Anda di halaman 1dari 2

Definisi: Berisiko mengalami penurunan volume cairan intravaskular, interstisiel, dan atau

intraseluler

Rencana Perawatan / Nursing Care Plan Kondisi Klinis Terkait: Penyakit addison, trauma/perdarahan, luka bakar, AIDS, penyakit
RISIKO HIPOVOLEMIA Crohn, muntah, diare, kolitis ulseratif
Nama & Tgl teratasi
Tgl No Diagnosa Keperawatan Luaran Rencana Tindakan Keperawatan
Paraf Nama & paraf
Risiko Hipovolemia dibuktikan dengan: Setelah diberikan tindakan keperawatan Utama :
selama ___________ kondisi volume Manajemen hipovolemi
Faktor Risiko cairan intravaskular, interstisiel dan atau Pemantauan cairan
 Kehilangan cairan aktif intraseluler membaik. Pendukung :
 Kegagalan mekanisme regulasi  Manajemen cairan
 Peningkatan permeabilitas kapiler Kriteria hasil :  Manajemen Diare
 Kekurangan intake cairan  Kekuatan nadi meningkat  Manajemen elektrolit
 Evaporasi  Output urine meningkat  Manajemen Nutrisi ( enteral dan Parenteral )
 Gangguan absorpsi cairan  Intake Cairan meningkat  Manajemen perdarahan
 Usia lanjut  Tingkat kesadaran meningkat  Manajemen Perdarahan pervaginam
 Status hipermetabolik  Saturasi oksigen meningkat  Perawatan luka
 Efek agen farmakologis  Akral membaik Intervensi
 Pucat menurun Observasi :
 Turgor kulit membaik  Periksa tanda dan gejala hipovolemi ( Frekwensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
 Letargi menurun tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran
 Edema menurun mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah )
 Dehidrasi menurun  Identifikasi faktor resiko ketidak seimbangan cairan ( prosedur pembedahan mayor,
 MAP membaik trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi intestinal, peradangan pankreas,
 Tanda-tanda vital membaik penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal )
 Tekanan Darah membaik  Identifikasi penyebab diare ( inflamasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses
 RR : 12 – 20 x/mnt infeksi, malabsorbsi, ansietas, stress, efek obat-obatan, pemberian botol susu )
 Nadi 60-100 x/mnt  Identifikasi perdarahan pervaginam ( keluhan pusing, pandangan tidak jelas, keadaan
 Pengisian kapiler baik/cepat : < 3 uterus dan abdomen, TFU )
detik  Identifikasi status nutrisi ( asupan makanan, kebutuhan kalori dan jenis nutrien )
 Membran mukosa membaik  Identifikasi tanda, gejala dan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
 Jugular Venous pressure ( JVP )  Monitor intake dan output cairan
membaik  Monitor frekwemsi dan kekuatan nadi
 Central Venous pressure ( CVP )  Monitor frekwensi nafas
membaik  Monitor tekanan darah
 Porsi makanan yang dihabiskan  Monitor berat badan
menurun  Monitor waktu pengisisan kapiler ( Capillary refill )
 Indeks Masa Tubuh ( IMT )  Monitor status hemodinamik ( MAP, CVP, PAP, PCWP jika tersedia )
membaik  Monitor elastisitas atau turgor kulit
 Demam menurun  Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
 Mual/muntah/diare menurun  Monitor kadar albumin dan protein total
 Kadar Hb/Ht membaik  Monitor hasil pemeriksaan serum ( Osmolarias serum, hematokrit, natrium, kalium,
 Kadar serum Elektrolit membaik ureum, creatini )
( Na/K/Cl/ Ca/ Mg dan fosfor )  Monitor karakteristik luka ( mis. Drainase, warna, ukuran, bau )
 Intake cairan membaik Terapetik :
 _________________________  Hitung kebutuhan cairan
 Catat intake output dan balans cairan 24 jam
 Berika posisi medified terndelenberg
 Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
 Berikan diet yang tepat
 Berika oksigen bila perlu
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
 Ganti balutan luka sesuai kebutuhan, jumlah eksudat dan drainase
 ___________________________________
Edukasi :
 Anjurkan perbanyak asupan cairan oral
 Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
 Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
 Jelaskan jenis, penyebab dan penangananketidak seimbangan elektrolit
 Anjurkan prosedur perawatan luka secara mandiri
 _____________________________________________
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian cairan IV ( Isotonis, Hipotonis, Koloid )
 Kolaborasi pemberian produk darah
 Kolaborasi pemberian obat anti diare
 Kolaborasi pemberian suplemen elektrolit
 Kolaborasi dengan gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu
 Kolaborasi pemberian antikoagulan
 Kolaborasi prosedur debridement ( mis. Enzimatik, biologis, mekanis, autolitik ) jika
perlu
 ________________________________________

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai