Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BERAT BADAN KERING PADA PASIEN HD

DI SUSUN OLEH

1. RATNA NINGSIH R2010415048


2. RIKI IWAN MAULANA R2010415050
3. SATRIO FEBRIYANTO R2010415054
4. SITI KHODIJAH R2010415056

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INDRAMAYU
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Chronic Kidney Disease (CKD) on HD


Sub Pokok Bahasan : Berat Badan Kering pada Pasien HD
Sasaran : Pasien hemodialisis RSUD IM dan keluarga pasien
Hari/Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021
Waktu : 15 menit
Penyuluh : Kelompok 5A

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien mengetahui dan memahami pentingnya
memperhatikan asupan cairan untuk mendapatkan BB kering yang sesuai untuk masalah
kesehatan pasien CKD on HD yang dialami.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan klien mampu:

1. Mengerti pengertian BB kering


2. Mengerti pengukuran BB kering
3. Mengerti tanda tercapainya BB kering
4. Cara mempertahankan BB kering
C. Materi ( Terlampir )

1. Pengertian BB kering

2. Pengukuran BB kering

3. Tanda tercapainya BB kering

4. Cara mempertahankan BB kering


D. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

No Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu

1 Pembukaan: Ceramah - 2 menit

a. Memberi salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menyampaikan tujuan

d. Kontrak waktu penyuluhan


2 Pelaksanaan:  Ceramah  Lembar 10 menit
balik /
a. Menjelaskan pengertian BB kering  Diskusi Laptop
b. Menjelaskan cara pengukuran BB
kering  Tanya
c. Menjelaskan tanda tercapainya BB jawab
kering
d. Menjelaskan cara mempertahankan
BB kering

3 Penutup: Ceramah - 3 menit

a. Evaluasi

b. Menyimpulkan materi

c. Mengucapkan salam.

E. Evaluasi
1. Bentuk : Essay

2. Prosedur Evaluasi : Lisan

3. Waktu : 2 menit

4. Jumlah Soal : 4 soal


BERAT BADAN KERING (DRY WEIGHT)

A. Pengertian kebutuhan cairan dan pembatasan cairan

Konsep berat badan kering pada pasien yang menjalani dialysis adalah berat badan yang
dapat ditoleransi oleh pasien tanpa cairan berlebih, hipotensi atau gejala lain seperti pusing,
mual, atau kram otot baik pada salah satu kaki maupun keduanya. Saat pasien dalam posisi
berdiri maka tanda dan gejala hipotensi postural akan tampak. Berat badan kering adalah berat
badan tanpa kelebihan cairan yang terbentuk setelah tindakan dialisis atau berat terendah yang
aman dicapai pasien setelah dilakukan dialisis.

B. Pengukuran Berat Badan Kering


Penentuan berat badan kering harus berdasarkan hasil pemeriksaan perawat, dokter,
dan ahli gizi. Berat badan pasien harus diukur secara rutin sebelum dan sesudah dialisis.
Berat kering diukur dalam satuan kilogram. Pada umumnya besar pasien yang menjalani
dialisis disarankan untuk membatasi kenaikan berat badan dengan membatasi konsumsi
cairan diantara dua waktu dialisis. Berat badan kering tiap pasien dapat ditetapkan
berdasarkan trial and error dan secara ideal dapat dievaluasi tiap dua minggu sekali.
C. Tanda Berat Badan kering Tercapai
1. Tekanan darah berada dalam kisaran normal setelah dialisis atau sebelum sesi dialisis
berikutnya.
2. Tidak terdapat gangguan ringan seperti kram di antara sesi dialisis.
3. Tidak tampak adanya pembengkakan di daerah kaki, lengan, tangan, atau di daerah
sekitar mata.
4. Pernapasan terasa nyaman dan mudah.
D. Cara mempertahankan Berat Badan Kering Pasien
1. Perhatikan asupan cairan pasien
2. Berikan edukai ke pasien mengenai pembatasan cairan
3. Anjurkan untuk menghindari makanan asin. Garam membuat tubuh menempel pada
cairan ekstra. Ini juga akan membuat pasien merasa sering haus, sehingga mereka
sulit mengendalikan asupan cairan.
4. Anjurkan pasien untuk mencatat berat badan harian. Menjaga berat badan penting
antara sesi dialisis.
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan berat badan kering ?
2. Bagaimana cara pengukuran berat badan kering pada pasien HD ?
3. Sebutkan tanda tercapainya berat badan kering pada pasien HD ?
4. Bagaimana cara mempertahankan berat badan kering pada pasien HD ?

JAWABAN

1. Berat badan kering adalah berat badan tanpa kelebihan cairan yang terbentuk
setelah tindakan dialisis atau berat terendah yang aman dicapai pasien setelah
dilakukan dialisis.
2. Pengukuran Berat Badan Kering
Penentuan berat badan kering harus berdasarkan hasil pemeriksaan perawat, dokter, dan
ahli gizi. Berat badan pasien harus diukur secara rutin sebelum dan sesudah dialisis. Berat
kering diukur dalam satuan kilogram. Pada umumnya besar pasien yang menjalani dialisis
disarankan untuk membatasi kenaikan berat badan dengan membatasi konsumsi cairan
diantara dua waktu dialisis. Berat badan kering tiap pasien dapat ditetapkan berdasarkan trial
and error dan secara ideal dapat dievaluasi tiap dua minggu sekali.
3. Tanda Berat Badan kering Tercapai
a. Tekanan darah berada dalam kisaran normal setelah dialisis atau sebelum sesi dialisis
berikutnya.
b. Tidak terdapat gangguan ringan seperti kram di antara sesi dialisis.
c. Tidak tampak adanya pembengkakan di daerah kaki, lengan, tangan, atau di daerah
sekitar mata.
d. Pernapasan terasa nyaman dan mudah.
4.Cara mempertahankan Berat Badan Kering Pasien
a. Perhatikan asupan cairan pasien
b. Berikan edukai ke pasien mengenai pembatasan cairan
c. Anjurkan untuk menghindari makanan asin. Garam membuat tubuh menempel pada
cairan ekstra. Ini juga akan membuat pasien merasa sering haus, sehingga mereka sulit
mengendalikan asupan cairan.
d. Anjurkan pasien untuk mencatat berat badan harian. Menjaga berat badan penting
antara sesi dialisis.

Anda mungkin juga menyukai