Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

GAMBARAN BENDUNGAN PADA PARU

Disusun Oleh :

Alpa Exaudi Siahaan

Jumikha Tamara S.Sidauruk

Olivia Yolanda

Meiling Siahaan

Evan Marteen Halawa

Pembimbing :

dr. Denny Tanumihardja, Sp.Rad(K)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN RADIOLOGI

MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL 2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Gambaran Bendungan
Pada Paru”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan selama menjalani
Kepaniteraan Klinik di Departemen Radiologi Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital,
Medan. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada dr. Denny
Tanumihardja, Sp.Rad(K) sebagai pebimbing yang telah banyak memberikan bimbingan selama
kepaniteraan klinik di Departemen Radiologi.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang harus
diperbaiki, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang
sifatnya membangun

Akhir kata penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang
menggunakannya.
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Anatomi Paru-paru

Paru-paru merupakan sepasang organ berbentuk kerucut pada rongga dada yang
dipisahkan oleh jantung dan mediastinum. Paru-paru dilindungi oleh membran serosa
yang disebut membran pleura. Lapisan superfisial ( pleura parietal) melapisi dinding
rongga toraks sedangkan lapisan dalam (pleura visceral) menutupi paru-paru itu sendiri.
Antara pleura visceral dan parietal ada ruang kecil (rongga pleura) yang berisi sejumlah
kecil cairan pelumas. Cairan pleura ini mengurangi gesekan di antara membran selama
bernapas. Peradangan pada selaput pleura (pleuritis) pada tahap awal dapat
menyebabkan nyeri akibat gesekan antara lapisan parietal dan viseral dari pleura. Jika
peradangan berlanjut menyebabkan cairan menumpuk di rongga pleura, suatu kondisi
yang dikenal sebagai efusi pleura. X
Paru-paru meluas dari diafragma hingga sedikit lebih tinggi dari klavikula dan
terletak di anterior dan posterior tulang rusuk. Bagian inferior lebar, dasar cekung dan tepat
di atas area cembung diafragma. Bagian superior sempit dan merupakan puncak paru-paru.
Permukaan mediastinal dari setiap regio paru berisi hilus, tempat masuk dan keluarnya
bronkus, pembuluh darah paru, pembuluh limfatik, dan saraf. Struktur ini disatukan oleh
pleura dan jaringan ikat. Karena ruang yang ditempati oleh jantung, paru-paru kiri sekitar
10% lebih kecil dari paru-paru kanan. Meskipun paru-paru kanan lebih tebal dan lebih luas,
namun lebih pendek dari paru-paru kiri karena diafragma lebih tinggi di sisi kanan,
menampung hati yang terletak di bawahnya. Puncak paru-paru terletak di atas sepertiga
medial klavikula. Permukaan anterior, lateral, dan posterior paru-paru terletak pada tulang
rusuk. Dasar paru-paru meluas dari tulang rawan kosta keenam di anterior ke proses
spinosus dari vertebra toraks kesepuluh di bagian posterior. Pleura memanjang sekitar 5 cm
di bawah dasar dari tulang rawan kosta keenam di anterior ke tulang rusuk kedua belas
secara posterior. Dengan demikian, paru-paru tidak sepenuhnya mengisi rongga pleura di
area ini.
Lobus, Fisura, dan Lobulus

Satu atau dua fisura membagi setiap lobus paru. Kedua paru-paru memiliki fisura
yang meluas ke inferior dan anterior; paru-paru kanan memiliki fisura horizontal. Fisura
oblik di paru-paru kiri memisahkan lobus superior dari lobus inferior. Paru kanan, bagian
superior dari fisura oblikus memisahkan lobus superior dari lobus inferior; bagian inferior
dari fisura oblikus memisahkan lobus inferior dari lobus tengah, yang secara superior
dibatasi oleh fisura horizontal. Bronkus primer kanan memiliki tiga bronkus sekunder yang
disebut bronkus superior, medial, dan inferior. Bronkus primer kiri memiliki bronkus
superior dan inferior. Di dalam paru-paru, bronkus sekunder menimbulkan bronkus tersier
(segmental) yang konstan baik asal maupun distribusinya disebut segmen bronkopulmonalis.
Gangguan bronkial dan paru (seperti tumor atau abses) yang terlokalisasi di segmen
bronkopulmonalis dapat diangkat melalui pembedahan tanpa mengganggu jaringan paru-
paru di sekitarnya. Setiap segmen paru-paru bronkopulmonalis memiliki banyak
kompartemen kecil yang disebut lobulus; setiap lobulus dibungkus jaringan ikat elastis dan
berisi pembuluh limfatik, arteriol, venula, dan cabang dari bronkiolus terminal. Bronkiolus
terminal terbagi menjadi cabang mikroskopis yang disebut bronkiolus pernapasan dan
memiliki alveoli. Alveoli berperan dalam pertukaran gas. Saat bronkiolus menembus lebih
dalam ke paru-paru, lapisan epitel berubah dari kuboid menjadi skuamosa. Saluran
pernapasan dari trakea ke saluran alveolar berisi sekitar 25 urutan percabangan; cabang
pertama dari trakea ke bronkus primer, cabang ke dua dari bronkus primer ke bronkus
sekunder dan seterusnya sampai ke duktus alveolar.
Gambar Anatomi permukaan paru-paru

Alveoli

Pada saluran alveolar ada banyak kantung alveoli dan alveolar. Alveolus adalah kantong
berbentuk cangkir yang dilapisi oleh epitel skuamosa dan membran basal elastis tipis; kantung
alveolus terdiri dari dua atau lebih alveoli yang memiliki lubang yang sama. Dinding alveoli
terdiri dari dua jenis sel epitel alveolar yakni Sel alveolar tipe I dan sel alveolar tipe II. Sel
alveolar tipe 1 yang lebih banyak adalah sel epitel skuamosa yang membentuk lapisan dinding
alveolar. Sel alveolar tipe II, juga disebut sel septum, jumlahnya lebih sedikit dan ditemukan di
antara sel alveolar tipe I. Sel alveolar tipe I tipis merupakan tempat utama pertukaran gas. Sel
alveolar tipe II, sel epitel bulat atau kuboid dengan permukaan bebas yang mengandung
mikrovili, mengeluarkan cairan alveolar yang menjaga permukaan antara sel dan udara tetap
lembab. Yang termasuk dalam cairan alveolar adalah surfaktan campuran kompleks fosfolipid
dan lipoprotein. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan cairan alveolar, yang mengurangi
kecenderungan alveoli untuk kolaps.
Terkait dengan dinding alveolar adalah makrofag alveolar (sel debu), fagosit yang
menghilangkan partikel debu halus dan kotoran lain dari ruang alveolar. Juga terdapat fibroblas
yang menghasilkan serat retikuler dan elastis. Yang mendasari lapisan sel alveolar tipe I adalah
membran basal elastis. Pada permukaan luar alveoli, arteriol lobulus dan venula menyebar ke
jaringan kapiler darah yang terdiri dari satu lapisan sel endotel dan membran basal. Pertukaran
O2 dan CO2 antara ruang udara di paru-paru dan darah terjadi melalui difusi melintasi dinding
alveolar dan kapiler, yang bersama-sama membentuk membran pernapasan. Membran
pernapasan terdiri dari empat lapisan:

1. Lapisan sel alveolar tipe I dan tipe II dan makrofag alveolar yang membentuk dinding
alveolar

2. Epitel basement membran yang mendasari dinding alveolar

3. Membran basal kapiler yang sering menyatu dengan Epitel basement membran

4. Endotel kapiler Meskipun memiliki beberapa lapisan, membran pernapasan sangat tipis,
tebalnya hanya 0,5 μm, kira-kira seperenam belas diameter sel darah merah, untuk
memungkinkan difusi gas dengan cepat. Diperkirakan bahwa paru-paru mengandung 300 juta
alveoli, menyediakan luas permukaan yang sangat besar yaitu 70 m2 (750 ft2) untuk
pertukaran gas.
Pasokan Darah ke Paru-Paru

Paru-paru menerima darah melalui dua arteri: arteri pulmonalis dan arteri
bronkial. Darah terdeoksigenasi melewati batang paru, arteri pulmonalis kiri yang memasuki
paru-paru kiri dan arteri pulmonalis kanan yang memasuki paru-paru kanan. Kembalinya
darah beroksigen ke jantung terjadi melalui empat vena pulmonalis, yang mengalir ke atrium
kiri. Ciri unik pembuluh darah paru adalah penyempitannya sebagai respons terhadap
hipoksia lokal. Hipoksia menyebabkan pelebaran pembuluh darah untuk meningkatkan
aliran darah. Namun, pada paru-paru vasokonstriksi sebagai respons terhadap hipoksia
mengalihkan darah paru dari area paru-paru yang berventilasi buruk ke area yang
berventilasi baik untuk pertukaran gas yang lebih efisien. Fenomena ini dikenal sebagai
ventilation-perfusion coupling karena perfusi (aliran darah) ke setiap area paru sesuai
dengan luasnya ventilasi (aliran udara) ke alveoli di area tersebut.
Arteri bronkial, yang bercabang dari aorta, mengalirkan darah beroksigen ke paru-paru.
Darah ini terutama mengalir ke dinding otot bronkus dan bronkiolus. Terdapat hubungan
antara cabang arteri bronkial dan cabang arteri pulmonalis; sebagian besar darah kembali ke
jantung melalui vena pulmonalis. Namun, beberapa darah mengalir ke vena bronkial, cabang
dari sistem azygos, dan kembali ke jantung melalui vena kava superior.

1.2 Definisi
Edema paru adalah akumulasi cairan pada jaringan interstisial paru yang disebabkan
oleh tekanan intravascular yang tinggi (edema paru kardiak) atau karena peningkatan
permeabilitas membrane kapiler (edema paru non kardiak) yang mengakibatkan terjadinya
ekstravasasi cairan.

1.3 Tanda dan Gejala


a. Anamnesis.

Dari anamnesis pasien akan mengeluhkan sesak nafas yang memberat saat berbaring.
Namun, jika bendungan paru disebabkan oleh kardiak maka pasien akan mengeluh keluhan
yang lebih cepat/progresif, cemas dan merasa seperti akan tenggelam. Keluhan lain yang
dapat terjadi adalah ortopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, takipnea, batuk dengan frothy
sputum dan keringat dingin

b. Pemeriksaan fisik.

Pada pasien bendungan paru akan didapatkan dyspnea, takipnea, takikardia,


hipertensi/hipotensi, akral dingin, terdengar ronkhi basah basal, S3 gallop, jika terdapat
gagal jantung kanan akan terjadi hepatomegaly, hepatojugular reflex dan edema perifer;
cemas dan keringat dingin.
1.4 Gambaran Radiologi

 Bayangan 'fuzzy' yang simetris dan menyebar biasanya ke arah perifer, terutama di zona
tengah dan bawah di mana tekanan vena pulmonalis paling tinggi karena gaya gravitasi
(posisi pasien tegak).
• Pembuluh darah di lobus atas lebih besar daripada pembuluh di lobus bawah pada foto
toraks posisi tegak karena peningkatan resistensi pembuluh darah paru di zona bawah.
• Bayangan peribronkial adalah bayangan bronkus yang menebal bila dilihat pada ujung-
ujungnya. Ini adalah tanda radiografi yang terjadi ketika cairan berlebih menumpuk di
bronkiolus yang menyebabkan bercak atelektasis lokal (kolaps paru). Hal ini
menyebabkan area di sekitar bronkus tampak lebih menonjol pada sinar-X.
• Peri-hilar haziness merupakan bayangan kabur di sekitar daerah apex paru.
• Dalam kasus akut mungkin akan terlihat karakteristik pola 'sayap kelelawar'
• Garis septum (septal line)

Gambar 1 Menunjukkan edema paru bilateral. Gambar kanan menunjukkan bayangan 'fuzzy' yang simetris dan menyebar yang
ditandai dengan warna merah muda.
Gambar 2 Menunjukkan edema paru bilateral. Ada bayangan 'fuzzy' yang simetris dan menyebar, terutama di zona tengah dan
bawah dan peri-hilar haziness. Gambar kanan menunjukkan edema paru yang ditandai dengan warna merah muda

Gambar 3 Menunjukkan edema paru bilateral. Ada peri-hilar haziness dan garis septum (septal line). Gambar kanan
menunjukkan peri-hilar haziness yang ditandai dengan garis merah muda dan garis septum yang ditandai dengan warna kuning.
 ‘Bat’s wing’ or Butterfly Pattern
 Pada edema paru akut, mungkin akan terlihat gambaran radiologis bilateral atau unilateral
yang terbatas pada area sentral (peri-hilar) paru-paru, meluas ke lateral hingga berhenti 2-3
cm sebelum pinggiran paru berupa keburaman yang tampak seperti bentuk sayap kelelawar.
• Secara klasik berhubungan dengan gagal ventrikel kiri dan mengakibatkan edema paru

Gambar 4 Menunjukkan pola bayangan 'sayap kelelawar'. Pada gambar sebelah kanan, bayangan hanya terjadi di sisi sebelah
kiri. Ada kekeruhan yang tidak jelas di sebelah kiri, meluas ke lateral hingga berhenti 2–3 cm sebelum pinggiran paru.
Radiografi kanan menunjukkan pola bayangan 'sayap kelelawar' yang ditandai dengan warna merah muda.
.

Gambar 5 Menunjukkan pola bayangan 'sayap kelelawar'. Dalam hal ini bayangan bersifat bilateral. Ada kekeruhan yang tidak
jelas yang meluas ke lateral dari daerah hilar pada kedua paru hingga berhenti 3–4cm sebelum pinggiran paru.

 Septal Line

Garis septum disebabkan oleh pembengkakan limfatik septum interlobular paru oleh cairan,
tumor atau fibrosis.

Garis septum ditemukan di sekitar pinggiran paru-paru, memanjang ke dalam dari permukaan
pleura. Garis septum tidak terlihat pada radiografi dada normal.

Pada foto toraks, garis-garisnya sangat halus dan terlihat di sekeliling pinggiran pada sudut 90
° dari pleura.

Garis septum dikenal sebagai garis Kerley 'A' (di bagian tengah paru) atau garis Kerley 'B' (di
pinggiran paru).
Gambar 6 Menunjukkan garis septum (berhubungan dengan gagal jantung). Garis-garisnya sangat halus dan terlihat di
sekeliling pinggiran dengan sudut 90 ° ke dinding dada. Pada gambar kanan, garis septum berwarna kuning.
Gambar 7 Menunjukkan banyak garis septum di paru kanan. Garis-garisnya sangat halus dan terlihat di pinggiran dengan sudut
90 ° ke dinding dada. Gambar kanan menunjukkan tiga garis septum yang ditandai dengan panah kuning.

Gambar 8 Menunjukkan banyak garis septum di zona kiri bawah. Garis-garisnya sangat halus dan terlihat di pinggiran dengan
sudut 90 ° ke dinding dada. Gambar kanan menunjukkan tiga garis septum yang ditandai dengan panah kuning.
BAB 2
KESIMPULAN

Edema paru merupakan kondisi yang disebabkan oleh akumulasi cairan di paru-paru
(ruang interstitial dan alveolus). Edema paru dibedakan oleh karena sebab kardiogenik dan Non-
kardiogenik. Edema paru kardiogenik yang akut disebabkan oleh gagal jantung kiri akut,
sdangkan untuk edema paru non-kardiogenik disebabkan oleh penyakit di luar jantung.
Gambaran radiologis yang penting dalam edema paru adalah Symmetrical,diffuse ‘fuzzy’
shadowing, upper lobe blood diversion, peribronchial shadowing, peri-hilar haziness, bat’s wing
or butterfly pattern dan septal lines.
DAFTAR PUSTAKA

1. Tortora G J, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13th ed. Amerika: John
Wiley & Sons, Inc.; 2012. 972-974 p.

2. Nadel M, Boushey M, Textbook of respiratory medicine. 3rdedition, vol. 2


Philadelphia, Pennsylvania.54:1575-1614, 2000

3. Clarke C, Anthony D. Chest X-Rays For Medical Students. 1st edition;Wiley-Blackwell.2011

Anda mungkin juga menyukai