Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ETIKA PROFESI HUKUM

Tentang

PENEGAKAN HUKUM ETIKA PROFESI

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :

MIFTAHUL HUSNA : 1813010063

INDAH IRMA SAPUTRI : 1813010089

LAJMI HAYATI : 1813010074

NABILLA AMIRAH : 1813010130

ATIKA FITRI : 1813010154

Dosen Pembimbing:

Dr. ZULFAN SHI,MH

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
yang telah melimpahkan rahmat dankarunia-Nya bagi setiap hamba-Nya. Sholawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW.
Yang telah menunjukkan kita kepada jalan yang benar serta diridhoi Allah SWT.

Atas berkat pertolongan dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah


ini dengan baik, yaitu dengan judul “PENEGAKAN HUKUM ETIKA PROFESI”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Bapak Dr. Zulfan, SHI.,
MH. Yang telah membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penyampaian
makalah ini.Kami juga sangat mengaharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat
membangun agar dalam pembuatan makalah berikut nya dapat lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman semuanya,


terutama bagi kami khususnya. Aamiin ya rabbal‘alamin.

Padang, 28 November 2020

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah………………..…………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dan makna Etika ……….….………………………………………. 5
B. Hakekat makna Etika ………………………….…………………………… 6
C. Urgensi Etika dalam penegakan Hukum ….……………………………….. 9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan……………………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika merupakan konsepsi tentang baik atau buruknya perangai atau perilaku
seseorang. Sedangkan moral adalah perilaku yang baik atau buruknya seseorang.
Etika merupakan ide – ide, cita – cita tentang dambaan kebaikan perbuatan atau
perilaku manusia. Etika senantiasa memberikan contoh – contoh yang baik,
sementara moral selalu memberi penilaian terhadap pelaksanaan dari contoh –
contoh yang diberikan oleh etika. Oleh karenanya, orang yang beretika adalah
orang yang memberi contoh perilaku keteladanan, sedangkan yang bermoral
adalah orang yang lakoni keteladanan itu.1Etika dan moral meliputi aspek – aspek
kehidupan manusia dalam arti yang luas, terutama dalam hubungan interaktif
manusia dengan sesama manusia dalam lingkungan sosialnya, antara lain dalam
kaitannya dengan hubungan pekerjaan dan atau profesi. Seperti halnya penggugat
dengan hakim, advokat dengan kliennya, jaksa dengan terdakwa, dan notaris
dengan jasa kenotariatannya. Salah satu aspek yang disoroti etika dan moral
berkenaan denganperilaku perbuatan seseorang adalah pada bidang kerja keahlian
yang disebut profesi. Dikarenakan profesi sebagai suatu pekerjaan tentang
keahlian teori dan teknis, yang bersandar pada suatu kejujuran, sehingga
ketergantngan dan harapan orang yang membutuhkan bantuannya sangat besar
guna menerapkan sistem keadilan, sehingga dari itu para pengemban suatu profesi
dituntut prasyarat‐prasyarat tertentu dalam mengemban dan melaksanakan tugas
dan fungsi profesinya, agar benar – benar bekerja secara profesional di bidangnya.
Adapun profesi yang bergerak di bidang hukum yang biasa populer di era digital
adalah hakim, jaksa, advokat, notaris dan berbagai unsur instansi yang diberi
kewenangan berdasarkan undang – undang. Pekerja profesional hukum
merupakan pejabat umum di bidangnya masing – masing. Olehkarena itu, tugas
pokok profesinya memberikan pelayanan umum kepada masyarakat tanpa
diskriminatif berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. Bagi profesional hukum
dalam menjalankan fungsi keprofesionalannya diperlengkapi dengan rambu –
rambu dalam arti luas, yaitu rambu – rambu hukum (hukum perundangan) dalam
arti luas, dan rambu – rambu etik dan moral profesi (kode etik profesi), sehingga
tanggung jawab profesi dalam pelaksanaan profesi meliputi tanggung jawab
hukum dan tanggung jawab moral.
B. Rumusan Masalah

BAB II
PEMBAHASAN

3. Penegakan hukum oleh kelompok profesi hukum yang bersangkutan

Lembaga- lembaga penegak hukum

a. Kepolisian

Tugas utamanya adalah menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat,


melindungi, mengayomi, melayani masyarakat dan menegkkan hukum. Sebagai aparat
hukum polisi dapat menjalakan fungsinya sebagai penyelidik dan penyidik. Polisi juga
berwenang untuk menangkap orang yang diduga melakukan tindak kejahatan.

b. Kejaksaan

Kejaksaan adalah alat negara sebagai penegak hukum yang juga berperan sebagai
penuntut umum dalam perkara pidana. Jaksa adalah alat yang mewakili rakyat untuk
menuntut seseorang yang melanggar hukum pidana maka sisebut penuntut umum yang
mewakili umum. kejaksaan merupakan aparat Negara yang bertugas :

1. Untuk melakukan penuntutan terhadap pelanggaran tindak pidana di


pengadilan. Di sini jaksa melakukan penuntutan atas nama korban dan masyarakat
yang merasa dirugikan

2. Sebagai pelaksana (eksekutor) atas putusan pengadilan yang telah


berkekuatan hukum tetap. Aparat kejaksaan akan mempelajari BAP yang
diserahkan oleh kepolisian. Apabila telah lengkap maka kejaksaan akan menerbikan
P21 yang artinya siap dibawa ke pengadilan untuk disidangkan.

c. Kehakiman

Tugas utama seorang hakim adalah memeriksa, memutus suatu tindak pidana atau
perdata. Untuk itu seorang hakim dalam menjalankan tugasnya harus lepas dari segala
pengaruh agar keadilan benar-benar bisa ditegakkan. Di tingkat pusat kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh MA dan MK. Jika MA merupakan lembaga peradilan umum
tertinggi, maka MK merupakan lembaga peradilan khusus karena tugasnya :

1. terbatas kepada hak uji terhadap UU ke atas ,

2. sengketa kewenangan antar lembaga Negara,


3. pembubaran partai politik

4. memutuskan presiden dan/atau wakil presiden telah melanggar hukuman tidak


mengurusi masalah pidana.

d. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Lembaga baru yang dibentuk karena tuntutan dan amanat reformasi agar Negara
bersih dari praktek KKN. Dibentuk berdasarkan UU no 30 tahun 2002. Tugas utamanya
adalah menyelidiki dan memeriksa para pelaku korupsi yang dilakukan oleh para
pejabat Negara. KPK ini dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab langsung
kepada presiden.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai