Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN MASALAH UTAMA CAMPAK PADA ANAK


( UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPERAWATAN ANAK)

Dosen Pengampu : Ns,Sulastri.S.Kep.M.Kep.

Di susun Oleh :
1. Ummi Diaanatul Ulfa (201911035)
2. Sri Asdea Ningsih (201911034)

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN III


STIKES MUHAMMADIYAH KENDAL
TAHUN AJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. Pengertian.....................................................................................................................................4
B. Etiologi...........................................................................................................................................4
C. Patofisiologi...................................................................................................................................4
D. Tanda gejala..................................................................................................................................5
E. Patways..........................................................................................................................................6
F. Komplikasi......................................................................................................................................7
G. Penatalaksanaan...........................................................................................................................7
H. Pemeriksaan..................................................................................................................................8
I. Penunjang.......................................................................................................................................8
J. Pengkajian......................................................................................................................................8
K. Diagnosa Keperawatan..................................................................................................................8
L. Perencanaan..................................................................................................................................8
M. Implmentasi.................................................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Campak dalam sejarah anak telah dokenal sebagai pemburuh terbesar, meskipun
adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang
50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak
berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak, yaitu pada negara
berkembang, mestioun masih mengenai beberapa negara maju sepertyi amerika serikat.
Campak adalah salah satu penyakit invensi yang dapat dicegah dengan imuninasi dan
masih masalah kesehatan di indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur dibawah
5 tahun (belita) alan tetapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak
diteliti, naun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi
yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi
penyakit ini.

1.2 Rumusan Masalah


a. Mahasiswa mampu memahami penyakit campak
b. Mahasiswa paham untuk mencegah penyakit campak

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian penyakit campak
b. Untuk mengetahui etiologi,epidemiologi, dan patofiologi dari penyakit campak
c. Untuk mengetahui riwayat alamiah dari penyakit campak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Campak yang disebut juga dengan measles atau Crubeola merupakan suatu penyakit
infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh paramixovirus yang padaumumnya
menyerang anak-anak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui percikanliur
(droplet) yang terhirup.

Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium,
yaitu: a. stadium kataral, b. stadium erupsi dan c. stadium konvalesensi. Campak adalah suatu
penyakit akut menular, ditandai oleh tiga stadium:

1. Stadium kataral
Di tandai dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal dan faring,
demamringan sampai sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk
2. Stadium erupsi
Ditandai dengan ruam makuler yang muncul berturut-turut pada leher dan
muka,tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi.
3. Stadium konvalesensi
Ditandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munculnya ruam, dan
terjadihiperpigmentasi.

Diagnosa
Untuk mendiagnosa dapat dilakukan dengan:
 Secara klinis, yakni berdasarkan riwayat timbulnya penyakit (anamnesa) dan
pemeriksaan fisik (physic diagnostic) seperti berdasarkan gejala dan ruam kulit
yangkhas.
 Pemeriksaan Penunjang, antara lain: pemeriksaan darah, serologis dan biakan
virus(mahal)

.Diagnosa Banding
Artinya, kemungkinan penyakit lain yang mirip dengan Campak, diantaranya:
 German measles
 Eksantema subitum
 Infeksi Stafilokokus dan lain-lain

B. Etiologi
Penyakit campak disebabkan oleh infeksi firus yang sangat menular, yaitu
paramiksofirus. Firus morbili yang berasal dari sekret saluran pernafasan, darah dan urin dari
orang yang reinfeksi. Penyebaran infeksi melalui kontak langsung dengan doplek dari orang
yang terinfeksi. Masa infubasi selama 10 saoai 20 hari, dimana periode yang sangat menular
adalah dari hari pertama hingga hari ke 4 setelah timbulnya rash (pada umumnya pada
stadium katarak)

C. Patofisiologi

Lesi esensial campak terdapat dikulit, membra mukosa nasofaring, bronkus dan
saluran cerna dan pada konjungtifa yang tersebar oleh virus moorbili melalui udara.
Proliferasi sel mononukler dan beberapa sel polimorfonukler terjadi sekitar kapiler. Terjadi
reaksi inflamasi berupa peningkatan suhu tubuh dan metabolisme tubuh sehingga terjadi
resiko devisit volume cairan. Virus morbili menyebar kebergi organ melalui hemotogen
reaksi radang menyeluruh berupa bercak koplik berwarna kelabu dikelilingi eritema pada
mukosa bukal varing. Pada saat reasi radang pada saluran cerna maka hygien harus sangat
dijaga agar tidak menyebabkan diare pada anak. Reaksi inflamasi akan meluas kedalam
jaringan limfoit dan membrana mukosa trakeo bronikal ditandai dengan pilek,batuk,serta
peningkatan frekuensi nafas. Hal tersebut dapat menjadi komplikasi berupa
bronkopneumonia oleh inveksi bakteri sekunder.

D. Tanda gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 2 hari yang lalu , yaitu berupa :
a. Nyeri tenggorokan
b. Hidung meler
c. Batuk
d. Nyeri otot
e. Demam
f. Mata merah
Namun, gejala ini tidak semuanya terjadi pada tiap penderita tergantung dari stamina masing
masing.
 Gejala klinis di bagi menjadi 3 yaitu :
1. stadium awal (prodromal)
Pada umumnya berlangsung sekitar 4 sampai 5 hari ditandai dengan : panas,
lemas (malaise), nyeri otot,batuk,pilek,mata merah,fotofobia (takut cahaya), diare
karena adanya peradangan saluran pernafasan dan penceman. Pada stadium ini
gejalanya mirip dengan influenza. Namun diagnosa ke arah Mobili dapat dibuat
bila 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil ke mulut bagian dalam (bintik
koplik), di dinding pipi bagian dalam (mukosa bukalis) dan penderita pernah
kontak dengan penderita mobili dalam 2 minggu terakhir.

2. Studi Timbul Bercak


Ruam yang terasa agak gatal muncul terjadi sekitar 2-5 hari setelah studium
awal. Ditandai dengan : dema meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh
tubuh, disertai rasa gatal. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang
mendarat) maupun papular (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awal ruam
tampak di wajah, yaitu didepan dan dibawah telinga serta di leher sebelah
samping
Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai,
sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Selanjutnya gejala tersebut akan
menghilang sekitar hari ketiga. Kadang disertai diare dan muntah. Pada puncak
penyakit, penderita merasa sangat sakit karena rumahnya meluas serta suhu
tubuhnya mencapai 40 Celsius.
Kemudian 3-5 hari suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan
ruam yang tersisa segera menghilang. Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata
yang radang dan merah selama bebrapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah
yang mulai pada muka merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

3. Stadium masa penyembuhan (konvelasen)


Pada studium ini, gejala-gejala diatas berangsur menghilang. Suhu tubuh
kembali normal, kecuali ada komplikasi
E. Patways

Virus Mobili

Droplet Infection

Gangguan rasa
Eksudat yang serius, proliferasi sel mononuklesus, nyaman :
polimorfonukleus peningkatan suhu
tubuh

Penyebaran ke berbagai organ melalui


hematogen Resiko kurang
volum cairan

Saluran Cerna Saluran Nafas:


Inflemtasi
saluran nafas Konjutiva Radang
Terdapat bercak Kulit menonjol
atas: bercak
koplik berwarna sekitar sebsca
koplik pada
kelabu dikelilingi dan folikel
mukosa bukalis
eritema pada rambut
meluas ke jeri Gangguan
mukosa bukalis, trakeobronkial Persepsi sensori :
berhadapan pada Visual
molar, platum Eritema
durum dan mole Batuk,pilek, membentuk
RR mancula papula di
kulit normal
Mulut pahit, Bronkopneumoni
anoreksia
Gangguan
Rash, ruam pada Integritas
Gangguan Gangguan pola kulit
daerah balik
kebutuhan nafas, ketidak telinga, leher,
nutrisi : kurang efektifan pipi, muka dan
dari kebutuhan bersuhnya jalan seluruh tubuh, Gangguan
tubuh nafas rasa gatal istirahat
tidur
Hygiene tidak
dijaga dan
immunitas kurang
akan meluas pada
Absorsi Turun Diare Defisit volume cairan
saluran cerna
bagian bawah
(anus) BAB terus menerus Gangguan
Integritas kulit
F. Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Namun
komplikasi dapat terjadi karena penurunan kekebalan tubuh sebagai akibat penyakit campak.
Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak yaitu :
a. Infeksi bakteri ( Pneumonia dan infeksi telingan tengah)
b. Kadang terjadi trombositoenia, sehingga penderita mudah memar dan mudah
mengalami pendaraham
c. Ensefalitis (Radang Otak) terjadi pada 1 dari 1000-2000 kasus
d. Bronkopneymonia (Infeksi saluran nafas)
e. Otitis Media (Infeksi Telingan)
f. Laringitis (Infeksi Laring)
g. Diare
h. Kejang Demam ( Step)

G. Penatalaksanaan
a. pengobatan bersifat suportif, terdiri dari:
 Pemberian cairan yang cukup
 Kalori yang sesuai dan jelas makanan yang di sesuiakn dengan tingkat kesadaran dan
adanya komplikasi
 Suplemen nustrisi
 Antibiotik di berikan apabila terjadi infeksi sekunder
 Anti konfulsi apabila terjadi kejang
 Pemberian vitamin A

b. Indikasi rawat inap: Hiperpireksia (suhu > 39C), Dehisdrasi, Kejang,asuhan oral
sulit, atau adanya komplikasi. Campak tanpa komplikasi:
 Hindari penularan
 Tirah baring ditempat tidur
 Vitamin A 100. 000 IU, Apabila disertai malnutrisi dilanjutkan 1500IU Tiap hari
 Diet makanan cukup cairan, Kalori yang memadai. Jenis makanan di sesuiakan
dengan tingkat kesadaran pasian dan ada tidaknya komplikasi

c. Campak dengan komplikasi :


 Ensevalitis:
- Antibiotik bila diperlukan, anti fisus dan lainnya sesui dengan PDT Ensevalitis
- Kortikosteroid, bila diperlukan sesuai dengan PDT Endevalitis
- Kebutuhan jumlah cairan disesuiakan dengan kebutuhan serta koresi terhadap
gangguan elektrolid.
 Bronkopnemonia:
- Antibiotika sesuai dengan PDT pneumonia
- Oksigen nasal atau dengan masker
- Koreksi gangguan keseimbangan asam – basa, gas darah dn elektrolit pada kasus
campak dan komplikasi bronkhopneumonia dan gizi kurang perlu dipantau
terhadap adanya infeksi TB laten. Pantau gejala klinis serta lakukan uji tuberkulin
setelah satu – 3 bulan penyembuhan
 Enteritis:
- Koreksi dehisdrasi sesuai derajat dehisdrasi
- Pantau keadaan gizi untuk gizi kurang/buruk

H. Pemeriksaan
Campak tradisonal membutuhkan peningkatan titer antiBody yang signifikan antara
serum akut dan penyembuhan. Namun,dengan pemeriksaan campak deteksi antibody dala
satus spesimen dapat mengindikasikan penyalkit akut.
Waktu pengambilan ini saangt penting untuk menafsirkan hasil IgM negatif,karna
puncak antibody IgM sekitar 10 hari setelah oneset ruam dan biasanya tidak terdektesi 30 hari
setelah oneset ruam.
Antibiotik jenis obat lain membantu tubuh melawan infeksi. Meskipun hasil
pemeriksaan adalah normal,dokter mungkin tetap memberikan pemeriksaan tambahan jika ia
menduga kau mengalai infeksi. Perlu diketahui bahwa bakteri ,firus,parasit,atau jamur
ditubuh akan berkembangbiak seiring waktu. Sebagai respon sistem kekebalan tubuh akan
menghasilkan lebih banyak antibody hall ini membuat aantibody mudah dekteksi saat infeksi
sangat parah.

I. Penunjang
 Deteksi antigen
Antigen campak dapat dideteksi pada sel epitel dalam secret respirasi dan urine.
Antibody terhadap nucleopretein bermanfaat karena merupakan protein virus yang
paling banyak ditemukan pada sel yeng berinfeksi
 Isolasi dan identitas virus
Asupan nasofaring dan konjungtiva, sempel,darah,secret pernafasan serta urine yang
diambl dari pasien pada saat demam
 Serologi
Pemastian infeksi campak secara serologis beruntung pada peningkatan titer antibody
4x lipat antara serum fase akut dan fase konvelensi atau terlihatnya antibody IgM
spesifik campak didalam specimen serum tunggal yang diambil antara 1-2 minggu
setelah awitan ruam.

J. Pengkajian
 Riwayat keperawatan ; riwayat immunisasi, kontak dengan orang yang terinfeksi
 Kaji tanda-tanda demam, koriza,batuk,konjungtiva,bercak koplik, eritema pada bagian
belakang telinga, leher, dan bagian belakang, nafsu makan, lemah, lesu

K. Diagnosa Keperawatan
 Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan organisme virulen
 Tidak efektifnya bersihnya jalan nafas berhuungan dengan adanya batuk
 Gangguan integritas kulit beerhubungan dengan adanya rash
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan intake yang tidak akurat
 Gangguan aktivitas diversional berhubungan dengan isolasi dari kelompok sebaya
L. Perencanaan
 Perlunasan infeksi tidak terjadi
 Anak menunjukkan tanda-tanda pola nafsu efektif
 Anak depat mempertahankan integritas kulit
 Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhnya kebutuhan nutrisi
 Anak dapat melakukan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan selama
menjalani isolasi dari teman sebaya atau anggota keluarga

M. Implmentasi
1. Mencegah perlunasan infeksi
 Tempatkan anak pada ruang khusus
 Pertahankan isolasi yang ketat dirumah sakit
 Gunakan prosedur perlindungan infeksi jika melakukan kontak dengan anak
 Mempertahkan istirahat selama periode prodromal (kataral)
 Berikan an
 tibotik sesuai order

2. Mempertahankan pola napas yang efektif


 Mengaji ulang status pernafasan (irama,keadalam,suara nafas,pengggunaan otot
pernafasan, bernafas, melalui mulut)
 Mengaji ulang tanda-tanda vital (denyut nadi, irama dan frekuensi)
 Memberikan posisi tidur semi fowler/fowler
 Membatu klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuan
 Mengajurkan anak untuk banyak minum
 Memberikan obat-obat yang dapat mengingkatkan efektifitasnya jalan nafas (seperti
Bromkodilator,anatikalinegik, dan anti peradangan)

3. Mempertahankan integritas kulit


 Mempertahankan kuku anak tetap pendek,memperjelaskan kepada anak untuk tidak
mengaruk rash
 Memberilam obat antipruritus topikal dan anestesi topikal
 Memberikan antihistamin sesuai order dan memonitor efek sampingnya
 Memandikan klien dengan menggunakan sabun yang lembut untuk mencegah infeksi
 Jika terdapat fotofobia, gunakan bola lampu yang tidak terlalu terang di kamar klien
 Membersihkan bulu mata dengan air hangat untuk mengangkat seekret atau krusta,
menjalaskan kepada anak untuk tidak mengusap-usap muka
 Memberikan kornea mata terhadap kemungkinan ulserasi

4. Mempertahankan kebutuhan nutrisi


 Kaji ketidakmapuan anak untuk makan
 Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk
memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat
 Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas
intake nutrisi
 Kolaborasi untuk pemberian nutrisi parenteral jika kebutuhan nutrisi melalui oral
tidak mengucukupi kebutuhan gizi anak
 Menilai indikator terpenuhinya kebutuhan nurisi (berat badan, lingkar lengan,
membran mukosa)
 Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi
kecil tetapi sering
 Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan degan skala yang saa
 Mempertahankan kebersihan mulut anak
 Menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
 Melibatkan anak dalam mengatur jadual harian dan memilih aktivitas yang diinginkan
 Mengijinkan anak untuk mengerjakan tugas sekolah selama dirumah
sakit,menganjurkan anak untuk berhubungan dengan teman melalui telepon jika
memungkinkan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit campak adalah penyakit yang menular dengan gejala kemerahan berbentuk
mukola popular tiga hari atau lebih disertai panas 38 c atau lebih dan disertai salah satu gejala
batuk , pilek dan mata merah .
Keluhan yang umum muncul adalah kemerahan yang timbul pada bagian belakan
telinga,dahi, dan menjelar keseluruh tubuh .selain itu, timbul gejala seperti flu disertai mata berair
dan kemerah ( Konjungtivitis ) . setelah 3-4 hari kemerahan mulai menghilang dan berubah menjadi
kehitaman yang akan tampak bertambah dalam 1-2 minggu dan apa apabila sembuh kulit akan
tampak seperti bersisik.

Pada anak sehat dan cukup gizi, campak biasanya tidak menjadi masalah serius .dengan
istirahat yang cukup dan gizi baik , penyakit campak (pada kasus ringan ) dapat sembuh dengan
cepat tanpa menimbulkan komplikasi yang berbahaya . Namun, bila anak dalam kondisi yang tidak
sehat dapat menyebabkan kematianpada anak .

Pengobatan pada anak dengan campak dapat dilakukan secara simtomatik yaitu
antipeiretika bila suhu tinggi ,sedativum, obat bantuk dan memperbaiki keadaan umum .tindakan
lain adalah pengobatan segera terhadap komplikasi yang timbul .

Pencegah penyakit campak dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi campak pada
belita usia 9 bulan ke atas ( imuniisai aktif ) .

B. Saran
Mengigat bahwa penyakit campak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang angka
mordibilitasnya masih tinggi, maka penulis menyarankanuntuk semua perawat jika menemukan
kasus campak secepatnya di rujuk ke rumah sakit sehingga anak secepatnya mendapatkan
perawatan dan pengobatan yang lebih dan untuk keluarga diharapkan bisa membantun mengawasi
kelurga yang terkena campak dan dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan .

Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna bagi para pembaca,baik dimasa
sekarang atau masadatang. Kepada para pembaca apabila ingin membuat makalah semacam ini ,
diharapkan dapat menggunakan referensi yang lebih banyak lagi , agar hasih yang diperoleh menjadi
lebih maksimal. Kami mohon maaaf apabila dam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA

-Hasan,R.2005.Buku kuliah 2 ilmu kesehatan anak . jakarta : Bagian


Iimu Kesehatan Anak Fakultas Universitas indonesia .
-Hidayat, Aziz Alimun A. 2008. Pengantar IImu keperawatan Anak. Jakarta
:Salemba Medika
-Ranuh.I,G,N,Dkk.2001.Buku imunisasi Di Indonesia .jakarta :satgas
Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia.
hhtp;//adulgopar.files.wordpress.com/2009/12/campak.pdf
hhtp;//askep-akper.blogspot.com/2009//campak-measles-rubeola.html

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai