1. Harjianto, M.Pd.
2. Restiani Sih Harsanti, M.P.
3. Wulan Wangi, M.Pd.
4. Dr. Novi Prayekti, S.Si., M.Pd.
5. Dhalia Soetopo, M.Pd.
6. Kartini Ayu Trisnawati, M.Pd.
7. Rika Endara Safitri, M.Si.
8. Harwanti Noviandari, M.Psi.
9. Arya T. Candra, M.Pd.
10. Charis Fathul Hadi, M.Pd.
11. Nadya Adharani, S.Pi., M.Si.
12. N. Nurchayati, S.Si, M.Pd.
13. Ikhwanul Qiram, M.T.
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, atas kuasaNya hingga terbitnya
Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas PGRI Banyuwangi. Buku
pedoman ini dimaksudkan sebagai pedoman pembimbingan bagi mahasiswa dan para
dosen pembimbing, serta seluruh sivitas akademika di lingkungan Universitas PGRI
Banyuwangi.
Menulis karya ilmiah merupakan bagian yang tak dapat dilepaskan dari kehidupan
akademik seorang mahasiswa saat menjalani perkuliahan. Berbagai bentuk tulisan
akademik menjadi hal yang perlu dipahami oleh setiap mahasiswa, mengingat karya
tulis yang dibuat menjadi refleksi pemahaman dari setiap bidang ilmu yang dipelajari.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini disusun sebagai rujukan bagi mahasiswa di
lingkungan Universitas PGRI Banyuwangi dalam menulis karya ilmiah. Dengan
hadirnya pedoman yang jelas, diharapkan tercipta keseragaman tata cara penulisan
karya ilmiah oleh para mahasiswa yang sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan yang
berlaku dan diakui dalam dunia akademik.
Dalam buku pedoman ini diuraikan secara rinci tentang langkah-langkah
penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Skripsi beserta penjelasannya. Dengan telah terbitnya
Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Skripsi ini para pembimbing dan
mahasiswa yang dibimbing mempunyai kesatuan pendapat dalam penulisan Karya Tulis
Ilmiah dan skripsi, sehingga skripsi dapat selesai tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan yang baik ini kami atas nama Tim Penyusun Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas PGRI Banyuwangi menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terimam kasih yang setulus-tulusnya
kepada :
1. Rektor Universitas PGRI Banyuwangi, Bapak Dr. H. Sadi, MM., atas segala arahan
dan dukungan yang diberikan sehingga buku ini dapat terselesaikan.
2. Wakil Rektor I, II dan III Universitas PGRI Banyuwangi atas dorongan dan
semangatnya hingga buku pedoman ini dapat terselesaikan.
3. Tim Penyususun Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah edisi Tahun 2019, yang
telah rela meluangkan waktu sehingga buku pedoman tersebut dapat diselesaikan
dengan baik.
4. Seluruh sivitas akademika di lingkungan Universitas PGRI Banyuwangi dan
seluruh pihak yang membuat kami terus berpacu sehingga terbitnya buku pedoman
tersebut.
Akhirnya, tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari usaha
yang kecil. Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat sebesar-besarnya terutama bagi
seluruh sivitas akademika di lingkungan Universitas PGRI Banyuwangi dan masyarakat
diluar yang mungkin membutuhkannya. Sebagai penutup kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk perbaiakan dan penyempurnaan lebih lanjut pada masa yang akan
datang.
Tim Penyusun
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas PGRI Banyuwangi Tahun 2019 iii
DAFTAR ISI
hal.
TIM PENYUSUN BUKU PEDOMAN …………………………………………. ii
LAMPIRAN
1.2 Hal-hal yang Diatur dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di Universitas
PGRI Banyuwangi
Pedoman ini disusun untuk memberikan panduan umum kepada sivitas akademika
Universitas PGRI Banyuwangi terutama para mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.
Melalui rambu-rambu umum yang disampaikan di dalamnya, diharapkan muncul
persamaan persepsi para mahasiswa lintas fakultas dan program studi yang ada di
lingkungan Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) dalam menulis karya ilmiah,
terutama dari segi karakteristik dan sistematik penulisannya.
Untuk memberikan gambaran yang lebih operasional, pada lampiran terpisah diberikan
beberapa contoh cover, yang penjelasan mengenai pengertian, tujuan, dan strukturnya
dibahas pada Bab II, III dan IV. Sementara itu, berkaitan dengan gaya selingkung yang
dijadikan rujukan penulisan karya ilmiah, versi adaptasi sistem American Psychological
Association (APA) menjadi sistem yang direkomendasikan oleh universitas. Sistem APA
yang dirujuk pada pedoman ini didasarkan pada buku “Publication Manual of the
American Psychological Association”, edisi keenam tahun 2016, yang disesuaikan gaya
penulisannya dalam bahasa Indonesia.
2.1 Makalah
Makalah adalah karya ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam
ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan. Suatu makalah memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Merupakan hasil kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan
yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan.
b. Mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji
atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori
yang berhubungan dengan perkuliahan.
c. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang
digunakan.
d. Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu
kesatuan sintesis yang utuh.
Ada 2 (dua) jenis makalah yang berlaku di UNIBA, yaitu:
1) Makalah Biasa (common paper)
Makalah biasa dibuat oleh mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap
permasalahan yang dibahas. Dalam makalah ini secara deskriptif, mahasiswa
mengemukakan berbagai aliran atau pandangan tentang masalah yang dikaji. Ia juga
memberikan pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat yang
dikemukakan. Tetapi dia tidak perlu memihak salah satu aliran atau pendapat tersebut.
Dengan demikian ia tidak perlu beragumentasi mempertahankan pendapat tersebut.
2) Makalah Posisi (position paper).
Dalam makalah posisi, mahasiswa diminta untuk tidak saja dalam suatu kajian. Untuk
makalah jenis ini mahasiswa diminta untuk tidak saja menunjukkan penguasaan
pengetahuan tertentu tetapi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan dipihak mana ia
berdiri beserta alasannya yang didukung data relevan. Untuk dapat membuat makalah
posisi, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mempelajari sumber tentang aliran
tertentu, melainkan berbagai sumber atau aliran yang pandangannya berbeda-beda dan
bahkan mungkin sangat bertentangan. Dari bahasan tersebut mungkin saja mahasiswa
memihak salah satu aliran tetapi mungkin pula ia membuat suatu sintesis dari berbagai
pendapat yang ada. Jadi kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi sangat diperlukan
untuk membuat makalah posisi.
Berikut ini format kerangka laporan Makalah Biasa dan Makalah Posisi:
Pendahuluan Pada bagian ini dikemukakan persoalan yang akan dibahas (latar
belakang masalah, masalah, prosedur pemecahan masalah dan
sistematika uraian).
Isi Mendemonstrasikan kemampuannya dalam menjawab masalah yang
diajukan. Bagian ini boleh saja terdiri atas lebih dari 1 bagian.
Kesimpulan Mendemonstrasikan kemampuannya dalam menjawab masalah yang
diajukan. Bagian ini boleh saja terdiri atas lebih dari 1 bagian.
e. Kajian tentang situs/homepage dalam internet. Review atau kajian tentang isi suatu situs
atau homepage di internet/website merupakan model baru yang perlu dilakukan oleh
mahasiwa. Melalui bentuk laporan ini, mahasiswa melaporkan dan mengkaji topik-topik
yang dibahas dalam situs tertentu serta arah perkembangan (trend) keilmuan
didalamnya. Pembahasan bisa diarahkan kepada isi situs secara umum maupun terhadap
beberapa topik terpilih. Misalnya, laporan tentang situs Emotional Intelligence
(http://www.eqi.org), publikasi-publikasi Bank Dunia (http://www.worldbank.org),
penelitian terbaru dibidang astronomi dan pendidikannya (http://www.nasa.org), studi
perbandingan tentang pendidikan sains di 42 negara (http://nces.ed.gov), dll. Review ini
dapat pula berisi kajian tentang perkembangan terbaru dalam situs pendidikan
prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan luar sekolah, pengajaran sains, dll dalam
ERIC Clearinghouse.
f. Review dari ERIC. ERIC merupakan sumber informasi yang amat kaya tentang berbagai
topik kajian di bidang pendidikan dewasa ini dengan mudah, akses melalui internet
(http://www.accesseric.org). Melalui AskERIC, mahasiswa dapat mengakses secara
gratis pokok-pokok hasil penelitian sesuai dengan topik yang dipilihnya. Hasil
pencarian tersebut dapat dilaporkan sebagai tugas dalam mata kuliah tertentu yang
sesuai.
Laporan kegiatan pada dasarnya adalah karya ilmiah yang memaparkan kegiatan
mahasiswa yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Sebagai bagian dari tugas
akhir kegiatan, penulisan laporan kegiatan yang disusun oleh mahasiswa wajib
dikonsultasikan kepada dosennya untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Setelah
laporan tersebut disusun oleh mahasiswa, maka langkah selanjutnya adalah mahasiswa
menyajikan laporan kegiatan dalam bentuk seminar ataupun presentasi mandiri atau
kelompok sesuai dengan ketentuan dan kebijakan dari masing-masing program studi.
Laporan kegiatan yang ada di UNIBA adalah Laporan Praktikum, KKL, KKN, PPL,
dan PKL. Masing-masing laporan diketik dengan huruf standar menggunakan font Times
New Roman pada kertas HVS ukuran A4, 70 gram dengan jarak spasi 1,5 spasi, batas
margin kiri dan atas 4 cm, kanan dan bawah 3 cm.
a. Huruf kapital
Huruf kapital digunakan dalam beberapa kondisi penulisan sebagai berikut:
1) huruf pertama pada awal kalimat (misalnya: Penelitian ini dilakukan selama lima
bulan);
2) huruf pertama petikan langsung (misalnya: Ayah bertanya, “Mengapa kamu
terlihat sedih?”);
3) huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab
suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan (misalnya: Islam, Kristen,
Quran, Alkitab, dll.);
4) huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti
nama orang (Misalnya: Sultan Hasanudin, Haji Agus Salim);
5) huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang (misalnya: Dia baru saja
menunaikan ibadah haji);
6) huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau
nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu (misalnya:
Gubernur Jawa Barat, Jenderal Sudirman);
7) huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk
lengkapnya (misalnya: (1) Rapat itu dipimpin oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia, (2) Rapat itu dipimpin oleh Menteri);
8) huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu
(misalnya: Sejumlah menteri hadir dalam rapat kabinet kemarin sore);
9) huruf pertama unsur-unsur nama orang (misalnya: Chairil Anwar, Imam Bonjol);
10) huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der
(dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal)
(misalnya: Robin van Persie);
11) huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti
(misalnya: Abdullah bin Abdul Musthafa, Fatimah binti Muhammad Husen);
b. Huruf Miring
Penggunaan huruf miring dilakukan pada kondisi penulisan di bawah ini:
1) untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
(misalnya: Gosip itu bermula dari berita di surat kabar Pos Kota);
2) untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata (misalnya: (1) Huruf pertama kata abad adalah a, (2) Susunlah sebuah kalimat
dengan menggunakan kata moratorium);
3) untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia (misalkan:
nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana);
4) untuk ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan
penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia (misalnya: Korps diplomatik
memperoleh perlakuan khusus).
c. Huruf Tebal
Penggunaan huruf tebal dilakukan pada kondisi penulisan di bawah ini:
1) untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar
lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran;
2) tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring;
3) huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan tema dan subtema serta
untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Beberapa ketentuan terkait penulisan angka dan bilangan adalah sebagai berikut:
1) bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau
paparan (misalnya: (1) Saya menonton film tersebut sampai lima kali, (2) Dari 50
peserta lomba 12 orang anak-anak, 28 orang remaja, dan 10 orang dewasa);
2) bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan
kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada
awal kalimat (misalnya: Tiga puluh siswa kelas 9 lulus Ujian Akhir Nasional);
3) angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih
mudah dibaca (misalnya: Perusahan intu merugi sebesar 250 milyar rupiah);
BAB I
PENDAHULUAN
Subjudul ditulis dengan menggunakan huruf kapital hanya pada inisial atau huruf pertama
setiap kata (kecuali konjungsi, preposisi, dan partikel) dan dicetak tebal dalam format rata kiri
sesuai dengan batas margin kiri seperti contoh berikut:
Tabel 1.1
Tingkat Kehadiran Peserta Pelatihan
No Nama Tanggal Keterangan
Contoh:
Dalam perspektif bimbingan konseling berbasis budaya, diperlukan pemahaman
konseling multibudaya yang memerhatikan keragaman karakteristik budaya sebagai
“…a sensitivity of the possible ways in which different cultures function and interact…”
(McLeod, 2004, hlm. 245).
Dalam hal ini apabila kutipan diambil dari bahasa selain bahasa yang ditulis maka
penulisannya dicetak miring.
Dalam kutipan yang berjumlah 40 kata atau lebih maka kutipan ditulis tanpa tanda
kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik menjorok sama dengan
kalimat pertama pada awal paragraf. Baris kedua dari kutipan itu ditulis menjorok sama
dengan baris pertama.
Terkait pengutipan langsung ini, proporsi kutipan langsung dalam satu halaman
maksimal ¼ halaman.
Apabila dalam pengutipan langsung ada bagian dari yang dikutip yang dihilangkan,
penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik (lihat contoh kutipan kurang dari 3
baris).
Contoh:
Kutipan atas pendapat Hawes dari buku yang ditulis Muchlas Samani dan Hariyanto:
Hawes (dalam Samani dan Hariyanto, 2011, hlm. 6) mengemukakan bahwa "...when
character is gone, all gone, and one of the richest jewels of life is lost forever”.
Contoh:
Gaffar (2012, hlm. 34) mengemukakan bahwa“esensi dari the policies of national
education adalah keputusan bahwa pendidikan merupakan prioritas nasional dalam
membangun bangsa menuju masyarakat Indonesia baru.”
Jika sumber kutipan ditulis setelah apa yang dikutip, maka nama penulis, tahun
penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
“Ekspektasi standar dan target ukuran kuantitatif yang lepas konteks bisa mendorong
terjadinya simplifikasi proses pendidikan dan pengembangan perilaku instan”
(Kartadinata, 2010, hlm. 51).
Contoh:
Beberapa studi tentang berpikir kritis membuktikan bahwa membaca dan menulis
merupakan cara yang paling ampuh dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis
(Chaffee, dkk. 2002; Emilia, 2005; Moore & Parker, 1995).
Sebagai catatan, perlu diingat bahwa model kutipan tidak mengenal adanya catatan
kaki untuk sumber dengan berbagai istilah seperti ibid., op.cit., loc.cit. vide, dan
seterusnya. Catatan kaki diperbolehkan untuk memberikan penjelasan tambahan terhadap
suatu istilah yang ada pada teks tetapi tidak mungkin ditulis pada teks karena akan
mengganggu alur uraian. Nama penulis dalam kutipan adalah nama belakang atau nama
keluarga dan ditulis sama dengan daftar rujukan.
Contoh-contoh spesifik penulisan daftar rujukan buku dengan beberapa variasi dapat
dilihat pada bagian di bawah ini.
1) Buku ditulis oleh satu orang:
Poole, M.E. (1976). Social Class and Language Utilization at The Tertiary Level.
Brisbane: University of Queensland.
2) Buku ditulis oleh dua orang atau tiga orang:
Burden, P.R. & Byrd, D.M. (2010). Methods for Effective Teaching. Boston: Pearson.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2011). Models of Teaching. Boston: Pearson.
3) Buku ditulis oleh lebih dari tiga orang:
2. Artikel Jurnal
Penulisan artikel jurnal dalam daftar rujukan mengikuti urutan sebagai berikut:
1) nama belakang penulis;
2) nama depan penulis (inisialnya saja);
3) tahun penerbitan (dalam tanda kurung diawali dan diikuti tanda titik);
4) judul artikel (ditulis tidak dicetak miring dan huruf pertama dari setiap kata dalam
judul ditulis dengan huruf kapital, kecuali preposisi, konjungsi, dan partikel);
5) judul jurnal (dicetak miring dan setiap huruf pertama dari setiap kata dalam nama
jurnal ditulis dengan huruf kapital, kecuali preposisi, konjungsi, dan partikel) diikuti
dengan koma;
6) nomor volume dengan angka Arab;
7) nomor penerbitan ditulis dengan angka Arab di antara tanda kurung;
8) nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor terakhir.
Ada beberapa catatan penting yang harus dicermati dari penulisan daftar rujukan atau
referensi di atas.
1) Contoh-contoh di atas merupakan pola rujukan dari beberapa jenis dokumen yang
sering dipergunakan dalam karya ilmiah. Tidak semua dicontohkan pada pedoman ini.
Untuk jenis-jenis sumber rujukan khusus lainnya, silakan mengacu pada buku
Publication Manual of the American Psychological Association (2010) edisi keenam.
2) Beberapa contoh di atas tidak merupakan sumber yang benar-benar nyata dan dapat
diakses. Penulisan sumber-sumber tersebut hanya untuk keperluan pemberian contoh
semata.
Bagi penulisan karya ilmiah yang menggunakan bahasa Inggris, silakan ikuti sistem
APA sesuai aslinya dalam bahasa Inggris.
Untuk penulisan skripsi yang menggunakan bahasa lain selain bahasa Indonesia
(misal: bahasa asing), redaksi pernyataan di atas dapat dibuat kesetaraannya dalam bahasa
yang dipakai dalam penulisannya.
Mengingat tindakan plagiat adalah bentuk pencurian ide dan ketidakjujuran, serta
membawa dampak negatif terhadap wibawa pendidikan, citra individu dan institusi,
pernyataan tentang keaslian dan bebas plagiarisme tersebut harus ditandatangani oleh
mahasiswa yang menulis skripsi, tesis, dan disertasi di atas materai Rp6.000. Pernyataan
ini dibuat dalam setidaknya satu lembar asli pada satu eksemplar skripsi sebelum diajukan
untuk ujian sidang.
Hal-hal lebih spesifik mengenai plagiarisme diuraikan secara lebih jelas pada Bab IV
subbab 4.5.1.
4.3.9 Abstrak
Saat pembaca atau penguji melihat skripsi, bagian yang pertama kali mereka baca
sesungguhnya adalah judul dan abstrak. Abstrak menjadi bagian yang penting untuk dilihat
di awal pembacaan karena di sinilah informasi penting terkait tulisan yang dibuat dapat
ditemukan. Penulisan abstrak sesungguhnya dilakukan setelah seluruh tahapan penelitian
diselesaikan. Oleh karena itu, abstrak kemudian menjadi ringkasan dari keseluruhan isi
penelitian.
Secara struktur, menurut Paltridge dan Starfield (2007), abstrak umumnya terdiri atas
bagian-bagian berikut ini:
1) informasi umum mengenai penelitian yang dilakukan,
2) tujuan penelitian,
3) alasan dilaksanakannya penelitian,
4) metode penelitian yang digunakan, dan
5) temuan penelitian.
Tabel 3.1
Pola Pemaparan Nontematik dan Tematik
Cara Nontematik Cara Tematik
Temuan Temuan A Temuan A
Temuan B Pembahasan
Temuan C Temuan B
Pembahasan Pembahasan A Pembahasan
Pembahasan B Temuan C
Pembahasan C Pembahasan
(diadaptasi dari Sternberg, 1988)
Dengan adanya dua pola yang berterima tersebut, apa pun pola yang dijadikan rujukan,
pastikan bahwa dalam memaparkan setiap temuan dan pembahasannya, penulis/peneliti
mengingat betul rumusan permasalahan yang telah diajukan di awal penelitian. Hal ini
Dewasa ini dalam dunia pendidikan di dalam dan di luar negeri, para akademisi
dituntut untuk memiliki kemampuan menerapkan langkah-langkah ilmiah dalam menjawab
pertanyaan atau menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang keilmuan yang mereka kaji.
Penerapan langkah ilmiah dalam mengupas sebuah masalah, penyusunan laporannya, serta
diseminasi terhadap apa yang telah dihasilkan, terutama dalam bentuk artikel ilmiah
belakangan ini menjadi tuntutan yang mengemuka sebagai salah satu syarat penyelesaian
studi. Bagian ini akan memaparkan konsep-konsep penting terkait artikel ilmiah berbasis
penelitian beserta struktur yang umumnya digunakan dalam penulisannya.
vi
Lampiran 1b.Contoh Halaman Sampul Luar
SKRIPSI
Oleh :
DEVIRIA ANGGRIANI
NIM. 158420200682
vii
Lampiran 1c.Contoh halaman sampul dalam
SKRIPSI
Oleh :
DEVIRIA ANGGRIANI
NIM. 158420200682
viii
Lampiran 2a.Contoh Format Persetujuan Pembimbing Skripsi
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi oleh (nama mahasiswa), dengan judul……… telah diperiksa dan disetujui
Pembimbing I,
Pembimbing II,
ix
Lampiran 2b.Contoh Halaman Pengesahan Skripsi (pada laporan terakhir)
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji,
Mengetahui : Menyetujui:
Dekan Fakultas… Ka.Prodi …
x
Lampiran 3. Contoh Halaman Moto
MOTTO
(Nelson Mandela)
xi
Lampiran 4. Contoh Halaman Persembahan
PERSEMBAHAN
Atau
“Skripsi ini kupersembahkan untuk Ayah, Ibu, dan Adik-adikku tercinta yang selalu
memberi dukungan dan doa. Juga untuk sahabat-sahabat terbaikku, agama dan
negaraku, serta alamamaterku”.
Penjelasan :
Halaman persembahan ditulis dalam ukuran huruf yang standar (font 12)
xii
Lampiran 5. Contoh Halaman Pertanggungjawaban
PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN SKRIPSI
Nama : ...........................................................
NIM : ...........................................................
Program Studi : ...........................................................
Alamat : ............................................................
............................................................
Banyuwangi,...............................
Yang bersangkutan,
.....................................................
NIM.
xiii
Lampiran 6. Halaman Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
˝Optimalisasi Dosis Serap dan Kontras Radiograf dengan Permodelan Phantom
Akrilik di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya˝, sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program strata satu (S1) Jurusan Fisika,
Fakultas MIPA , Universitas PGRI Banyuwangi.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Sadi, MM., selaku Rektor Universitas PGRI Banyuwangi.
2. Rachmaniah Mirza Hariastuti, M.Pd., selaku Ka. LPPM Universitas PGRI
Banyuwangi.
3. Dr. Novi Prayekti, M.Pd., selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas PGRI
Banyuwangi.
4. Puguh Hiskiawan, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, Endhah
Purwandari, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, pikiran, perhatian, bimbingan, kritik dan saran demi kesempurnaan
skripsi ini;
5. Agus Supriyanto, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing selama menjadi mahasiswa;
6. Seluruh civitas Akademika Universitas PGRI Banyuwangi
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
Penulis
xiv
Lampiran 7a. Contoh Halaman Daftar Isi
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.3 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN
xv
Lampiran 7b. Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Lampiran 7c. Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
xvii
Lampiran 7d. Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
xviii
Lampiran 8. Contoh Halaman Abstrak
ABSTRAK
Muhammad Viqi Ainullah 2015; Keanekaragaman Jenis Ikan di Blok Bedul Segoro
Anak Taman Nasional Alas Purwo; 52 halaman; Program Studi Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI
Banyuwangi. Pembimbing :(I) Prof. Dr. Sudarmaji, M.Pd, (II) Eva Tyas Utami,
S.Si, M.Si.
Kata kunci: Blok bedul, Metode Sistem Stasiun, Nilai indeks jenis (H’)
Taman Nasional Alas Purwo terletak di Kecamatan Tegaldlimo Kecamatan
Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Segoro Anak yang
terdapat di Bedul Alas Purwo merupakan sebuah teluk kecil sepanjang 18,8 km
dengan lebar rata-rata 400 m. Segoro Anak terkenal sebagai pantai yang memiliki
kawasan hutan mangrove terluas di Jawa Timur. Secara ekologis hutan mangrove
berfungsi sebagai tempat pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery
ground) dan pembesaran atau mencari makan (feedingground) oleh beberapa ikan
atau hewan-hewan air tertentu. Ikan merupakan salah satu sumber daya yang penting
dan mempunyai banyak nilai manfaat. Namun demikian, penelitian mengenai
keanekaragaman jenis ikan, khususnya di daerah Segoro Anak Taman Nasional Alas
Purwo masih jarang dilakukan.
Pengambilan sampel ikan dilakukan pada bulan juni 2013 dengan
menggunakan metode sistem stasiun. Pengambilan spesimen ikan dilakukan pada 10
stasiun dengan jarak antar stasiun adalah 500 meter. Ukuran setiap stasiun yaitu 100
x 100 meter. Pengukuran jarak antar stasiun menggunakan GPS dan untuk
menentukan arah dalam pengambilan spesimen pada setiap stasiun menggunakan alat
kompas presmatik. Pengumpulan spesimen ikan di setiap stasiun dilakukan
menggunakan alat berupa jala tebar dan pancing yang dilakukan selama 30 menit
dengan pengulangan 5 kali. Spesimen ikan yang diperoleh selanjutnya dihitung
jenisnya dan jumlah individu pada tiap jenisnya, kemudian difiksasi menggunakan
formalin 5 % dan diberi label yang berisi data lapangan. Faktor abiotik yang diukur
adalah suhu, pH, kecerahan, salinitas, arus air, BOD dan COD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Segoro Anak ditemukan 13 jenis ikan
dari 12 famili dan 13 genus dengan jumlah seluruh ikan yang ditemukan sebanyak
319 spesimen. Jenis ikan tersebut adalah Ephinephelus coioides, Diplogrammus
goramensis, Acentrogobius caninus, Pomadasys argenteus, Toxotes jaculatrix,
Apogon sangiensis, Zenarchopterus sp, Plectorhinchus gibbosus, Lutjanus
fulviflamma, Caranx sexfasciatus, Monodactylus argenteus, Sillago sihama dan
Terapon theraps. Nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) ikan di Segoro Anak
Taman Nasional Alas Purwo sebesar 2,2 dan indeks keanekaragaman jenis tersebut
termasuk dalam kategori sedang. Jenis yang banyak ditemukan adalahAcentrogobius
caninus dengan jumlah total yaitu 65 ekor. Jenis yang paling sedikit ditemukan
adalah Diplogrammus goramensis dengan jumlah total 3 ekor. Indeks kesamarataan
(J’) sebesar 0,86 dengan persebaran jumlah individu yang tidak merata.
xix
Lampiran 9. Contoh Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Crnjac, M., Veža, I., & Banduka, N. (2017). From Concept to the Introduction of
Industry 4.0. International Journal of Industrial Engineering and
Management (IJIEM), 21-30.
Iswan, & Herwina. (2018). Penguatan Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Seminar
Nasional Pendidikan Era Revolusi (hal. 21-42). Jakarta: Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Indonesia.
xx
Lampiran 10. Contoh Halaman Hasil Cek Plagiasi
xxi