Anda di halaman 1dari 26

Nama : Dea Putri Tamara Lubis

Nim : 1191111019
Kelas : PGSD A REG-2019
Dosen Pengampu : Dr.Inayah Hanum M.Pd
Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia

Ujian Tengah Semester ( UTS )


Soal
1. Kemukakan ciri-ciri teks akademik dan jelaskan ?
Jawab
Teks akademik adalah teks yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan dalam suatu
metode pembelajaran. Teks akademik bisa berupa buku fiksi, yaitu seperti kamus, KBBI,
buku pembelajaran, dan lain sebagainya. Berikut adalah ciri-ciri teks akademik.
a. Bersifat sederhana dan tidak berlebihan
Maksud dari kata ini adalah keserdehanaan teks akademik terlihat dari struktur
kalimat yang sederhana melalui penggunaan kalimat simpleks.
b. Padat informasi
Yang dimaksud dari kata ini adalah teks akademik adalah padat akan informasi dan
padat akan kata-kata leksikal informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks dan
melalui nominalisas.
c. Padat kata leksikal
Maksud dari kata ini teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau
kata isi ( nominal,verba-predikator,adjektiva dan adverbial teterntu ) dari pada kata
structural ( konjungsi,kata sandang,reposisi)semakin ilmiah suatu teks,semakin
besar pula kandungan kata-kata leksikanya.
d. Banyak memanfaatkan nominalisasi
Bahwa dalam realisasi leksis pada teks-teks akademik yang dicontohkan
nominalisasi digunakan untuk memadatkan informasi.
e. Banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan ingkongrueen
Maksud dari kata ini adalah metofora gramatika adalah pergesaran dari satu jenis
leksis kejenis leksis lain atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ketataran
gramatika yang lebih rendah
f. Banyak memanfaatkan istilah teknis
Maksud dari kata ini adalah istilah teknis merupakan penanaman keopada suatu
dengan menggunakan nomina yang tara lain dibangun melaui proses nominalisasi.
g. Bersifat taksonomik dan abstrak
Maksud dari kata ini taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui
klasifikasi terhadap suatu.teks akademik dikatakan abstrak karena pokok persoalan
yang dibicarakan di dalamnya sering kali dibicarakan dalamnya sering merupakan
hasil dari menformulasian pengalamnya nyata menjadi teori
h. Banyak memanfaatkan pengacuan ekspora
Maksyud dari kata ini adalah pengacuan ekspora dimanfaatkan paad teks akademik
untuk menunjukan prinsip generalitas,bahwa benda disebut di dalam kelopok
nomina tersebyt bukan benda yang mengacu penyebutan sebelumnya.
i. Banyak memanfaatkan proses relasional indentifikatif dan proses relasional
atributif
Maksud dari kata ini adalah proses relasional indentifikatif mmebuat definisi atau
indentifikasi terhadap suatu proses relasional atributif merupakan alat yang baik
untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat,ciri,atau keadaan benda yang
dideskripsikan tersebut.
2. Buatlah tugas CBR bahasa Indonesia yang baru ini,menjadi teks ulasan?
Jawab

CRITICAL BOOK REVIEW


MK.PENDIDIDKAN BAHASA
INDONSIA
PRODI S1 PGSD

Skor Nilai :

Nama : Dea Putri Tamara Lubis

Nim : 119111019

Nama Dosen : Dr.Inayah Hanum,M.Pd

Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia

Kelas : PGSD A-REG 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
TAHUN 2019/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku refrensi untuk kita baca dan
pahami.Terkadang kita memilih satu buku, namun kita kurang memuaskan hati
kita.Misalnya dari segi informasi yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi.Selain itu, salah satu faktor yang melatar
belakangin penulis mereview buku ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.
B. Tujuan Penulisan CBR
Critical Book Review ini bertujuan :
1. Megulas isi sebuah buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada didalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir krisis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku
C. Manfaat CBR
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Rendah
2. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
3. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
4. Menambah wawasan penulis
D. Identitas Buku Yang di Review
Buku utama
1. Judul buku : Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
2. Penulis : Fitriani Lubis,S.Pd.,M.Pd.,dkk
3. Penerbit : Universitas Negri Medan
4. Tahun Terbit : -
5. Kota Terbit : Medan
6. Tebal Buku : 125 Halaman
7. ISBN :-

Buku Kedua
1. Judul buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
2. Penulis : Sukirman Nurdjan,S.S.M.Pd
Firman,S.Pd.,M.Pd
Minarwati,S.Pd.,M.Pd
3. Penerbit : Aksara Timur
4. Tahun Terbit : 2016
5. Kota Terbit : Makasar
6. Tebal Buku : 158 Halaman
7. ISBN : 978-602-73433-6-8
BAB II
( RINGKASAN ISI BUKU )

BAB 1 ( SEJARAH DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA )

A. Asal-Usul Bahasa Indonesia dan Sejarahnya Bahasa-bahasa di Indonesia dikelompokan


menjadi tiga, yaitu bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Di bawah ini
setiap kelompok bahasa itu akan diuraikan secara singkat.
1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
Bahasa Austronesia. Dalam hal ini, Bahasa Melayu itu sudah lama (berabad-abad)
digunakan sebagai lingua franca 'bahasa perhubungan' di nusantara ini pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu
dikenal sebagai bahasa sehari- hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar.
Bahasa Melayu Pasar sangat mudah dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan
yang sangat besar, dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang
digunakan para penggunanya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa Melayu
Pasar ada pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di
sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa Melayu Tinggi ini lebih sulit daripada
bahasa Melayu Pasar karena penggunaanya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak
seekspresif bahasa Melayu Pasar.
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia, Bahasa jumlahnya
sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia Bahasa daerah
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan daerab, (2) lambano identitas daerah, (3) alai
perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan (4) sarana pendukung budaya
daerah dan bahasa Indonesia. Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia,
bahasa daerah merupakan pendukung bahasa Indonesia, merupakan bahasa pengantar
pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar proses
pembelajaran, selain merupakan sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa
Indonesia.
3. Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia
dan bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa
dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modem untuk pembangunan
nasional. Sehubungan dengan fungsinya sebagal akses untuk memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi modem, bahasa asing sesungguhnya hanya melengkapi fungsi
bahasa Indonesia yang juga dikembangkan agar menjadi sarana serupa.
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bagi bangsa Indonesia, bahasa indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Berkaitan dengan
pembicaraan di atas, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikukuhkan pada
28 oktober 1928, yaitu pada saat Sumpah Pemuda diikrarkan. Dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2)
lambang identitas nasional, (3) alst pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar
belakang sosial, budaya dan bahasa daerahnya, dan (4) alat komunikasi antardaerah dan
antarbudaya. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ditetapkan pada 18 Agustus
1945, pada saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagal Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 dinyatakan bahwa
bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa
indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dunia
pendidikan, (3) bahasa untuk kepentingan perencanaan pertubungan pada tingkat nasional dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan (4) bahasa resmi di dalam pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern
C. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan
Di dalam fungsinya sebagai Lambang Kebangaan Kebangsaan, bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar
kebangaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, pelihara dan kembangkan serta rasa
kebanggan pemakainya senantiasa kita bina.
2. Lambang Indentitas Nasional
Bahasa Indonesia fungsinya sebagai Indentitas Nasional, yang mengarah pada
penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang negara. Di dalam
fungsinya bahasa Indonesia tentulah harus memiliki indentitasnya sendiri, sehingga serasi
dengan lambang kebangsaan yang lain. Bahasa Indonesia memiliki indentitasnya hanya
apabila masyarakat pemakainya terutama kaum muda dan pelajar membina dan
mengembangkanya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
3. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya
Bahasa Indonesia memiliki peranan yang fital dimasyarakat umum dan nasional. Berkat
adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian
rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan
bahasa tidak perlu dikawatirkan. Masyarakat dapat berpergian ke seluruh plosok tanah air
dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satusatunya alat komunikasi.
4. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa an US ar 36 maksudnya,
bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di
Nusantara, tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-
nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu,
dengan bahasa nasional itu masyarakat dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas
kepentinggan daerah atau golongan.
D. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
1. Bahasa Resmi Kenegaraan
Bahwa bahasa Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti
upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk
tulisan. Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta
surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainya, serta
pidatopidato kenegaraan.
2. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan
Bahasa Indonesia memiliki fungsi fital di dunia pendidikan di nusantara in mulai dari
taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia kecuali pada
daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa
pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan Makasar, akan tetapi
hanya sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah Dasar.
3. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional
Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik
antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan
antardaerah, dan antarsuku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat
yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya
4. Alat Pegembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan
kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa
Indonesia memiliki ciri-ciri dan indentitasnya sendiri, yang membedakanya dengan
kebudayaan daerah.
E. Bahasa Indonesia Baku
1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Namun, pengenalan istilah
tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsen den makna istilah
itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat yang berpendapat bahwa
bahasa bakU sama dengan bahasa yang baik dan benar. Bahasa yang dipergunakan di
dalam situasi tidak sesual pun dianggap sebagai bahasa baku. Makna kata baku sendiri
tampaknya tidak dipahami secara benar, apalagi makna bahasa baku. Hal itu disebabkan
oleh keengganan orang mencari makna istilah baku dan bahasa baku di dalam kamus umum
ataupun kamus istilah linguistic
Baku dalam bahasa baku di dalam tiga kamus di atas bermakna sama dengan baku
1. Oleh karena itu, bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar
ukuran, atau yang menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa
Indonesia yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar.
Dengan demikian bahasa nonbaku adalah bahasa yang tidak menjadi pokok, yang tidak
menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia nonbaku
adalah ragam bahasa Indonesia yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar
ukuran, atau yang tidak menjadi standar. Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa
memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa
dipakai oleh mereka yang berpendidikan, seperti pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuwan,
cendekiawan, dan sebagainya. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bentuk bahasa yang
biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang
biasa dipakai oleh mereka yang kurang berpendidikan dan yang biasa beraktivitas dalam
lingkungan tidak resmi.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi yang secara satu per satu dapat
dijelaskan sebagai berikut. Pertama, bahasa Indonesia baku berfüngsi sebagai pemersatu.
Bahas. Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagai dialek
bahasa itu. Bahasa Indonesia baku mampersatukan mereka menjadi satu masvarake bahasa
Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku mengikat kebhinekaan rumpun dan bahasa yang
ada di Indonesia dengan mengatas: batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku
merupakan wahana atau alat dan pengungkap kebudayaan nasional yang utama.
Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. Pertama, dalam
komunikasi resmi, yaitu dalam surat-menyurat resmi atau dinas, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan, dan
peristilahan resmi. Kedua, dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan karya
ilmiah berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian. Ketiga, dalam
pembicaraan di depan umun, yaitu ceramah, kuliah, dan kotbah. Keempat, dalam
pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan di dalam kantor,
siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru dan kepala sekolah di pertemuan perternuan
resmi, mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan. Di dalam konteks pertama dan kedua
didukung oleh bahasa Indonesia baku tulis. Konteks kedua dan ketiga didukung oleh
bahasa Indonesia baku lisan. Di luar konteks itu dipergunakan bahasa indonesia nonbaku
atau bahasa Indonesia nonstandar.
3. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu
(1) memiliki keungguları wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, dan (3)
cendekia. Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa Indonesia baku
relatif tetap serta tidak berubah setiap saat. Ciri cendekia berarti bahwa bahasa Indonesia
baku menceminkan cara berpikir yang teratur, logis, dan sistematis. Untuk
mengungkapkan gagasan, bahasa Indonesia baku dapat digunakan untuk menyampaikan
isi pikiran secara teratur dan sistematis. Secara lebih spesifik dapat juga disajikan 14 ciri
bahasa Indonesia baku sebagai hasil sintesis dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Harimurti Kridalaksana, Anto M. Muliono, dan Suwito (Barus dkk., 2014 : 13-15), yakni
sebagai berikut. (1) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah
pelafalan yang relatif bebas dari atau sedikit diwamai bahasa daerah atau dialek. Misalnya
: Kata (keterampilan] diucapkan (katarampilan] (salah), [ketrampilan] (salah).
BAB II ( PENULISAN TEKS AKADEMIK )

A. Pengertian Teks Akademik


Menurut KBBI, teks berarti wacana tertulis. Kridalaksana (2011: 238) menyatakan bahwa
teks adalah: (1) satuar bahasa terlengkap yang bersifat abstrak, (2) deretan kalimat, kata, dan
sebagainya yang membentuk ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia.
Dilihat dari tiga pengertian teks yang dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa teks adalah
satuan bahasa yang bisa berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan
dari interaksi atau komunikasi manusia. Dengan demikian, teks akademik merupakan teks
yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks akademik atau teks ilmiah
dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan
penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.
Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya. Menurut Wiratno dalam (Wiratno,dkk,
2014:1-2) teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku,
ulasan buku, proposalpenelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel imiah.
Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung
campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi,
dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks
secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat
di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
B. Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non-Akademik
Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah berbeda dengan teks non-
akademik atau teks non-ilmiah, Teks akademik dan teks non-akademik ditandai oleh ciri-ciri
tertentu. Untuk membedakan keduanya, anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan
memahami ciri-ciri teks akademik, anda akan merasa yakin bahwa jenis teks kehidupan
akademik, anda harus membaca dan mencipta teks akademik. Perbedaan antara teks akademik
dan teks non-akademik perlu dijelaskan secara tersebut memang penting bagi kehidupan
akademik anda. Terbukti bahwa dalam menjalani memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri
yang ada. Pendapat tentang teks akademik yann berkembang selama ini adalah bahwa teks
akademik mempunyai ciri-ciri antara lan sederhana, padat, objektif, dan logis (lihat, misalnya,
Sudaryanto, 1996, Moeliono, targa tahun; Moeliono, 2004).
Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan
untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang perigertian sederhana,
objektif, dan logis itu (Wiranto, 2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami
secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Anda, sebagai insan akademik,
tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara akademik berdasarkan argumen yang kuat.
Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks
akademik merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan jenisljenis teks yang
lain (Bazerman, 1998:15-27), dan teks akademik cenderung membutuhkan pendekatan yang
berbeda untuk memahamkan isinya kepada target pembaca (Martin & Veel, Eds, 1998:31).
Teks akademik yang dihasilkan harus memperhatikan ada/tidaknya penggunaan kalimat
minor. Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap.
C. Ciri-Ciri Teks Akademik
Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adałahbahwa teks akademik
mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif,dan logis. Akan tetapi, selama ini pula
belum terdapat bukti-bukti empiris yangdiajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai
secara linguistik tentangpengertian sederhana, padat, objektif, dan logis tersebut. Akibatnya, ciri-
ciritersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasakan pada data atauteori tertentu
(Wiratno, dkk, 2014:3)
D. Teks Akademik Dalam Berbagai Genre Makro
Seperti telah dinyatakan terdahulu, teks akademik atau tek ilmiah dapat terwujud dalam
bebagai jenis, misalnya buku, ulusan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, lapora pratikum,
dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya
terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan prosedur, eksplanasi,
eksposis, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang diguankan untuk menamai sebuah jenis teks
secraa keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di
dalamnya dan dipayungi oleh genre makro iersebut.
a) Ulasan Buku
Dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku referensi adalah buku
yang digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada saat orang menyusun karya
ilmiah. Uiasan buku yang juga sering disebut dengan timbangan buku adalah tulisan yang
berisi tentang kritik terhadap buku yang dimaksud. Ulasan seperti ini dibutuhkan pada saat
menyajikan kajian pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian (yang berupa
skripsi. tesis dan disertasi). Ataupun artikel ilmiah.
b) Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian. Proposal dapat berupa
proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian memiliki struktur teks
pendahuluan, landasan teori dan tinjauan pustaka, metodologi penelitian. Laporan
Penelitian Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan.
Laporan penelitian ditata dengan struktur teks deskripsi.
c) Artikel llmiah Artikel
ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. Dalam hal
ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun berdasarkan sebuah laporan penelitian,
sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran secara
konseptual.
BAB III ( PENULISAN TEKS ULASAN BUKU)

A. Pengertian teks ulasan buku


Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang
dihasilkan oleh orang lain (isnatun & Farida).ulasan juga sering juga di istilahkan dengan
timbangan ,resensi dan review.sebenarnha ulasan tidak hanya dilakukan terhadap buku tetapi
juga pada kaya karya lain berupa artikel ,karya sastra,karya seni,dan lain lain.Teks ulasan berisi
tentang argumen yang disertai dengan fakta fakta untuk mendukung argumen tersebut.
Ulasan buku dan timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku
yg dimaksud . menulis teks ulasan buku hanya untuk memberikan penilaian terhadap buku
yang diulas.melainkan dapat memberikan gambaran kepada pembacanya untuk memenuhi
tujuan atau fungsinya.
B. struktur teks ulasan buku
1) Identitas
2) Orientasi
3) tafsiran isi
4) evaluasi
5) Rangkuman
Identitas pada teks ulasan adalah sifat nya opsional.pada bagian identitas memuat
judul,penulis,penerbit,tahun terbit,bahasa yang digunakan,warna sampul,dan lain lain.pada
bagian ini identitas yang dibuat berdasarkan fakta fakta dan kebutuhan di pengulas buku.

C. Cara merekonstruksi teks ulasan buku


Merekonstruksi teks ulasan buku maksudnya adalah menulis kankembali teks ulasan yang
telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri.hal hal yang harus diperhatikan ketika
merekonstruksi teks ulasan buku adalah
1) membaca teks ulasan
2) .apabila belum pernah membaca buku yang diulas, dapat mencari informasi mengenai buku
tersebut.
3) melihat struktur teks ulasan
4) menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.
Kegiatan 4

Langkah langkah operasional penulisan teks ulasan buku .Mengulas buku maksudnya memberikan
penilaian terhadap buku yang diulas secara objektif.pengulas buku harus memaparkan kelebihan
dan kekurangan dari buku yang diulas dengan berimbang.

1) memilih buku yang diulas


2) membaca kritis
3) membuat ringkasan
4) menentukan kriteria penilaian
5) mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
6) menulis laporan yang dimaksud
D. Rangkuman
Teks ulasan adalah tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang
dihasilkan oleh orang lain.ulasan sering juga diistilahkan dengan timbangan resen, review.teks
ulasan dilakukan juga pada karya karya lainberupa artikel,karya sastra , karya seni,dan lain lain.
BAB IV ( MENULIS TEKS PROPOSAL)

Kegiatan belajar 1

A. Hakikat Proposal
Teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu
kegiatan.dengan lebih jelas pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk
rancangan kegiatan yang digunakan secara formal dan standar serta diajukan kepada
pemimpinnya tau pemangku kepentingan atau pihak Terkait untuk mendapatkan pertimbangan
dan persetujuan
Kegiatan belajar 2

B. Jenis jenis proposal


Salman menjelaskan bahwa proposal kegiatan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk
mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.proposal kegiatan
merupakan sebuah usulan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu dan moment
tertentu

1) proposal kegiatan
Proposal kegiatan adalah rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan
bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.
Ciri ciri proposal kegiatan antara lain (1)berisi pedoman kerja atau peta perjalanan lengkap
yang akan dimulai selama melakukan kegiatan.(2) panitia kegiatan telah memilih gambaran
menyeluruh dan lengkap mengenai ruang lingkup dan urutan kegiatan maupun tenggat
waktunya (3) dirancang oleh kelompok panitia yg berencana menggelar acara (4) bisanya
memiliki susunan panitia,bentuk kegiatan,dan nama kegiatan.
2) proposal penelitian
a. pendahuluan
• formulasi permasalahan
Defenisi permasalahan yang dimaksud dalam penelitian mempunyai arti spesifik.

Ada beberapa cara untu mengidentifikasi apakah formulasi permasalahan telah


dapat terungkap dengan baik. Permasalah penelitian yang baik harus memenuhi beberapa
syarat.

• relevan dengan waktu timbulnya permasalahan


• berhubungan dengan problematik praktis
• memungkinkan generalisasi
• memiliki ketajaman dalam defenisi dari konsep konsep utama.
• memiliki ketajaman dalam defenisi dari konsep konsep utama
• dapat memenuhi metode penelitian bagi peneliti berikut nya.
b. Tujuan proposal penelitian
Tujuan penelitian adalah formulasi apa yang ingin diketahui atau ditentukan dalam
melaksanakan penelitian.apabila disusun rumusan permasalahan dinyatakan sebagai
kalimat bertanya.
c. Kegunaan penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh kala tujuan penelitian telah tercapai disebut sebagai
kegunaaan penelitian.apakah memberi kan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan
atau kah berguna untuk menjawab masalah masalah pembangunan sastra.

C. Hipotesis
Setiap tahap pengembangan pemikiran ilmiah dibuat dengan memperkirakan kejadian
dengan mengembangkan hipotesis yang seringkali dimulai dengan dasar yang tidak kuat.
Hipotesis adalah suatu perkiraan dan dugaan hasil suatu mental peneliti mengenai fakta fakta
yang diperolehnya atau jawaban sementara mengenai suatu gejala atau hubungan antara dua
gejala inpiris.
D. Deskripsi proposal penelitian
1. judul penelitian
Hendaklah singkat dan spesifik,tetapi cukup jelas untuk memberi gambaran mengenai
penelitian yang direncanakan.
2. Pendahuluan
Penelitian dilakukan untuk menjawab keinginan tahan penelitian untuk mengungkapkan
segala gejala / konsep atau menerapkan nya dalam suatu tujuan.
3. Perumusan masalah
Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan defenisi ,asumsi,dan lingkup yang menjadi
batasan penelitian.
4. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka menguasai teori temuan dan bahan penelitian yang dijadikan landasan
untuk melakukan penelitian yang diusulkan.
5. Tujuan penelitian
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan untuk
menjajagi menguraikan.menerangkan , membuktikan,atau menerapkan suatu
gejala,konsep,atau dugaan atau membuat suatu prototipe.
6. kontribusi hasil penelitian
Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni,
pemecahan masalah pembangunan atau pengembangan kelembagaan.
7. metode penelitian
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci.uraian dapat meliputi
variabel dalam penelitian,model yang digunakan.rancangan penelitian,teknik
pengumpulan data dan analisis data dan cara penafsiran hasil penelitian.
8. jadwal pelaksanaan
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan
penyusunan laporan penelitian dalam bentuk bar - chart.bar_chart ini memberikan rincian
kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.
9. daftar pustaka
Dalam penyusunan daftar pustaka dianjurkan.untuk menggunakan buku petunjuk tentang
itu.demikian pula untuk penulisan pustaka didalam teks.dengan menggunakan buku
pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetap sekaligus juga
mencerminkan kualifikasi dari penulis nya.
10. lampiran
Apabila penyajian grafik,tabel,gambar,dan foto dalam teks dipandang akan menggangu
kontinuitas jalannya pembahasan sebaiknya disajikan dalam bentuk lampiran
BAB V ( PENULISAN TEKS LAPORAN )

A. Pengertian Teks Laporan


Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu
objek tertentu yang berdasarkan kriteri tertentu. Berbeda dengan teks deskripsi, teks
laporan bersifat umum atau universal sedangkan teks deskripsi lebih bersifat khusus dan
mendetail. Teks laporan disebut juga klasifikasi teks karena klasifikasi tersebut memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis teks berdasarkan kriteria tertentu. Teks Laporan sering
dianggap sama dengan teks deskripsi. Sebenamya, teks laporan dan deskripsi deskripsi
berbeda. Perbedaan yang paling menonjol di antara terletak pada sifatnya, yaitu bahwa
teks laporan bersifat global dan universal, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan
individual. Teks laporan lebih menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam
jenis-jenis sesuai dengan ciri-ciri setiap jenis pada umumnya.
B. Model Teks Laporan Penelitian
Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
penelitian. Ini berarti banwa teks laporan penelitian ridak hanya berisi uraian tentang
langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti tetapi juga latar belakang permasalahan,
kerangka berpikir, dukungan teori, dan sebagainya yang bersifat memperkuat makna
penelitian yang dilakukan. Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) menurut pihak yang dapat memanfaatkan hasilnya. Pihak ketiga yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
C. Model Teks Laporan Kegiatan
Teks Laporan kegiatan adalah teks yang sudah disusun setelah kegiatan selesai
dilaksanakan. Teks laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yans bertanggung
jawab dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Teks laporan digunakan sebagai bahan
pertanggungjawaban kepada pemberi mandat, atasan atau pun sponsor kegiatan tersebut.
Selain itu, teks laporan ini juga sebagai alat bukti bahwa kegiatan tersebut telah selesai
dilaksanakan. Teks laporan kegiatan harus ditulis dengan sistematis, dan jelas sehingga
bisa dengan mudah dipahami oleh pembacanya.
Laporan kegiatan tidak disusun berdasarkan penelitian, tetapi berdasarkan kegiatan,
misalnya pelatihan kerja “latihan kerja”, seminar, lokakarya, pentas seni, dan kegiatan
kemahasiswaan yang lain. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan dituntut untuk menulis
laporan setelah mereka menyelesaikan kegiatan-kegiatan tersebut.
D. Hubungan Genre Pada Teks Laporan Penelitian
Untuk mengetahui apakah tahapan dalam teks laporan penelitian yang didasarkan pada
laporan mikro yang sesuai, dapat diketahui dengan menganalisis hubungan genre pada
setiap tahapan teks laporan penelitian di bawah ini.
1. Abstrak
Abtrak merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan penelitian. Pada laporan
penelitian, abstrak adalah genre mikro yang berisi ringkasan seluruh penelitian yang
dilaporkan. Pada konteks ini, abstrak juga disebut ringkasan atau intisari.
2. Pendahuluan
Isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penelitian pada
dasamya sama. Oleh sebab itu, genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan
Tahapan Pendahuluan dan Tahapan Penutup pun relatif sama, yaitu eksposisi dan atau
meliputi deskripsi. Perbedaan di antara keduanya terutama terletak pada orientasi
waktu.
3. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka berisi dua hal. Yang pertama adalah
landasan teori yang berfungsi untuk menyampaikan ulasan teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang diteliti, dan yang kedua adalah tinjauan pustaka yang
berfungsi untuk menyatakan antara penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian-
penelitian sebelumnya.
4. Metodologi Penelitian
Untuk mengungkapkan pada Tahapan Metodologi Penelitian digambarkan di atas,
genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan laporan, rekon, dan prosedur.
Deskripsi digunakan untuk memaparkan lokasi penelitian dan sifat-sifat kekhususan
data; laporan digunakan untuk mengklasifikasikan data; rekon digunakan untuk
menyatakan rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung; dan
prosedur yang digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam
melaksanakan penelitian.
5. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tahapan
Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas dua hal yang berbeda: hasil penelitian dan
pembahasan. Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan Tahapan Hasil
Penelitian dan Pembahasan adalah deskripsi (atau termasuk laporan) dan diskusi (atau
termasuk eksplanasi).
6. Penutup
Bab Penutup tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian. Tahapan ini
biasanya mengandung dua unsur, yaitu simpulan dan saran. Selain kedua unsur itu,
implikasi penelitian juga sering dimasukkan ke dalam tahapan tersebut.
E. Hubungan Genre pada Teks Laporan Kegiatan
Sesuai dengan pembicaraan terdahulu, teks laporan kegiatan adalah paparan hasil
pelaksanaan kegiatan yang dibuat berdasarkan proposal yang telah direncanakan
sebelumnya. Teks laporan kegiatan yang mengandung unsur-unsumya yang saling
berhubungan, yaitu ringkasan, pendahuluan, deskripsi kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan
penutup. Unsur-unsur lain yang ada termasuk halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar pustaka, dan lampiran.
Unsur-unsur itu dapat dirangkum ke dalam struktur teks laporan kegiatan dengan
urutan ringkasan, pendahuluan, deskripsi kegiatan, pelaksanaan kegiatan, penutup.
Struktur teks terdiri dari tahapan-tahapan yang direalisasikan olen genre mikro sesuai
dengan isi dan fungsi retoris masing-masing. Apabila unsur-unsur inti dan unsur-unsur
yang lain itu dijadikan satu terbentuklah Sistematika laporan kegiatan.
F. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan
1. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan Penelitian
a. Penulisan Pendahuluan
b. Penulisan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
c. Penulisan Metodologi Penelitian
d. Penulisan Hasil Penelitian dan Pembahasan
e. Penulisan Penutup
2. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan Kegiatan
a. Penulisan Pendahuluan
b. Penulisan Deskripsi Kegiatan
c. Penulisan Pelaksanaan Kegiatan
d. Penulisan Penutup

G. Manfaat Teks Laporan


Teks laporan mempunyai banyak manfaat, tidak hanya bagi peneliti atau pelaksana
kegiatan tetapi bagi pihak-pihak yang menerima laporan. Secara khusus, manfaat
penelitian dan manfaat dapat dibaca pada bagian pendahuluan laporan. Bagi peneliti,
laporan penelitian menjadi bukti bahwa dia telah melakukan suatu penelitian atau sudah
menemukan sesuatu melalui penelitian yang telah dilakukannya. Bagi pelaksana kegiatan,
laporan kegiatan menjadi bukti mereka telah melaksanakan tugas dengan baik. Bagi pihak
penerima laporan, laporan memberi masukan tentang pemecahan masalah yang telah
diteliti atau suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Menurut Nurwardani dkk., 2016: 180), laporan penelitian dan laporan kegiatan
mempunyai fungsi, yaitu:
1. Sebagai sumber informasi bagi pembaca atau orang yang berkepentingan,
2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelapor kepada atasan, sponsor, atau
pembaca bahwa penclitian dan kegiatan telah dilaksanakan,
3. Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana kegiatan,
dan
4. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan mengenai sesuatu.
BAB VI ( PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH )

A. Pengertian Teks Artikel llmiah


Artikel ilmiah merupakan sebuah media komunikasi yang digunakan oleh dosen,
mahasiswa, peneliti dan ilmuwan untuk menyampaikan hasil kajian ilmu atau penelitian
(Suryoputro, dkk., 2003: 5). Artikel ilmiah (research articles) adalah tulisan yang berisi
laporan sistematis mengenai hasil kajian atau hasil penelitian yang disajikan bagi
masyarakat ilmiah tertentu yang merupakan audiens khusus dengan tujuan menyampaikan
hasil kajian dan kontribusi penulis artikel kepada mereka untuk dipikirkan, dikaji kembali,
dan didiskusikan, baik secara lisan maupun tertulis (Adnan dan Zifirdaus, 2005).

Kata artikel dapat dimaknai dengan karya tulis lengkap. Hal ini berarti bahwa
artikel adalah tulisan yang lengkap dengan unsur-unsur utama. Suriamiharja dkk.
(1996/1997) menyatakan bahwa article atau artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat
dalam surat kabar, majalah, atau penerbitan berkala lainnya. Kemudian, kata ilmiah dapat
diartikan dengan bersifat ilmu dan memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Jadi, dapat
dinyatakan bahwa teks ilmiah adalah tulisan lengkap yang bersifat ilmu atau memenuhi
syarat ilmu pengetahuan yang digunakan oleh dosen, mahasiswa, peneliti, dan ilmuwan.
Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, teks artikel ilmiah
bersifat objektif. Artinya, penulis tidak boleh memasukkan subjektivitasnya ke dalam
karyanya. Kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan data.
Ketiga, penyimpulan kesimpulan di dalamnya berpola induktif dan deduktif. Keempat,
pembahasan datanya berdasarkan rasio.
B. Struktur Teks Artikel llmiah
Ada dua macam teks atikel ilmiah, yaitu teks artikel penelltian dan teks artikel
konseptual. Teks artikel penelitian adalah teks artikel yang penyusunannya berdasarkan
suatu penelitian yang telah dilakukan. Teks artikel konseptual adalah teks artikel yang
disusun sebagai hasil pemikiran secara konseptual.
Struktur teks artikel maupun struktur teks artikel konseptual relatif bervariasi.
Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa struktur teks artikel penelitian adalah abstrak,
pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan,
dan simpulan. Struktur teks artikel konseptual lebih bervariasi, tetapi yang sering dijumpai
adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan dan simpulan.
Selain kedua macam artikel ilmiah itu, ada juga jenis artikel llmiah populer. Artikel
ilmiah populer adalah artikel yang ditempatkan dengan gaya yang relatif informal. Artikel
semacam ini banyak yang dipublikasikan melalui surat kabar. Struktur teks artikel ilmiah
popouler berbentuk esai. Pada umumnya esai ditulis dengan genre eksposisi atau diskusi.
Dalam hal ini, struktur teks eksposisi adalah pemyataan tesis argumentasi dan reiterasi.
Adanya tidak reiterasi ini menunjukkan bahwa di dalam teks eksposisi, selain unsur
simpulan, ada juga pengulangan tesis yang bersifat menekankan atau tema teks itu sendiri.
Kemudian, genre diskusi mempunyai struktur teks isu arguimentasi mendukung,
argumentasi koperasi, simpulan dan rekomendasi.
C. Hubungan Genre Pada Teks Artikel Ilmiah
1. Hubungan Genre Pada Teks Artikel Penelitian
Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris
diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang mewakili
seluruh artikel
Pendahuluan Eksposisi (dan Memberi latar belakang penelitian,
atau meliputi permasalahan penelitian, tujuan, dan
deskripsi) pendekatan/teknik/metode untuk mencapai
tujuan
Tinjauan Review Menyajikan ulasan teoritis tentag dasar
Pustaka pemikiran yang digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian.
Menyajikan ulasan tentang penelitian
terdahulu dan perbandingannya dengan
penelitian yang dilaporkan pada artikel
yang dimaksud
Metodologi Rekon (dan atau Menyajikan pendekatan, metode, dan
Penelitian meliputi teknik penelitian, termasuk langkah
deskripsi, langkah yang ditempuh
prosedur, laporan
rekon)
Hasil Deskripsi (dan Menyajikan temuan penelitian
atau meliputi
laporan, rekon)
Pembahasan Diskusi ( dan atau Membahas atau menjelaskan temuan
meliputi penelitian dari berbagai sudut pandang teori
eksplanasi) yang telah disajikan pada tinjauan pustaka
membahsa apakah kekurangan penelitian
sebelumnya dapat ditutup oleh peneliti yang
dilaporkan
Simpulan Eksposisi (dan Menyajikan uraian bahwa pokok persoalan
atau meliputi yang disajikan telah diperlakukan
deskripsi) sedemikian rupa dengan hasil seperti yang
telah disajikan pada pembahasan, diikuti
dengan saran baik secara teoritis maupun
praktis.

2. Hubungan Genre Pada Teks Artikel Konseptual


Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris
diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang mewakili
seluruh artikel
Pendahuluan Eksposisi (dan Memberi latar belakang penelitian, yang
atau meliputi menyangkut pernyataan masalah,
deskripsi) pentingnya masalah itu dibahas, dan
informasi tentang cara atau strategi yang
digunakan dalam memperlakukan masalah
tersebut.
Tinjauan Review Menyajikan ulasan teoritis tentag dasar
Pustaka pemikiran yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang diajukan
Pembahasan Diskusi ( dan atau Membahas atau menjelaskan permasalahan
meliputi dengan disertai pemecahannya
eksplanasi)

D. Pentingnya Teks Artikel Limiah dan Publikasinya


Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman yang dapat
membantu dalam mengerjakan tugas-tugas penulisan yang sejenis dengan artikel ilmiah,
misalnya paper, esai, atau makalah dengan lebih mudah. Dengan mengetahui tata cara
penulisan artikel ilmiah, penulis akan lebih mudah membaca artikel ilmiah dan akan dapat
menulisnya dengan struktur teks dan pilihan bahasa yang tepat.
Artikel ilmiah, baik artikel penelitian maupun artikel konseptual, dapat diterbitkan
di berbagai forum dan media. Selain dipublikasikan di jurnal-jumal ilmiah, kedua macam
artikel itu dapat disajikan di forum seminar, konferensi, konvensi, dan sebagainya.
Kemudian, artikel ilmiah populer lazim dipublikasikan di surat kabar, majalah, dan media
sosial lainnya.
E. Langkah-Langkah Penulisan Teks Artikel llmiah
Langkah-langkah menulis teks artikel ilmiah dapat ditulis dengan mengikuti stuktur
teks artikel penelitian yang sudah terdahulu setelah teks laporan penelitiannya sudah
tersedia. Dalam hal ini, penulis harus menulis atau membangun setiap unsumya secara
singkat berdasarkan laporan penelitiannya.
Dibandingkan dengan langkah-langkah teks artikel penelitian, proses teks artikel
konseptual lebih panjang. Penulisan teks artikel konseptual dapat dibagi atas tiga tahap,
yaitu prapenulisan, penulisan, dan revisi. Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap
prapenulisan adalah (1) pemilihan topik, (2) pembatasan topik, (3) penentuan judul, (4)
perumusan tema, (5) pengumpulan bahan, dan (6) penyusunan kerangka artikel konseptual.
Dalam konteks penulisan artikel konseptual ini, tema yang dirumuskan harus dalam bentuk
tesis yang memberi peluang bagi penulis untuk memberi pendapat beserta argumennya.
Kemudian, penulis harus memecah tesis ke dalam gagasan-gagasan yang harus menyusun
kerangka teks artikel yang ditempatkan secara tepat dalam struktur teks artikel konseptual.
Hal-hal yang dibicarakan pada bagian tinjauan pustaka adalah teori-teori uraian
yang menjadi dasar pemikiran untuk membahas masalah yang diajukan. Pada bagian
pembahasan membahas semua masalah dengan pemecahannya atau solusinya. Kemudian,
yang biasa disajikan pada bagian penutup adalah simpulan dan saran.
F. Penulisan Kutipan dan Daftar Rujukan
1. Penulisan Kutipan
Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis
unruk mendukung atau memperjelas argumen, cara, atau opini penulis dalam artikel
ilmiah. Ini berarti bahwa semua kutipan, baik berupa fakta, ide, pini, maupun
pemyataan, yang teldaper dalam artikel ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri.
Semua kutipan yang digunakan dalam artikel ilmiah, diberi nama dengan nama
akhir pengarang, tahun terbit sumber kutipan, dan nomor urut halaman kutipan itu (ada
juga penulis artikel yang tidak memberi tanda halaman ini). Pemberian tanda itu
bertujuan agar pembaca dapat mengidentifikasikan mana pengetahuan umum dan opini
penulis dan mana fakta, opini, atau penyataan yang bersumber dari penulis lain dalam
artikel yang dihasilkan. Contoh kutipan di bawalh ini akan mengacu pada buku
Publication Manual of the American Psychological Association (APA) yang telah
disesuaikan penggunaannya dalam bahasa Indonesia.
a. Penulisan Kutipan Langsung
b. Sumber Kutipan Merujuk Sumber Lain
c. Penulisan Sumber Kutipan
d. Kutipan dari Penulis Berjumlah Dua Orang dan Lebih
e. Kutipan dari Penulis Berbeda dan Sumber Berbeda
f. Kutipan dari Penulis Sama dengan Karya
g. Kutipan dari Penulis Sama dengan Sumber Berbeda
2. Penulisan Daftar Rujukan
Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, tempat
sejumlah rujukan didaftarkan, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah
itu mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah
rujukan yang menjadi sumber kutipan dan memberikan dukungan secara tidak
langsung (tidak dikutip). Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber
kutipan yang digunakan dalam sebuah karya tulis.
Pedomanilah petunjuk daftar rujukan yang di bawah ini.
a. Nama penulis ditulis tanpa gelar.
b. Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk Identitas
buku berikutnya.
c. Buku-buku rujukan didafarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut.
d. Urutan identitas setiap buku dalam bahasanya dapat dikatakan sebagai berikut.
e. Nama penulis (tanpa gelar). Tahun terbit. Judul Buku, Nama kota tempat
publikasi; penerbit nama. Dalam hal ini, judul buku harus digaris bawahi atau
dicetak dengan huruf miring.
f. Penulisan nama akhir mendahului nama diri penulis dan jawaban dengan tanda
koma.
g. Bila buku ini ditulis oleh dua orang penulis, sisipkan kata dan di antara kedua nama
penulis.
h. Bila buku ini ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama
dengan menambahkan singkatan dkk., di belakangnya.
i.
BAB III
(PEMBAHASAN)
A. Hasil Review buku
Buku yang saya review memiliki pembahasan yang sangat luas terkait dengan materi
pendididkan bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi,buku ini manampilkan pada
menegenai sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia yang mana dia menyatakan Bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun Bahasa Austronesia.
Dalam hal ini, Bahasa Melayu itu sudah lama (berabad-abad) digunakan sebagai lingua
franca 'bahasa perhubungan' di nusantara ini pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Pada
masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa sehari- hari
yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Bahasa Melayu Pasar sangat mudah
dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan yang sangat besar, dan mudah
menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa Melayu Pasar ada pula bahasa Melayu Tinggi
yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa.
Bentuk bahasa Melayu Tinggi ini lebih sulit daripada bahasa Melayu Pasar karena
penggunaanya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar.
Kemudian dia juga mmebahas menegenai pengertian teks ulasaan menurut pendapat ahli
yaitu Kridalaksana (2011: 238) menyatakan bahwa teks adalah: (1) satuar bahasa
terlengkap yang bersifat abstrak, (2) deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang
membentuk ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia. Dilihat dari tiga
pengertian teks yang dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa teks adalah satuan
bahasa yang bisa berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan
dari interaksi atau komunikasi manusia
Nah menurut saya buku ini sudah sangat bagus untuk digunakan pada perguruan tinggi
karena memiliki materi yang sangat luas dengan adanya 6 bab dengan materi yang berbeda-
beda buku ini juga sangat bagus karena dia menanmkan terlebih dahulu mengenai konsep
sejarah bahasa Indonesia terlebih dahulu,dan buku ini juga banyak pendapat-pendapat para
ahli yang ikut serta dalam penjelasan dalam buku pendidikan bahasa Indonesia untuk
perguruan tinggi ini
B. Kekurangan dan Kelebihan Buku
Buku Utama
Kelebihan Buku Utama Kekurangan Buku Utama
Isi dari pada buku utama ini sudah cukup menurut saya buku ini hampir tidak
bagus dengan penjelasan yang memiliki kelemahan karena apa yang
disampaikan secara luas dan mendalam. Di dibahas sudah cukup jelas, hanya saja
setiap babnya,dimana di setiap babnya sampel yang digunakan dalam buku ini
dijelaskan secara terperinci disertai dengan menurut saya kurang menarik karena tidak
contoh-contoh dan dan juga tabel-tabel menggambarkan anne-marie yang terdapat
yang semakin memperkuat teori yang di dalam buku ini.
digunakan untuk membahas setiap materi
di dalam buku ini, sehingga pembaca bisa
lebih memahami teori dan juga materi
yang dibahas di setiap bab nya. pada buku
ini di setiap akhir bab nya juga dilengkapi
dengan rangkuman-rangkuman setiap
babnya, sehingga pembaca dapat
menyimpulkan materi secara spesifik apa
yang dijelaskan pada setiap bab materi
buku tersebut.

Buku Kedua
Kelebihan Buku Kedua Kekurangan Buku Kedua
yaitu ia memiliki materi yang cukup Menurut saya kekurangan pada buku ini
luas,buku ini juga menggunakan bahasa adalah tidak mencntumkan sejarah
yang mudah dimengerti oleh pembaca dan Pendidikan bahasa Indonesia,akan lebih
sistematika penulisnya juga bagus ,buku bagusnya dia meletakan sejarah
ini juga mencantumkan nama-nama pendidikan bahasa Indonesia secara luar
pendapat para ahli,buku ini juga agar siswa atau mahasiswa sebelum belajar
menjelaskan secara terperinci agar dia sudah mengetahui sejarah tersebut.dan
pembaca tidak kesulitan.buku ini sangat buku ini juga kurang menarik karena tidak
bagus untuk dibaca karena memiliki memilki cover yang bagus,sampul
materi-materi yang bisa dikatakan dengan bukunya tidak membuat menarik para
materi yang lengkap pembaca karna warna cover buku yang
kurang bagus.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diharapkan membantu siswa mengenal
dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Pendidikan bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia
Indonesia.Dengan pembelajaran bahasa Indonesia agar siswa diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
• Siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar serta
dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien baik secara lisan maupun tulis sesuai
dengan etika yang berlaku.
• Siswa bangga dan menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa
pemersatu bangsa Indonesia.
• Siswa mampu memahami bahasa Indonesia serta dapat menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan.
• Siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
B. Saran
Semoga dengan adanya pembelajaran bahasa Indonesia, siswa ataupun mahasiswa bisa
lebih lagi mencintai negaranya sendiri,dan semoga tugas critical book review ini dapat
berguna bagi para pembaca yang membacanya.

DAFTAR PUSTAKA
Fitriani Lubis.Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.Medan.Universitas Negri
Medan.

SukimanNurdjan,Firman,Minarwati.2016.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan


Tinggi.Makasar.Aksara Timur
3. Mengapa teks akademik harus menggunakan genre mikro yang tepat?
Jawab
Menurut saya karena jika kita tidak menggunakan genre mikro maka para pendengar atau
pembaca tidak kesulitan dalam mengerti apa yang dibacakan oleh pembaca jika pembaca
tersebut tidak mengggunakan genre mikro tersebut,lalu pastinya paragraph yang ada di teks
akademik tersebut harus bisa dibacakan secra rinci,serta pembaca harus menguasai suatu
panggung tersebut agar dia bisa memberikan kesan dari teks akademik tersebut,dengan
demikian teks akademik tersebut akan didengar dan dapat dipahami oleh para
pendengar.bisa dikatakan seolah-olah para pendengar merasakan langsung apa yang
sedang dibahas didalam teks tersebut.dan di teks tersebut harus mempunyai
indentitas,contohnya siapa yang membuat teks akademik tersebut,da nada beberapa
paragraph yang harus ada dalam teks akademik ini yaitu deskrispi dengan menggambarkan
ide-ide mengenai materi teks akademik tersebut,paragraph tersebut harus jelas dan
rinci,teks akademik juga harus ada diteks tersebut yaitu ukurn,warna atau ciri-ciri keadaan
suatu objek yang ada dimateri teks akedemik terebut.itulah mengapa teks akademik harus
menggunakan genre mikro yang tepat agar para pembaca bisa merasakan langsung dari
teks akademik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai