Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP )

BERAT BADAN KERING (BBK) PADA


PASIEN HEMODIALISIS

DISUSUN OLEH
21-5 RENIANTI PANJAITAN

PELATIHAN DIALISIS BAGI PERAWAT DI RUMAH SAKIT


DAN KLINIK KHUSUS DIALISIS
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


BERAT BADAN KERING (BBK)

Pokok Bahasan : Berat Badan Kering Pada Pasien Hemodialisis


Sasaran

Metode : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi


Media :SAP dan Leaflet
Hari & Tgl :
Penyaji : Renianti Panjaitan
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Hemodialisis RSIJ Cempaka Putih

A. TIU (Tujuan Intruksional Umum)


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit, diharapkan pasien
mengetahuidan memahami pentingnya memperhatikan asupan cairan untuk
mendapatkan BBkering

B. TIK (Tujuan Intruksional Khusu)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia diharapkan:
1. Mengerti pengertian BB kering
2. Mengerti pengukuran BB kering.
3. Mengerti tanda tercapainya BB kering
4. Cara mempertahankan BB kering

C. MATERI
Terlampir

B. SASARAN
Pasein dan Keluarga Pasien

C. METODE
Adapun metode yang digunakan yaitu,
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA
Media yang digunakan berupa Materi SAP dan Leaflet.
G.Kegiatan Pembelajaran

NO KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA WAKTU

1. Pembukaan : Menjawab salam 5 “


Mendengarkan
1. Memberi salam
dan memperhatikan materi
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan yang disampaikan penyaji

3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan

2. Pelaksanaan: 1. Memperhatikan 15”


1. Menjelaskan tentang pengertian
BB kering 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan pengukuran BB
kering. 3. Mengikuti pengarahan
3. Menjelaskan tanda tercapainya BB
kering 4. Bertanya dan
4. Menjelaskan caramempertahankan menjawab
BB kering pertanyaan yang diajukan

3. Evaluasi: Feedback 5”

Melakukan evaluasi secara verbal/lisan


dengan memberikan beberapa
pertanyaan tentangmateri yang dibahas

4. Terminasi: Menjawab salam 5”


. Mengucapkan terimakasih atas
peran peserta
. Mengucapkan salam penutup
:
H. Setting Tempat
Peserta duduk di depan penyaji dan penyaji berdiri di depan peserta

I. Pengorganisasian
Penyaji : Renianti Panjaitan
Pasien : Seluruh Pasien Hemodialisis RSJI Cempaka Putih
Fasilitator :

J . Evaluasi
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
1. Mengerti pengertian BB kering
2. Mengerti pengukuran BB kering.
3. Mengerti tanda tercapainya BB kering
4. Cara mempertahankan BB kering
MATERI PENYULUHAN
Berat Badan Kering (Dry Weight) Pasien Hemodialisis

1. Pengertian
Konsep berat badan kering pada pasien yang menjalani dialysis adalah berat
badan yangdapat ditoleransi oleh pasien tanpa cairan berlebih, hipotensi atau gejala lain
seperti pusing,mual, atau kram otot baik pada salah satu kaki maupun keduanya. Saat
pasien dalam posisi berdiri maka tanda dan gejala hipotensi postural akan tampak. Berat
badan kering adalah berat badan tanpa kelebihan cairan yang terbentuk setelah tindakan
dialisis atau berat terendah yangaman dicapai pasien setelah dilakukan dialisis

2. Pengukuran Berat Badan Kering


Penentuan berat badan kering harus berdasarkan hasil pemeriksaan perawat,
dokter, danahli gizi. Berat badan pasien harus diukur secara rutin sebelum dan
sesudah dialisis. Beratkering diukur dalam satuan kilogram. Pada umumnya besar
pasien yang menjalani dialisisdisarankan untuk membatasi kenaikan berat badan
dengan membatasi konsumsi cairandiantara dua waktu dialisis. Berat badan kering
tiap pasien dapat ditetapkan berdasarkan trialand error dan secara ideal dapat
dievaluasi tiap dua minggu sekali

3. Tanda Berat Badan Kering Tercapai


a. Tekanan darah berada dalam kisaran normal setelah dialisis atau sebelum sesi dialisis
berikutnya
b. Tidak terdapat gangguan ringan seperti kram di antara sesi dialisis.
c. Tidak tampak adanya pembengkakan di daerah kaki, lengan, tangan, atau di daerah
sekitarmata.
d. Pernapasan terasa nyaman dan mudah

4. Cara Mempertahankan Berat Badan Kering Pasien


a. Perhatikan asupan cairan pasien
b. Berikan edukai ke pasien mengenai pembatasan cairan.
c. Anjurkan untuk menghindari makanan asin. Garam membuat tubuh menempel pada
cairanekstra. Ini juga akan membuat pasien merasa sering haus, sehingga mereka
sulitmengendalikan asupan cairan..
d. Anjurkan pasien untuk mencatat berat badan harian. Menjaga berat badan penting
antarasesi dialisis
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati S, Sitorus R, dan Masfuri. 2014. Efektifitas Konseling Analisis Transaksional


tentang Dietcairan Terhadap Penurunan Interdialytic Weigh Gain (IDWG) Pasien gagal
Ginjal Kronisyang Menjalani Hemodialisadi Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah

Siregar, Parlindungan. 2013. Abdominal Circumference in Relation to Body Weight


Gain/Loss inPatients on Chronic Hemodialysis. Diakses tanggal 19 Oktober 2019 di
ttp://www.inaactamedica.org/archives/2013/24448332.pdf.Jakarta: Acta Medica
Indonesiana - The Indonesian Journal of Internal Medicine Vol.45 No. 4

Wayunah, Saefulloh M, & Nuraeni W. 2016. Penerapan Edukasi Terstuktur Meningkatkan


Self Efficacydan Menurunkan IDWG Pasien Hemodialisa diRSUD Indramayu.
Diakses pada 19 Oktober 2019
http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/article/view/2941/1972.Indramayu :JurnalPen
didikan Keperawatan Indonesia Vol.2 No. 1 Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai