Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BERAT BADAN KERING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

OLEH
24-4 RISA OKTIANI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BERAT BADAN KERING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

Hari :-
Tanggal :-
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang Hemodialisa (Ruang Tunggu)
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Topic kegiatan : Berat Badan Kering pada pasien hemodialisa

A. LATAR BELAKANG
Penyakit gagal ginjal kronik utamnya diderita oleh pasien-pasien yang telah mengalami
usia lanjut. Pasien-pasien yang menjalani hemodialisa, tidak cukup dilakukan sekali saja, ada
yang menjalani hemodialisa secara rutin tiap 2 kali seminggu.
Pasien yang menjalani hemodialisa tentu saja memiliki rasa cemas dan khawatir
mengenai tindakan tersebut. Oleh karena itu sebelum menjalani proses hemodialisa ada hal-hal
yang perlu diketahui oleh setiap pasien agar kecemasan yang dialami pasien-pasien tersebut
minimal dapat berkurang. Sebagai perawat diharapkan memberikan informasi dan pengarahan-
pengarahan serta motivasi terhadap pasien yang menjalani hemodialisa.
Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan hemodialisa diperlukan
penatalaksanaan lain seperti menentukan BB Kering pada pasien hemodialisa dengan cara diit
dan membatasi minumnya. Selain kesadaran diri pasien, keluarga juga dapat berperan penting
dalam penentuan BB kering pasien dengan cara membantu memperhatikan intake dan output
cairan yang diperlukan pasien.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit, diharapkan pasien mengetahui dan
memahami pentingnya memperhatikan asupan cairan untuk mendapatkan BB kering.
2. Tujuan khusus
a. Mengerti pengertian BB kering
b. Mengerti pengukuran BB kering
c. Mengerti tanda tercapainya BB kering
d. Cara mempertahankan BB kering

C. SASARAN PENYULUHAN
1. Pasien dan keluarga pasien

D. MATERI
Terlampir
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
No Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Sasaran menjawab salam
2 menit 2. Memperkenalkan diri 2. Sasaran menyimak
3. Menyampaikan topic penyuluhan, tujuan
3. Sasaran menyimak
dan penjelasan waktu pelaksanaan 4. Menerima leaflet
4. Membagikan leaflet
2 Penyajian dan Tanya
1. Apersepsi materi 1. Sasaran menjawab
jawab 2. Menyampaikan materi 2. Menyimak dan memperhatikan
10 menit 3. Memberikan kesempatan pada sasaran
pemateri
untuk bertanya 3. Sasaran bertanya dan berdiskusi
3 Penutup 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan 1. Memperhatikan pemateri
3 menit 2. Melakukan evaluasi secara verbal/ 2.
lisan
Menjawab pertanyaan pemateri
dengan memberikan beberapa
3. Menjawab salam
pertanyaan tentang materi yang dibahas
3. Mengakhiri dengan mengucapkan salam

F. METODE
Ceramah dan diskusi
G. MEDIA
Leaflet
LAMPIRAN
BERAT BADAN KERING (DRY WEIGHT)
A. Pengertian
Konsep berat badan kering pada pasien yang menjalani dialysis adalah berat badan yang dapat
ditoleransi oleh pasien tanpa cairan berlebih, hipotensi atau gejala lain seperti pusing, mual, atau
kram otot baik pada salah satu kaki maupun keduanya. Saat pasien dalam posisi berdiri maka tanda
dan gejala hipotensi postural akan tampak. Berat badan kering adalah berat badan tanpa kelebihan
cairan yang terbentuk setelah tindakan dialisis atau berat terendah yang aman dicapai pasien setelah
dilakukan dialisis.
B. Pengukuran Berat Badan Kering
Penentuan berat badan kering harus berdasarkan hasil pemeriksaan perawat, dokter, dan ahli
gizi. Berat badan pasien harus diukur secara rutin sebelum dan sesudah dialisis. Berat kering diukur
dalam satuan kilogram. Pada umumnya besar pasien yang menjalani dialisis disarankan untuk
membatasi kenaikan berat badan dengan membatasi konsumsi cairan diantara dua waktu dialisis.
Berat badan kering tiap pasien dapat ditetapkan berdasarkan trial and error dan secara ideal dapat
dievaluasi tiap dua minggu sekali.
C. Tanda Berat Badan kering Tercapai
1. Tekanan darah berada dalam kisaran normal setelah dialisis atau sebelum sesi dialisis
berikutnya.
2. Tidak terdapat gangguan ringan seperti kram di antara sesi dialisis.
3. Tidak tampak adanya pembengkakan di daerah kaki, lengan, tangan, atau di daerah sekitar
mata.
4. Pernapasan terasa nyaman dan mudah.
D. Cara mempertahankan Berat Badan Kering Pasien
1. Perhatikan asupan cairan pasien
2. Berikan edukai ke pasien mengenai pembatasan cairan
3. Anjurkan untuk menghindari makanan asin. Garam membuat tubuh menempel pada cairan
ekstra. Ini juga akan membuat pasien merasa sering haus, sehingga mereka sulit mengendalikan
asupan cairan.
4. Anjurkan pasien untuk mencatat berat badan harian. Menjaga berat badan penting antara sesi
dialisis.

Anda mungkin juga menyukai