan hasil yang maksimal dan bermanfaat untuk

mengatasi nyeri disminorae pada remaja puti

B. Saran

1. Bagi Penulis

Agar pemberian penerapan aromaterapi lemon pada klien dengan

nyeri disminorae pada remaja putri dapat optimal maka perlu dilakukan

pengkajian secara komprehensif dari semua system tubuh mulai dari

anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Poltekkes Kemenkes Palembang


36
2. Bagi Perkembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan tentang keperawatan maternitas dalam penerapan

aromaterapi lemon pada klien dengan nyeri disminorae pada remaja

putri dan dapat dilakukan sesuai dengan standar prosedur yang telah

dilakukan.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapakan tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan

kesehatan terkait penerapan aromaterapi lemon pada klien dengan nyeri

disminorae pada remaja putri.

Poltekkes Kemenkes Palembang


37
DAFTAR PUSTAKA

Gusma, S. Permata, Sri. U & Darwin K. 2019. Efektifitas Pijat Effleurage


menggunakan Minyak Aromaterapi Lemon Terhadap Dismenorae pada
Remaja Putri. JOM FKp 6(1) : 237-243

Larasati TA & Faridah A.2016. Disminorae Primer dan Faktor Risiko Disminorae
Primer pada Remaja. Majority 5(3) : 79-84

Maidartati, Sri H, & Afifah P. 2018. Efektivitas Terapi Kompres Hangat Terhadap
Penurunan Nyeri Dismenorae pada Remaja di Bandung. Jurnal
Keperawatan BSI 6(2): 156-164

Rambi A. Christien, Chatrina A. & Elviera T. 2019. Pengaruh Aromaterapi


Lemon (Cytrus) terhadap Penurunan Dismenorae pada Mahasiswa
Keperawatan. Jurnal Ilmiah Sesebanua 3(1): 27-34

Rompas Sefty & Lenny G. 2019. Pengaruh Aromaterapi Lemon (Citrus) terhadap
Penurunan Nyeri Menstruasi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
eJurnal Keperawatan(e-Kp)7(1)

Suwanti S, Melania,W &Liliana A. 2018. Pengaruh Aromaterapi Lemon (Cytrus)


terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi pada Mahasiswa di Universitas
Respati Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta 5(1): 345-
349

Buku panduan Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa, 2021.Prodi Keperawatan


Baturaja

Tim Pokja SDKI DPP PPNI SDKI, 2016

Tim Pokja SIKI DPP PPNI SIKI, 2018

Tim Pokja SLKI DPP PPNI SLKI, 2018

Poltekkes Kemenkes Palembang


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1:Jadwal kegiatan

No Uraian Kegiatan Tanggal Jan Feb Maret April Mei


1. Pengajuan Judul 20-01-2021
2. Acc Judul 20-01-2021
3. Bimbingan LTA BAB I 24-01-2021
4. Review Acc BAB I 26-01-2021
5. Bimbingan LTA BAB 03-02-2021
II
6. Review Acc BAB II 07-2-2021
7. Bimbinga LTA BAB III 07-2-2021
8. Review Acc BAB III 08-2-2021
9. Persiapan PPT 09-2-2021
10. Seminar Proposal 15-02-2021
11. Pengumpulan Revisi 26-02-2021
Proposal
12. Pengajuan surat 12-03-2021
pengambilan data ke
Kesatuan Bangsa dan
Politik
13. Pengajuan surat 12-04-2021
pengambilan data ke
Puskesmas Sukaraya
14. Pengambilan data ke 16-04-2021
SMK Trisakti Baturaja
15. Penelitian Hari Ke-1 19-04-2021
16. Penelitian Hari ke-2 20-04-2021
17. Bimbingan LTA BAB 20-04-2021
IV
18. Review Acc BAB IV 21-04-2021
19. Bimbingan LTA BAB 24-04-2021
V
20. Review Acc BAB V
21. Bimbingan LTA BAB 24-04-2021
VI
22. Review Acc BAB VI
23. Seminar Hasil Laporan 04-05-2021
Tugas Akhir
24. Pengumpulan Revisi
Seminar Hasil Laporan
Tugas Akhir

Poltekkes Kemenkes Palembang


Lampira 2: Informasi dan Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)

INFORMED CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipasi)

Nama :
Umur :
Alamat :

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah di mengerti mengenai penelitian yang

Poltekkes Kemenkes Palembang


akan dilakukan oleh Wahyu Puji Astuti dengan Judul Penerapan Aromaterapi
Lemon dengan klien gangguan rasa nyaman nyeri dismenorae.

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini


secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu ranpa sanksi
apapun.

Baturaja, 2021

Yang Memberi Persetujuan, Peneliti,

(........................................) Wahyu Puji Astuti


Po.71.20.2.18.036

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP)

1. Kami adalah peneliti berasal dari Politeknik Kesehatan Kemenkes


Palembang Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan Baturaja
dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam
penelitian yang berjudul “Penerapan Aromaterapi Lemon dengan klien
gangguan rasa nyaman nyeri dismenorae”

2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Penerapan Aromaterapi Lemon dengan klien gangguan rasa nyaman nyeri
dismenorae.

Poltekkes Kemenkes Palembang


3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara yang
menggunakan pedoman wawancara, berlangsung lebih kurang 30 menit.
Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu
khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan asuhan / tindakan yang
diberikan.

4. Keuntungan yang akan diperoleh dalam keikutsertaan pada peneliti ini


adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan / tindakan
yang diberikan.

5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.

6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,


silahkan menghubungi peneliti pada nomor Hp : 081369631024

Peneliti,

Wahyu Puji Astuti


PO.71.20.2.18.036

Lampiran 3: Bukti Proses Bimbingan

Poltekkes Kemenkes Palembang


;.

Poltekkes Kemenkes Palembang


Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Lampiran 4 : Instrumen Studi Kasus

Lembar Kuisoner PenerapanAromaterapi Lemon Pada Klien


Dengan Nyeri Disminorae (Nyeri saat Menstruasi)
Pada Remaja Putri

Nama :
Umur :
Alamat :
No. Telp/hp :

 Pada data penunjang jawablah pertanyaan secara tepat dengan memberi


tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan

1. Apakah pengalaman masa lalu pernah mengalami nyeri disminorae atau


nyeri saat menstruasi?
Ya Tidak

2. Apakah nyeri disminorae dirasakan dalam 3 bulan terakhir?


Ya Tidak

3. Apakah adatindakan mandiri mengatasi nyeri disminorae?


Ya Tidak

4. Jika ada tindakan mandiri mengatasi nyeri disminorae, diantaranya seperti


teknik relaksasi atau nafas dalam, teknik kompres panas atau dingin pada
perut, teknik penggunaan aromaterapi?
Ya Tidak

5. Apakah bersedia menjadi responden dalam penelitian?


Ya Tidak

Poltekkes Kemenkes Palembang


1. Diisi sebelum dilakukan PenerapanAromaterapi Lemon

a. Lingkarilah nomor yang menunjukan angka intensitas atau ukuran nyeri


yang dirasakan saat ini ketika nyeri timbul saat menstruasi.

— —  —  —  —  —  —  —  —  — 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan:

Nilai 0 : Tidak nyeri


Nilai 1-3 : Nyeri ringan atau nyeri yang masih bisa dikendalikan
Nilai 4-6 :Nyeri sedang atau nyeri seperti diremas-remas dan menganggu
aktivitas
Nilai 8-9 :Nyeri berat atau nyeri seperti di tusuk-tusuk dan sangat mengangg
aktivitas
Nilai 10 : Nyeri sangat berat dan tidak bisa melakukan aktivitas

2. Diisi setelah dilakukan Penerapan Aromaterapi Lemon

a. Lingkarilah nomor yang menunjukan angka intensitas atau ukuran nyeri


yang dirasakan saat ini ketika nyeri timbul saat menstruasi.
— —  —  —  —  —  —  —  —  — 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:

Nilai 0 : Tidak nyeri


Nilai 1-3 : Nyeri ringan atau nyeri yang masih bisa dikendalikan
Nilai 4-6 :Nyeri sedang atau nyeri seperti diremas-remas dan menganggu
aktivitas
Nilai 8-9 :Nyeri berat atau nyeri seperti di tusuk-tusuk dan sangat mengangg
aktivitas
Nilai 10 : Nyeri sangat berat dan tidak bisa melakukan aktivitas

Poltekkes Kemenkes Palembang


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERAPAN
AROMATERAPI LEMON TERHADAP PENURUNAN NYERI
DISMENORAE PADA REMAJA

Pengertian Aromaterapi lemon adalah salah satu manajemen


nyeri non farmakologis yang digunakan untuk
mengurangi nyeri, meningkatkan mood dan
mengurangi marah

Tujuan Tujuan dari diberikannya aromaterapi lemon adalah


untuk mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan
sirkulasi darah, menghangatkan otot abdomen dan
meningkatkan relaksasi fisik dan mental.

Indikasi 1. Siswi yang sudah haid dan mengalami keluhan


dengan nyeri dismenoreringan dan sedang
2. Siswi yang mengalami dismenore dalam 3 bulan
terakhir.
3. Siswi yang bersedia mengikuti prosedur
penelitian.
4. Siswi yang tidak melakukan terapi lain untuk
mengurangi nyeri dismenore
Persiapan Alat 1. Minyak Aromaterapi Lemon
2. Alat Diffuser/ Uap untuk aromaterapi lemon
Persiapan Klien 1. Beri salam, perkenalkan diri dan berikan format
kuisioner kepada responden
2. Jelaskan prosedur tindakan kepada responden
3. Atur posisi dan jarak responden
Persiapan Lingkungan Ciptakan lingkungan yang nyaman dan rilek

Prosedur Pelaksanaan Tahap Pra Interaksi


1. Cuci Tangan
2. Persiapan Alat
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa responden
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menanyakan persetujuan klien
Tahap Keja
1. Mengukur tingkat nyeri responden dengan
Numerik Rating Scale (NRS), Skala 1 sampai
dengan 10 yang dirasakan
2. Siapkan alat diffuser.
3. Kemudian teteskan 2-3 tetes minyak aromaterapi
lemon didalam diffuser yg berisi air.
4. Selanjutnya diffuser secara otomatis

Poltekkes Kemenkes Palembang


menyemprotkan uap dari aromaterapi lemon yang
akan dihirup, waktu yang dibutuhkan untuk
menghirup selama ±30 menit dengan posisi
nyaman dan rileks.
Tahap Terminasi
1. Setelah ±30 menit, lakukan kembali penilaian
nyeri menggunakan Numerik Rating Scale atau
NRS pada responden
2. Membereskan Alat
3. Mencuci Tangan
4. Dokumentasikan Kegiatan

Tabel 1.2 SOP Penerapan Aromaterapi Lemon

Poltekkes Kemenkes Palembang


Alat Pengukuran Intensitas Nyeri

Metode Numeric Rating Scale (NRS) didasari pada skala angka 1-10 untuk

menggambarkan kualitas nyeri yang dirasakan klien. Numeric Rating Scale (NRS)

diklaim lebih mudah dipahami, lebih sensitif terhadap jenis kelamin, etnis, hingga

dosis. Numeric Rating Scale (NRS) juga lebih efektif untuk mendeteksi penyebab

nyeri. Keunggulan metode penilaian skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS)

tersebut dibandingkan dengan alat pengukuran lainnya adalah :

a) Skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) mudah digunakan dan

didokumentasikan.

b) Sangat tepat untuk klien dengan nyeri akut dan nyeri kronis.

c) Klien mudah menilai sendiri terhadap nyeri yang dirasakan.

Skala 0 : tidak nyeri

Skala 1 : nyeri sangat ringan

Skala 2 :nyeri ringan, ada sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu sakit

Skala 3 :nyeri sudah mulai terasa, namun masih bisa ditoleransi

Poltekkes Kemenkes Palembang


Skala 4 :nyeri cukup mengganggu (contoh: nyeri sakit gigi) dan nyeri

terasa hilang timbul

Skala 5 : nyeri benar-benar mengganggu dan tidak bisa didiamkan dalam

waktu lama nyeri terasa meringgis

Skala 6 : nyeri sudah sampai tahap mengganggu, nyeri terasa meringgis

lama

Skala 7 : nyeri berat, nyeri seperti di tekan dan aktivitas terganggu

Skala 8 :nyeri seperti ditusuk-tusuk dan sangat mengganggubahkan terjadi

perubahan perilaku

Skala 9 :nyeri yang membuat menjerit-jerit terasa seperti ditusu- tusuk dan

menginginkan cara apapun untuk menyembuhkan nyeri

Skala 10 :nyeri berada di tahap yang paling parah dan bisa menyebabkan

membuat tidak sadarkan diri

Poltekkes Kemenkes Palembang


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama lengkap : Wahyu Puji Astuti

Tempat Tanggal Lahir: Baturaja, 10 April 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Stm. Badarudin Lr. Sekundang No.155 Rt.20 Rw.03

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Saliman

Nama Ibu : Darniati

Saudara : 1. Eka Melawati

2. Dwy Natalian

3. Tri Ulandari

4. Ratika Putri

5. Yohana Sugiharti

6. Windi Lestari

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2005-2006 : TK Pertiwi Ogan Komering Ulu

Tahun 2006-2012 : SD Negeri 1 Ogan Komering Ulu

Tahun 2012-2015 : SMP Negeri 2 Ogan Komering Ulu

Tahun 2015-2018 : SMA Negeri 5 Ogan Komering Ulu

Poltekkes Kemenkes Palembang


Tahun 2018-2021 :Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang Prodi

Keperawatan Baturaja

Poltekkes Kemenkes Palembang


Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang

Anda mungkin juga menyukai