Kelompok 4
1. Apa itu independensi auditor, dan apa signifikansinya bagi profesi audit? Apa
perbedaan antara kemandirian dalam penampilan dan kemandirian sebenarnya?
Berdasarkan informasi kasus, apakah Anda yakin bahwa Arthur Andersen melanggar
prinsip independensi auditor? Mengapa atau mengapa tidak?
Independensi merupakan sikap seseorang untuk bertindak jujur, tidak memihak dan
melaporkan temuan-temuan hanya berdasarkan bukti yang ada. Auditor profesional
seharusnya memiliki independensi, baik secara mental maupun fisik untuk melaksanakan
tugas audit agar dapat memberikan pendapat audit secara objektif. Independensi dalam
penampilan berarti seorang auditor tampak independen dari luar. Sedangkan, independensi
yang sebenarnya berarti auditor memiliki pola pikir yang independen ketika merencanakan
dan melaksanakan audit, dan bahwa laporan audit yang dihasilkan tidak biasa.
Standar umum kedua dari standar auditing yang diterima secara umum (GAAS)
menyatakan bahwa, "Dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor atau auditor." Jika auditor tidak
independen, laporan keuangan dianggap tidak diaudit untuk semua tujuan praktis. Dalam
kasus di mana SEC telah menemukan bahwa perusahaan CPA tidak independen, dalam arti
yang diberikan oleh standar umum kedua, itu telah mensyaratkan bahwa laporan keuangan
diaudit ulang oleh perusahaan CPA lain. Kurangnya independensi dapat mengakibatkan
tindakan disipliner oleh regulator dan atau organisasi profesional dan litigasi oleh mereka
yang mengandalkan laporan keuangan (misalnya, klien dan investor). Profesi, secara
keseluruhan, bergantung pada nilai independensi di mana opini auditor atas laporan
keuangan kehilangan nilainya jika auditor tidak dianggap independen secara substansial
dari manajemen perusahaan.
Andersen sebagai auditor independen untuk Fund of Funds, IOS Ltd., dan King
Resources mengetahui skema penipuan ini dan lalai untuk mengungkapkannya kepada
Fund's. direktur. Selain itu, Andersen secara aktif berpartisipasi dalam kesalahan tersebut
dengan mengesahkan laporan keuangan IMF. Sehingga, menurut kami Andersen telah
melanggar peraturan yang berhubungan dengan independensi auditor.
2. Mempertimbangkan bahwa baik KRC dan FOF, termasuk NRFA-nya, diaudit oleh
Arthur Andersen. Selain itu, Arthur Andersen mengaudit akun pribadi King. Apakah
Anda yakin hubungan ini merusak kemandirian Arthur Andersen? Mengapa atau
mengapa tidak?
Meskipun Kode Perilaku Profesional AICPA tidak secara khusus menghalangi auditor
untuk melakukan layanan audit untuk klien yang terinterentralisasi, sangatlah penting bahwa
auditor melakukan semua tugas mereka dengan cara yang objektif. Publik dapat menganggap
saling ketergantungan KRC dan FOF sebagai pelanggaran independensi dalam penampilan.
Ini benar karena partner dan manajer yang menugaskan audit KRC juga memiliki tanggung
jawab yang sama atas audit NRFA. Tindakan ini dapat mengganggu kemandirian serta
independensi daripada Andersen itu sendiri karena mengaudit KRC dan FOF, termasuk
NRFA dirasa masih memiliki kaitan terlebih lagi ditambah dengan fakta bahwa Andersen juga
mengaudit akun pribadi John King. Sehingga perlu mempertimbangkan kembali hubungan
antar klien yang dapat mengganggu penilaian profesional.
3. Apakah jawaban Anda akan berubah jika mitra yang berbeda ditugaskan untuk audit
KRC dan audit NRFA? Asumsikan bahwa kedua tim audit sama sekali berbeda.
Mengapa atau mengapa tidak?
Sama seperti yang dinyatakan sebelumnya, hubungan KRC dan NRFA tersebut
sebenarnya tidak melanggar independensi. Fakta bahwa sekarang akan ada tim audit yang
berbeda memang membantu mengurangi kemandirian kepemilikan dalam penampilan
cocern. tim audit yang berbeda dapat membantu untuk tetap bersikap objektif serta tidak
memihak dalam menjalankan tugas. Namun, ketergantungan laporan keuangan NRFA pada
informasi yang disajikan oleh KRC masih menimbulkan potensi masalah yang
memprihatinkan. Ada kemungkinan bahwa investor publik masih akan percaya bahwa
saling ketergantungan ini dapat mempengaruhi kemampuan Arthur Andersen untuk
bersikap objektif dan tidak memihak dalam menjalankan tugasnya. tim audit yang berbeda
dapat membantu untuk tetap bersikap objektif serta tidak memihak dalam menjalankan
tugas.
4. Lihat Bagian 201, 203, dan 206 dari SARBOX. Berdasarkan pemahaman Anda tentang
audit FOF, apakah Anda yakin bagian ini diperlukan? Mengapa atau mengapa tidak?
Bersikaplah spesifik.
Secara umum section 201, 203, dan 206 dari SARBOX, berisi larangan untuk memberikan
layanan secara bersamaan. Dilihat dari informasi kasus yang diberikan, Pasal 201 tidak
akan berpengaruh banyak pada audit Fund of Funds. Namun, Bagian 203 dari Sarbanes-
Oxley Act akan diklarifikasi berlaku untuk audit FOF sebagai mitra audit utama dan mitra
audit tinjauan bersama harus merotasi audit setelah lima tahun bertugas dalam kapasitas
ini. Kemungkinan ketentuan tersebut secara tidak langsung akan mengurangi kemungkinan
bahwa mitra yang sama akan mengaudit FOF dan KRC, tergantung pada jadwal rotasi.
Menurut kami, aturan tersebut tetap diperlukan. Dikarenakan;
a) larangan untuk auditor eksternal memberikan jasa non-audit tertentu untuk klien auditnya.
b) partner auditor eksternal yang memimpin pelaksanaan audit dan melakukan review audit
harus berganti setiap 5 tahun sekali. Serta,
c) eksternal auditor harus independen dari manajemen perusahaan yang diaudit, baik secara
kelihatannya (appearance) ataupun pada kenyataannya (fact). Ketiganya penting untuk
menegakkan independensi auditor serta mencegah adanya tindak kecurangan.
Dalam Kode Etik Akuntan yang berlaku, ada beberapa aturan yang dilanggar Andersen. Hal ini
menyangkut Bagian 4A Independensi Dalam Perikatan Audit Dan Perikatan Reviu sebagai
berikut:
o 400.5 mengenai Independensi terkait dengan prinsip objektivitas dan integritas. Independensi
terdiri atas:
Ø Independensi dalam pemikiran - sikap mental pemikiran yang memungkinkan untuk
menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak terpengaruh oleh tekanan yang dapat
mengompromikan pertimbangan Kode Etik Profesi Akuntan Publik profesional, sehingga
memungkinkan individu bertindak secara berintegritas serta menerapkan objektivitas dan
skeptisisme profesional.
o P400.20 mengenai Entitas Berelasi.
Sebagaimana didefinisikan, suatu klien audit yang merupakan entitas yang terdaftar
di pasar modal mencakup semua entitas berelasinya. Untuk selain entitas yang terdaftar di
pasar modal, pengacuan kepada klien audit dalam bagian ini mencakup entitas berelasi ketika
klien memiliki pengendalian langsung atau tidak langsung. Ketika tim audit mengetahui, atau
memilik alasan untuk meyakini, bahwa suatu hubungan atau keadaan yang melibatkan entitas
berelasi lainnya dari klien relevan dengan evaluasi independensi Kantor terhadap klien, tim
audit harus menyertakan entitas berelasi tersebut ketika mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengatasi ancaman terhadap independensi.