Di susun Oleh :
1. Ummi Diaanatul Ulfa (201911035)
2. Sri Asdea Ningsih (201911034)
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. Pengertian.....................................................................................................................................4
B. Etiologi...........................................................................................................................................4
C. Patofisiologi...................................................................................................................................4
D. Tanda gejala..................................................................................................................................5
E. Patways..........................................................................................................................................6
F. Komplikasi......................................................................................................................................7
G. Penatalaksanaan...........................................................................................................................7
H. Pemeriksaan..................................................................................................................................8
I. Penunjang.......................................................................................................................................8
J. Pengkajian......................................................................................................................................8
K. Diagnosa Keperawatan..................................................................................................................8
L. Perencanaan..................................................................................................................................8
M. Implmentasi.................................................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian penyakit campak
b. Untuk mengetahui etiologi,epidemiologi, dan patofiologi dari penyakit campak
c. Untuk mengetahui riwayat alamiah dari penyakit campak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Campak yang disebut juga dengan measles atau Crubeola merupakan suatu penyakit
infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh paramixovirus yang padaumumnya
menyerang anak-anak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui percikanliur
(droplet) yang terhirup.
Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium,
yaitu: a. stadium kataral, b. stadium erupsi dan c. stadium konvalesensi. Campak adalah suatu
penyakit akut menular, ditandai oleh tiga stadium:
1. Stadium kataral
Di tandai dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal dan faring,
demamringan sampai sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk
2. Stadium erupsi
Ditandai dengan ruam makuler yang muncul berturut-turut pada leher dan
muka,tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi.
3. Stadium konvalesensi
Ditandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munculnya ruam, dan
terjadihiperpigmentasi.
Diagnosa
Untuk mendiagnosa dapat dilakukan dengan:
Secara klinis, yakni berdasarkan riwayat timbulnya penyakit (anamnesa) dan
pemeriksaan fisik (physic diagnostic) seperti berdasarkan gejala dan ruam kulit
yangkhas.
Pemeriksaan Penunjang, antara lain: pemeriksaan darah, serologis dan biakan
virus(mahal)
.Diagnosa Banding
Artinya, kemungkinan penyakit lain yang mirip dengan Campak, diantaranya:
German measles
Eksantema subitum
Infeksi Stafilokokus dan lain-lain
B. Etiologi
Penyakit campak disebabkan oleh infeksi firus yang sangat menular, yaitu
paramiksofirus. Firus morbili yang berasal dari sekret saluran pernafasan, darah dan urin dari
orang yang reinfeksi. Penyebaran infeksi melalui kontak langsung dengan doplek dari orang
yang terinfeksi. Masa infubasi selama 10 saoai 20 hari, dimana periode yang sangat menular
adalah dari hari pertama hingga hari ke 4 setelah timbulnya rash (pada umumnya pada
stadium katarak)
C. Patofisiologi
Lesi esensial campak terdapat dikulit, membra mukosa nasofaring, bronkus dan
saluran cerna dan pada konjungtifa yang tersebar oleh virus moorbili melalui udara.
Proliferasi sel mononukler dan beberapa sel polimorfonukler terjadi sekitar kapiler. Terjadi
reaksi inflamasi berupa peningkatan suhu tubuh dan metabolisme tubuh sehingga terjadi
resiko devisit volume cairan. Virus morbili menyebar kebergi organ melalui hemotogen
reaksi radang menyeluruh berupa bercak koplik berwarna kelabu dikelilingi eritema pada
mukosa bukal varing. Pada saat reasi radang pada saluran cerna maka hygien harus sangat
dijaga agar tidak menyebabkan diare pada anak. Reaksi inflamasi akan meluas kedalam
jaringan limfoit dan membrana mukosa trakeo bronikal ditandai dengan pilek,batuk,serta
peningkatan frekuensi nafas. Hal tersebut dapat menjadi komplikasi berupa
bronkopneumonia oleh inveksi bakteri sekunder.
D. Tanda gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 2 hari yang lalu , yaitu berupa :
a. Nyeri tenggorokan
b. Hidung meler
c. Batuk
d. Nyeri otot
e. Demam
f. Mata merah
Namun, gejala ini tidak semuanya terjadi pada tiap penderita tergantung dari stamina masing
masing.
Gejala klinis di bagi menjadi 3 yaitu :
1. stadium awal (prodromal)
Pada umumnya berlangsung sekitar 4 sampai 5 hari ditandai dengan : panas,
lemas (malaise), nyeri otot,batuk,pilek,mata merah,fotofobia (takut cahaya), diare
karena adanya peradangan saluran pernafasan dan penceman. Pada stadium ini
gejalanya mirip dengan influenza. Namun diagnosa ke arah Mobili dapat dibuat
bila 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil ke mulut bagian dalam (bintik
koplik), di dinding pipi bagian dalam (mukosa bukalis) dan penderita pernah
kontak dengan penderita mobili dalam 2 minggu terakhir.
Virus Mobili
Droplet Infection
Gangguan rasa
Eksudat yang serius, proliferasi sel mononuklesus, nyaman :
polimorfonukleus peningkatan suhu
tubuh
G. Penatalaksanaan
a. pengobatan bersifat suportif, terdiri dari:
Pemberian cairan yang cukup
Kalori yang sesuai dan jelas makanan yang di sesuiakn dengan tingkat kesadaran dan
adanya komplikasi
Suplemen nustrisi
Antibiotik di berikan apabila terjadi infeksi sekunder
Anti konfulsi apabila terjadi kejang
Pemberian vitamin A
b. Indikasi rawat inap: Hiperpireksia (suhu > 39C), Dehisdrasi, Kejang,asuhan oral
sulit, atau adanya komplikasi. Campak tanpa komplikasi:
Hindari penularan
Tirah baring ditempat tidur
Vitamin A 100. 000 IU, Apabila disertai malnutrisi dilanjutkan 1500IU Tiap hari
Diet makanan cukup cairan, Kalori yang memadai. Jenis makanan di sesuiakan
dengan tingkat kesadaran pasian dan ada tidaknya komplikasi
H. Pemeriksaan
Campak tradisonal membutuhkan peningkatan titer antiBody yang signifikan antara
serum akut dan penyembuhan. Namun,dengan pemeriksaan campak deteksi antibody dala
satus spesimen dapat mengindikasikan penyalkit akut.
Waktu pengambilan ini saangt penting untuk menafsirkan hasil IgM negatif,karna
puncak antibody IgM sekitar 10 hari setelah oneset ruam dan biasanya tidak terdektesi 30 hari
setelah oneset ruam.
Antibiotik jenis obat lain membantu tubuh melawan infeksi. Meskipun hasil
pemeriksaan adalah normal,dokter mungkin tetap memberikan pemeriksaan tambahan jika ia
menduga kau mengalai infeksi. Perlu diketahui bahwa bakteri ,firus,parasit,atau jamur
ditubuh akan berkembangbiak seiring waktu. Sebagai respon sistem kekebalan tubuh akan
menghasilkan lebih banyak antibody hall ini membuat aantibody mudah dekteksi saat infeksi
sangat parah.
I. Penunjang
Deteksi antigen
Antigen campak dapat dideteksi pada sel epitel dalam secret respirasi dan urine.
Antibody terhadap nucleopretein bermanfaat karena merupakan protein virus yang
paling banyak ditemukan pada sel yeng berinfeksi
Isolasi dan identitas virus
Asupan nasofaring dan konjungtiva, sempel,darah,secret pernafasan serta urine yang
diambl dari pasien pada saat demam
Serologi
Pemastian infeksi campak secara serologis beruntung pada peningkatan titer antibody
4x lipat antara serum fase akut dan fase konvelensi atau terlihatnya antibody IgM
spesifik campak didalam specimen serum tunggal yang diambil antara 1-2 minggu
setelah awitan ruam.
J. Pengkajian
Riwayat keperawatan ; riwayat immunisasi, kontak dengan orang yang terinfeksi
Kaji tanda-tanda demam, koriza,batuk,konjungtiva,bercak koplik, eritema pada bagian
belakang telinga, leher, dan bagian belakang, nafsu makan, lemah, lesu
K. Diagnosa Keperawatan
Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan organisme virulen
Tidak efektifnya bersihnya jalan nafas berhuungan dengan adanya batuk
Gangguan integritas kulit beerhubungan dengan adanya rash
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan intake yang tidak akurat
Gangguan aktivitas diversional berhubungan dengan isolasi dari kelompok sebaya
L. Perencanaan
Perlunasan infeksi tidak terjadi
Anak menunjukkan tanda-tanda pola nafsu efektif
Anak depat mempertahankan integritas kulit
Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhnya kebutuhan nutrisi
Anak dapat melakukan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan selama
menjalani isolasi dari teman sebaya atau anggota keluarga
M. Implmentasi
1. Mencegah perlunasan infeksi
Tempatkan anak pada ruang khusus
Pertahankan isolasi yang ketat dirumah sakit
Gunakan prosedur perlindungan infeksi jika melakukan kontak dengan anak
Mempertahkan istirahat selama periode prodromal (kataral)
Berikan an
tibotik sesuai order
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit campak adalah penyakit yang menular dengan gejala kemerahan berbentuk
mukola popular tiga hari atau lebih disertai panas 38 c atau lebih dan disertai salah satu gejala
batuk , pilek dan mata merah .
Keluhan yang umum muncul adalah kemerahan yang timbul pada bagian belakan
telinga,dahi, dan menjelar keseluruh tubuh .selain itu, timbul gejala seperti flu disertai mata berair
dan kemerah ( Konjungtivitis ) . setelah 3-4 hari kemerahan mulai menghilang dan berubah menjadi
kehitaman yang akan tampak bertambah dalam 1-2 minggu dan apa apabila sembuh kulit akan
tampak seperti bersisik.
Pada anak sehat dan cukup gizi, campak biasanya tidak menjadi masalah serius .dengan
istirahat yang cukup dan gizi baik , penyakit campak (pada kasus ringan ) dapat sembuh dengan
cepat tanpa menimbulkan komplikasi yang berbahaya . Namun, bila anak dalam kondisi yang tidak
sehat dapat menyebabkan kematianpada anak .
Pengobatan pada anak dengan campak dapat dilakukan secara simtomatik yaitu
antipeiretika bila suhu tinggi ,sedativum, obat bantuk dan memperbaiki keadaan umum .tindakan
lain adalah pengobatan segera terhadap komplikasi yang timbul .
Pencegah penyakit campak dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi campak pada
belita usia 9 bulan ke atas ( imuniisai aktif ) .
B. Saran
Mengigat bahwa penyakit campak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang angka
mordibilitasnya masih tinggi, maka penulis menyarankanuntuk semua perawat jika menemukan
kasus campak secepatnya di rujuk ke rumah sakit sehingga anak secepatnya mendapatkan
perawatan dan pengobatan yang lebih dan untuk keluarga diharapkan bisa membantun mengawasi
kelurga yang terkena campak dan dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan .
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna bagi para pembaca,baik dimasa
sekarang atau masadatang. Kepada para pembaca apabila ingin membuat makalah semacam ini ,
diharapkan dapat menggunakan referensi yang lebih banyak lagi , agar hasih yang diperoleh menjadi
lebih maksimal. Kami mohon maaaf apabila dam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA