Anda di halaman 1dari 7

MODUL II

Three Phase and Power Factor


Jimmi Manuel Raja Gukguk (118130089)
Asisten : fikar tsaqib (13117078)
Tanggal Percobaan :5/12/2020
EL3001 Praktikum Sistem Tenaga Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

konsep dua kali lipat. Di satu sisi, ini adalah tahap dari proses
batch, di sisi lain, ini adalah bagian dari rangkaian listrik
multi-fase.
Abstrak— Pada praktikum kedua sistem tenaga elektik kali ini
yaitu yang berjudul Three Phase and Power Factor kita Jika jumlah fase adalah m = 3, kita mendapatkan sistem tiga
mencoa mempraktekan suatu alat yang LVSM-ESM yang fase. Sistem tiga fase adalah yang utama untuk catu daya
bertujuan untuk menentukan daya yang berasal dar 3 fasa perusahaan. Karena karakteristik teknis dan ekonomi dari arus
dengan tujuan mencari dan menghitung daya pad saat mencara tiga fase menyediakan transmisi energi listrik yang paling
daya memakai beberapa kapasitor tambahan pada setiap garis
ekonomis, memungkinkan Anda untuk membuat
dangan memberikan wye atau delta untuk mengujur
transformator, generator, dan motor listrik yang sederhana dan
keseluruhan daya. Berikutnya kita melihat listrik di sirkuit AC
ekonomis.
dan koreksi faktor daya dengan kapasitansi.nya
Studi fundamental yang mengarah pada pengenalan sistem
Kata Kunci— LVSIM, phase, daya,AC tiga fase ke dalam praktik dilakukan oleh Nikola Tesla (asal -
Austria-Hongaria, sekarang Kroasia) dan ilmuwan Rusia
I. PENDAHULUAN Dolivo-Dobrovolsky.

Tiga phase AC circuit adalah urutan fase dari bentuk Penemuan utama yang terkait dengan sistem catu daya tiga
gelombang tegangan yang di berikan dimana phase tersebut fase dibuat dan dipatenkan oleh Tesla. Pada saat yang sama,
saling mengikuti dan mencapai teganggan karya-karya Dolivo-Dobrovolsky, yang merupakan yang
maksimalnya,bedasa rkan sumber urutan dasarnya mokon pertama menggunakan arus tiga fase untuk keperluan industri,
akan berpindah arah yang saling berlawanan. sangat penting secara teoretis dan praktis. Semua tautan sirkuit
Faktor daya induksi yang di berikan akan sangat tiga fase: transformator, generator, saluran transmisi dan
memberikan efek negatif terutama pada bidang industri tetapi motor dikembangkan oleh MO Dolivo-Dobrovolsky begitu
jika di berika elektrosatis hal ini sangat berbengaruh dengan dalam sehingga mereka belum berubah secara mendasar
instansi yang memerlukan efek magnetik pada sebuah instansi hingga hari ini.

Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah : Sistem dua fase, empat fase, enam fase digunakan dalam
perangkat teknis yang terpisah.
1. Mengetahui hubungan antara fasor berputar dan
gelombang sinus Sistem tiga fase EMF diperoleh dalam generator tiga fase.
2. Mengetahui dan mempelajarai hasil sudut fase dan Generator semacam itu terdiri dari stator dan rotor. Dalam slot
pergeseran fase stator ada tiga lilitan yang dipindahkan relatif satu sama lain di
3. Mengetahui hasil kekuatan sesaat dan kekuatan rata- ruang angkasa sebesar 120 °. Rotor dibuat dalam bentuk
rata pada tenaga seketika dan tenaga rata-rata magnet permanen atau elektromagnet. Ketika berputar, ggl
diinduksi dalam belitan, grafik dari nilai instan yang
II. LANDASAN TEORETIS ditunjukkan dalam gambar. 1
A. Sirkuit Tiga Fase
Semua gaya gerak listrik sistem yang dipertimbangkan
Catu daya multifase adalah satu set gf dari frekuensi yang memiliki amplitudo yang sama Е m dan bergeser relatif satu
sama, bergeser relatif satu sama lain dalam fase. Kombinasi sama lain dalam fase dengan sudut 120 °. Sistem EMF
sumber multi-fase dan penerima multi-fase membentuk semacam itu disebut simetris.
rangkaian listrik multi-fase. Sirkuit listrik individu yang
membentuk sistem multifase disebut fase. Jadi, fase adalah
B. Sistem simetris tiga fase

Mengambil asal pada saat ketika a = 0, kita menulis nilai


instan semua emf.

e L1 = E m * dosaω t

e L2 = E m * dosa (ω t-120° )

e L3 = E m * dosa (ω t-240° ) = E m * dosa (ω t + 120)

Dalam bentuk simbolis (dalam bentuk amplitudo kompleks):

C. Konfigurasi wye dan delta D. Diagram Phasor dengan Daya Aktif dan Reaktif

Ketika sebuah resistor dihubungkan ke sumber daya ac,


Gulungan sumber daya ac tiga fase (misalnya, generator
arus yang mengalir dalam resistor berada dalam fase dengan
pada Gambar 1) dapat dihubungkan dalam konfigurasi wye,
tegangan melintasi resistor (lihat Gambar dibawah ini). Daya
atau konfigurasi delta. Itu nama konfigurasi berasal dari
aktif P yang dihamburkan dalam resistor dapat ditentukan
tampilan gambar sirkuit mewakili konfigurasi, yaitu huruf Y
dengan menggunakan perhitungan vektor untuk
untuk konfigurasi wye dan Huruf Yunani delta (ǻ) untuk
menyelesaikan persamaan :
konfigurasi delta. Koneksi untuk masing-masing konfigurasi
ditunjukkan pada Gambar 3. Setiap jenis konfigurasi memiliki
pasti Karakteristik listrik. Hasil perhitungan ini adalah sebuah fasor yang memiliki
frekuensi dua kali dari sumber daya ac dan sudut fase 0 °
Seperti yang ditunjukkan Gambar 3a, dalam rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
terhubung-w, salah satu ujung masing-masing dari ketiganya
belitan (atau fase) dari sumber daya ac tiga fase disambungkan
ke a titik umum disebut netral. Tidak ada arus yang mengalir
di netral karena Arus yang mengalir dalam tiga belitan (yaitu
arus fasa) saling meniadakan keluar saat sistem seimbang.
Sistem yang terhubung dengan Wye biasanya terdiri dari tiga
atau empat kabel (kabel ini terhubung ke titik A, B, C, dan N
pada Gambar 3a), tergantung pada apakah ada garis netral atau
tidak.

Gambar 3b menunjukkan bahwa, dalam rangkaian


terhubung-delta, tiga belitan catu daya ac tiga fase
disambungkan satu sama lain, membentuk segitiga. Kabel tiga
garis terhubung ke tiga titik persimpangan sirkuit (titik A, B, Ketika induktor yang ideal terhubung ke sumber daya ac,
dan C pada Gambar 3b). Tidak ada gunanya kabel netral dapat arus yang mengalir di induktor tertinggal tegangan di induktor
dihubungkan dalam sirkuit terhubung-delta tiga fase. Jadi, oleh 90 ° (lihat Gambar 3-9). Kekuatan reaktif QL dalam
delta- sistem yang terhubung biasanya sistem tiga kabel. induktor dapat ditentukan dengan menggunakan perhitungan
vektorial untuk menyelesaikan persamaan:

Hasil perhitungan ini adalah fasor yang memiliki frekuensi


dua kali lipat sumber daya ac dan fase -90 ° seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

III. METODOLOGI
E. Diagram Fasor terkait dengan Daya Reaktif dalam
Kapasitor A. Alat dan bahan

Demikian pula, ketika kapasitor dihubungkan ke sumber 1. Laptop


daya ac, arus yang mengalir dalam kapasitor menyebabkan 2. Software LVVL
tegangan melintasi kapasitor sebesar 90 ° (lihat Gambar 3-10.
Sedangkan untuk induktor, daya reaktif QC dalam kapasitor B. Langkah kerja
dapat ditentukan menggunakan kalkulasi vektorial untuk  Penyetelan dan koneksi
menyelesaikan persamaan :
lihat bagian pemamfaatkan peratan
Hasil perhitungan adalah fasor yang memiliki frekuensi dua
kali dari sumber daya ac dan sudut fasa 90 ° seperti di
hitung port USB
tunjukkan pada gambar di bawah ini.
nyalakan komputer
nyalakan komputer
atur pengukur
buat rangkaian
 Pengkuran fase dan tegangan saluran dalam satu daya

nyalakan sumber daya ac


ukur dan catat
Membandingkan Gambar 2.18 dan Gambar 2.19
menunjukkan bahwa fasor daya reaktif QL dalam induktor buka osiloskop
adalah 180 ° dari fase sehubungan dengan fasor daya reaktif
QC dalam kapasitor. Oleh karena itu, ketika sebuah induktor buka phasor analyzer
dan kapasitor sama-sama ada dalam sirkuit ac, total daya
reaktif ܳ dalam sirkuit sama dengan QL- QC. Hubungan ini valid modif koneksi ke tegangan
apakah komponen reaktif terhubung secara seri atau paralel.
Total daya reaktif ܳ sebenarnya adalah daya reaktif yang hitung rasio
ditukar sumber dengan induktor dan kapasitor. Ketika QL
memiliki nilai lebih tinggi dari QC, total daya reaktif positif.
Sebaliknya, ketika QC memiliki nilai lebih tinggi dari QL, total  Pengkuran tegangan arus dan daya dalam sirlkus
daya reaktif Q negatif. Gambar 3-11 menunjukkan contoh yang terhhubung dengan coge, sensitif
total daya reaktif ketika daya reaktif QL melebihi daya reaktif
QC dalam rangkaian ac yang berisi induktor dan kapasitor.
buat pengturan skalar IR1
di jendela buat pengaturan IR2
IR3
nyalakan sumber AC
Average Ephase
bandingkan teganggan AC tiga fase PR1
hitung teganggan fasa rata-rata PR2
PR3
matikan sumber daya AC
PT
hitung total daya Average Iphase
Figure 7 ER1
 Pengukuran tegangan arus dan daya dalam ER2
menghasilkan terhubung delta ER3
IR1
IR2
siapkan sirkuit terhubung
IR3
lakukan pengaturan saklar Average Iphase
nyalan sumber daya ac tiga fase Figure 8 ILine 1
hubungkan kembali input ILine 2
ILine 3
hitung teganggan fasa rata rata ephase
Average ILine
hitung total daya aktif
PR1
total LVDA-EMS lalu, matikan skema
PR2
PR3
IV. HASIL DAN ANALISIS PT
A. Hasil Average Ephase
Percobaan 1 PT = 3 (Ephase x
Exercise 1 Iphase)
• Three Phase Circuits ( 120V-60Hz, 220V-50Hz, 220V Exercise 2
-60Hz) (Berdasar data multimeter, Phase analis dan
osiloskop.) • Three-Phase Power Measurement (120V-60Hz, 220V-
50Hz, 220V-60Hz) (Berdasar data multimeter, Phase analis
Rangkaian Parameter Nilai dan osiloskop.)
Figure 5 E1-N
Figure Parameter Nilai
E2-N
Figure E1 N
E3-N 14
Average Ephase E2N
E1-2 E3 N
E2-3 Iphase1
E3-1 Iphase2
Average Ephase
I phase3
Figure 6 ER1 P1
ER2 P
ER3 2
P3 QT
Q1 Figure PT
Q2 17 (tabel ST
Q3 3) QT
S1
S2 Percobaan 2
Power in AC Circuit
S3  Exercise 1. Power Factor Correction (120V-60Hz,
PT 220V-50Hz, 220V-60Hz) (Berdasar data multimeter,
Phase analis dan osiloskop.)
ST
Figure Parameter Nilai
QT (123.9), (228.5),
Figure 13 Voltage Eind
Figure E1 N (250.1)
14 (tabel Current Iind (0.723), (0.364),
E2 N (0)
1)
E3 N Active power (89.52), (83.1),
Pind (0.013)
I phase1
Reactive (-0.001), (-0.001),
I phase2 power Qind (-0)
I phase3 Apparent (89.52), (83.1),
power Sind (0.013)
P
Power factor (1), (1), (1)
1

P PFind
2
Voltage Eind
P3 Current Iind
Active power
Q1 Pind
Q2 Reactive
Q3 power Qind
S1 Apparent
S2 power Sind
S3 Power factor
PFind
PT (123.8), (228.3),
Figure 13 tabel Voltage Eind
ST 2 (250.1)
QT Current Iind (1.07), (0.543),
(0)
PT Active power (99.16), (93.49),
Figure ST Pind (0.013)
15 QT Reactive (87.80), (81.53),
Figure power Qind (-0)
PT
16 Apparent (132.5), (124.1),
ST (0.013)
QT power Sind
Power factor (0.749), (0.754),
Figure PT (1)
PFind
16 (tabel ST Voltage Eind
2) QT Current Iind
Figure Active power
17 PT Pind
ST Reactive
power Qind 3. Pengukuran daya dalam sirkuit phase tunggal untuk
mencari daya aktif, reaktif, dan real
Apparent
power Sind REFERENSI
Power factor [1] Labdasar.itera.ac.id
PFind [2] labdasar.ee.itb.ac.id
Figure 14 XC,PFC ( [3]A. S. Sedra et.al., Microelectronic Circuits, Hal. 427-428,
Voltage Eind (123.9), (228.4), Saunders College Publising, Toronto, 1991
(249.9) [4] http://ilmu-listrik.weebly.com/fase-listrik
Current Iind (1.20), (0.514),
(0)
[1]
Reactive (-89.13), (-82.96),
power Qind (0)
Apparent (126.4), (117.3),
power Sind (0.012)
Power factor (0.709), (0.707),
PFind (1)
Reactive (-89.13), (-82.96),
power QLoad 2 (0)
Reactive (-89.13), (-82.96),
power QC,PFC (0)

B. Analisis
Pada percobaan pertama didapat hasil percobaan dari
rangkaian pertama dengan rangkaian kedua di dapat hasil
bahwa sinyal yang di dapat untuk adalah stabbil dengan sinyal
berwana hilau tua lebih besar dari pada sinyal kuning yang di
hsailkan

Pada percobaan kedua di lakukan 6 kali hasil percobaan di


temukan hasil yang di dapat bahwa grafik atau gelombang
yang di buat yaitu sama persis tetapi hasil yang di keluarkan
itu berbanding terbalik, karenragrafik yang berwarna unguu
lebih besar kemungkinan hal error pada semestinya dan lebih
kecil dari pada grafik ijo muda
Pada percibaan keiga hasil yang di dapat bahwa hasil yang di
dapat bahwa hassil grafik yang didapat bahwa grafik yang
didapat hampir sejajar hal ini di buktikan bahwa grafik yang
hijau dan kuning mempunyai lekungan yang hampir sama

Pada percobaan ke empat bahwa di dapatkan 3 grafik yang


didapt, di buat kesimpulan dari 11 percobaan yang berbeda di
simpulka bahwa grafik keseluruhan dari grafik 1, grafik 2,
grafik 3 di dapatkan persamaan di pada perbandingan
gelombang hijau dengan gelombang kuning,di dapat bahwa
graifk hijau lebih memiliki nilai berbeda dengan gelombang
kuning hal ini di pengaruhi dengan tinggi gelombang yang di
hasilkan

V. SIMPULAN
1. Rangkaian tiga fasa yaitu urutan fase dari bentuk
gelombang tegangan dengan 3 phase sumberdaya AC
2. Tegangan dan dan pahse berhubungan lurus dengan phase
penyerdehaan sirkuit 3 fase
Lampiran

Link video

Anda mungkin juga menyukai