Disusun Oleh:
ERLINA ROSIDA
PROFESI NERS
2020/2021
A. PENGERTIAN
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak
menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan
sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat
dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker) (Wijaya &
Putri, 2013).
Kanker payudara adalah suatu penyakit seluler yang dapat timbul dari
jaringan payudara dengan manifestasi yang mengakibatkan kegagalan untuk
mengontrol proliferasi dan maturasi sel (Brunner & Sudart, 2005).
Kanker payudara adalah suatu penyakit yang menggambarkan
gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit, bukan
penyakit tunggal (Tucker dkk, 1998).
B. ETIOLOGI
Tidak ada satupun sebab spesifik, sebaliknya terdapat serangkaian
faktor genetik, hormonal dan kemudian kejadian lingkiungan dapat
menunjang terjadinya kanker payudara.
Wijaya & Putri, 2013 menjelaskan, penyebab dari kanker payudara
masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan
munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan, faktor
hormonal dan familial.
1. Wanita risiko tinggi daripada pria (99:1)
2. Usia: risiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga kanker payudara pada ibu/saudara
perempuan
4. Riwayat menstrual
- Early menarche (sebelum 12 tahun)
- Late menopause (setelah 50 tahun)
5. Riwayat kesehatan
6. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 30 tahun,
menggunakan alat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan terapi estrogen.
7. Terapi radiasi: terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen.
8. Life style: diet lemak tinggi, mengkonsumsi alcohol (minum 2x sehari),
obesitas, trauma payudara, status sosial ekonomi tinggi, merokok.
Faktor resiko
1. Riwayat pribadi Ca payudara
2. Menarche dini
3. Nullipara/ usia lanjut pada kelahiran anak pertama
4. menopause pada usia lanjut
5. Riwayat penyakit payudara jinak
6. Riwayat keluarga dengan ca mamae
7. Kontrasepsi oral
8. Terapai pergantian hormone
9. Pemajanan radiasi
10. Masukan alcohol
11. Umur > 40 tahun
C. PATHOFISIOLOGI
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri:
proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti
pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal
dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak
sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan
secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh
dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi
sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi faktor
lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker
pada manusia. Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-
tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini
tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut,
tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat
karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
2. Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous
yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran
cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
3. Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui
membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu
sampai beberapa tahun.
4. Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-
tempat lain bertambah.
D. PATHWAY
Penigkatan kadar progesterone genetik usia virus alcohol radiasi defisiensi imun
(usia, menarche dini, menopause,
Diet tinggi lemak, rendah serat,
Oeferektomi, hamil sesudah 30 tahun, “Linkage genetic” Limfosit
Kontrasepsi oral autosomal dominant T
Mutasi Pe Mutasi
untuk Ca gen, gen,
radikal Interferon
Deteksi kromosom ekspresi bebas ekspresi
Perubahan keseimbangan steroid
17 c-onk onkogen
Endogen (esstadiol&progesdiol)
Mutasi gen BRCA 2 sel, pe
Mutasi gen supresor Jejas imunitas Kemampuan
Mempengaruhi faktor pertumbuhan tumor p 53 jaringan untuk
sel
Masuk ke
Benjolan (+) Distorsi lig Mempengaruhi jar. non Invasi pembuluh sirkulasi
Invasi stoma
pd mammae cooper neoplastik utk meningkatkan limfe menyekat hematoggen
RX radang (pd suplai makanan drainase limfatik
Ca inflamasi) Lekukan pada O2&merangsang proliferasi di
Mengejar jar. yg peka Benjolan pecah Metastasis
kulit (dimpling) sekitar sel Ca Kulit
sensasi nyeri, spt
perioteum/pleksu syaraf Histamin, bercawak
ulserasi Hipermetabolisme Pleura Liver
bradikinin
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Cemas berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, status sosio
ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan
keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan.
b. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf,
infiltrasi sistem syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek samping terapi kanker.
c. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif.
d. Gangguan nutrisi kurang dari keb.tubuh berhubungan dengan hipermetabolik (iritasi
lambung, anoreksia)
e. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi/kelelahan
K. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Cemas berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, status sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk
interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan.
NOC NIC Rasional
Setelah dilakukan asuhan keperawatan a. Tentukan pengalaman klien sebelumnya terhadap a. Data-data mengenal mengenai pengalaman
selama 4x24 jam diharapkan cemas penyakit yang dideritanya. klien sebelumnya akan memberikan dasar
berkurang. b. Berikan informasi tentang prognosis secara untuk penyuluhan dan menghindari adanya
NOC : akurat. duplikasi.
Anxiety control c. Beri kesempatan klien untuk mengeksplorasi b. Pemberian informasi dapat membantu klien
Coping perasaannya. Beri informasi dengan emosi wajar dalam memahami proses penyakitnya.
Kriteria Hasil : dan ekspresi yang sesuai. c. Dapat menurunkan kecemasan klien.
Klien mampu mengidentifikasi dan d. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping. d. Membantu klien dalam memmahami
mengungkapkan gejala cemas Bantu klien mempersiapkan diri dalam kebutuhan untuk pengobatan dan efek
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan pengobatan. sampingnya.
menunjukkan tehnik untuk mengontol e. Catat koping yang tidak efektif, seperti kurang e. Mengetahui dan menggali pola kopinh klien.
cemas interaksi sosial, ketidakberdayaan, dll. f. Agar klien memperoleh dukungan dari orang
Vital sign dalam batas normal f. Anjurkan untuk mengembankan interaksi dan terdekat/keluarga.
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa support system. g. Memberikan kesempatan pada klien untuk
tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan g. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman. berfikir/merenung/istirahat.
berkurangnya kecemasan h. Pertahankan kontak klien, bicara dan sentuhan h. KLien mendapatkan kepercayaan diri dan
yang wajar. keyakinan bahwa dia benar-benar ditolong.
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi sistem syaraf, obstruksi jalur
syaraf, inflamasi), efek samping terapi kanker.
NOC NIC Rasional
Setelah dilakukan asuhan keperawatan a. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi, dan a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk
diharapkan nyeri berkurang intensitas merencakan asuhan
NOC : b. Evaluasi terapi: pembedahan, radiasi, kemoterapi, b. Untuk mengetahui terapi yan dilakukan sesuai
Pain Level, bioterapi, ajarkan klien dan keluarga tentang cara atau tidak, atau malah menyebabkan
Pain control, menghadapinya. komplikasi
Comfort level c. Berikan pengalihan seperti reposisi, aktivitas c. Untuk meningkatkan kenyamanan dengan
Kriteria Hasil : menyenangkan seperti mendengarkan music atau mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab menonton TV d. Meningkatkan kontrol diri atas efek samping
nyeri, mampu menggunakan tehnik d. Menganjurkan teknik penanganan stress (teknik dengan menurunkan stress dan ansietas
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, relaksasi, visualisasi, bimbingan), berikan e. Untuk mengetahui efektifitas penanganan
mencari bantuan) sentuhan terapeutik. nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang e. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu. f. Agar terapi yang diberika tepat sasaran
dengan menggunakan manajemen nyeri f. Diskusikan penanganan nyeri dengan dokter dan g. Untuk mengatasi nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, klien.
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) g. Berikan analgetik sesuai dengan indikasi seperti
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri morfin, methadone, narkotik, dll
berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
3. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, misinterpretasi,
keterbatasan kognitif.
NOC NIC Rasional
Setelah dilakukan asuhan keperawatan a. Review pengertian klien dan keluarga tentang a. Menghindari adanya duplikasi dan
diharapkan klien mengetahui penyakitnya. diagnose, pengobatan dan akibatnya. pengulangan terhadap pengerahuan klien
NOC : b. Tentukan persepsi klien tentang kanker dan b. Memungkinkan dilakukan pembenaran
Kowlwdge : disease process pengobatannya, ceritakan pada klien tentang terhadap kesalahan persepsi dan kesalahan
Kowledge : health Behavior pengalaman klien lain yang menderita kanker. pengertian
Kriteria Hasil : c. Beri informasi yang akurat dan factual c. Membantu klien dalam memahami proses
Pasien dan keluarga menyatakan d. Baerikan bimbingan kepada klien dan keluarga penyakit
pemahaman tentang penyakit, kondisi, sebelum mengikuti prosedur pengobatan, terapi d. Membantu klien dan keluarga dalam membuat
prognosis dan program pengobatan yang lama, dan komplikasi keputusan pengobatan
Pasien dan keluarga mampu e. Anjurkan pada klien untuk memberikan umpan e. Mengetahui sampai sejauh mana pemahaman
melaksanakan prosedur yang dijelaskan balik. klien dan keluarga menganal penyakit klien
secara benar f. Review klien/keluarga tentang status nutrisi yang f. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan optimal mengenai nutrisi yang adekuat
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim g. Anjurkan klien untuk mengkaji membrane g. Mengkaji perkembangan proses-proses
kesehatan lainnya. mukosa mulutnya secara rutin, perhatikan adanya penyembuhan dan tanda-tanda infeksi serta
eritema, ulcerasi. masalah dengan kesehatan mulut yang dapat
h. Anjurkan klien memelihara kebersihan kulit dan mempengaruhi intake makanan dan minuman.
rambut. h. Meningkatkan integritas kulit.
4. Gangguan nutrisi kurang dari keb.tubuh berhubungan dengan hipermetabolik (iritasi lambung, anoreksia)
NOC NIC Rasional
NOC : a. Minitor intake makanan setiap hari, apakah klien a. Memberikan informasi tentang status gizi
Nutritional Status : food and Fluid makan sesuai dengan kebutuhannya. klien.
Intake b. Timbang ukur berat badan. b. Memberikan informasi tentang penambahan
Kriteria Hasil : c. Kaji pucat, penyembuhan luka yang lambat dan dan penurunan berat badan
Adanya peningkatan berat badan sesuai pembesaran kelenjar parotis c. Menunjukkan keadaaan gizi klien sangat
dengan tujuan d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan buruk
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi kalori dengan intake cairan yang adekuat d. Kalori merupakan sumber energy
tinggi badan e. Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk atau e. Mencegah mual muntah, distensi berlebihan,
Mampu mengidentifikasi kebutuhan bising. Hindarkan makanan yang terlalu pedas, dyspepsia yang menyebabkan penurunan nafsu
nutrisi manis, dan asin. makan serta mengurangi stimulus berbahaya
Tidak ada tanda tanda malnutrisi f. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan yang dapat meningkatkan ansietas.
Tidak terjadi penurunan berat badan yang misalnya makan dengan keluarga. f. Agar klien merasa seperti berada di rumah
berarti g. Anjurkan teknik relaksasi, visualisasi, latihan g. Untuk menimbulkan perasaan ingin
moderate sebelum makan. makan/membangkitkan selera makan
h. Anjurkan komunikasi terbuka tentang problem h. Agar dapat diatasi secara bersama-sama
anoreksia yang dialami klien dengan ahli gizi.
5. Risiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek kemoterapi, deficit imunologik, penurunan intake nutrisi
dan anemia.
NOC NIC Rasional
Setelah dilakukan asuhan keperawatan Airway Management a. Membuka jalan nafas
diharapkan tidak terjadi kerusakan integritas Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau b. Memperlancar jalan nafas
NOC : jaw thrust bila perlu c. Memberikan oksigen untuk otak yang adekuat
- Respiratory status : Ventilation Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi d. Mengetahui adanya kelainan bunyi nafas
- Respiratory status : Airway patency Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat e. Mempertahankan jalan nafas yang adekuat
- Vital sign Status jalan nafas buatan f. Memperlebar jalan nafas
Kriteria Hasil : Pasang mayo bila perlu
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan Lakukan fisioterapi dada jika perlu
suara nafas yang bersih, tidak ada Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
sianosis dan dyspneu (mampu
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
mengeluarkan sputum, mampu bernafas
tambahan
dengan mudah, tidak ada pursed lips)
- Menunjukkan jalan nafas yang paten Lakukan suction pada mayo
(klien tidak merasa tercekik, irama Berikan bronkodilator bila perlu
nafas, frekuensi pernafasan dalam Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
rentang normal, tidak ada suara nafas Lembab
abnormal) Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
- Tanda Tanda vital dalam rentang normal keseimbangan.
(tekanan darah, nadi, pernafasan) Monitor respirasi dan status O2
Terapi Oksigen
Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
oksigenasi