Fakultas Teknik
2020/2021
Perbandingan SNI 2847 : 2013 dengan SNI 2847 : 2019
Materi : Pondasi
Pada SNI 2847 2013 pembahasan tentang pondasi ada pada pasal 15 sedangkan pada SNI
2847 2019 ada pada pasal 13.
Ruang lingkup pada SNI 2847 2013
15.1 Lingkup 15.1.1 Ketentuan dari Pasal 15 berlaku untuk desain fondasi tapak
setempat dan, bila sesuai, untuk kombinasi fondasi tapak dan fondasi pelat penuh (mats).
15.1.2 Persyaratan tambahan untuk desain kombinasi fondasi tapak dan fondasi pelat
penuh diberikan dalam 15.10.
Sedangkan pada SNI 2847 2019
13.1 - Ruang lingkup
13.1.1 Pasal ini ditujukan untuk desain fondasi nonprategang dan fondasi prategang,
termasuk fondasi dangkal a) hingga e) dan, jika ada, fondasi dalam f) hingga i):
a) Fondasi lajur b) Fondasi setempat c) Fondasi gabungan d) Fondasi rakit e) Balok sloof
f) Pile cap g) Fondasi tiang h) Fondasi tiang bor i) Caissons
dijelasakan pada SNI 2847 2019 pembahasan ruang lingkupnya lebih terperinci
dibandingkan dengan SNI 2847 2013, pada SNI 2847 2019 di uraikan serta diberikan
contoh-contoh pondasi. Dan pada SNI 2847 2019 ditunjukan untuk desain pondasi
nonprategang sedangkan pada SNI 2847 2019 itu untuk desain pondasi tapak setempat.
Pada SNI 2847 2013 pasal 15.2 tentang beban dan reaksi sedangkan pada SNI 2847 2019
berubah menjadi Umum.
Pada SNI 2847 2013 lebih ke arah
15.2.1 Fondasi tapak harus diproporsikan untuk menahan beban terfaktor dan reaksi yang
diakibatkannya, sesuai dengan persyaratan desain yang sesuai dari Standar ini dan seperti
yang diberikan dalam Pasal 15.
15.2.2 Luas dasar fondasi tapak atau jumlah dan penataan tiang fondasi (piles) harus
ditentukan dari gaya dan momen tak terfaktor yang disalurkan oleh fondasi tapak ke
tanah atau tiang fondasi dan tekanan tanah izin atau kapasitas tiang fondasi izin yang
ditentukan melalui prinsip-prinsip mekanika tanah.
15.2.3 Untuk fondasi tapak di atas tiang fondasi, perhitungan untuk momen dan geser
diizinkan didasarkan pada asumsi bahwa reaksi dari sebarang tiang fondasi terpusat pada
pusat tiang fondasi.
Sedangkan pada SNI 2847 2019
13.2.1 Material
13.2.1.1 Properti desain untuk beton
harus dipilih sesuai dengan Pasal 19.
13.2.1.2 Properti desain untuk tulangan
baja harus dipilih sesuai dengan Pasal 20.
13.2.1.3 Material, desain, dan persyaratan pendetailan penanaman dalam beton harus
sesuai dengan 20.7.
13.2.2 Sambungan ke komponen lain
13.2.2.1 Desain dan pendetailan kolom cor di tempat dan kolom pracetak, pedestal, dan
sambungan dinding ke fondasi harus sesuai dengan 16.3.
Lalu kemudian pada pasal 13.2.3 di SNI 2847 2019 dibahas efek gempa
13.2.3 Efek gempa
13.2.3.1 Komponen struktur yang diteruskan ke bawah dasar struktur yang diperlukan
untuk mentransmisikan gaya akibat efek gempa ke fondasi harus didesain sesuai
18.2.2.3.
13.2.3.2 Untuk struktur dengan Kategori Desain Seismik (KDS) D, E, atau F, fondasi
dangkal dan dalam yang menahan gaya akibat gempa atau yang mentransmisikan gaya
akibat gempa antara struktur dan tanah harus didesain sesuai 18.13.
Kemudian juga dijelaskan mengenai plat diatas tanah pada pasal 13.2.4
13.2.4.1 Pelat di atas tanah yang menyalurkan beban vertikal atau gaya lateral dari
bagian struktur lainnya ke tanah harus didesain dan didetailkan berdasarkan ketentuan
yang sesuai standar ini.
13.2.4.2 Pelat di atas tanah yang mentransmisikan gaya lateral sebagai bagian dari
sistem pemikul gaya seismik harus didesain sesuai dengan 18.13.
Kemudian juga dijelaskan mengenai beton polos pada pasal
13.2.5 Beton polos
13.2.5.1 Fondasi beton polos harus didesain sesuai Pasal 14.
Kemudian ada juga tentang kriterian desain
13.2.6 Kriteria desain
Pada pasal 13.2.7 dijelaskan mengenai Penampang kritis untuk fondasi dangkal dan pile
cap
Pasal 13.2.8 tentang Penyaluran tulangan pada fondasi dangkal dan pile cap
Kemudian pada pasal 13.3 tantang Fondasi dangkal
13.3.1 Umum
13.3.1.1 Luas dasar minimum fondasi harus dihitung dari gaya dan momen tak
terfaktor yang diteruskankan oleh fondasi ke tanah atau batuan dan tegangan tumpu yang
diizinkan yang memenuhi prinsip- prinsip mekanika tanah atau batuan.
13.3.1.2 Ketebalan fondasi total harus dipilih sedemikian rupa sehingga ketebalan
efektif tulangan bawah sekurang-kurangnya adalah 150 mm.
13.3.2 Fondasi dangkal satu arah
13.3.2.1 Desain dan pendetailan fondasi dangkal satu arah, termasuk fondasi jalur, fondasi
terkombinasi, dan balok ikat, harus berdasarkan pasal ini dan disesuaikan dengan
ketentuan pada Pasal 7 dan Pasal 9.
13.3.2.2 Tulangan harus didistribusikan secara seragam di seluruh lebar fondasi satu
arah.
13.3.3 Fondasi telapak dua arah
13.3.3.1 Desain dan pendetailan fondasi telapak dua arah harus berdasarkan pasal ini dan
harus disesuaikan dengan ketentuan pada Pasal 7 dan Pasal 8.