Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

MANAJEMEN CAIRAN PADA PASIEN HEMODIALISIS

Disusun Oleh :

Kelompok 4
1. Restu Karisna Putra
2. Ni Luh Sudiarti
3. Nurlaela Azwini
4. Nurlianti
5. Ika Mursilawati

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN CAIRAN PADA PASIEN
HEMODIALISIS DI RSUD KOTA MATARAM

Telah dibaca dan disetujui pada:


Hari :
Tanggal :

Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Restu Karisna Putra
2. Ni Luh Sudiarti
3. Nurlaela Azwini
4. Nurlianti
5. Ika Mursilawati

Disahkan Oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan SAP ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun judul dari SAP ini adalah : ” MANAJEMEN CAIRAN PASIEN
HEMODIALISIS ”. Adapun tujuan dari pembuatan SAP ini yaitu agar pasien hemodialisis
dan keluarga mengerti tentang pentingnya membatasi dan mengatur cairan untuk pasien
Hemodialisis
Kami menyadari bahwa SAP ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
SAP ini. Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih.

Mataram,..............2021

Mahasiswa Program Profesi Ners


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Manajemen Cairan Pada Pasien HD


Sasaran : Pasien Hemodialisis dan Keluarga
Hari/tanggal : Sabtu/ 20 Februari 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : RSUD Kota Mataram

A. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Jumlah peserta 5 - 6 orang pasien yang sedang menjalani hemodialisis beserta
keluarga
2. Ruangan
a. Ukuran ruangan 5x7 meter
b. Keadaan penerangan dan ventilasi cukup memadai
dengan besar ruangan.
c. Prasarana yang tersedia dalam ruangan.
3. Penyuluh
Fasilitator adalah mahasiswa Profesi Ners STIKES Mataram.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan diharapkan pasien mengerti tentang
cara membatasi cairan.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan diharapkan peserta mampu :
a. Menyebutkan pengertian manajemen cairan
b. Menjelaskan cara mengatur cairan
c. Menjelaskan cara mengurangi asupan cairan

C. MATERI
1. Pengertian Manajemen cairan
2. Cara mengatur cairan
3. Cara mengurangi asupan cairan

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Leaflet

F. ALAT BANTU
1.Leaflet

G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


TAHAP/WAKT KEGIATAN
U Fasilitator Peserta
Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
5 menit  Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Kontrak waktu  Memperhatikan dan
 Menjelaskan judul materi mencatat
dan tujuan  Menjawab dengan
 Memberikan pre test mengerjakan pada
jenis obyektif untuk jawaban yang telah
peserta disediakan

menjawab
Penyajian  Menjelaskan materi 
(pengembangan) manajemen cairan mencatat
15 menit

 Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.


Penutup
 Menyimpulkan materi 
10 menit
yang telah diberikan menjawab soal pada
 Post Test lembaran yang telah
 Menutup dengan salam disediakan

H. EVALUASI
a. Standar Evaluasi
- Peserta dapat menyebutkan pengertian manajemen cairan
- Peserta dapat menyebutkan cara mengatur cairan untuk pasien hemodialisis
- Peserta dapat menyebutkan cara mengurangi asupan cairan

b. Pertanyaan Evaluasi
- Jelaskan pengertian manajemen cairan
- Jelaskan cara mengatur cairan untuk pasien HD
- Jelaskan bagaimana cara mengurangi asupan cairan pasien HD

I. SUMBER KEPUSTAKAAN
Suwitra. 2016. Hidup Berkualitas Dengan Hemodialisis Cucu Darah Reguler .Edisi 2.
Denpasar : Kampus Universitas Udayana Denpasar.
Isroin, L. 2016. Manajemen Cairan Pada Pasien Hemidialisis Untuk Meningkatkan
Kualitas Hidup. Cetakan Pertama. Unmuh Ponorogo Press. Ponorogo
Sepdianto, T. C., Suprajitno, dan Erna, U. 2017. Penambahan Berat Badan Antara Dua
Waktu Hemodialisa Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di
RSD Mardi Waluyo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan 4(1): p064-069

J. LAMPIRAN MATERI
(Terlampir)
Lampiran

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

MANAJEMEN CAIRAN PASIEN HEMODIALISIS

1. Pengertian Manajemen Cairan

Manajemen cairan adalah keterampilan dalam mengidentifikasi masalah, menetapkan


tujuan, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dalam menanggapi fluktuasi tanda
dan gejala, mengambil tindakan dalam menanggapi respon fisiologis kekurangan cairan
tubuuh , monitoring serta mengelola gejala ( Lindberg,2010).Manajemen cairan sangat
berpengaruh terhadap perhitungan kenaikan berat badan interdyalitic (IDWG) bagi
penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.

2. Cara Mengatur Cairan

Air baik berupa air minum ataupun sajian lain (kuah, sop,juice, kopi,susu dsb) sangat
dibatasi untuk penyandang hemodialisis karena dapat mengakibatkan bengkak,
meningkatkan tekanan darah dan sesak nafas akibat edema paru. Bagi penyandang
hemodialisis yang masih keluar kencing, boleh minum lebih banyak dibandingkan dengan
yang tidak keluar kencing sama sekali. Dasarnya adalah membuat keseimbangan antara air
yang masuk dan air yang keluar. Air yang keluar bisa berupa air kencing, air bersama
kotoran, air keringat dan pernafasan. Air yang keluar bisa berupa air kencing, air bersama
kotoran, air keringat, dan pernafasan. Air yang keluar berupa keringat dan pernafasan
disebut juga air keluar tanpa disadari ( insensible water loss), diperkirakan jumlahnya 10-
15 ml/kg berat badan/hari sehingga bagi penyandang yang mempunyai berat badan 60 kg
air yang keluar tanpa disadari tersebut jumlahnya antara 600-900 ml/hari,jadi supaya ada
keseimbangan antara air yang masuk dan keluar ,maka asupan air bagi penyandang
tersebut adalah : Jumlah kencing + (600 sampai 900) ml/hari. Kalau dipakai ukuran gelas
(1 gelas = 250 ml) maka asupan air yang diperbolehkan adalah : Jumlah kencing + (3
sampai 4) gelas/hari. Misalkan pasien masih keluar kencing 500 ml atau 2 gelas/hari, berat
badannya 60 kg, maka asupan air yang dibolehkan adalah 2+ (3 sampai 4)gelas = 5-6
gelas/hari. Untuk pasien yang tidak bisa kencing sama sekali dengan berat badan 60 kg
hanya boleh mengkonsumsi air 3-4 gelas/hari. Penambahan berat badan pada pasien HD
dianggap baik apabila penambahan berat badan tidak melebihi 3% kali berat badan
awalnya, dianggap cukup apabila penambahan berat badan 3-5% kali berat badan awalnya
dan dianggap buruk apabila penambahan berat badan lebih dari 5 % dari berat badan
awalnya. Contoh jika berat badan pasien 60 kg, maka dianggap baik apabila berat
badannya (60 +1,8) = 61,8 kg, cukup apabila berat badannya 61,8- (60+3)= 63 kg,
dianggap buruk jika melebihi 63 kg.

3. Cara Untuk Mengurangi Asupan Cairan

 Jangan banyak makan yang mengakibatkan haus seperti kerupuk, kacang kacangan,
kue kering dsb
 Hindari aktifitas berlebihan saat cuaca panas
 Bila rasa haus tak tertahankan, basahi bibir dengan air dingin, kumur kumur,
masukkan potongan kecil es batu dalam mulut
 Siapkan air minum sejumlah yang telah ditetapkan (misal 5 gelas) pada botol
kemudian habiskan jumlah tersebut mulai saat bangun pagi sampai menjelang tidur
malam pada hari yang sama

Anda mungkin juga menyukai