Anda di halaman 1dari 2

1. Apakah setiap penelitian harus ada hipotesis?

  Berikan pendapat  Anda dalam


diskusi ini.

Jawab : Menurut pendapat saya, Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan
pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian harus memiliki hipotesis.
Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan
penelitian. Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian
menggunakan hipotesis atau tidak. Contohnya yaitu penelitian eksplorasi yang
tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau
informasi tidak menggunakan hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif,
ada yang berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat
deskripsi atau mengukur secara cermat tentang fenomena yang diteliti, tetapi ada
juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat menggunakan
hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan
hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis. 
Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
1. Untuk menguji teori,
2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

2. Berikan 1 contoh  pelanggaran etika dalam suatu penelitian 

Jawab : Berikut Contoh Kasus Pelanggaran Etika Riset :


Salah satu pelanggaran etika penelitian adalah penipuan saintifik (scientific fraud),
yaitu usaha untuk memanipulasi fakta-fakta atau menerbitkan hasil kerja orang lain
secara sengaja. Pada tahun 1830, matematikawan dari Inggris bernama Charles
Babbage menerangkan teknik manipulasi data, yakni trimming (menghapus data
yang tidak cocok dengan hasil yang diharapkan) dan cooking (memilih data yang
hanya cocok dengan hasil yang diharapkan sehingga membuat data lebih
meyakinkan). Kasus penipuan saintifik salah satunya ditemukan pada tahun 1980-
an, dimana seorang kardiolog muda bernama John Darsee, yang bekerja di salah
satu lembaga riset bergengsi di dunia yaitu Harvard Medical School di Boston,
Massachusetts. Dia dikenal sebagai ilmuwan yang berbakat karena telah
mempublikasikan hampir 100 artikel dan abstrak dalam masa dua tahun di Harvard.
Pada tahun 1981, rekan-rekan kerja Darsee mengetahui dan melaporkan kepada
kepala laboratorium bahwa dia telah membuat data palsu dalam eksperimen.
Mereka juga melaporkan bahwa Darsee juga telah memalsukan data di beberapa
artikel yang telah dipublikasikan. Ketika diselidiki, Darsee mengaku telah melakukan
hal tersebut. Penyelidikan berikutnya juga menemukan bahwa Darsee telah
memalsukan data bukan saja di Harvard, tetapi di posisi sebelumnya di Emory
University di Georgia dan bahkan ketika sebagai mahasiswa sarjana di Notre Dame
University di Indiana. Darsee dikeluarkan dari Harvard dan ditutup kemungkinannya
untuk menerima dana riset dari pemerintah. Artikelnya di jurnal yang memuat data
palsu tersebut juga telah ditarik kembali.
 

Anda mungkin juga menyukai