LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA

HIPERVOLEMIA PADA TN. M DI UNIT HEMODIALISA RSUP DR. KARIADI

SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Peminatan Keperawatan Medikal Bedah

(Hemodialisa)
Pembimbing Akademik :
Dr. Untung Sujianto, S.Kp.,M.Kes

Disusun oleh:
Alya Nuur Taufiana
220201202100036

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXVI

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
 LAPORAN PENDAHULUAN HIPERVOLEMIA
ETIOLOGI
Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan asupan cairan
Hemodialisis
Gangguan aliran balik vena
Definisi : Proses terapi pengganti ginjal dengan menggunakan selaput
Efek agen farmakologis
PENGKAJIAN membran semi permeabel (dialiser)
(SDKI)
Anamnesa (identitas, riwayat penyakit sekarang, Tujuan : Mengambil zatzat nitrogen yang bersifat toksik dari dalam tubuh
sebelumnya, keluarga, kebutuhan dasar manusia, pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan dan kemudian
psikososial, spiritual) dikembalikan ketubuh pasien
Pemeriksaan fisik (kesadaran, TTV, head to toe, Indikasi : GFR <15 ml/mnt, hiperkalemia, kegagalan terapi konservatif,
utamanya bagian ginjal) ureum >200 mg/dL, kreatinin >65 mEq/L, kelebihan cairan
PEMERIKSAAN PENUNJANG Efek samping : kram otot, hipotensi, aritmia, sindrom ketidakseimbangan
Pemeriksaan laboratorium (darah lengkap, urea, elektrolit, urin) dialisa, hipoksemia, perdarahan, risiko infeksi pada area akses vaskuler,
Pemeriksaan radiologi mual muntah, pembekuan darah, pruritus
Pemeriksaan ultrasonografi, computed tomography Proses Hemodialisis : Priming (persiapan alat & pasien), Socking
Pemeriksaan shear wave elastography (SWE) (Tindakan), Rinsing (pembersihan alat)
(Febtarini, 2018) Prosedur : Sirkuit cairan diasilat, sirkuit darah dan membran ginjal buatan
Evaluasi target capaian : Cek TTV, BB kering, pemeriksaan lab darah
lengkap untuk menilai kadar hemoglobin, ureum, kreatinin, jumlah cairan
yang dikeluarkan sesuai dengan penambahan BB sebelum hemodialisa

HIPERVOLEMIA (D.0022)
Definisi: Peningkatan volume cairan intravascular, intersisial,
dan/atau intraselular. (SDKI)

FAKTOR RISIKO (Delima dkk, 2017)

Faktor risiko yang tidak dapat diubah (usia lebih dari 40 tahun, jenis kelamin,
hereditas, dan ras) INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI):
Faktor risiko yang dapat diubah (hipertensi, DM , obesitas, nefropati obstruksi,
pielonefritis, alcohol dan obat anti inflamasi non steroid, merokok, kurang
minum air putih, konsumsi minuman berenergi rutin.

GEJALA & TANDA

Gejala & Tanda Mayor

Ortopnea, dispnea, paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
Edema anasarca dan/atau edema perifer
Berat badan meningkat dalam waktu singkat
Jugular Venous Pressure (JVP) dan/atau Central Venous Pressure (CVP) meningkat
Refleks hepatojugular positif
Gejala & Tanda Minor
Distensi vena jugularis, terdengar suara napas tamahan, hepatomegaly, kadar Hb/Ht turun,
oliguria, intake lebih banyak dari output (balance cairan positif), kongesti paru
(SDKI)
 PATHTWAY HIPERVOLEMIA PADA
Zat toksin, vascular, infeksi,
PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL obstruksi saluran kemih

KRONIK
Penurunan fungsi tubulus &
glomerolus

LFG turun

Gagal Ginjal Kronik

Kadar Ureum & Kreatinin

Sekresi protein terganggu Retensi Na tinggi

Sindrom uremia Total cairan

ekstresel naik Sekresi Eritropoetin
turun

Tekanan kapiler
Perpostemia naik Pusing, lemas
Gangguan keseimbangan Produksi eritrosit turun Anemia
asam basa

Pruritus Volume
intersisial naik Penurunan
Peningkatan Produksi
Oksihemoglobin turun Risiko Perifer Keseimbangan
Asam
Gangguan Tidak Efektif tubuh
integritas kulit
Hipervolemia
Gastritis
Suplay O2 ke jaringan Risiko Jatuh
turun
Edema

Nausea, vomitus, Tekanan vena

anoreksia pulmonalis naik Preload naik
Keletihan

Tekanan kapiler Beban jantung

Defisit Nutrisi
paru meningkat meningkat
Ketidakadekuatan
Intoleransi Aktivitas
Energi
Hipertrofi
ventrikel kiri
Bendungan paru

Ventrikel kiri gagal

COP menurun
memompa darah ke
seluruh tubuh
Edema paru

Penurunan Curah
Bendungan atrium Jantung
kiri naik
Perubahan
Pola Napas Tidak Efektif
membrane alveuler-
kapiler