Anda di halaman 1dari 13

Dampak Hukum dan Kinerja Unit

Ketika Proyek Pembangunan


Tidak Memiliki
Dokumen Lingkungan
HSSE Talk, 5 Mei 2021

Fanny Abdul Aziz


Pejabat Pengendali K3L PLN UIP Sumbagteng
Dampak Terhadap Hukum

Berdasarkan Ketentuan dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ditetapkan :
a. Pasal 22 Ayat (1) dan asal 34 Ayat (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal dan Setiap
usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal
sebagaimana dimaksud dalam wajib memiliki UKL-UPL.
b. Pasal 36 Ayat (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau
UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan

Apabila suatu kegiatan tidak memiliki Dokumen dan izin lingkungan maka akan
dikenakan Sanksi Administrasi atau Sanksi Pidana dan denda sebagaimana
dijelaskan pada slide berikut :

www.pln.co.id |
Dampak Terhadap Hukum

Kegiatan Pembangunan Ya Ya
Tepat Mendapatkan Izin
Dilakukan
dilakukan Tanpa Dokumen Waktu Lingkungan
Lingkungan

Tidak Tidak
Dikenakan Denda
Mendapatkan Sanksi Administrasi Sesuai dengan Pasal
Paksaan Pemerintah dari Dinas 81 UU 32 Tahun 2009
Lingkungan Hidup Setempat

• Sanksi pidana dan denda (sesuai ketentuan pasal 114 Undang-


Undang No. 32 Tahun 2009) serta
Menyusun Dokumen DELH /DPLH
Sesuai dengan Arahan Waktu yang • Pembekuan atau pencabutan izin lingkungan yang berimplikasi
ditentukan oleh Dinas Lingkungan pada pencabutan izin usaha (Pasal 79 Undang-Undang No. 32
Hidup Setempat Tahun 2009).

www.pln.co.id |
Contoh Sanksi Administrasi

Diterbitkan Oleh DLH Setempat

Jenis Sanksi Administratif yang diterbitkan


adalah Paksaan Pemerintah

Terdapat Jangka Waktu Pemenuhan Sanksi

www.pln.co.id |
Dampak Terhadap Kinerja Unit

1. Nilai Kinerja Organisasi (NKO) suatu unit menjadi tidak maksimal karena
Performance Indikator Penyelesaian Perizinan tidak tercapai 100%
2. Terlambatnya COD dan Serah Terima dikarenakan :
• Adanya pengehentian sementara dari Pemerintah daerah setempat
sampai Izin Lingkungan kegiatan tersebut terpenuhi,
• Tidak dapat dilakukan penitipan di pengadilan dalam tahap pembebasan
lahan

www.pln.co.id |
STUDI KASUS
TRANSMISI 150 kV Pangkalan Kerinci-Rengat

• 7 Juni 2017 : Kontrak pembangunan proyek


ditandatangani
• Oktober 2017 : Kick Off pembangunan
• 8 Mei 2018 : RTRW Propinsi Riau Terbit
• 1 November 2019 : Kendala pembebasan tanah

Opsi penitipan di pengadilan tidak dapat dilaksanakan


karena tidak ada Ijin Lingkungan

• 30 Desember 2019 : Advise Planning / Rekomendasi


RTRW Terbit

www.pln.co.id |
STUDI KASUS
TRANSMISI 150 kV Pangkalan Kerinci-Rengat

• Mekanisme kosinasi / penitipan di pengadilan


untuk pembebasan lahan tidak dapat
dilaksanakan karena belum adanya ijin
lingkungan, merujuk pada implementasi Peraturan
Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2016.

• Time loss pembebasan lahan + 13 bulan akibat


pemilik lahan tidak bersedia menjual. Apabila
dilakukan mekanisme penitipan di pengadilan,
time loss dapat diperkecil menjadi + 3 bulan.

• Muncul biaya kontingensi akibat ketidaksetujuan


pemilik lahan terhadap harga yang ditetapkan oleh
appraisal KJPP.
www.pln.co.id |
STUDI KASUS
TRANSMISI 150 kV Pangkalan Kerinci-Rengat

• Mekanisme kosinasi / penitipan di pengadilan


untuk pembebasan lahan tidak dapat
dilaksanakan karena belum adanya ijin
lingkungan, merujuk pada implementasi Peraturan
Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2016.

• Time loss pembebasan lahan + 13 bulan akibat


pemilik lahan tidak bersedia menjual. Apabila
dilakukan mekanisme penitipan di pengadilan,
time loss dapat diperkecil menjadi + 3 bulan.

• Muncul biaya kontingensi akibat ketidaksetujuan


pemilik lahan terhadap harga yang ditetapkan oleh
appraisal KJPP.
www.pln.co.id |
IMPLIKASI TERHADAP PROYEK

Risiko Sanksi
Sanksi Adm
Pidana

Tidak Ada Ijin Sebagian Cashflow Kontraktor


Mutu Pekerjaan
Lingkungan Biaya Kontingensi digunakan untuk menutup
Tidak Optimal
biaya kontingensi

Tidak Bisa Kosinasi Biaya Proyek Tambahan biaya overhead,


Semakin operasional, dan pengawasan.
Keterlambatan Membesar
Pembebasan
Lahan Waktu Potensi kerugian finansial *)
Penyelesaian + Rp 815.040.000 per hari
Bertambah dikaitkan dengan dedieselisasi
*) Potensi kerugian finansial lain :
1. Tidak terjualnya kwh.
2. Aset tidak dapat dimonetisasi

www.pln.co.id |
KESIMPULAN

• Keberadaan ijin lingkungan merupakan jalur kritis yang menentukan


penyelesaian proyek.
• Selain risiko denda lingkungan hidup, tidak adanya ijin lingkungan
berdampak terhadap parameter biaya, mutu, dan waktu penyelesaian
proyek.
• Keterlambatan penyelesaian proyek akan menimbulkan dampak
langsung kerugian dari tidak berjalannya mekanisme dedieselisasi,
tidak terjualnya kwh dan aset yang tidak dapat dimonetisasi.

www.pln.co.id |
SARAN

• Perlu dipastikan agar proyek-proyek yang memiliki risiko Take or Pay,


terkait evakuasi daya, dan dedieselisasi telah memiliki ijin lingkungan
agar mekanisme kosinasi dapat dijalankan bila muncul kendala
pembebasan lahan.
• Pengurusan ijin lingkungan perlu segera dilakukan sesegera mungkin
setelah data survey proyek dirilis
• Kendala eksternal terkait regulasi setempat perlu dikoordinasikan
dengan DIV HSSE dan DIV KON Regional agar dapat difasilitasi
penyelesaiannya.

www.pln.co.id |
Terima Kasih
KALKULASI POTENSI KERUGIAN PLN
AKIBAT KETERLAMBATAN DEDIESELISASI

Kapasitas Travo Potensi Kerugian


No Sistem Transmisi GI Terkait Nilai Proyek Utama
New (MVA) Harian
1 T/L 150 kV Rengat-P. Kerinci GI Rengat 30 112.814.871.000
815.040.000
2 T/L 150 kV Dumai-Bagan Siapi-api GI Bagan Siapi-api 280.249.780.000
30 815.040.000
3 T/L 150 kV Rengat-Tembilahan GI Tembilahan 727.505.331.000
60 1.630.080.000
T/L 150 kV Bangkinang-Pasir
4 GI Pasir Pangaraian 314.254.999.000
Pangaraian 30 815.040.000

5 T/L 150 kV Dumai-KID GI KID 10.013.784.000


30 815.040.000

*) Kapasitas Operasi 80%

Potensi kerugian lain :


1. Tidak terjualnya kwh.
2. Aset tidak dapat dimonetisasi

www.pln.co.id |

Anda mungkin juga menyukai