PERCOBAAN KE :
MODUL 4
JUDUL PERCOBAAN :
Isolasi Mikroorganisme dari Sampel Air Embung
TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui teknik persiapan kerja aseptik
2. Mengetahui teknik kerja aseptik secara sederhana dalam biokimia
3. Mengetahui teknik isolasi koloni tunggal bakteri dari sampel secara sederhana
DASAR TEORI :
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga
renik, Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap
sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Sebagian besar mikrooganisme
dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan
bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.
Mikroorganisme yang di alam tidak ada ditemukan yang berupa spesies melainkan dalam
keadaan campuran, baik itu dengan materi substrat, mikoorganisme lain, maupun dengan
mikroorganisme sejenis namun berbeda strain. Oleh karena itu, untuk mempelajari karakteristik
biakan, morfologi, dan fisiologi spesies tertentu suatu mikroorganisme, diperlukan kegiatan untuk
memisahkan mikroorganisme tersebut dari mikroorganisme spesies lain sehingga diperoleh koloni
sel spesies tunggal mikroorganisme atau biasa disebut sebagai biakan murni. Proses pemisahan
mikroorganisme dari lingkungannya, sehingga diperoleh sel spesies tunggal mikroorganisme
tersebut disebut dengan isolasi.
Biakan murni dapat diperoleh melalui dua metode isolasi yaitu dengan metode streak plate
– spread plate dan pour plate. Metode streak plate dilakukan dengan mengambil suspensi
campuran mikroorganisme menggunakan jarum ose yang telah disterilisasi kemudian diinokulasi
pada permukaan medium agar dengan cara digoreskan secara zig-zag atau sejajar satu arah. Daerah
yang pertama kali diberikan suspensi mikroorganisme tersebut kuadran atau sektor 1. Metode pour
plate dilakukan dengan mengencerkan sampel mikroorganisme beberapa kali untuk memeroleh
jumlah mikroorganisme yang semakin sedikit. Semakin banyak pengenceran yang dilakukan maka
Nama : Yohana Kristin N
LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 118270064
Kelas : RB
METABOLISME DAN INFORMASI GENETIKA Kelompok: 4A
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak:
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si
Aditya Ayuwulanda,S.Pd., M.Si.
jumlah organisme akan semakin menurun. Sejumlah kecil volum sampel kemudian diambil dan
dituangkan ke dalam petri dish lalu ditambahkan medium agar yang masih berbentuk cair. Selain
itu, dapat pula dilakukan pencampuran terlebih dahulu antara sampel dengan medium agar cair
hingga homogen baru kemudian dituang ke dalam petri dish. Tujuan dari pengulangan pengenceran
tersebut dimaksudkan untuk mereduksi jumlah bakteri yang ada pada sampel.
Nama : Yohana Kristin N
LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 118270064
Kelas : RB
METABOLISME DAN INFORMASI GENETIKA Kelompok: 4A
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak:
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si
Aditya Ayuwulanda,S.Pd., M.Si.
Disiapkan
Media Padat Media Cair
Dengan komposisi: 1. Bakto tripton 1%
2. Ekstrak Ragi 0,5%
3. NaCl 1% Dilarutkan
4. bakto agar 2%
Stertilisasi
T = 121 ℃; t = 15 – 20 menit
Nama : Yohana Kristin N
LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 118270064
Kelas : RB
METABOLISME DAN INFORMASI GENETIKA Kelompok: 4A
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak:
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si
Aditya Ayuwulanda,S.Pd., M.Si.
b. Pengambilan Sampel
Sampel Air
(Air Embung titik 4)
Disimpan
c. Isolasi Bakteri
Sampel Air
(air Embung titik 4)
Diencerkan dengan
aquades
Hasil Pengenceran
Diinkubasi ( T = 37 ℃; ± 16 – 18 jam)
Catat Hasil
Mikroba
Nama : Yohana Kristin N
LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 118270064
Kelas : RB
METABOLISME DAN INFORMASI GENETIKA Kelompok: 4A
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak:
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si
Aditya Ayuwulanda,S.Pd., M.Si.
3. Isolasi Bakteri Termofilik Tidak dapat dianalisis, karena sampel bakteri yang
digunakan bukan merupakan sampel dari air panas,
terlebih dari itu isolasi bakteri dilakukan hanya dengan
menggunakan botol kaca biasa yang ditutup dan tidak
dimasukkan ke dalam autoklaf
4. Koloni yang tumbuh di Koloni terbanyak didapatkan pada Media LB yang tanpa
media pengenceran hal ini dikarenakan kesalahan pada saat
memasukkan jumlah sampel air (sehingga jumlah koloni
tidak dapat diperhitungkan), kemudian pada pengenceran
10x terdapat 6 koloni dan pengenceran 100x terdapat 4
koloni
Nama : Yohana Kristin N
LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 118270064
Kelas : RB
METABOLISME DAN INFORMASI GENETIKA Kelompok: 4A
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak:
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si
Aditya Ayuwulanda,S.Pd., M.Si.
5. Bandingkan dengan koloni Tidak ada koloni yang tumbuh di kontrol negatif, hal ini
yang tumbuh di media dikarenakan kontrol negatif tidak ditambahkan sampel uji.
kontrol negatif
Tidak terdefinisi
Tanpa Pengenceran
(lebih dari 10 koloni)
PEMBAHASAN :
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai isolasi mikroorganisme dengan
sampel air diambil dari embung C Institut Teknologi Sumatera. Pada saat percobaan dilakukan tiga
variasi pengujian yaitu dengan 10 kali pengenceran, 100 kali pengenceran dan tanpa pengenceran.
Adapun fungsi dari pengenceran tersebut adalah untuk mengurangi kepadatan mikroba yang
diperoleh dari suatu sampel atau sering disebut serial dilution. Tujuan dari pengenceran yaitu
memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya
atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel.
Nama : Yohana Kristin N
LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 118270064
Kelas : RB
METABOLISME DAN INFORMASI GENETIKA Kelompok: 4A
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak:
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si
Aditya Ayuwulanda,S.Pd., M.Si.
Seperti yang dijelaskan beberapa literatur misalnya digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel
dan pengenceran pertama dan selanjutnya, maka pada data di pengenceran berikutnya akan
mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya.
Perlu diketahui juga bahwa dalam percobaan kali ini keperluan isolasi mikroorganisme,
yang dibutuhkan adalah koloni tunggal hal ini dikarenakan praktikum ini didasarkan pada prinsip
pengenceran yang tujuannya dimaksudkan untuk memperoleh spesies individu, dengan anggapan
bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati karenanya dibutuhkan
koloni tunggal. Menurut beberapa literatur, media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat hara (nutrient) yang digunakan untuk membiakkan mikroba. Dalam pertumbuhannya,
mikroorganisme memerlukan bahan-bahan organik dan ion-ion pendukung sebagai sumber energi
dan katalis. Faktor-faktor yang penting bagi proses pembiakan mikroorganisme yaitu nutrisi,
oksigen dan gas lain, kelembaban, pH media, suhu, serta kontaminan. Media yang baik untuk
pembiakan mikroorganisme harus mengandung unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, fosfat
inorganic, sulfur, logam, air, dan mineral. Pada percobaan ini digunakan media padat yang mana
nutrisinya didapatkan pada komposisi sebagai berikut: Bakto tripton 1%, Ekstrak Ragi 0,5%, NaCl
1% ,bakto agar 2%, karenanya bakteri dapat tumbuh.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan bahwa jumlah koloni pada
media tumbuh nilainya berkurang seiring dengan banyaknya pengenceran. Dari hal ini diketahui
bahwa media yang digunakan sesuai dengan karakteristik nutrisi, suhu, pH, dan lingkungan
yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh sehingga bakteri dapat tumbuh dengan baik. Bentuk
bakteri yang telah didapat dari hasil isolasi dari biakan murni yang telah tersedia adalah
berbentuk lapisan pada atas permukaan media berwarna putih dan menyebar diatas permukaan
media. Bentuk dan struktur mikroskopisdari bakteri yang terdapat pada media itu tidak dapat
diketahui dikarenakan tidak dilakukannya pengamatan dengan menggunakan mikroskop dan
hanya terlihat struktur dan bentuk optik kasarnya yang terlihat dengan mata telanjang. Selain
itu untuk nilai bakteri di media yang tanpa pengenceran tidak dapat diketahui hal ini disebabkan
pada kesalahan saat penambahan sampel yang tidak sesuai sehingga hasilnya berbentuk seperti
padatan mikroba dan bukan koloni tunggal.
Nama : Yohana Kristin N
LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 118270064
Kelas : RB
METABOLISME DAN INFORMASI GENETIKA Kelompok: 4A
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak:
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si
Aditya Ayuwulanda,S.Pd., M.Si.
KESIMPULAN :
1. Teknik aseptik disini dilakukan dengan terus melakukan pembersihan pada media yang
akan digunakan saat melakukan percobaan isolasi mikroorganisme agar tidak
terkontaminasi unsur – unsur lain.
2. Teknik aseptik sederhana yang dilakukan pada percobaan ini adalah dengan menggunakan
pembakaran (api).
3. Isolasi tunggal bakteri pada percobaan dilakukan dengan prosep pengenceran lalu ditaruh
pada media padat LB dan didiamkan selama ± 16 – 18 jam.
Nama : Yohana Kristin N
LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 118270064
Kelas : RB
METABOLISME DAN INFORMASI GENETIKA Kelompok: 4A
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak:
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si
Aditya Ayuwulanda,S.Pd., M.Si.
DAFTAR PUSTAKA :
Gandjar,I., I.R. Koentjoro, W. Mangunwardoyo, & L. Soebagya.1992. Pedoman Praktikum
mikrobiologi dasar. Falkultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia,
Depok : vii + 87 Hlm.
Wikipedia.id.Mikroorganisme. https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme. (Diakses pada
tanggal 21 Mei 2021).
Benson.2001.Microbiological Applications laboratory manual in general microbiology: 8th Ed.The
McGraw-Hill Companies, New York: xi + 478 hlm.
Sabbathini,Gabriela Christy.,dkk.2017.Isolasi dan Identifikasi bakteri Genus Sphingomonas dari
daun padi (Oryza sativa) di Area Persawahan Cibinong.Undip:Departemen Biologi.