Assessment bukanlah tempat tetapi merupakan suatu proses. Penggunaan Assessment Center pada awalnya digunakan pada dunia militer yang digunakan oleh Jerman dan Inggris dalam menyeleksi tentara pada perang duania ke 2. Kesuksesan penggunaan assessment center oleh Jerman dan Inggris tersebut diadaptasi dan digunakan oleh British Civil Service untuk rekrutment pegawai staff administrasi. Tahun 1050-an digunakan oleh Telephone and Telegram Company (AT&T) untuk dunia bisnis. Kesuksesan AT&T menggunakan metode Assessment center ditiru olleh perusahaan- perusaan bisnis lainnya di seluruh dunia. Beberapa definisi yang dikemukankan oleh beberapa ahli, Assessment Center diartikan sebagai berikut : Gary Dessler menyatakan bahwa : “Pusat penilaian manajemen adalah kegiatan dua sampai tiga hari dimana sekitar dua belas calon pimpinan melaksanakan tugas – tugas manajemen realitas (seperti melakukan penyajian) di bawah pengamatan penilai ahli , tiap calon yang berpotensi sebagai pimpinan dinilai Pusat itu sendiri mungkin hanya berupa sebuah ruang pertemuan, tetapi sering diadakan dalam ruang khusus yang dibatasi kaca satu arah untuk memudahkan penilaian, melakukan pengamatan, tanpa terlihat oleh peserta”. (Dessler, 1986) R. Dennis Middlemist, Michael A. Hitt, Charles R. Greer menyatakan bahwa : “Sebuah proses seleksi telah berevolusi dengan mengkombinasikan banyak perangkat seleksi lain seperti wawancara, prosedur pengujian yang bervariasi dan latihan – latihan yang dikembangkan untuk situasi tertentu yang mensimulasikan aspek – aspek tertentu dari pekerjaan. Proses penilaian yang dikombinasikan ini disebut sebagai “assessment center” disebut sebagai center/pusat karena prosedur penilaian ini telah sering dilakukan dengan periode satu hari hingga satu minggu pada lokasi – lokai yang jauh dari tempat kerja atau assessment center merupakan suatu proses dimana pesertanya berpatisipasi dalam latihan keahlian dan mempergunakan keahlian mereka untuk melaksanakan aktivitas tertentu yang dinilai.” (Middlemist,1983) 2. Konsep dan Tahapan Proses Assesment Centre Proses assessment centre bertumpu pada konsep tentang simulasi langsung. Kinerja seseorang yang dilakukan pada saat latihan simulasi, mencerminkan atau memprediksikan perilaku mereka di dalam melaksanakan tugas pada jabatan itu sendiri. Metode ini mengambil sampel perilaku para peserta dalam suatu susunan latihan simulasi mengenai jabatan yang menjadi target. Tahapan proses assessment centre biasanya terdiri dari: a. Melakukan analisis terhadap jabatan target untuk menentukan berbagai dimensi kompetensi yang diperlukan. b. Berdasar dimensi yang tercakup dalam model kompetensi, ditentukan jenis-jenis latihan simulasi tepat untuk dapat merangsang dan memunculkan bukti-bukti berupa perilaku yang mengindikasikan dimensi kompetensi tersebut. c. Membentuk tim assessor yang kompeten, andal dan profesional, menguasai model kompetensi dan perangkat latihan simulasi dengan baik, sehingga dibutuhkan konstruksi model kompetensi serta desain dan juga konstruksi perangkat assessment centre. d. Pembentukan tim manajemen proyek dan pengelolaan program. e. Dari tiap metode, para assessor mengumpulkan data sebagai hasil dari observasi berupa catatan mengenai perkataan, perilaku, atau respon lainnya dari tiap peserta yang bisa menjadi bukti untuk kompetensi tertentu. f. Pengolahan data. Tahap ini terdiri dari proses scoring, interpretasi data mentah (catatan perilaku) dari tiap sumber atau metode menjadi informasi yang dapat Untuk memudahkan pemahaman proses dalam Assessment Center , dapat dilihat dari karakteristik Assessment Center berikut: a. Assessment Center dirancang berkaitan dengan kompetensi/dimensi suatu jabatan tertentu b. Menggunakan berbagai simulasi yang mencerminkan tingkah laku yang menjadi prasyarat jabatan yang akan diduduki. Observasiperilaku/ kompetensi asesi (peserta asesmen) didasarkan beberapasimulasi (minimal dua) yang didesain untuk mengukurdimensi/kompetensi yang sama dengan tujuan untuk mengeleminasikesalahan pengukuran. c. Satu kegiatan asesmen diikuti oleh 5-6 orang asesi yang harusmengikuti semua simulasi atau exercise yang sama dalam 2 – 3 harikegiatan asesmen. Setiap asesiakan diobsevasi/ dievaluasi olehsekurang-kurangnya 2 orang Asesor. d. Setiap Asesor harus menerima pelatihan yang baik dan mampumelakukan garis- garis pedoman kinerja penilai sebelum berpartisipasidalam sebuah Assessment Center.\ e. Beberapa prosedur sistematis harus digunakan oleh Asesor untuk mencatat secara akurat pengamatan terhadap perilaku spesifik(evidence) pada saat kejadian. f. Asesor harus mempersiapkan beberapa laporan atau catatan hasilpengamatan yang dibuat pada setiap simulasi/latihan untuk dipakaisebagai bahan diskusi bersama para penilai. g. Hasil akhir asessment ditentukan melalui data integrasi seluruh bukti perilaku yang menghasilkan konsesus diantara Asesor. Penggabungan hasil pengamatan/ observasi perilaku harus didasarkan pada pengumpulan informasi yang didapat dari teknik penilaian selamasimulasi/exercise berlangsung, bukan dari informasi yang tidak relevandengan proses penilaian. h. Asesi di evaluasi berdasarkan kriteria/ standar yang telah ditentukan dengan jelas, bukan dibandingkan satu sama lain. 3. Tujuan dan Manfaat Tujuan pembentukan assessment adalah untuk memilih calon-calon manajer yang kompeten dan siap menghadapi tugas-tugas pada posisi yang lebih tinggi. Selain itu AC bertujuan untuk mengidenfikasi kebutuhan pengembangan agar siap menghadapi tugas-tugas yang akan diberikan ke depan serta digunakan untuk proses seleksi dan penempatan karyawan sehingga AC dapat digunakan dalam strategi pengembangan Sumber Daya Manusia perusahaan. Sedangkan manfaat yang digunakan dari hasil AC antara lain : a. Memperoleh kriteria yang jelas untuk suatu jabatan tertentu b. Mengidentifikasi kader-kader pemimpin melalui suatu metode yang memiliki akurasi dan obyektifitas yang dapat diandalkan c. Menghasilkan strategi dan tindakan pengembangan yang spesifik dan terencanan bagi Pegawai d. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan managerial pegawai. Daftar Pustaka Astuti, D.A.L.W. (2006). Penciptaan Sistem Penilaian Kinerja yang Efektif Dengan Assesment Centre. Jurnal Manajemen. Vol.6 No.1 Adiawaty, S. (2016). Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul Melalui Assesment Center. Unisbank Semarang. ISBN: 978-979-3649-96-2
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional