Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PENGAMAN TENAGA LISTRIK

RINGKASAN
CURRENT TRANSFORMER AND POTENTIAL TRANSFORMER

Dosen Pengampu

Indhana Sudiharto, S.T., M.T

NIP. 19660227.199403.1.001

Oleh:

Fabria Alieftya Yusvianti

NRP. 2320640023

D4 LJ Teknik Elektro Industri A

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2021
RINGKASAN

Current transformer dan potential transformer adalah alat yang dapat digunakan
untuk mengukur besar arus dan tegangan tanpa menyebabkan kerusakan pada alat yang
diukur. Perbedaan utama antara current trafo dan potential trafo adalah trafo arus
menggunakan step-up trafo untuk mengurangi arus melalui kumparan sekundernya,
sedangkan potential trafo menggunakan step-down trafo untuk mengurangi perbedaan
potential melalui kumparan sekundernya.

Adapun perbedaan antara current trafo dan potential trafo yaitu,


a. Current trafo
 Sekunder dari current trafo tidak dapat dihubungkan terbuka (open
circuit) pada keadaan apapun ketika trafo sedang digunakan.
 Current trafo dapat dianggap sebagai transformator seri.
 Arus primer pada current trafo tidak bergantung pada kondisi
rangkaian sekunder.
 Belitan primer current trafo terkoneksi secara seri dengan line belitan
yang memperhatikan arus yang akan diukur.
 Dengan bantuan current trafo, sebuah ammeter 5 A dapat digunakan
untuk mengukur arus tinggi sekitar 200 A.
b. Potential trafo
 Kumparan sekunder dari potential trafo dapat dihubungkan terbuka
(open circuit) tanpa kemungkinan kerusakan yang akan terjadi pada
operator maupun pada trafo tersebut.
 Potential trafo dapat dianggap sebagai transformator parallel.
 Arus primer pada potential trafo bergantung pada kondisi rangkaian
sekunder.
 Belitan primer pada potential trafo terkoneksi bersebrangan dengan
line dari tegangan yang akan diukur.
 Dengan bantuan potential trafo, sebuah voltmeter 120 V dapat
digunakan untuk mengukur tegangan tinggi sekitar 11 KV.
 Belitan primer memiliki jumlah lilitan yang lebih besar daripada
belitan sekunder.
 Potential trafo dibuat dengan high-quality core yang beroperasi dalam
fluks yang rendah sehingga arus magnetisasinya menjadi kecil.
 Untuk mengurangi reaktansi kebocoran, belitan koaksial digunakan
pada potential trafo.
Adapun tipe-tipe dari potential trafo yaitu,
1. Low tension voltage transformer
a. Terkonstruksi dalam penggunaan untuk sistem satu fasa dan tiga fasa.
b. Tipe insulasi yang digunakan adalah resin cast dan tape wound.
c. Sistem voltasenya yaitu 440 Volt yang dapat dipergunakan dalam
ruangan.
2. Medium voltage, voltage transformer(1).
a. Terkonstruksi dalam single pole tiga fasa dan double pole tiga fasa.
b. Tipe insulasi yang digunakan adalah resin cast.
c. Sistem voltasenya yaitu 3.3KV sampai 33 KV yang dapat
dipergunakan dalam ruangan maupun di luar ruangan.
3. Medium voltage, voltage transformer(2).
a. Terkonstruksi dalam single phase earthed type voltage transformer.
b. Tipe insulasi yang digunakan dalah oil immersed.
c. Sistem voltasenya yaitu 3.3 KV sampai 33 KV yang dapat
dipergunakan di luar ruangan, ataupun dalam oil condition.
4. High voltage, voltage transformer.
a. Terkonstruksi dengan single phase earthed type voltage transformer.
b. Tipe insulasi yang digunakan adalah oil immersed.
c. Sistem voltasenya yaitu lebih dari 66 KV yang dapat dipergunakan di
luar ruangan.

Adapun konstruksi dari oil cooled potential trafo terdiri dari:


a. Oil filling plug
b. High trafo terminal
c. Pressure release device
d. Nitrogen valve
e. Oil expansion chamber
f. Porclean bushing
g. Oil
h. High trafo coil
i. Oil tank
j. Core lamination stack
k. Low trafo coil
l. Earthing terminal box
m. Oil drain plug
n. Earthing terminal
o. Secondary terminal box

Potential trafo umumnya digunakan pada rangkaian tegangan tinggi namun tidak
dapat mengukur tegangan tinggi secara langsung. Dalam potential trafo, hanya ada inti
yang terukur dan belitan pelindung yang mana terminalnya dapat dihubungkan ke
perangkat pelindung. Selain itu, desain untuk potential trafo dapat dibedakan
berdasarkan penggunaannya yaitu untuk alat ukur atau alat proteksi yang terkoneksi
pada belitan sekunder. Potential trafo sebagai alat ukur digunakan untuk memberikan
hasil yang akurasinya antara 80-120% dari full load rated voltagenya yang bebannya
terkoneksi dengan terminal tegangan rendah antara 25-100% dari rating beban. Potential
trafo sebagai alat proteksi diperkirakan akurasinya 5% dari rating tegangan sampai
tegangannya sesuai dengan rating faktor tegangan. Faktor tegangan 1,2;1,5;dan 1,9 yang
berarti untuk potential trafo dengan 1,9 faktor tegangan, potential trafo setidaknya
mencapai akurasi sampai 1,9 kali dari rating tegangan.

Potential trafo dideskripsikan sebagi tegangan ratio dari primer ke sekunder.


Prinsip fungsi dari potential trafo adalah untuk menghasilkan tegangan proportional
pada level besarannya, yang mana sesuai untu operasi pengukuran low-range atau untuk
proteksi alat seperti mengindikasi atau perekaman alat dan rele. Adapun standar rating
tegangan sekunder adalah 110 V atau 110/√ 3 sesuai dengan standar pengukuran alat.
Semua alat ukur atau proteksi, untuk kabel dan lainnya terkoneksi dengan sekunder dari
potential trafo yang disebut beban. Berdasarkan aplikasi dari potential trafo, rating
beban dapat digunakan sesuai dengan standar rating seperti 10 VA, 25 VA, 50 VA, dan
200 VA.

Potential trafo didesain berdasarkan level insulasinya, contohnya potential trafo


yang mempunyai desain level insulasi 33/36/70 KV berarti potential trafo ini didesain
untuk bekerja pada tegangan nominal 33 KV. Kenaikan suhu pada belitan potential trafo
pada tegangan tertentu, pada rating frekuensi, dan pada rating beban sesiao dengan
rating output yang terkoneksi dengan belitan sekunder, seharusnya tidak melebihi rating
kelas insulasi dari potential trafo. Untuk lighting impulse test, potential trafo harus
diberikan tegangan tingkat tinggi dalam waktu yang singkat.

Terminal sekunder trafo tidak dapat dihubungkan karena belitan sekunder


potential trafo memiliki resistansi yang rendah, lebih rendah daripada jumlah belitan,
dan mengalir arus tinggi yang disebabkan oleh daya pada transformer adalah sama. Jadi,
ketika sekunder trafo dihubungkan, arus meningkat menjadi di level yang sangat tinggi
yang dapat merusak insulasi belitan.

Anda mungkin juga menyukai