Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

SEMESTER GENAP 2020-2021

02 BANDUL MATEMATIS

NAMA M. ABDUL GHONI

KELAS B

HARI, TANGGAL SENIN, 19 APRIL 2021

JAM 16.00 – 17.00

NAMA ASISTEN NUR ANISA PUTRI

NILAI LAPORAN

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
DEKLARASI / PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : M. Abdul Ghoni
NIM : 200481100041
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa isi dari laporan yang ditulis berikut ini
merupakan murni dari hasil pemikiran saya dan tidak ada unsur plagiat. Tugas
yang terbukti mengandung tindakan plagiarisme atau kolusi tanpa ijin resmi
membawa konsekuensi berupa pemberian sanksi akademis yang tegas berupa
pengurangan nilai ataupun penalti berupa penggagalan kelulusan praktikum
terkait.

Surabaya, 19 April 2021


Yang menyatakan,

M. Abdul Ghoni
BAB I
PENDAHULUAN
Bab satu membahas tentang latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan
praktikum fisika modul 2 bandul matematis.
1.1 Latar Belakang.
Suatu peristiwa dalam kehidupan sehari-hari selalu berhubungan erat dengan
adanya ilmu-ilmu fisika, salah satu contoh peristiwa dari bandul matematis.
Prinsip yang digunakan pada bandul matematis sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya pada bola penghantar pada kabel penderek, timah
kecil yang ditahan oleh suatu tali pada tempat pengukuran tanah, dan sampai pada
permainan avunan di taman kanak-kanak.
Bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa
yang tergantung pada titik tetap dari seutas tali yang mana tali tersebut tidak bisa
bertambah panjang dan massanya dapat diabaikan. Jika bandul disimpangkan
dengan sudut dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan berayun
pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya grafitasinya. Bandul matematis
adalah salah satu contoh dari gerak harmonis sederhana. Percobaan pada bandul
matematis dengan waktu tertentu dapat menentukan sebuah periode pada benda
percobaan, sehingga akan muncul sebuah getaran yang dapat menghitung
gravitasi.
Pada pelaksanaan praktikum fisika pada modul 2, melakukan percobaan
bandul matematis adalah hal yang paling dibutuhkan. Alat percobaan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah simulator bandul matematis, dan stopwatch
yang ada pada simulator. Sebagai contoh yang akan dilakukan nanti pada saat
percobaan adalah dengan mengatur panjang tali, massa benda, dan gravitasi yang
berada pada posisi default-nya. kemudian benda percobaan tersebut akan
disimpangkan dan berayun pada saat yang bersamaan hitung berapa lama benda
percobaan tersebut berayun sebanyak periode yang telah ditentukan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari melakukan praktikum fisika dasar ini mahasiswa
diharapkan mampu untuk:
1. Menentukan hubungan waktu ayunan dengan panjang tali.
2. Memahami penentuan konstanta gravitasi dari bandul matematis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab dua kajian pustaka membahas tentang bandul matematis, percepatan
gravitasi, periode, dan prinsip ayunan.
2.1. Bandul Matematis
Bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa
yang tergantung pada titik tetap dari seutas tali yang mana tali tersebut tidak bisa
bertambah panjang dan massanya dapat diabaikan. Jika bandul disimpangkan
dengan sudut dari posisi terjauh dari titik pusat lalu dilepaskan maka bandul akan
berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya gravitasinya. Percobaan
pada bandul matematis dengan waktu tertentu dapat menentukan sebuah periode
pada benda percobaan, sehingga akan muncul sebuah getaran yang dapat
menghitung gravitasi.
Gerak bandul adalah gerak harmonis sederhana yang terdiri dari seutas tali
dengan panjang L dan beban bermassa m. Gaya yang terjadi pada beban adalah
mg dan tegangangan T merupakan tali. Gerak harmonis sederhana merupakan
gerak periodik dengan lintasan dengan jarak tempuh yang selalu sama (tetap).
Gerak harmonis sederhana memiliki persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal
dan digunakan sebagai analisis suatu gerak periodik tertentu. Gerak periodik
adalah gerakan yang diulang-ulang melalui titik setimbang dalam interval waktu
tetap.
Pada gerak harmonis sederhana, massa m berayun secara teratur dan akan
selalu dipakai untuk mengendalikan atau mengatur waktu bandul sederhana ini,
terdiri dari tali yang memiliki panjang I dan benda bermassa m. Gaya-gaya yang
bekerja pada benda m adalah gaya yang beratnya W = mg dan gaya tarik tali
adalah T. Setelah diuraikan maka akan terlihat bahwa dalam hal ini ada gaya
pemulih:
F = -m . g . sin θ................................................................................ (1)
Tanda (-) yang ada pada m diberikan karena arah gaya F selalu berlawanan
dengan arah sudut. Bila θ <<, maka sin θ = θ (dalam radian)(Prasetio, 1992).
Keterangan:
m = massa beban

g = percepatan gravitasi

sin θ = ketinggian beban dari posisi terendah.


Gaya gesekan adalah sebanding dengan kecepatan benda dan mempunyai
arah yang berlawanan dengan kecepatan Persamaan gerak dari suatu osilator
harmonik teredam dapat diperoleh dari Hukum II Newton yaitu F=ma dimana F
adalah jumlah dari gaya balik -k.x dan gaya redam yaitu -b.dx/dt, b adalah suatu
tetapan positif (Giancolli, 2001).

Gambar 2.1. Bandul Matematis


Gaya yang bekerja pada partikel adalah gaya berat m.g dan gaya tarik T
dalam tali. Komponen radial dari gaya-gaya yang bekerja memberikan kecepatan
sentripetal yang diperlukan agar benda bergerak pada busur lingkaran. Komponen
tangensial adalah gaya pembalik pada benda (m) sehingga massa dapat
dikembalikan pada posisi seimbang (Sutrisno, 1996).
Jika sebuah benda digantungkan pada seutas tali, kemudian diberikan
simpangan, lalu dilepaskan, maka benda itu akan berayun ke kiri dan ke kanan
(atau sebaliknya). Dimana, ketika benda, misalnya mulai berayun dari sebelah
kiri, maka akan dipercepat ke kanan dan ketika benda sudah berada disebelah
kanan maka akan diperlambat kemudian berhenti, lalu dipercepat ke kiri dan
seterusnya berlangsung proses sama ketika benda berada disebelah kanan. Dari
gerakan ini dapat dilihat bahwa benda mengalami percepatan selama gerakannya.
Menurut Hukum Newton (F⃗ = m. a ⃗) percepatan hanya timbul ketika ada gaya.
Arah gaya dan percepatan selalu sama.
Pada bandul matematis, mg sin θ disebut sebagai gaya pemulih. Berdasarkan
hukum newton untuk gerak rotasi,dapat dituliskan:
∑ 𝜏 = Iα..........................................................................................(2)
d2 𝜃
-(mg sin θ) 1=I ...........................................................................(3)
dt2
d2 𝜃 𝑚𝑔𝑙 sin 𝜃
+ = 0........................................................................(4)
dt2 𝐼
2.2. Percepatan Gravitasi (g)
Percepatan gravitasi merupakan percepatan yang terjadi pada suatu benda
yang berasal dari berat benda itu sendiri. Berat benda yang dimaksud adalah gaya
tarik bumi pada benda tersebut. Gaya yang dimaksud pada gaya gravitasi yaitu
merupakan gaya tarik menarik antara dua massa karena bumi tidak berbentuk
seperti bola maka besar gravitasi tidak sama untuk setiap tempat dibumi.
𝐹 M
𝑔⃗ = =𝐺 𝑟⃗..............................................................................(5)
𝑚 𝑟3
Keterangan:
G adalah konstanta gravitasi
M adalah massa bumi
m adalah massa objek
r adalah jarak antara titik pusat massa bumi dengan titik pusat massa objek
2.3. Periode
Periode di dalam gerak harmonik sederhana merupakan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran. Sedangkan, untuk frekuensi
merupakan banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda per detik, dimana
satuan frekuensi adalah Hertz atau Hz. Jika dituliskan secara matematis, maka
periode dapat dirumuskan dengan T = t/n , dimana T adalah periode (s), t adalah
lamanya bergetar, dan n adalah banyaknya getaran. Untuk frekuensi secara
matematis bisa dirumuskan dengan f = n/t , sedangkan hubungan antara periode
dan frekuensi dalam rumus matematisnya adalah f = I/T. (Arthur Stinner, 2005)
2.4. Prinsip Ayunan
Dengan memahami gaya-gaya yang bekerja pada bandul, maka akan
mempermudah untuk mengerti gerakan osilasi (gerakan ayunan). Saat bandul
berayun, ketika bandul sedang diam di sebelah kiri, maka gaya tangensial
mempercepat bandul ke arah kanan sehingga kecepatan ke arah kanan bertambah.
Selama bandul bergerak ke arah kanan, sudut simpangan menjadi semakin kecil
dan gaya tangensial ikut semakin kecil. Maka percepatan akan semakin kecil
(tetapi belum nol) namun kecepatan masih bertambah terus. Ketika simpangan
bandul nol, artinya posisi bandul tepat ditengah, maka gaya tangensial nol,
percepatan nol tetapi bandul bergerak terus kekanan dengan kecepatan konstan.
Ketika simpangan bandul ke arah kanan bertambah besar, maka gaya tangensial
juga bertambah kearah kiri.
Gaya tangensial kekiri ini melawan arah gerakan bandul yang masih kekanan.
Maka terdapat percepatan kekiri sehingga kecepatan bandul – yang masih kearah
kanan – akan berkurang terus sampai bandul berhenti (kecepatan menjadi nol)
disebelah kanan. Ketika bandul berhenti posisinya sudah memiliki sudut
simpangan ke sebelah kanan. Pada posisi ini terdapat gaya tangensial kearah kiri
yang akan mempercepat bandul ke kiri. Proses dalam gerakan ke kiri berjalan
dengan cara yang sama persis dengan proses bergerak ke kanan. Maka bandul
akan terus berayun ke kiri dan ke kanan.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat dua hal yang menjadi syarat untuk
terjadinya osilasi atau ayunan yaitu :
a) Gaya yang selalu melawan arah simpangan dari suatu posisi seimbang.
Dalam hal ini gaya yang melawan arah simpangan adalah gaya tangensial.
b) Kelembaman yang membuat benda tidak berhenti ketika berada dalam situasi
seimbang (tanpa gaya). Dalam contoh ini massa yang berayun tidak berhenti
pada posisi tepat ditengah (dibawah, gaya nol), tetapi justru bergerak terus
karena kelembaman massanya. Dalam proses osilasi bandul matematis
terdapat waktu ayunan. Hubungan waktu ayunan dengan panjang tali
didefinisikan dalam persamaan. (Douglas C., 2001) :
𝑙 𝑙
𝑇 𝟐 = 4𝜋 2 atau T = 2π √𝑔..............................................................(6)
𝑔
BAB III
METODOLOGY PENELITIAN
Bab tiga berisi metode penelitian berisi alat dan bahan, peosedur praktikum
dan flowchart pada praktikum modul 2 tentang bandul matematis.
3.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengukuran adalah sebagai
berikut :
1. Simulator bandul matematis ............................................................... (1 buah)
2. Stopwatch .......................................................................................... (1 buah)
3. Laptop ............................................................................................... (1 buah)
3.2. Prosedur Praktikum
Prosedur pada kegiatan praktikum pengukuran adalah sebagai berikut:
1. Atur panjang tali (l) pada panjang 1 meter (panjang maks.).
2. Atur massa benda (mass 1) pada posisi 1 kg.
3. Atur 'gravity' pada posisi 'earth' dan 'friction' pada posisi 'none' (posisi
default-nya).
4. Siapkan stopwatch (yang ada di simulator atau gunakan smartphone anda).
5. Beri simpangan kecil (25º) pada benda.
6. Lepaskan bersamaan dengan mulai penghitungan waktu pada stopwatch.
7. Hentikan stopwatch setelah 10 periode ayunan (10T).
8. Catat data waktu pada tabel.
9. Lakukan langkah nomor 5 s/d 8 sebanyak 5x.
10. Lakukan langkah no 1 s/d 9 untuk panjang tali 80 cm, 60 cm, 40 cm, dan 20
cm.
3.3. Flowchart
Flowchart adalah diagram yang mewakili tatacara praktikum fisika modul 2
bandul matematis adalah sebagai berikut:
3.3.1. Flowchart praktikum
Berikut ini adalah flowchart praktikum:

Mulai

Modul 2 Bandul Matematis

Praktikum

Pengolahan data

Asistensi I

Asistensi II

Laporan resmi

Acc

Selesai

Gambar 2.2. flowchart praktikum


3.3.2. Flowchart pengolahan data
Berikut ini adalah flowchart pengolahan data:

Mulai

Tahap persiapan

Rekap data Alat dan bahan yang perlu disiapkan


adalah Simulator bandul matematis,
laptop, dan Stopwatch.

Tahap pengambilan data


MenentukanT̅, T, 2
T,
Atur ℓ, m, gravity, friction, dan
simpangan baku (SD), simpangan pada benda sesuai petunjuk.
Siapkan stopwatch, hitung bandul
dan besar gravitasi
dengan perhitungan waktu stopwatch,
hentikan stopwatch setelah 10 periode,
catat data yang ada.

Analisa data Tahap analisa

Tahap kesimpulan dan saran


Kesimpulan dan
saran

Selesai

Gambar 2.3. Flowchart pengolahan data


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab empat hasil percobaan dan pembahasan pada praktikum modul 2 tentang
bandul matematis.
4.1. Hasil Percobaan
Berikut adalah hasil dari percobaan:
Tabel 2.1. Hasil Percobaan

Data waktu pengamatan ke -


Panjang Simpangan
T̅ T T2
tali (cm) 1 2 3 4 5 baku (SD)

100 20,29 20,34 20,34 20,24 20,28 20,298 2,029 4,12 0,036
80 18,25 18,22 18,07 18,15 18,27 18,192 1,819 3,309 0,073
60 15,79 15,77 15,76 15,77 15,71 15,76 1,576 2,483 0,026
40 12,90 12,87 13,00 12,89 12,79 12,89 1,289 1,661 0,067
20 9,13 9,18 9,21 9,14 9,14 9,16 0,916 0,839 0,0303

4.2. Perhitungan Periode


∑𝑇
Rumus : 𝑇̅ = 𝑛

𝑇̅ = periode rata-rata
𝑇 = waktu yang dibutuhkanuntukmelakukan 10 periodeayunan
n = jumlahpercobaan yang dilakukan
𝑇̅
𝑇=
𝑁
T = periodeselamasatugetaran
N = banyakgetaran yang dilakukan (10 kali)
Perhitungan periode pada bandul matematis, antara lain sebagai berikut:
1. Panjang tali 100 cm
Diketahui :
𝑇1 = 20,29 s
𝑇2 = 20,34 s
𝑇3 = 20,34 s
𝑇4 = 20,24 s
𝑇5 = 20,28 s
𝑛 =5
𝑁= 10
Ditanya :
a. Rata-Rata (T̅) ?
b. Periode (T) ?
c. Periode Kuadrat (T2) ?
d. Simpangan baku (SD)?
Dijawab :
a. Rata-Rata (T̅)
∑ 𝑇 20,29 + 20,34 + 20,34 + 20,24 + 20,28 101.49
𝑇̅ = = =
𝑛 5 5
= 20,298 𝑠
b. Periode (T) ?
T̅ 20,298
𝑇= = = 2,0298 𝑠
𝑁 10
c. Periode Kuadrat (T2) ?
𝑇2 = 𝑇 × 𝑇
= 2,0298 × 2,0298 = 4,120 𝑠
d. Simpangan baku (SD)?

∑(𝑡𝑖 − T̅ )2
𝑆𝐷 = √
𝑛

2
(−0,008)2 + (0,042)2 + (0,042)2 + (−0,058)2 + (−0,018)
𝑆𝐷 = √
5

0,006504
𝑆𝐷 = √ = √0,0013008 = 0,0360666051
5

Panjang tali 100 cm memperoleh rata-rata (T̅) sebesar 20,298 s, periode (T)
sebesar 2,0298 s , periode kuadra t(T2) sebesar 4,120 s ,dan Simpangan baku
(SD) sebesar 0,0360666051.
2. Panjang tali 80 cm
Diketahui :
𝑇1 = 18,25 s
𝑇2 = 18,22 s
𝑇3 = 18,07 s
𝑇4 = 18,15 s
𝑇5 = 18,27 s
𝑛 =5
𝑁= 10
Ditanya :
a. Rata-Rata (T̅) ?
b. Periode (T) ?
c. Periode Kuadrat (T2) ?
d. Simpangan baku (SD)?
Dijawab :
a. Rata-Rata (T̅)
∑ 𝑡 18,25 + 18,22 + 18,07 + 18,15 + 18,27 90,96
̅=
T = =
𝑛 5 5
= 18,192 𝑠
b. Periode (T) ?
T̅ 18,192
T= = = 1,8192 𝑠
N 10
c. Periode Kuadrat (T2) ?
𝑇2 = 𝑇 × 𝑇
= 1,8192 × 1,8192 = 3,309 𝑠
d. Simpangan baku (SD)?

∑(𝑡𝑖 − T̅ )2
𝑆𝐷 = √
𝑛

2
(0,058)2 + (0,028)2 + (−0,122)2 + (−0,042)2 + (0,078)
𝑆𝐷 = √
5

0,02688
𝑆𝐷 = √ = √0,005376 = 0,07332
5
Panjang tali 80 cm memperoleh rata-rata (T̅) sebesar 18,192 s, periode (T)
sebesar 1,8192 s , periode kuadrat (T2) sebesar 3,309 s ,dan Simpangan baku
(SD) sebesar 0,07332
3. Panjang tali 60 cm
Diketahui : 𝑇1 = 15,79 s
𝑇2 = 15,77 s
𝑇3 = 15,76 s
𝑇4 = 15,77 s
𝑇5 = 15,71 s
𝑛 =5
𝑁= 10
Ditanya : a. Rata-Rata (T̅) ?
b. Periode (T) ?
c. Periode Kuadrat (T2) ?
d. Simpangan baku (SD) ?
Dijawab : a. Rata-Rata (T̅)
∑ 𝑇 15,79 + 15,77 + 15,76 + 15,77 + 15,71 78.8
̅=
T = =
𝑛 5 5
= 15,76 𝑠
b. Periode (T) ?
T̅ 15,76
T= = = 1,576 𝑠
𝑁 10
c. Periode Kuadrat (T2) ?
𝑇2 = 𝑇 × 𝑇
= 1,576 × 1,576 = 2,483 𝑠
d. Simpangan baku (SD)?

∑(𝑡𝑖 − T̅ )2
𝑆𝐷 = √
𝑛

2
(0,03)2 + (0,01)2 + (0)2 + (0,01)2 + (−0,05)
𝑆𝐷 = √
5

0,0035
𝑆𝐷 = √ = √0,0007 = 0,0264
5
Panjang tali 60 cm memperoleh rata-rata (T̅) sebesar 15,76 s, periode (T)
sebesar 1,576 s , periode kuadrat (T2) sebesar 2,483 s ,dan Simpangan baku (SD)
sebesar 0,0264
4. Panjang tali 40 cm
Diketahui : 𝑡1 = 12,90 s
𝑡2 = 12,87 s
𝑡3 = 13,00 s
𝑡4 = 12,89 s
𝑡5 = 12,79 s
𝑛 = 5 𝑁= 10
Ditanya : a. Rata-Rata (T̅) ?
b. Periode (T) ?
c. Periode Kuadrat (T2) ?
d. Simpangan baku (SD)?
Dijawab : a. Rata-Rata (T̅)
∑ 𝑇 12,90 + 12,87 + 13,00 + 12,89 + 12,79 64,45
̅=
T = =
𝑛 5 5
= 12,89 𝑠
b. Periode (T) ?
T̅ 12,89
T=𝑁= = 1,289 s
10

c. Periode Kuadrat (T2) ?


𝑇2 = 𝑇 × 𝑇
= 1,289 × 1,289 = 1,661 𝑠
d. Simpangan baku (SD)?

∑(𝑡𝑖 − T̅ )2
𝑆𝐷 = √
𝑛

2
(0,01)2 + (−0,02)2 + (0,11)2 + (0)2 + (−0,1)
𝑆𝐷 = √
5

0,0226
𝑆𝐷 = √ = √0,00452 = 0,06723
5
Panjang tali 40 cm memperoleh rata-rata(T̅) sebesar 12.89 s, periode (T)
sebesar 1,289 s, periode kuadrat (T2) sebesar 1,661 s ,dan Simpangan baku (SD)
sebesar 0,06723.
5. Panjang tali 20cm
Diketahui :
𝑇1 = 9,13 s
𝑇2 = 9,18 s
𝑇3 = 9,21 s
𝑇4 = 9,14 s
𝑇5 = 9,14 s
𝑛 = 5 𝑁= 10
Ditanya : a. Rata-Rata (T̅) ?
b. Periode (T) ?
c. Periode Kuadrat (T2) ?
d. Simpangan baku (SD)?
Dijawab :
a. Rata-Rata (T̅)
∑ 𝑡 9,13 + 9,18 + 9,21 + 9,14 + 9,14 45,8
̅=
T = =
𝑛 5 5
= 9,16 𝑠
b. Periode (T) ?
T̅ 9,16
T= = = 0,916
𝑁 10
c. Periode Kuadrat (T2) ?
𝑇2 = 𝑇 × 𝑇
= 0,916 × 0,916 = 0,839
d. Simpangan baku (SD)?

∑(𝑡𝑖 − T̅ )2
𝑆𝐷 = √
𝑛

2
(−0,03)2 + (0,02)2 + (0,05)2 + (−0,02)2 + (−0,02)
𝑆𝐷 = √
5
0,0046
𝑆𝐷 = √ = √0,00092 = 0,03033
5

Panjang tali 20 cm memperoleh rata-rata (T̅) sebesar 9,16 s, periode (T)


sebesar 0,916 s , periode kuadrat (T2) sebesar 0,839 s , dan Simpangan baku (SD)
sebesar 0,03033.
4.3. Perhitungan Sumbu X dan Sumbu Y
Tahap-tahap perhitungan sumbu X dan sumbu Y, antara lain sebagai berikut:
1. Grafik T2 terhadap ℓ.
Berikut ini merupakan grafik T2 terhadap ℓ yang dibuat dengan menggunakan
microsoftexcel.
4.5
y = 0,821x + 0,019
4
R² = 0,999
3.5
3
2.5
T2

2
1.5
1
0.5
0
20 40 60 80 100
panjang tali (x)

Grafik 2.1 Menunjukkan grafik T2 terhadap ℓ.


𝑙
Pada grafik diatas membuktikan rumus dari periode T = 2π √𝑔. Bahwa

panjang tali berbanding lurus dengan periode. Semakin panjang tali maka semakin
tinggi nilai periodenya.
Tabel 2.2. Pengolahan data
Panjang
No. T2 (Y) XY X2 Y2
tali (X)

1. 20 0,839 16,78 400 0,7039


2. 40 1,661 66,44 1600 2,7589
3. 60 2,483 148,98 3600 6,1652
4. 80 3,309 264,72 6400 10,9494
5. 100 4,120 412 10000 16,8744

Jumlah: 300 12,412 908,92 22000 37,5518

2. Persamaan regresi
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥,
𝑦 = 0,0194 + 0,04105𝑥
dimana:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2
5 908,92 − 300 12,412
𝑏=
5 22000 − (300)2
821
𝑏= = 0,04105
20000
∑ 𝑌 ∑ 𝑋 2 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑋𝑌
𝑎=
𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2
12,412 22000 − 300 908,92
𝑎=
5 22000 − (300)2
388
𝑎= = 0,0194
20000
Koefisien determinasi r2
𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)( ∑ 𝑌)
𝑟2 =
√[𝑛(∑ 𝑋 2 ) − (∑ 𝑋)2 ][𝑛(∑ 𝑌 2 ) − (∑ 𝑌)2 ]
5(908,92) − (300)(12,412)
𝑟2 =
√[5(22000) − (300)2 ][5(37,5518) − (12,412)2 ]
4544,6 − 3723.6 821
𝑟2 = = = 0,9999
√[20000][33,701] 821,0032
3. Kemiringan garis linear (slope)
𝑚 =0,821
Perpotongan sumbu y (Intercept)
𝑦 = ax + b
y = a (0) + b
y = 0,0194 (0) + 0,04105
4. Besar gravitasi (g)
 Panjang tali 100 cm

𝑇 2 = 4𝜋 2
𝑔
1
4,120 = 4𝜋 2
𝑔
1
𝑔 = 4𝜋 2
4,120
𝑔 = 9,582 𝑚/𝑠 2
 Panjang tali 80 cm

𝑇 2 = 4𝜋 2
𝑔
0,8
3,309 = 4𝜋 2
𝑔
0,8
𝑔 = 4𝜋 2
3,309
𝑔 = 9,544 𝑚/𝑠 2
 Panjang tali 60 cm

𝑇 2 = 4𝜋 2
𝑔
0,6
2,483 = 4𝜋 2
𝑔
0,6
𝑔 = 4𝜋 2
2,483
𝑔 = 9,539 𝑚/𝑠 2
 Panjang tali 40 cm

𝑇 2 = 4𝜋 2
𝑔
0,4
1,661 = 4𝜋 2
𝑔
0,4
𝑔 = 4𝜋 2
1,661
𝑔 = 9,507 𝑚/𝑠 2
 Panjang tali 20 cm

𝑇 2 = 4𝜋 2
𝑔
0,2
0,839 = 4𝜋 2
𝑔
0,2
𝑔 = 4𝜋 2
0,839
𝑔 = 9,410 𝑚/𝑠 2
4.4. Pembahasan
Dalam kegiatan praktikum membahas tentang azas kerja bandul matematis
getaran selaras dan membahas tentang percepatan gravitasi alat dan bahan yang
akan digunakan saat melakukan percobaan, bagian-bagian dari bandul matematis,
tentang bagaimana menggunakan bandul matematis, dan menghitung waktu
dengan stopwatch. Percepatan gravitasi adalah percepatan yang dialami oleh
benda karena beratnya sendiri. Secara eksperimen besarnya percepatan gravitasi
dapat di tentukan dengan metode ayunan matematis, suatu benda di gantungakan
pada suatu titik tetap pada seutas tali yang tidak bermassa, kemudain di
simpangkan sebesar sudut yang diinginkan terhadap garis vertical.
Hasil percobaan pada tabel 2.1 melakukan 5X percobaan pada panjang tali
yang berbeda-beda, panjang tali yang digunakan adalah 100 cm, 80 cm, 60 cm, 40
cm, dan 20 cm. Setiap percobaan menggunakan beban yang sama yaitu 1 kg dan
besar percepatan gravitasi bumi. Seperti yang tertera pada tabel 2.1 yang
mempengaruhi perbedaan waktu persepuluh periode adalah panjang tali yang
digunakan. Semakin pendek tali yang di gunakan semakin cepat pula waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan persepuluh periode. Seperti hasil percobaan ke 1
pada panjang tali 100 cm dengan massa 1 kg membutuhkan waktu 20,29 detik.
Namun pada percobaan ke 2 membutuhkan waktu 20,34 detik, pada percobaan ke
3 membutuhkan waktu 20,34 detik, percobaan ke 4 membutuhkan waktu 20,24
detik, dan percobaan ke 5 membutuhkan waktu 20,28 detik.
Pada perhitungan besar gravitasi dapat dibuktikan bahwa panjang tali
mempengaruhi perubahan medan gravitasi. Pada perhitungan besar gravitasi pada
panjang tali 100cm dengan beban 1 kg menghasilkan besar gravitasi senilai 9,582
m/s2 lalu dengan panjang tali 80 cm dengan beban yang sama menghasilkan besar
gravitasi 9,544 m/s2, di lanjutkan pada panjang tali 60 cm dengan beban yang
sama menghasilkan 9,539 m/s2 kemudian pada panjang tali 40 cm masih pada
beban yang sama tetapi menghasilkan 9,507 m/s2, dan percobaan terakhir pada
panjang tali 20 cm dengan beban yang sama menghasilkan besar gravitasi 9,410
m/s2. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin panjang tali,
dimana semakin berada pada titik teredah di bumi maka akan semakin besar pula
besar gaya gravitasi bumi. Hal tersebut juga terbukti pada hasil perhitungan di
tabel 2.2 merupakan data perhitungan persamaan regresi dan koefisien
determinasi r2 dimana 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥. Nilai r (regresi) yang dihasilkan adalah 0,9999
yang menunjukkan bahwa praktikum dengan ketelitian yang tinggi.
BAB V
PENUTUP
Pada bab lima ini akan membahas tentang kesimpulan yang dapat di ambil
selama praktikum berlangsung dan saran untuk kegiatan praktikum.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil selama praktikum fisika modul 2 bandul
matematis adalah sebagai berikut:
1. Pada saat melakukan percobaan terhadap bandul matematis dapat diketahui
bahwa semakin panjang tali maka waktu yang lebih lama dari pada tali yang
lebih pendek. Hal ini terbukti pada tabel 2.1 yang merupakan hasil dari
percobaan, sebagai contoh tali sepanjang 100 cm membutuhkan waktu 20,29
detik untuk 10 ayunan sedangkan tali yang panjangnya 20 cm hanya
membutuhkan waktu 9,13 detik.
2. Setelah melakukan percobaan dapat diketahui semakin panjang tali maka
bandul percobaan akan semakin berada pada titik terendah, sehingga akan
semakin besar gaya gravitasinya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
melakukan perhitungan besar gravitasi, sebagai data tali yang panjanya 100
cm memiliki besar gravitasi senilai 9,582 m/s2, sedangkan tali yang
panjangnya 20 cm memiliki besar gravitasi senilai 9,410 m/s2.
5.2. Saran
Saran selama praktikum fisika modul 2 bandul matematis adalah sebagai
berikut:
1. Pada praktikum fisika modul 2 bandul matematis selain menggunakan
simulator hendaknya di lakukan juga praktek secara langsung karena bandul
matematis dapat dibuat dengan barang seadanya hal ini juga dapat
mengembangkan tingkat kreatifitas peserta praktikan, dan juga agar para
peserta praktikan mendapatkan pengalaman secara langsung.
2. Agar peserta praktikan tidak merasa kesulitan saat kegiatan praktikum
berlangsung hendaknya para peserta praktikan mendapatkan beberapa contoh
dari awal dilakukannya percobaan sampai dengan hasil yang sesuai dengan
target yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar II. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Michael R. Matthews, Colin Gauld and Arthur Stinner (2005), The Pendulum: Its
Place in Science, Culture and Pedagogy. Science & Education, versi
indonesia 13, 261-277
Sihono, D.S.K. 2007. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material –
Sem.
Tripler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta: Erlangga
PERTANYAAN ULANG
1. Bagaimana prinsip ayunan menurut pemahaman anda?
2. Apa perbedaan antara getaran dan periode?
3. Jelaskan pengertian osilasi.
4. Gaya apa saja yang bekerja pada sebuah beban yang berayun pada bandul
matematis.
⃗⃗⃗⃗𝑡 ), besar gaya gravitasi (𝐹
5. Jelaskan hubungan besar gaya tangensial (𝐹 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑔𝑟𝑎𝑣 ) dan

sudut simpangan φ!
Jawab
1. Prinsip Ayunan : jika sebuah benda bermassa yang digantungkan pada seutas
tali dan diberikan simpangan, kemudian dilepaskan, maka benda tersebut akan
berayun kekanan dan kekiri. Berarti ketika benda berada disebelah kiri
gerakannya akan dipercepat kearah kanan, dan ketika benda sudah ada
disebelah kanan maka gerakannya akan diperlambat, lalu dipercepat kekiri
lagi dan seterusnya hingga bandul tersebut berhenti,
2. Periode merupakan waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk melakukan satu
kali getaran. Sedangkan getaran adalah satu ayunan penuh benda pada bandul
matematis
3. Osilasi merupakan gerak bolak-balik benda di sekitar suatu titik setimbang
dengan lintasan yang sama secara periodik (berulang dalam rentang waktu
yang sama).
4. Gaya gravitasi, gaya pada tali yang berada di bandul, gaya tangensial, dan
gaya normal.
5. gaya gravitasi tegak lurus kebawah kearah gaya tali sedangkan tangensial
mempercepat benda kearah lingkaran yang tegak lurus dengan arah tali atau ke
arah tangen untuk mengembalikan bandul pada posisi yang seimbang, dan
sudut simpangan merupakan sebuah sudut yang diberikan sebelum memulai
gerakan ayunan pada bandul matematis.
LEMBAR ASISTENSI

Tanggal
Revisi TTD Asisten
Asistensi
20/04/2021 - typo
- spasi
- penulisan sitasi
- keterangan grafik
- penulisan rumus
- flowchart pengolahan data
- perhitungan setelah grafik
- pembahasan
- kesimpulan
- saran
- daftar pustaka
24/04/2021 - persamaan regresi

24/04/2021 ACC

Anda mungkin juga menyukai