Anda di halaman 1dari 41

FIQH MUAMALAH

❖ Mata kuliah yang mengkaji tentang Hukum Islam yang


mengatur hubungan antar sesama manusia dalam rangka
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

❖ Mata kuliah ini merupakan instrumen penting untuk


diberikan kepada mahasiswa ekonomi/perbankan syari’ah
sebagai bekal untuk mengembangkan konsep dasar
(embrio) ekonomi Syariah baik dalam dunia bisnis, dunia
perbankan ataupun lembaga-lembaga keuangan syari’ah.
Konsep Dasar Fiqh Muamalah
• Pengertian Fiqh Muamalah
• Perbedaan antara syariah dan fiqh serta hubungan antar keduanya
• Ruang Lingkup Kajian Fiqh Muamalah
• Fiqh Muamalah Klasik dan Fiqh Muamalah Komtemporer
• Fiqh Muamalah Ke-Indonesiaan
Hubungan Antara Muamalah, Fiqh Muamalah dan Ekonomi Islam
• Pendahuluan
• Hirarki Ajaran Islam
• Hubungan Antara Muamalah, Fiqh Muamalah dan Ekonomi Islam
• Penutup
Teori Tentang Akad
• Konsep Dasar Akad
• Pembentukan Hukum Akad :
1. Rukun dan Syarat Akad
2. Para Pihak dalam Akad
3. Pernyataan Kehendak dalam Akad
4. Objek Akad
5. Tujuan Akad
6. Batal dan Sahnya Akad
• Asas Pengembangan Akad Dalam Keuangan Syariah
1. Asas Maslahah
2. Asas Kemudahan (Taysir)
3. Asas Kebolehan
4. Asas Keadilan
Teori Tentang Hak
• Pengertian Hak
• Pembagian Hak • Hukum-hukum Yang Berkaitan Dengan Hak
• Shahibul Hak (Subyek Hak)
• Studi Kasus Tentang Hak
Teori Tentang Milik
• Pengertian Milik
• Pembagian Milik
• Sumber-sumber Kepemilikan
• Studi Kasus Tentang Milik
Teori Tentang Riba
• Konsep Riba dan Macam-macam Riba
• Landasan Hukum Pelarangan Riba
• Hikmah Pelarangan Riba
• Riba dan Bunga Bank dalam Hukum Islam
• Perbedaan Sistem Bunga Bank Konvensional dan Sistem Bagi Hasil
Bank Syariah Teori Tentang Gharar
• Konsep Gharar dan Macam-macam Gharar
• Landasan Hukum Pelarangan Gharar • Hikmah Pelarangan Gharar
• Bentuk-bentuk Gharar dalam Praktek Ekonomi dan Keuangan (Studi Kasus)
Teori Tentang Maisir
• Konsep Dasar Maisir
• Landasan Hukum Pelarangan Maisir
• Hikmah Pelarangan Maisir
• Bentuk Maisir dalam Praktek Ekonomi dan Keuangan (Studi Kasus)
Landasan Teoritik Akad Jual Beli
• Konsep dan Landasan Hukum Jual Beli
• Rukun dan Syarat Jual Beli
• Bataldan Sahnya Akad Jual Beli
• Objek Akad Jual Beli
• Model Transaksi Jual Beli
• Jual Beli Yang Boleh dan Yang Terlarang
Jual Beli di Muka : Salam dan Istishna
• Salam
1. Definisi Salam
2. Subjek Salam
3. PembayaranatasHarga: Modal Salam
4. Periode dan Tempat Penyerahan
5. Fatwa DSN Tentang Jual Beli Salam
6. Praktek Salam dalam Perbankan Syariah
• Istishna
1. Definisi Istisna
2. Subjek Istisna
3. Harga dalam Istisna
4. Klausul Sanksi : penundaan dalam Pemenuhan Kewajiban
5. Fatwa DSN Tentang Istishna
6. Praktek Istishna dalam Perbankan Syariah
Analisis Terhadap produk Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
(Studi Kasus)
• Produk Penghimpunan Dana
1. Tabungan
2. Giro
3. Deposito
• Produk Penyaluran Dana
1. Prinsip Jual Beli (Murabahah, Salam, Istishna)
2. Prinsip Bagi Hasil (Mudharabah, Musyarakah)
3. Prinsip Sewa/Upah (Ijarah, IMBT)
4. Prinsip Pinjaman (Qardul Hasan)
• Produk Jasa
1. Transfer (Wakalah)
2. Garansi Bank (Kafalah)
3. dll
Kerjasama Dalam Bisnis
• Mudharabah
1. Konsep Dasar Mudharabah
2. Landasan Hukum Mudharabah
3. Rukun dan Syarat Mudharabah
4. Hak dan Kewajiban Pengelola
5. Pemberhentian dalam akad Mudharabah
6. Fatwa DSN Tentang Mudharabah
7. Praktik Mudharabah Dalam Perbankan Syariah
• Musyarakah
1. Konsep Dasar Musyarakah
2. Landasan Hukum Musyarakah
3. Rukun dan Syarat Musyarakah
4. Macam-Macam Syirkah
5. Fatwa DSN tentang Musyarakah
6. Praktik Musyarakah Dalam Perbankan Syariah
Hybrid Contracts Pada Produk dan Keuangan Syariah
• Pendahuluan
• Istilah Hybrid Contract dan Pengertiannya
• Macam-macam Hybrid Contract
• Ketentuan (Dhawabith) Hybrid Contract
• PandanganUlama
• Hybrid Contract Yang Dilarang
Urgensi dan Kedudukan Maqashid Syariah
Dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
• Pendahuluan
• PengertianMaqashidSyariah
• FungsiMaqashidSyariah
• SejarahMaqashidSyariahDalamPemikiranUlama
• PraktekMaqashidSyariahPadaMasaRasulullah
• PraktekMaqashidSyariahPadaMasaKhulafaurrasyidin
• MaslahahdanPrinsipEkonomi Islam
• Hubungan dan Gradasi Dharuriyat, Hajiyat dan Tahsiniyat
• Maslahah pada Perilaku Konsumsi
Maqashid Khassah Dalam Ekonomi Syariah
• Pendahuluan
• Maqashid Pelarangan Riba Dalam Surat Ali Imron 130
• Maqashid Pelarangan Riba Dalam Surat Al-Baqarah 275
• Maqashid Larangan Praktik Talaqqi Rukban
• Maqashid Larangan Gharar
• Maqashid Larangan Ihtikar
• Maqashid Larangan Maisir
• Maqashid Larangan Menggunakan Emas bagi Laki-laki
• Maqashid Hukum Mencatat Hutang Piutang

Bentuk-bentuk Akad Fiqh Muamalah Kontemporer


Buku Referensi
1.Metodologi Fiqih Muamalah Diskursus Metodologis Konsep Sosial-Ekonomi, Tim Laskar Pelangi,
Lirboyo Press, 2013
2. Reaktualisasi dan Kontekstualisasi Fikih Muamalah Ke-Indonesiaan; Upaya Iovasi Produk Perbankan
dan Keuangan Syariah
3. Maqashid Syariah Dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah, Agustianto Mingka, Iqtishad Publishing,
Jakarta, 2013
4. Maqashid Bisnis dan Keuangan Islam, Sintesis Fikih dan Ekonomi, Dr. Oni Sahroni, MA, dan Ir.
Adiwarman A Karim, SE,MBA, MAEP, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2015
5. Fiqh Muamalat, Ahmad Wardi Muslich, Penerbit Amzah, 2010
6. Al Mu’malat al-Maliyah fi al-Islam, KaryaFadhillah Syekh Hasan Ayyub.
7. Transaction in Islamic Law, Ala’ EddinKharofa.
8. adai’u al-Shana’i, Abi Bakr bin Mas’ud Kasani al-Hanafi.
9. Bidayah al-Mujtahidah wa an-Nihayah al-Muqtashid, IbnuRusyd.
10. A Basic Guide Contemporary Islamic Banking and Finance, Mahmoud Amin El Gamal.
11. Al-Mu’amalat ul Maliyah al Mu’ashiroh fil Fiqhil Islamy, Muhammad Usman Syubair.
12. Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, KaryaWahbahaz-Zuhaily.
13. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer Hukum Perjanjian, Ekonomi, Bisnis dan Sosial, Karya
Ismail Nawaw
14. Fikih Ekonomi Syariah, karya Mardani
15. Hukum Perjanjian Syariah Studi Tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalah, Karya Syamsul Anwar

Materi perkuliahan akan dilengkapi dengan sumber – sumber terkini dalam web site.
Aturan Perkuliahan
1. Peserta kuliah wajib hadir tepat waktu. Setiap keterlambatan akan mengurangi
jumlah presensi 1 sesi. Jumlah presensi minimal untuk dapat mengikuti UAS
adalah 80% (31 sesi).
2. Peserta wajib mempersiapkan diri sebelum mengikuti perkuliahan. Persiapan
minimal: Membuat resume yang ditulis tangan atas perkuliahan minggu
sebelumnya, dan diserahkan sebelum perkuliahan dimulai.
3. Peserta diwajibkan memiliki buku Catatan Perkuliahan. Bagi peserta yang tidak
membawa Catatan Perkuliahan DILARANG MENGIKUTI PERKULIAHAN.
4. Penilaian Akhir meliputi:
a. Aktivitas (keaktipan) 5%
b. Tugas
1) Tugas Kecil / Quiz / Latihan 20 %
2) Tugas Besar 15 %
c. Ujian Tengah Semester 25 %
d. Ujian Akhir Semester 35 %
5. Power Point / Slide perkuliahan hanya diberikan pada minggu terakhir sebelum
Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester.
Tugas Besar
1. Peserta diminta menyusun Makalah dengan pilihan Tema :
a. Survey Pemahaman Konsumen Terhadap Bank Syariah.
b. Perkembangan Pasar Uang Syariah di Indonesia.
c. Analisis hubungan antara Tingkat Suku Bunga Bank Konvensional dan Tingkat Bagi
Hasil Bank Syariah di Indonesia.
2. Makalah disusun dengan sistematika :
a. Pendahuluan / Latar Belakang Masalah
b. Landasan Teori
c. Analisa Masalah
d. Kesimpulan & Saran
3. Setiap Makalah wajib mencantumkan :
a. Referensi / Kepustakaan.
b. Pernyataan Keaslian (Statement of Authenticity).
4. Format Makalah : Kertas A4 / Font Times New Roman 12 pt / spasi double. Marjin
Kiri : 4 cm, Marjin Kanan / Atas / Bawah : 3 cm.
5. Makalah bersifat Kelompok. Anggota kelompok minimum 3 orang dan maksimum
5 orang.
6. Makalah diserahkan PALING LAMBAT pada Pertemuan XII.
Keterlambatan : Nilai 0.
7. Makalah yang isinya SAMA (duplikat) : NILAI YANG MENCONTOH DAN YANG
DICONTOH = NOL.
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
1
AL KHALIQ
THE CREATOR

MEMELIHARA
MENGABDI

AL MAKHLUQ
JIN THE CREATURE
& MANUSIA PARA KITAB - ALAM
HEWAN
MALAIKAT TUMBUHAN KITAB SEMESTA
ALLAH SWT PENCIPTA ALAM SEMESTA
QS : Asy Syu’araa’ : 23 – 24
Fir’aun bertanya : “Siapa Tuhan Semesta Alam itu?”.
Musa menjawab : “Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa – apa yang
ada diantara keduanya (inilah Tuhanmu), jika kamu sekalian orang – orag
yang mempercayai-Nya”.
QS : Al Anbiyaa’ : 56
Ibrahim berkata : “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi
yang telah menciptaannya.; dan aku termasuk orang – orang yang dapat
memberikan bukti atas yang demikian itu”.
QS : Ash Shaaffaat : 4
Sesungguhnya Tuhanmu benar – benar Esa (tunggal).

QS : Al Baqarah: 117
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya : “Jadilah” Lalu jadilah ia.
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
2
AL KHALIQ
THE CREATOR

MAN IS A SPECIAL CREATURE


HE / SHE HAS A SPECIAL ROLE :
KHALIFAH ALLAH FIL ARDH
TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA DALAM VISI ALLAH SWT

QS Al Mu’minuun: 115 Maka apakah kamu mengira, bahwa


sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara
main – main dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada kami?
QS Al Ahzab: 72 Sesungguhnya Kami telah menngemukakan
amanah kepada langit, bumi dan gunung –
gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanah itu dan mereka khawatir mengkhianatinya
dan dipikullah amanah itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat dhalim dan amat
bodoh.

QS Adz Dzaariyaat: 56 Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia


melainkan supaya mereka menyembahku.
TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA DALAM VISI ALLAH SWT

QS Al Baqarah: 030 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada pra


Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka Bumi”. Mereka berkata :
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan befirman :
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.”.

QS Al Qiyaamah: 036 Apakah manusia mengira, bahwa ia akan


dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)?

Manusia diciptakan dengan amanah khusus selain


beribadah kepada Allah SWT yaitu sebagai khalifah Allah fil
Ardh (representative).
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
3
1. ALLAH TUNGGAL
2. ALLAH SANG MAHA PENCIPTA
3. ALAM SEMESTA CIPTAAN-NYA
4. MANUSIA CIPTAAN-NYA YANG ISTIMEWA
KONSEKUENSINYA …………….
MANUSIA WAJIB
TUNDUK & PATUH KEPADA - NYA

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia


melainkan supaya mereka menyembah-Ku…”
(Adz-Dzariyat [51] :56)
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
HOW TO INTERACT
4
WITH ALLAH ?

SYARIAH
IBADAH
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
HOW TO INTERACT
5
WITH EACH OTHERS ?

SYARIAH SYARIAH
IBADAH MUAMALAH
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
6
AKHLAQ

TO PERFORM NOBLE ACTS


SYARIAH SYARIAH
IBADAH MUAMALAH
Hablum min Hablum min
Allah An Naas
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
7

ULTIMATE
CITA –CITA DESTINY:

FALAH
DASAR
PENCIPTAAN
MANUSIA

TERMINAL DESTINY :
KEMAKMURAN
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
8
SUMBER HUKUM DALAM ISLAM
QS : Yunus : 37
Tidaklah mungkin Al Qur’an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (al
Qur’an itu) membenarkan kitab – kitab yang sebelumnya dan
menjelaskan hukum – hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada
keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan Semesta Alam.
QS : Al Anfaal : 24
Hai orang – orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi
kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungghnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada Nya
lah kamu akan dikumpulkan.
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
9
CITA –CITA ULTIMATE
DASAR DESTINY:
PENCIPTAAN
MANUSIA FALAH

TERMINAL DESTINY : KEMAKMURAN


Ajaran Islam dan ekonomi Islam
10
SUMBER HUKUM ISLAM
TATA HUKUM
DALAM ISLAM AL AS AL
QUR’AN SUNNAH IJMA

WAJIB
KADAR HUKUM

SUNNAH

MUBAH

MAKRUH

HARAM
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
11
‘RIBA
KONTEKS BAHASA KONTEKS ISLAM

AZ ZIYADAH MENGAMBIL TAMBAHAN


= MEMBESAR, TUMBUH, ATAS HARTA SECARA BATHIL
BERTAMBAH (DHALIM)

“Dan Aku halalkan bagimu jual beli, dan Aku


haramkan bagimu riba…” (Al-Baqarah [2] : • UNSUR PERBUATAN
275)
• UNSUR HUKUM
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
12
‘RIBA
PINJAMAN (RIBA DAYN) PERDAGANGAN (RIBA BAI’)

RIBA RIBA RIBA RIBA


QARD JAHILIAH FADL NASIAH

JENIS RIBAWI RIBAWI


UANG UANG
BARANG SEJENIS SEJENIS

JUMLAH
TAK SAMA TAK SAMA TAK SAMA TAK SAMA
BRG / UANG

FAKTOR AT LATE
SPOT DEFFERED
WAKTU REPAYMENT PAYMENT
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
13
Rp 100

A B A B
Rp 110

Diperjanjikan Tukar Barang Yang Sama


Jatuh Tempo bayar 110 dengan jumlah berbeda

ribawi
Rp 100

A B A B
Rp 110

Terlambat bayar denda 10 Tambahan karena ada


Penyerahan Kemudian
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
14
‘RIBA ADALAH HARAM BUNGA … HARAM?

MENGAMBIL TAMBAHAN MEMBAYAR / MEMUNGUT


ATAS HARTA SECARA BATHIL IMBALAN ATAS HARTA YANG
(DHALIM) DIPINJAMKAN

‘RIBA : BUNGA :
• TAMBAHAN • TAMBAHAN ATAS UANG YG DIPINJAMKAN
• BATHIL
• BATHIL → MENGAPA?
JUAL – BELI :
• TAMBAHAN Dikatakan bathil karena pemilik dana
• TAPI TIDAK BATHIL mewajibkan untuk membayar lebih dari yang
dipinjam tanpa memperhatikan apakah
peminjam mendapat keuntungan atau
mengalami kerugian.
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
15
MEMBUNGAKAN UANG …….. HARAM?
MENGAPA HARUS ADA IMBALAN ?

1. Kompensasi tertundanya pemanfaatan uang pinjaman.


2. Kompensasi inflasi – time value of money.
3. Ekspektasi benefit atas pinjaman tersebut.
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
16
ALASAN MEMBUNGAKAN UANG

Kompensasi
Kompensasi inflasi Ekspektasi benefit
tertundanya
– time value of atas pinjaman
pemanfaatan
money. tersebut.
uang pinjaman.

Kalau memang Kalau disimpan Benarkah pinjaman


mau digunakan sendiri kenapa itu akan
sendiri kenapa tidak ada memberikan laba
dipinjamkan kompensasi? pada si peminjam?

PENOLAKAN OLEH ISLAM


Ajaran Islam dan ekonomi Islam
TOLONG TUJUAN
17
MENOLONG USAHA

Perpindahan uang Perpindahan uang


Perpindahan uang
karena dipinjamkan karena dipinjamkan
dalam rangka
dalam rangka dalam rangka
Jual – beli.
menolong usaha

Allah yang akan Imbalan harus Pertukaran harus


memberikan sesuai dengan yang adil. Barang
imbalannya. hasil usahanya. denga uang..
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
18
Larangan Riba dalam Islam diwahyukan secara
bertahap sebagaimana ayat – ayat al Qur’an lainnya.

QS Ar-Rum [30] QS An-Nisa [4]


: 39 : 161
Tahap 1 Tahap 2

Dosa ‘riba = 36 x ZINAH


= dosa menzinahi ibunya
sendiri

QS Al-Baqarah QS Ali Imran [3]


[2] : 275-279 :130-132
Tahap 4 Tahap 3
PELARANGAN RIBA DALAM AL QUR’AN
Tahap Pertama Ar Ruum: 39

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu Mengambil RIBA→ menambah


berikan agar dia bertambah pada harta kekayaan seseorang. Tapi didalamnya
manusia, maka riba itu tidak menambah TAK ADA keberkahan (ridho Allah) dan
pada sisi Allah. Dan apa yang kamu DOSA bagi yang berbuat.
berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Membayar ZAKAT → sepintas
Allah, maka (yang berbuat demikian) mengurangi kekayaan seseorang. Tapi
itulah orang yang melipat gandakan didalamnya ADA keberkahan (ridho
(pahalanya). Allah) dan PAHALA bagi yang berbuat.

Jadi lebih baik membayar zakat


(walau sepintas mengurangi harta)
ketimbang mengambil riba (walau
bagi pemungutnya menambah
kekayaan).
PELARANGAN RIBA DALAM AL QUR’AN
Tahap Kedua An Nisaa’ : 160 – 161

Maka disebabkan kedhaliman orang – Riba sudah dilarang pada umat


orang Yahudi, Kami haramkan atas terdahulu (kaum Yahudi). Jadi larangan
mereka (memakan makanan) yang baik – riba bukan hanya untuk umat Islam. Tapi
baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi umat Yahudi senantiasa
mereka, dan karena mereka banyak mengabaikannya. Allah (melalui ajaran
menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Islam) memerintahkan umat Islam
mematuhi larangan itu dan jangan
dan disebabkan mereka memakan riba, meniru umat Yahudi.
padahal sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, dan karena mereka
memakan harta orang dengan jalan yang
bathil. Kami telah menyediakan untuk
orang – orang yang kafir diantara mereka
itu siksa yang pedih.
PELARANGAN RIBA DALAM AL QUR’AN
Tahap Ketiga Ali ‘Imran: 130 – 131

Hai orang – orang yang beriman, Disini riba yang berlipat ganda adalah
janganlah kamu memakan riba dengan riba nasiah yang haram selamanya.
berlipat ganda dan bertawakalah kamu
kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan.

Dan peliharalah dirimu dari api neraka,


yang disediakan untuk orang – orang
yang kafir.
PELARANGAN RIBA DALAM AL QUR’AN
Tahap Keempat Al Baqarah 275

Orang – orang yang memakan riba tidak Disini dijelaskan


dapat berdiri seperti berdirinya orang yang 1. Akibat buruk riba .
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) 2. Ada upaya menyamakan jual –
penyakit gila. Keadaan mereka yang beli dan riba oleh umat Yahudi.
demikian itu adalah disebabkan mereka 3. Ihwal mereka yang dahulu
berkata (berpendapat) sesungguhnya jual memungut riba dan kini berhenti.
– beli itu sama dengan riba, padahal Allah 4. Ihawal konsekuensi mereka yang
telah meghalalkan jual – beli dan mengulangi perbuatan padahal
mengharamkan riba. Orang – orang yang sudah tahu.
telah sampai kepadanya larangan
Tuhannya lalu terus berhenti (dari • 2 : 276 → Allah memusnahkan riba
mengambil riba) maka baginya apa yang (menghapus) keberkahan harta dari
telah diambilnya dahulu (sebelum datang riba.
larangan) dan urusannya (terserah) • 2 : 277 → orang beriman akan
kepada Allah. Orang yang mengulangi beruntung.
• 2 : 278 → Allah memerintahkan
maka orang itu adalah penghuni –
tinggalkan riba.
penghuni neraka: mereka kekal • 2 : 279 → Allah dan rasulnya
didalamnya. memerangi riba.
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
19
Larangan Riba bukan monopoli Islam dan Islam bukan
yang pertama. Semua ajaran samawiyah melarang riba
bahkan kaum Romawi dan Yunani juga melarangnya.

1. Yahudi (Eksodus 22: 25, Deuteronomy 23: 19,


Leviticus 35 : 7, Lukas 6 : 35),
2. Kristen (Lukas 6: 34-35, pandangan Kristen,
pandangan reformis Kristen 1836)
3. Yunani ; Plato (427-347 SM) ; Aristoteles (384-322
SM).
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
20
INTERNASIONAL

1. Dewan Studi Islam Al-Azhar, Cairo, dalam Konferensi DSI Al-Azhar, Muharram
1385 H / Mei 1965, : “bunga dalam segala bentuk pinjaman adalah riba yang
diharamkan.”
2. Keputusan Muktamar Bank Islam II, Kuwait, 1403 H / 1983.
3. Majma’ Fiqih Islami, Organisasi Konferensi Islam, dalam Keputusan No. 10
Majelis Majma’ Fiqih Islami, pada Konferensi OKI II, Jeddah – Arab Saudi, 10-16
Rabi’utsani 1406 H / 22-28 Desember 1985, : Seluruh tambahan dan bunga
atas pinjaman yang jatuh tempo dan nasabah tidak mampu membayarnya,
demikian pula tambahan (atau bunga) atas pinjaman dari permulaan perjanjian
adalah dua gambaran dari riba yang diharamkan secara syariah.
4. Rabithah Alam Islamy, dalam Keputusan No. 6 Sidang IX, Makkah 12-19 Rajab
1406 H,: “bunga bank yang berlaku dalam perbankan konvensional adalah riba
yang diharamkan.”
5. Jawaban Komisi Fatwa Al-Azhar, 28 Februari 1988.
Ajaran Islam dan ekonomi Islam
21
INDONESIA

1. NU, (Bahsul Masail, Munas Bandar Lampung, 1992) : Sebagian ulama


mengatakan bunga sama dengan riba, sedangkan lain mengatakan tidak sama,
dan sebagian lain mengatakan syubhat..
2. Muhammadiyah, (Lajnah Tarjih Sidoarjo, 1968), : Bunga yang diberikan bank-
bank milik Negara kepada nasabah-nasabahnya atau sebaliknya yang selama ini
berlaku termasuk perkara “mustasyabihat.”dan mengusahakan terwujudnya
konsepsi sistem perekonomian, khususnya lembaga perbankan yang sesuai
dengan kaidah Islam.
3. MUI, (Lokakarya Alim Ulama, Cisarua 1991), : (1) bunga bank sama dengan riba;
(2) bunga bank tidak sama dengan riba; dan (3) bunga bank tergolong syubhat.
MUI harus mendirikan bank alternatif.
4. Lajnah Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia, MUI (Silaknas MUI, 16 Desember
2003), “bunga bank sama dengan riba.”
5. PP Muhammadiyah, (Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah No. 8 Juni, Tahun
2006), 19-21 Agustus 2006, Jakarta, “bunga bank haram.”
Ajaran Islam dan ekonomi Islam 21
EXERCISE A

Riba sudah jelas sebagai suatu yang


diharamkan dalam Islam. Namun
masalahnya adalah apakah BUNGA BANK
juga diharamkan? Jelaskan jawaban Saudara

Anda mungkin juga menyukai