PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemeliharaan sistem pendingin dan
pelumasan pada Mesin Diesel Cummins KTA-50-G8.
2. Untuk mengantisipasi gangguan/kerusakan pada mesin Cummins
KTA-50-G8 saat beroperasi sehingga, kontinuitas penyaluran Listrik
terhadap pelanggan tetap terjaga.
1.4 Manfaat
Dangan adanya praktek kerja lapangan ini, sebagai mahasiswa saya
mendapatkan :
1. Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
2. Dapat menambah pengetahuan dari luar, dimana tidak diperoleh
dibangku perkuliahan.
3. Dapat menjalin hubungan baik antara antara Politeknik Negeri
Kupang dengan pihak perusahaan dalam hal ini PT. PLN
(PERSERO) ULPL Maumere.
4. Memberi wawasan baru dalam penggunaan alat – alat teknologi yang
sudah ada demi meningkatkan kualitas kerja.
BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
16
17
15 1
2 11
14
13
18 10
8 9
7
6
4
5
Keterangan :
Spv. Operasi Spv. Operasi PLTD Spv. Operasi PLTD Spv. Operasi PLTD
PLTD Maumere Waibalun Adonara Lembata
Blasius Say Marsel Ndale Misbahul M
OPERATOR OPERATOR
2 unit mesin Cummins type KTA 50-G8 dengan daya TPS = 1000 kW
dengan daya mampu = 700 kW.
I. Mesin PLN
Daya
Daya
mampu
No. Merek Mesin Type No Serie Rpm
( kW )
( kW )
6ML -
1 Yanmar 7036 - FMF 750 270 200
HTS
M220L -
2 Yanmar 1864 – FTS 750 500 400
FMF
KTA 50 –
4 Cummins 25426980 1500 1200 1000
G8
KTA 50 –
5 Cummins 25426136 1500 1200 1000
G8
Gambar 1.1 siklus Termodinamika yang terjadi pada Mesin Diesel Ideal
Pada mesin diesel 4 langkah, terjadi 4 langkah kompresi, langkah usaha, dan
langkah buang pada setiap putaran poros engkol atau 720 derajat putaran (2 kali
putaran penuh). Dengan rasio kompresi sebesar 12 : 1.
Pada langkah ini, katup udara masuk (intake valve) membuka lalu piston
bergerak kebawah dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah),
yang mengakibatkan piston bergerak kebawah adalah Crankshaft yang berputar
180 derajat. Pergerakan piston menuju TMB mengakibatkan perbedaan tekanan
udara antara saluran masuk dengan ruang bakar, sehingga udara masuk menuju
ruang bakar.
b. Langkah Kompresi
c. Langkah Usaha
Piston yang bergerak ke atas sesaat sebelum mencapai titik mati atas (TMA)
dikabutkan bahan bakar melalui injector. Hal ini mengakibatkan terjadinya
pembakaran beserta ledakan di ruang bakar, karena molekul bahan bakar yang
diinjeksikan injector menyerap udara bertemperatur dan bertekanan tinggi.
d. Langkah Buang
Setelah terjadinya pembakaran, piston bergerak menuju Titik Mati Atas (TMA),
katup buang membuka, sehingga gas hasil pembakaran (Exhaust Port) karena
terjadinya perbedaan tekanan antara ruang bakar dengan saluran pembuangan.
3.3 Sistem Pendingin
Tujuan pendingin adalah untuk mempertahankan suhu mesin pada suhu
kerjanya gas pembakaran didalam silinder dapat mencapai suhu kurang
lebih 2500°C sehingga komponen yang dekat dengan ruang bakar akan
menjadi panas seperti dinding silinder, kepala silinder, torak, dan katup.
Keterangan :
1. Aftercooler Housing 9. Oil Cooler
2. Aftercooler Core 10. Water Pump
3. Aftercooler Coolant Supply 11. Coolant Supply From Radiator
4. Aftercooler Coolant Return 12. Bypass Tube
5. Coolant Return to Radiator 13. Coolant to Block V
6. Coolant Transfer Tube (Head to Head) 14. Cylinder Linier
7. Thermostat 15. Cylinder Head
8. Coolant Filters
b. Tutup Radiator
Komponen ini mempunyai dua fungsi, fungsi yang pertama yaitu untuk
menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air
pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi
dari tekanan udara luar, sedangkan fungsi yang kedua untuk
mempertahankan air pendingin di dalam sistem agar tetap penuh
walaupun mesin dalam keadaan dingin atau panas. Untuk mewujudkan
fungsi tersebut, maka pad tutup radiator dilenkapi dengan relief valve
dan vacum valve.
c. Water Pump
Pompa air atau dalam bahasa inggris diebut water pump merupakan
perangkat distribusi sirkulasi medium pendingin. Prinsip kerjanya
adalah dengan berputar mengikuti putaran crankshaft atau poros
mesin, karena itu air radiator tidak dapat bersikulasi.