STOIKIOMETRI
9.1. Tujuan Percobaan
Menentukan reaksi stoikiometri
CaCO3 → CaO + CO2 Sebaliknya bila ditanyakan: dari 0,56 gram kalsium
oksida yangdireaksikan dengan karbon dioksida, berapa gram kalsium karbonat
paling banyak dapat diperoleh dan berapa gram karbon dioksida diperlukan.
Jawabannya adalah 1,00 gram kalsium karbonat dan 0,44 gram karbon dioksida.
= 25 : 14 : 11
Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa dalam reaksi antara CaO dan CO 2
dengan masing-masing 1,00 dan 0,55 gram, CO 2 akan habis tetapi CaO akan
meninggalkan sisa yang tetap tidak bereaksi. Jadi setelah berlangsung akan
dapati CACO3 dan sisa CaO CaCO3 sebanyak (0,55 + 0,7) gram dan sisa CaO
sebanyak (1,00 -0,7) gram.
Karena dalam contoh ini CO2 membatasi jumlah CaO yang dapat
bereaksi sehingga meninggalkan sisa yang tak tereaksikan, maka CO2 dalam
contoh ini disebut "pereaksi pembatas”. Pereaksi pembatas ialah pereaksi yang
terdapat dalam jumlah relatif kecil (dalam hubungan stoikiometrinya). Pereaksi
pembatas akan habis bereaksi, sedangkan pereaksi-pereaksi yang lain akan
meninggalkan sisa. (Harjadi, 2018)
Stoikiometri yang menangani aspek aspek kuantitatif dari reaksi kimia
menjadi metodologi dasar dari kimia. Semua hukum fundamental kimia dari
hukum kekekalan massa, Hukum perbandingan tetap hingga hukum reaksi gas
semuanya sudah didasari oleh Stoikiometri. Hukum-hukum fundamental ini
merupakan dasar teori atom dan secara kau efisien dijelaskan dengan teori atom.
Namun, secara menarik untuk dicatat bahwa konsep ekuivalen digunakan
sebelum teori atom dikenalkan. Hukum tersebut antara lain :
6. Hukum Boyle
Hukum boyle ini berbunyi “ Bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan
tertutup akan berbanding terbalik dengan tekanan nya.”
Sifat fisik dan kimia bahan dari bahan bahan yang dipakai pada saat
praktikum stoikiometri kali ini adalah sebagai berikut:
A. Aquadest
- Bau : Tak berbau
- Bentuk : Cair
- Berat molekul : 18,0153g/mol
- Densitas : 0,998 g/cm3
- pH : 6,8-7
- Rumus kimia : H2O
- Titik didih : 100 °C
- Titik leleh : 0 °C
- Warna : Tak berwarna
B. Natrium hidroksida
- Bau : Tak berbau
- Bentuk : Serpih
- Berat molekul : 40 g/mol
- Densitas : 2,13 g/cm3
- pH : 13-14
- Rumus kimia : NaOH
- Titik didih : 1390 °C
- Titik leleh : 318 °C
- Warna : Putih
C. Tembaga sulfat pentahidrat
- Bau : Tak berbau
- Bentuk : Padatan kristal
- Berat molekul : 249,68 g/mol
- Densitas : 2,284 g/cm3
- pH : 3,5-4,5
- Rumus kimia : CuSO4-5H2O
- Titik didih : 330 °C
- Titik leleh : 147 °C
- Warna : Biru
A. Preparasi Bahan
- Buat larutan natrium hidroksida 0,25M sebanyak 100ml
- Buat larutan tembaga sulfat pentahidrat 0,25M sebanyak 100mL
B. Standarisasi Larutan
- Campur 20 ml NaOH dengan 5ml CuSO4 0,25M
- Ukur suhu larutan dengan menggunakan termometer
- Campur 10ml NaOH 0,25M dengan 15 ml CuSO4 0,25M
- Ukur suhu larutan dengan menggunakan termometer
- Campur 20 ml CuSO4 0,25M dengan 5 ml NaOH 0,25 M
- Ukur suhu larutan dengan menggunakan termometer
- Campur 10 ml CuSO4 0,25M dengan 15 ml NaOH 0,25 M
- Ukur suhu larutan dengan menggunakan termometer.
9.8. Kesimpulan
Daftar Pustaka