Anda di halaman 1dari 17

TEMA : INFRASTRUKTUR

PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP KOMUNIKASI


BEHAVIORISME TERKAIT RESPON MASYARAKAT TERHADAP
PEMBANGUNAN ​MASS RAPID TRANSIT ​(MRT) JAKARTA

KU4182 -KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Disusun
Oleh :

CITRA PUTRA ARRAFIAN - 13118108 - 02

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


BANDUNG
2020
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah penduduk terbesar
ke-4 di seluruh dunia dengan jumlah penduduk ​268.583.016 jiwa. Selain itu, dengan
bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia seiring berjalannya waktu menimbulkan
kemacetan terutama di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sehingga pemerintah mencanangkan
pembangunan infrastruktur guna mengurangi kemacetan yaitu MRT (​Mass Rapid Transit​)
atau yang bisa kita sebut kereta rel listrik dengan transit yang relatif cepat. Berbagai respon
baik positif maupun negatif yang diterima oleh pemerintah terkait adanya wacana
pembangunan MRT ini. Media massa senantiasa menggiring opini publik dengan berbagai
informasi yang dikeluarkan sehingga menstimulasi masyarakat dengan tujuan agar
masyarakat memberikan responnya masing-masing kepada pemerintah terkait pembangunan
infrastruktur ini.
Hanya sedikit media yang mengeluarkan informasi terkait pembangunan ini sehingga
berbagai opini masyarakat timbul bukan berdasarkan fakta yang diberikan oleh media massa
melainkan berdasarkan pendapat antar individu, sehingga dapat menggiring timbulnya respon
khalayak dalam jumlah yang besar baik yang mendukung maupun yang menentang
pembangunan infrastruktur ini.

1.1.1. Das Sollen

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No.75 Tahun 2014 pembangunan


infrastruktur sebuah negara adalah sebagai berikut :
Pasal 1:
1. Infrastruktur Prioritas adalah infrastruktur yang berdampak signifikan terhadap
perekonomian baik ditingkat pusat maupun daerah, sehingga penyediaannya
diprioritaskan.
2. Penyediaan Infrastruktur Prioritas adalah pekerjaan konstruksi untuk membangun atau
meningkatkan kemampuan Infrastruktur Prioritas, kegiatan pengelolaan Infrastruktur
Prioritas dan/atau pemeliharaan Infrastruktur Prioritas dalam rangka meningkatkan
kapasitas atau layanan Infrastruktur Prioritas.
3. Penyediaan Infrastruktur Prioritas Kerja Sama Pemerintah dan Swasta adalah
Penyediaan Infrastruktur Prioritas yang didanai oleh badan usaha melalui mekanisme
kerja sama antara pemerintah dan badan usaha.
4. Dukungan Pemerintah adalah kontribusi fiskal atau non fiskal yang diberikan oleh
menteri, kepala lembaga, dan/atau kepala daerah sesuai kewenangannya
masing-masing, berdasarkan peraturan perundang-undangan dalam rangka
meningkatkan kelayakan finansial Penyediaan Infrastruktur Prioritas Kerja sama
Pemerintah dan Swasta.
5. Jaminan Pemerintah adalah jaminan yang diberikan kepada badan usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur Prioritas Kerja Sama Pemerintah dan Swasta sebagaimana
diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan dalam rangka Penjaminan
Infrastruktur dalam Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha.
6. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas yang selanjutnya disingkat
KPPIP adalah komite yang dibentuk untuk mempercepat Penyediaan Infrastruktur
Prioritas.
7. Prastudi Kelayakan adalah studi untuk menganalisa kelayakan kegiatan infrastruktur
yang terdiri dari kajian awal (outline business case) dan kajian akhir (final business
case).
8. Penanggung Jawab Program adalah menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan
badan usaha milik negara, atau pimpinan badan usaha milik daerah yang ditetapkan
sebagai penanggung jawab dalam Penyediaan Infrastruktur Prioritas atau Penyediaan
Infrastruktur Prioritas Kerja sama Pemerintah dan Swasta.
9. Transaksi Penyediaan Infrastruktur Prioritas adalah bagian dari kegiatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas yang terdiri dari perencanaan dan pelaksanaan pelelangan
umum badan usaha, penetapan pemenang lelang, sampai dengan penandatanganan
perjanjian Penyediaan Infrastruktur Prioritas.
Pasal 2:
Pengaturan Peraturan Presiden ini bertujuan untuk:
a. percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas secara efektif, efisien, tepat
sasaran, dan tepat waktu
b. penyelesaian hambatan-hambatan yang timbul dalam Penyediaan Infrastruktur
Prioritas
c. pencapaian target Penyediaan Infrastruktur Prioritas melalui persiapan yang
cermat dan koordinasi yang efektif antara para pemangku kepentingan.
Pasal 3:
Penyediaan Infrastruktur Prioritas dilakukan dengan prinsip sebagai berikut:
a. kemanfaatan
b. terpadu
c. efisien
d. efektif.
Pasal 4:
Ruang lingkup pengaturan Peraturan Presiden ini meliputi:
a. kriteria dan jenis Infrastruktur Prioritas.
b. pendanaan Infrastruktur Prioritas.
c. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas Penyiapan Infrastruktur
Prioritas.
d. Transaksi Penyediaan Infrastruktur Prioritas.
e. Penyediaan Infrastruktur Prioritas.
f. pemantauan dan pengendalian.
g. laporan Penyediaan Infrastruktur Prioritas.
h. daftar Infrastruktur Prioritas.
Adapun peraturan pers yaitu UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers Pasal 3 Ayat 1
(1) Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan
kontrol sosial.

1.1.2. Das Sein


Pada kenyataannya, informasi yang sampai di masyarakat masih sangat minimum.
Masyarakat masih banyak yang menolak pembangunan MRT serta tidak mau memberikan
dukungan secara penuh kepada pemerintah untuk keperluan pembangunan MRT dikarenakan
kurangnya informasi yang diberikan media massa sehingga tidak mengetahui secara pasti
informasi terkait pembangunan infrastruktur tersebut, padahal pembangunan MRT sendiri
ditujukan pemerintah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan berikut :


1. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pembangunan MRT di Jakarta.
2. Media massa yang masih kurang dalam memberikan informasi terkait pembangunan
MRT di Jakarta.
3. Masih terdapat masyarakat yang menolak pembangunan MRT.
4. Masyarakat tidak mendukung pembangunan MRT secara penuh.
5. Informasi terkait yang kurang tersampaikan kepada masyarakat.

1.3. Rumusan Masalah

1. Apakah media massa memiliki pengaruh dalam memberikan informasi


terkait pembangunan MRT di Jakarta?
2. Mengapa respon/perilaku masyarakat terhadap pembangunan MRT di Jakarta dapat
dipengaruhi oleh media massa?
3. Bagaimana upaya komunikasi yang dapat dilakukan media massa dalam
meningkatkan penyampaian informasi terkait pembangunan MRT di Jakarta?

1.4. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apakah media massa berpengaruh dalam memberikan informasi terkait


pembangunan MRT di Jakarta.
2. Mengetahui alasan mengapa media massa dapat mempengaruhi respon/perilaku
masyarakat terhadap pembangunan MRT di Jakarta.
3. Mengetahui upaya komunikasi yang dapat dilakukan oleh media massa untuk
meningkatkan penyampaian informasi terkait pembangunan MRT di Jakarta.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Masyarakat dapat lebih tercerdaskan dan lebih bijak dengan adanya informasi yang
diberikan melalui media massa.
2. Media massa dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku/respons
masyarakat terhadap pembangunan MRT di Jakarta.
3. Media massa dapat meningkatkan penyampaian informasi terkait pembangunan MRT
di Jakarta berdasarkan upaya-upaya yang ada.
BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Teori Norma dan Budaya

Teori ini beranjak dari pada pengaruh media massa yang kuat mengenai suatu hal.
Hal tersebut dapat dengan mudah mempengaruhi kondisi sosial budaya dalam masyarakat
baik saat ini maupun masa mendatang. Pesan dari media massa mampu mengubah maupun
menghilangkan norma yang sudah ada sebelumnya dalam masyarakat, disisi lain terdapat hal
positif yaitu hal ini juga mampu memperkuat norma yang ada dalam masyarakat. Lebih dari
itu, mampu menciptakan norma baru dalam masyarakat baik norma yang bersifat positif
maupun yang bertentangan dengan norma yang ada sebelumnya.

2.2. Teori Behaviorisme

Teori ini dikembangkan oleh ilmuwan asal Amerika Serikat yaitu ilmuwan yang
bernama John B.Watson(1878 –1958). Menurutnya Teori Behaviorisme ini mencakup semua
perilaku manusia, salah satunya yaitu tindakan balasan atau respon terhadap suatu rangsangan
atau stimulus. Artinya bahwa selalu ada kaitan antara stimulus dengan respon pada perilaku
manusia. Jika suatu stimulus atau rangsangan yang diterima seseorang telah teramati, maka
dapat diprediksikan pula respon apakah yang akan diberikan oleh orang tersebut.

2.3. Teori Masyarakat Massa

Berdasarkan teori masyarakat massa, masyarakat terdiri dari orang-orang dalam


jumlah besar yang dapat dengan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dikeluarkan baik dari
media massa maupun birokrasi pemerintah. Beberapa pendapat dalam teori masyarakat massa
yaitu:
● Media memiliki kekuatan memaksa dalam masyarakat yang dapat menghilangkan
norma-norma dalam kepribadian masyarakat dan nilai-nilai sehingga dapat merusak
tatanan sosial.
● Media secara langsung dapat mempengaruhi dengan mudah pikiran dan pendapat
orang-orang dan mengubah pandangan mereka tentang dunia sosial.

2.4. Teori ​Spiral of Silence


Teori ini merupakan salah satu peran penting tentang bagaimana terbentuknya suatu
pendapat umum dalam masyarakat. Spiral of Silence menjelaskan bahwa terbentuknya
pendapat umum di dalam masyarakat dapat ditentukan oleh proses saling mempengaruhi
antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi masing-masing individu
serta hubungannya dengan pendapat orang lain dalam masyarakat. Teori ini di kembangkan
oleh Elizabeth Noelle dan Neuman (1976). Teori ini sendiri memiliki inti bahwa pendapat
umum terbentuk antara komunikasi pribadi dan persepsi individu yang saling bergabung yang
nantinya akan membentuk komunikasi kelompok dalam masyarakat.

2.5. Teori ​Uses and Gratification


Teori uses and gratification yang dikemukakan oleh Blumler, Gurevitch dan Katz
menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran yang aktif dalam memilih dan
menggunakan media. Pengguna media menjadi bagian yang aktif dalam proses komunikasi
yang terjadi serta berorientasi pada tujuannya dalam media yang digunakannya. Teori ​uses
and gratification ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media.
Artinya, manusia memiliki otonomi atau wewenang untuk memperlakukan media. Blumer
dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media.

2.6. Teori Informatif


Teori yang dikembangkan oleh Sannon dan Weaver (1949) ini menitik beratkan pada
komunikasi sebagai suatu transmisi pesan dan bagaimana pengirim transmisi menggunakan
media dalam berkomunikasi. Menurutnya, kelancaran berkomunikasi ditentukan oleh
ketersampaian informasi. Dalam hal ini, apabila komunikasi baik serta efektif, maka
ketersampaian informasi baik, begitupun sebaliknya. Apabila ketersampaian informasi tidak
baik, maka komunikasi tidak akan berjalan dengan efektif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada makalah ini adalah menggunakan data primer
kualitatif yang bersumber dari wawancara atau interview kepada narasumber dan data
sekunder berdasarkan studi literatur. Dalam penelitian ini kamu mengambil dua narasumber
yaitu seorang mahasiswa dan seorang masyarakat umum kantoran di Jakarta. Namun, karena
adanya keterbatasan waktu maka dalam penelitian ini hanya akan digunakan satu data fiktif.
Sedangkan untuk analisis penelitian, digunakan analisis kualitatif dengan membandingkan
antara kondisi aktual berdasarkan data penelitian dengan teori-teori yang ada untuk
menjawab rumusan masalah yang ada.

3.2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara diturunkan berdasarkan teori-teori komunikasi utama yang


dibagi ke dalam tiga rumusan masalah.

No. Rumusan masalah Teori Pertanyaan

1. Apakah media massa Teori Norma dan Apakah anda pernah mendapat
Budaya : “Pesan informasi terkait pembangunan MRT
memiliki pengaruh
dari media massa di Jakarta?
dalam memberikan mampu
mempengaruhi Darimana saja anda mendapat
informasi terkait informasi terkait pembangunan MRT
kondisi sosial
pembangunan MRT di dan budaya serta di Jakarta?
norma dalam
Jakarta? Apakah anda sering mencari informasi
masyarakat.”
terkait pembangunan MRT di Jakarta
secara mandiri?

Seberapa sering anda mendapat


informasi terkait pembangunan MRT
di Jakarta?

Apakah anda menjadi tertarik terkait


hal pembangunan MRT di Jakarta
akibat adanya informasi tersebut?

2. Mengapa Teori Apakah anda sering mendapat


respon/perilaku Behaviorisme : informasi terkait pembangunan MRT
masyarakat terhadap “Ada kaitan di Jakarta dari media massa?
pembangunan MRT di antara stimulus
Jakarta dapat dengan respon Media massa seperti apa yang biasa
dipengaruhi oleh pada perilaku anda ikuti?
media massa? manusia.”
Bagaimana respon anda terkait
pembangunan MRT di Jakarta yang
diberikan oleh media massa?

Apakah respon masyarakat sekitar


anda terhadap pemberitaan dari media
massa terkait pembangunan MRT di
Jakarta?

Menurut anda apa yang membuat anda


dan masyarakat di sekitar anda
memberikan respon tersebut terkait
pembangunan MRT di Jakarta?

3. Bagaimana upaya Teori Apakah masyarakat sekitar anda


komunikasi yang dapat Masyarakat mudah terpengaruh media massa
dilakukan media massa Massa : terkait pembangunan MRT di Jakarta?
dalam meningkatkan “​Masyarakat
penyampaian terdiri dari Menurut anda mengapa media massa
informasi terkait orang-orang dapat mempengaruhi anda dan
pembangunan MRT di dalam jumlah masyarakat sekitar anda terkait
Jakarta? besar yang dapat pembangunan MRT di Jakarta?
dengan mudah
terpengaruh oleh Bagaimana menurut anda kualitas
hal-hal yang informasi yang dibawakan media
dikeluarkan baik massa terkait pembangunan MRT di
dari media massa Jakarta?
maupun birokrasi
Bagaimana bentuk informasi
pemerintah.” pembangunan MRT di Jakarta yang
paling anda minati?

Apakah masyarakat sekitar anda


mudah terpengaruh media massa
terkait pembangunan MRT di Jakarta?

3.3. Model Komunikasi

Model komunikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah model komunikasi
Lasswell.
Sumber: Materi kuliah komunikasi pembangunan KU4182
Model komunikasi Lasswell ini memiliki 5 (lima) komponen yaitu komunikator,
pesan, media, komunikan, dan efek/umpan balik dari komunikan. Dari model tersebut yang
bertindak sebagai komunikator yaitu pemerintah, pesan yang disampaikan adalah informasi
terkait keberjalanan pembangunan MRT di Jakarta, media yang digunakan yaitu media massa
dan komunikannya yaitu masyarakat luas dengan efek yang diharapkan masyarakat dapat
memberikan respon yang positif serta mendukung pembangunan MRT.
BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian Rumusan Masalah 1

Berdasarkan rumusan masalah yang pertama “Apakah media massa memiliki


pengaruh dalam memberikan informasi terkait pembangunan MRT di Jakarta?”, hasil
penelitian didapat berdasarkan hasil wawancara adalah sebagai berikut.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda pernah mendapat Pernah, beberapa waktu yang lalu.


informasi terkait pembangunan MRT di
Jakarta?

2. Darimana saja anda mendapat informasi Saya mendapat informasi tersebut dari
terkait pembangunan MRT di Jakarta? beberapa media massa seperti TV,
internet, dan media sosial.

3. Apakah anda sering mencari informasi Tidak, saya hanya mendapat informasi
terkait pembangunan MRT di Jakarta yang sepintas lewat ketika saya baca
secara mandiri? internet atau menonton TV.

4. Seberapa sering anda mendapat Sekitar 2 kali seminggu.


informasi terkait pembangunan MRT di
Jakarta?

5. Apakah anda menjadi tertarik terkait hal Iya, dari adanya informasi tersebut itu
pembangunan MRT di Jakarta akibat menarik rasa ingin tahu saya terkait
adanya informasi tersebut? proyek pembangunan MRT yang sedang
berjalan.

4.2. Hasil Penelitian Rumusan Masalah 2

Berdasarkan rumusan masalah yang kedua “Mengapa respon/perilaku masyarakat


terhadap pembangunan MRT di Jakarta dapat dipengaruhi oleh media massa?”, hasil
penelitian didapat berdasarkan hasil wawancara adalah sebagai berikut.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda sering mendapat informasi Iya, saya cukup sering mendapat berita
terkait pembangunan MRT di Jakarta tersebut dari media massa.
dari media massa?

2. Media massa seperti apa yang biasa Saluran berita dari TV nasional, laman
anda ikuti? berita nasional di internet.

3. Bagaimana respon anda terkait Dengan adanya pemberitaan tersebut,


pembangunan MRT di Jakarta yang saya menjadi semakin mengerti tujuan
diberikan oleh media massa? pembangunan MRT beserta
kebutuhannya yang memerlukan peran
dan juga dukungan masyarakat.

4. Apakah respon masyarakat sekitar anda Kebanyakan masyarakat di sekitar saya


terhadap pemberitaan dari media massa memiliki respon positif yang sama seperti
terkait pembangunan MRT di Jakarta? saya dengan adanya informasi dari media
massa.

5. Menurut anda apa yang membuat anda Ketersampaian informasi yang jelas dari
dan masyarakat di sekitar anda pihak pemerintah yang bertanggung
memberikan respon tersebut terkait jawab menyadarkan kami sehingga
pembangunan MRT di Jakarta? pikiran kami menjadi lebih terbuka
terkait hal tersebut.

4.3. Hasil Penelitian Rumusan Masalah 3

Berdasarkan rumusan masalah yang pertama “Bagaimana upaya komunikasi yang


dapat dilakukan media massa dalam meningkatkan penyampaian informasi terkait
pembangunan MRT di Jakarta?”, hasil penelitian didapat berdasarkan hasil wawancara
adalah sebagai berikut.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah masyarakat sekitar anda mudah Masyarakat sekitar saya menjadi


terpengaruh media massa terkait memiliki pendapat dan pikirannya
pembangunan MRT di Jakarta? masing-masing untuk mendukung
pembangunan MRT berdasarkan
informasi yang mereka dapat.

2. Menurut anda mengapa media massa Berpengaruh secara langsung tidak,


dapat mempengaruhi anda dan namun media massa membantu kami
masyarakat sekitar anda terkait memunculkan opini dan pendapat yang
pembangunan MRT di Jakarta? positif terkait pembangunan MRT ini.

3. Bagaimana menurut anda kualitas Baik, khususnya berita di TV yang


informasi yang dibawakan media massa mampu membawakan informasi aktual
terkait pembangunan MRT di Jakarta? dan mengundang pihak yang bertanggung
jawab secara langsung.

4. Bagaimana bentuk informasi Pemberitaan yang mengundang pihak


pembangunan MRT di Jakarta yang yang bertanggung jawab secara langsung,
paling anda minati? sehingga informasi yang didapat dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

5. Menurut anda, apakah ada kekurangan Ada, informasi yang terkadang pada
penyampaian informasi terkait beberapa bagian kasus masih ada
pembangunan MRT di Jakarta yang informasi kurang rinci sehingga
disampaikan oleh media massa?Jika menimbulkan kesalahan informasi yang
ada, apakah itu? sampai pada masyarakat sehingga
menimbulkan opini-opini negatif tanpa
mengetahui fakta yang sebenarnya.
BAB V ANALISIS PENELITIAN

5.1. Analisis Rumusan Masalah 1

Berdasarkan data hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa narasumber menyatakan


dirinya mendapatkan informasi yang bersumber dari media massa. Ditambah lagi, adanya
informasi tersebut memberikan ketertarikan bagi rasa ingin tahu narasumber terkait informasi
pembangunan MRT di Jakarta. Hal ini sesuai dengan teori norma dan budaya dimana media
massa dapat mempengaruhi sosial-budaya masyarakat serta teori ​spiral of silence yang
menyatakan bahwa pendapat umum di masyarakat saling dipengaruhi oleh komunikasi
massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi masing-masing individu serta hubungannya
dengan pendapat orang lain dalam masyarakat.

5.2. Analisis Rumusan Masalah 2

Berdasarkan data hasil penelitian yang bersumber dari wawancara pada narasumber
dapat disimpulkan bahwa respon masyarakat terhadap pembangunan MRT muncul akibat
pikiran masyarakat yang semakin terbuka. Terbukanya pikiran masyarakat ini disebabkan
dengan semakin cerdasnya masyarakat dengan informasi terkait tujuan dan kebutuhan
pembangunan MRT. Yang mana hal tersebut dapat terwujud dengan ketersampaian informasi
yang jelas yang dapat disalurkan melalui media massa.
Hasil analisis ini sesuai dengan teori ​behaviorisme d​ imana informasi dari media
massa ini sebagai stimulus, sehingga menimbulkan respon berupa pendapat atau opini
masyarakat. Selain teori ​behaviorisme,​ hasil analisis ini juga selaras dengan teori informatif
dimana apabila ketersampaian informasi yang baik akan berujung dengan komunikasi yang
baik serta efektif sehingga tidak menimbulkan ​miss-​ informasi.

5.3. Analisis Rumusan Masalah 3


Berdasarkan data hasil wawancara, dapat diketahui bahwa masih terdapat kekurangan
pada penyampaian media massa terkait pembangunan MRT yang mana pada beberapa kasus
tertentu masih terdapat informasi yang kurang rinci. Hal ini dapat diperbaiki dengan pihak
media massa memberikan informasi yang lebih rinci dan berhati-hati dengan mengkaji ulang
informasi yang akan disampaikan sebelum pemberitaan sehingga diharapkan nantinya tidak
terdapat ​miss-​ informasi yang dapat berujung pada kesalahpahaman masyarakat terhadap
pemerintah dalam pembangunan infrastruktur ini. Di sisi lain, media massa memiliki
kelebihan yang mana dapat memberikan ketertarikan tersendiri serta informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan mengundang pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab
dengan pembangunan MRT. Kelebihan ini dapat ditingkatkan untuk menarik ketertarikan
masyarakat dan memberikan keyakinan kepada masyarakat. Hal ini disebabkan karena
berdasarkan hasil wawancara, informasi apapun yang bersumber dari media massa dapat
berpengaruh pada opini masyarakat yang terbentuk.
Analisis ini masih sesuai dengan teori masyarakat massa yang menyatakan
masyarakat dalam jumlah besar mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dikeluarkan oleh media
massa. Selain itu, ini juga sesuai dengan teori ​uses and gratification y​ ang menyatakan bahwa
pengguna media memiliki peran aktif dalam memilih dan menggunakan media sehingga
untuk meningkatkan penyampaian informasi dapat dilakukan dengan menarik ketertarikan
masyarakat.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan
1. Media massa berpengaruh dalam pembentukan opini publik terkait pembangunan
infrastruktur MRT yang sedang dicanangkan oleh pemerintah. Akibat adanya
informasi yang dikeluarkan oleh media massa, maka timbul berbagai opini
masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur tersebut.
2. Beberapa informasi yang diberikan media massa tentang pembangunan infrastruktur
MRT membuat masyarakat untuk lebih berpikiran terbuka terhadap pembangunan
infrastruktur ini yang mana akan berpengaruh terhadap respon atau perilaku
masyarakat. Adapun respon positif yang diberikan oleh sejumlah orang dikarenakan
adanya kejelasan tentang informasi yang disampaikan oleh media massa terkait
pembangunan infrastruktur MRT.
3. Media massa dapat mendatangkan sumber terpercaya sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan publik, serta meningkatkan kualitas informasi yang diberikan dengan
mengkaji ulang informasi sebelum pemberitaan untuk menghasilkan informasi yang
lebih rinci sehingga tidak akan menimbulkan ​miss​-informasi.

6.2. Saran
1. Masyarakat dapat memanfaatkan media massa untuk memperoleh informasi terkait
pembangunan MRT yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
2. Masyarakat dapat lebih berpikiran terbuka dan bisa menelaah informasi yang
diberikan media massa terkait jalannya pembangunan MRT.
3. Media massa diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi dan
dapat memperhatikan tentang informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

1. NN. (2017, May 19). 30 Macam - macam Teori Komunikasi Menurut Para Ahli.
diakses pada November 03, 2020, dari
https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-menurut-para-ahli
2. Hardini Hasanuddin1,Muhammad Yusuf Badjido2,Rudi Hardi1. PERAN MEDIA
MASSA DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA.2015
3. https://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt53e090f6701b2/node/328/perpres-no-75
-tahun-2014-percepatan-penyediaan-infrastruktur-prioritas

Anda mungkin juga menyukai