Anda di halaman 1dari 12

FORMULATION STRATEGY : CORPORATE STRATEGI DIDALAM PERUSAHAAN

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Saladin Ghalib, MA

Disusun oleh :
Mersi Renika
(1810412620023)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2021

0
DAFTAR ISI

Halaman Cover....................................................................................................................

Kata Pengantar....................................................................................................................

Daftar Isi.............................................................................................................................

BAB I Pendahuluan

1.1  Latar Belakang.........................................................................................................

1.2  Rumusan Masalah....................................................................................................

1.3  Tujuan Penulisan......................................................................................................

BAB II Pembahasan

2.1 Corporate Strategi.....................................................................................................

2.2 Pertumbuhan Strategi...............................................................................................

2.3 Konsentrasi...............................................................................................................

2.4 Diversifikasi Strategy...............................................................................................

BAB III Penutup

3.1 Studi Case.................................................................................................................

3.2 Solusi........................................................................................................................

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap Perusahaan membutuhkan strategy sebagai salah satu cara yang digunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi merupakan proses manajemen yang akan menempatkan perusahaan pada


posisi yang dikehendaki. Dalam pencapaian tujuan, perusahaan harus mengambil
keputusanyang tepat dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan
tersebut.

Tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kemampuannya untuk dapat


mengalokasikan dan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki untuk menangkap
kesempatan (opportunity), menyikapi ancaman (threat) yang adadalam usahanya,
serta mengevaluasi lingkungan internalnya, yaitu mengenaikekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness).

Menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan, dibutuhkan kejelian daripihak


manajemen dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang membawa pengaruhterhadap
keberhasilan strategi tersebut.

Oleh karena itu, manajer perlumemperhatikan lingkungan, baik itu lingkungan di


masa sekarang, maupun dimasa yang akan datang, sebagai dasar dalam penentuan
langkah-langkahpengambilan keputusan perusahaan serta menganalisis lingkungan
secarasistematis agar perusahaan mampu merumuskan strategi yang paling efektif
bagikelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan.

 1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, kami akan mengangkat beberapa permasalahan di


antaranya:

1.      Pengertian Corporate Strategy?

2.      Bagian-bagian yang terdapat dalam Corporate Strategy?

3.      Bagaimana Pertumbuhan Strategy didalam Perusahaan ?

1.2  Tujuan Penulisan

2
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini ialah, untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu mata kuliah “Manajemen Strategy” , yang kemudian diaplikasikan dalam
sebuah makalah yang berkaitan dengan Formulation Strategy :Corporate Strategy di
Perusahaan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Corporate Strategy

Strategi Korporat (Corporate Strategy) adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan
arah perusahaan secara keseluruhan, serta pengelolaan portofolio bisnis dan produk.

Formulasi strategi atau perumusan strategi (strategy formulation) adalah tugas


memilih strategi yang mendukung terciptanya keunggulan kompetitif.Tingkat
perusahaan, di mana formulasi strategi didasarkan pada tujuan dan strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

Secara umum Formulasi Strategi adalah proses penyusunan langkah-langkah ke depan


yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang sebuah strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

Secara sederhana, pengertian strategi korporasi adalah ruang lingkup keseluruhan dan
arah perusahaan serta cara di mana setiap bagian operasi bisnis bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.

Setiap divisi perusahaan memiliki visi dan misi yang ditentukan oleh strategi tingkat
korporasi tertinggi untuk mencapai tujuan perusahaan secara umum.

 Strategi Korporasi berkaitan dengan keseluruhan tujuan dan ruang lingkup bisnis
untuk memenuhi harapan stakeholder (pemegang saham).Ini merupakan tingkat
penting karena sangat dipengaruhi oleh investor dalam bisnis dan bertindak untuk
memandu pengambilan keputusan strategis di seluruh bisnis.

Strategi perusahaan sering dinyatakan secara eksplisit dalam sebuah “mission


statement” atau pernyataan misi perusahaan secara umum. 

Strategi korporasi mengacu pada strategi gabungan dari perusahaan bisnis tunggal
atau unit bisnis strategis di sebuah perusahaan yang terdiversifikasi.

l Porter, perusahaan harus merumuskan strategy bisnis yang menggabungkan


baik kepemimpinan biaya, diferensiasi, atau fokus untuk mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang.

4
            Strategi fungsional meliputi strategi pemasaran, strategi pengembangan
produk baru, strategi sumber daya manusia, strategi keuangan, strategi hukum,
strategi distribusi, dan strategi teknologi informasi manajemen.

Penekanannya adalah pada rencana jangka pendek dan menengah.Setiap departemen


fungsional mencoba untuk melakukan bagian dalam mencapai tujuan perusahaan
secara keseluruhan hingga sampai batas tertentu.

Strategi perusahaan berurusan dengan tiga isu-isu kunci yang dihadapi oleh
perusahaan sebagai satu kesatuan.

1.    Keseluruhan orientasi perusahaan terhadap pertumbuhan, stabilitas, atau


pengurangan (direksional strategi).

2.    Industri atau pasar tempat berlangsungnya kompetisi perusahaan melalui produk


dan unit bisnisnya (portfolio strategi).

3.    Gaya manajemen dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan alih sumber


daya serta dalam memperkuat kapabilitas di antara lini produk dan unit bisnis
(parenting strategi).

3 masalah utama terkait strategi korporasi

·         Strategi direksional

·         Analisis portofolio

·         Parenting Strategy

2.2. Strategy Direksional

Hampir semua produk dan unit bisnis harus mengikuti suatu strategi bisnis untuk
meningkatkan posisi kompetitif mereka, semua perusahaan harus memutuskan
orientasi mereka terhadap pertumbuhan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut :

·           Haruskah perusahaan melakukan ekspansi, pemotongan, atau tidak melakukan


perubahan operasi?

·           Haruskah perusahaan memusatkan kegiatan hanya dalam industri sekarang


atau berekspansi ke industri lain?

·           Apabila perusahaan ingin tumbuh dan berkembang secara nasional dan atau
secara global, haruskan perusahaan melakukannya melalui pengembangan internal
atau eksternal, merger, atau usaha patungan?

5
Strategi direksional perusahaan terdiri dari orientasi umum (seringkali disebut grand
strategies) :

·      Strategi pertumbuhan   ekspansi kegiatan perusahaan.

·      Strategi stabilitas  tidak merubah kegiatan perusahaan.

·      Strategi pengurangan  mengurangi tingkat kegiatan perusahaan.

Setelah perusahaan memilih orientasi umum (seperti pertumbuhan), manajer strategi


perusahaan dapat memilih dari beberapa strategi spesifik perusahaan seperti
konsentrasi dalam satu lini produk/industri atau diversifikasi ke dalam produk/industri
lain. 

Strategi-strategi semacam ini sangat berguna baik untuk perusahaan yang beroperasi
dalam satu industri dengan satu jenis produk maupun perusahaan yang beroperasi di
banyak industri dengan banyak lini produk.

2.3 Pertumbuhan Strategi

Sejauh ini, strategi perusahaan yang paling sering dicari adalah strategi yang
dirancang untuk mencapai pertumbuhan dalam penjualan, aset, laba, atau kombinasi
dari semuanya.Perusahaan yang melakukan bisnis dalam lingkungan yang dinamis
harus terus tumbuh agar dapat bertahan.

Pertumbuhan yang berkelanjutan berarti penjualan yang meningkat dan sebuah


kesempatan untuk memanfatkan kurva pengalaman untuk mengurangi harga pokok
penjualan per unit, sehingga akhirnya menaikkan laba.

Pengurangan biaya tersebut menjadi sangat penting apabila industri perusahaan


adalah industri yang tumbuh dengan cepat dan pesaing-pesaingnya terlibat dalam
perang harga untuk memperbesar panga pasar mereka.

Perusahaan yang belum mencapai critical mass (atau memperoleh produksi skala


ekonomi yang perlu) akan menghadapi kerugian kecuali mereka dapat menemukan
dan memenuhi ceruk yang kecil tapi menguntungkan, dimana fasilitas khusus produk
atau jasa dapat mengimbangi harga yang tinggi.

Itulah sebabnya mengapa Perusahaan Tom-tomterus-menerus menghabiskan jumlah


yang besar dalam pengembangan Pelayanan Navigasi.

6
Perusahaan dapat tumbuh melalui pengembangan internal dengan melakukan
ekspansi secara global atau secara domestik, atau perusahaan dapat tumbuh melalui
pengembangan eksternal dengan melakukan merger, akuisisi, dan usaha bersama.

Merger adalah transaksi yang melibatkan dua perusahaan atau lebih yang


mempertukarkan saham, tetapi hanya satu perusahaan saja yang bertahan.
Penggabungan biasanya terjadi pada perusahaan dengan ukuran yang hampir sama
dan biasanya bersahabat.

Nama perusahaan yang baru biasanya diturunkan dari nama-nama perusahaan yang
bersangkutan.Akuisisi adalah pembelian terhadap sebuah perusahaan yang kemudian
dijadikan sebagai cabang atau divisi operasi dari perusahaan yang membeli.

Akuisisi biasanya terjadi di antara perusahaan yang berbeda ukuran, dan dapat
bersifat bersahabat atau agresif.Akuisisi agresif atau bermusuhan seringkali dikenal
dengan pengmbil alihan.

Aliansi strategis adalah suatu kemitraan antara dua atau lebih perusahaan atau unit
bisnis untuk mencapai tujuan-tujuan strategi yang signifikan yang saling
menguntungkan.

Keuntungan Aliansi Strategis :

1.      Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai


dengan kapabilitasnya

2.      Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk


memperluas akses pasar

3.       Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar


organisasi dapat hidup.

Dua strategi dasar pertumbuhan adalah konsentrasi pada satu industri


dan diversifikasi ke dalam industri lain.

2.4 Konsentrasi

Apabila lini produk perusahaan saat ini memiliki potensi tumbuh yang nyata,
konsentrasi sumber daya pada lini produk tersebut sebagai strategi untuk tumbuh
dapat diterima.

Dua dasar strategi konsentrasi adalah pertumbuhan vertikal dan pertumbuhan


horizontal.Perusahaan yang sedang tumbuh dalam suatu industri yang sedang
berkembang cenderung memilih strategi tersebut sebelum mereka melakukan
diversifikasi.

Pertumbuhan Vertikal Pertumbuhan vertikal dapat dicapai dengan mengambil alih


fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok atau oleh distributor.

7
Perusahaan, sebagai akibatnya, tumbuh dengan menyediakan sendiri pemasok dan
atau distributor untuk produk  atau jasa mereka.

Pertumbuhan ini dapat dicapai baik dengan pengembangan internal melalui ekspansi
operasi yang sedang berlangsung atau dengan pengembangan eksternal melalui
akuisisi.

Pertumbuhan vertikal menghasilkan integrasi vertikal – tingkatan perusahaan dalam


beroperasi secara vertikal pada berbagai lokasi dalam suatu rantai nilai industri mulai
dari mengolah bahan mentah sampai pemanufakturan dan pengeceran produk.

Secara spesifik, mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok
(integrasi ke belakang), atau mengambil alih fungsi distributor (integrasi ke depan).

Pertumbuhan vertikal merupakan suatu strategi yang logis bagi perusahaan atau unit
bisnis yang memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang atraktif –
khususnya apabila perkembangan teknologi dapat diramalkan dan pasar mengalami
perkembangan.

Untuk menjaga dan bahkan untuk meningkatkan posisi kompetitifnya perusahaan


dapat melakukan integrasi ke belakang guna meminimalkan biaya akuisisi sumber
daya dan operasi yang tidak efisien sedangkan melalui integrasi ke depan, perusahaan
dapat lebih mengendalikan distribusi produk.

Perusahaan, sebagai akibatnya, menambah kompetensinya untuk memperoleh


keunggulan kompetitif yang lebih besar.

Meskipun integrasi ke belakang seringkali lebih menguntungkan daripada integrasi ke


depan, tetapi integrasi semacam itu dapat mengurangi fleksibilitas strategi
perusahaan.

Mahalnya aset menjadi penghalang keluar apabila perusahaan ingin meninggalkan


industri tersebut. Sebagai contoh, ketika terjadi kemorosotan Pelayanan,  dalam
Perusahaan Tom-tom.

Ekonomi biaya transaksi menyatakan bahwa integrasi vertikal lebih efisien daripada


menggontrakkan produk dan jasa saat biaya-biaya transaksi untuk membeli barang di
pasar terbuka terlalu mahal.

Namun demikian, apabila perusahaan yang terlalu besar dan birokratis, biaya
pengelolaan transaksi internal dapat menjadi lebih besar daripada membeli barang
yang dibutuhkan dari luar, oleh karena itu membenarkan tindakan outsourcing 
daripada integrasi.

Jika perusahaan tidak ingin mengalami kerugian dari integrasi vertikal maka ia dapat
memilih baik strategi integrasi yang lebih sempit atau integrasi quasi.
Dengan integrasi lebih sempit (taper integrasi), perusahaan memproduksi sebagian
keperluannya dan membeli sisanya dari pemasok luar.

Berkenaan dengan distributor, ia dapat menjual sebagian produknya kepada toko yang
dimiliki perusahaan dan sisanya melalui para pedagang perantara.

8
Dalam integrasi-quasi, perusahaan tidak perlu membentuk pemasok utamanya, akan
tetapi melakukan pembelian sebagian kepemilikan pemasok luar yang sebagiannya
dibawah pengawasan perusahaan.

Sebagai contoh, dengan membeli 20% saham biasa In Fokus Systems, Motorola
menjamin aksesnya kepada teknologi revolusioner In Fokus Systems dan
memungkinkan Motorola membangun join ventura bersama In Fokus untuk membuat
tampilan video datar.

Contoh lain dari integrasi-quasi ke depan adalah berupa perusahaan farmasi besar
memperoleh sebagian kepemilikan dalam suatu rantai toko obat-obatan untuk
menjamin bahwa obat-obat mereka mempunyai akses ke saluran distribusi.

Dengan membeli sebahagian kepemilikan pemasok utama atau distibutor biasanya


perusahaan mendapatkan kedudukan dalam dewan direksi perusahaan lain, menjadi
jaminan baik informasi mapun pengendalian atas perusahaan yang dimiliki tersebut.

Perusahaan yang tidak ingin melakukan investasi pada pemasok dan distributor, tetapi
masih ingin mendapatkan akses yang diperlukan dari pemasok dan saluran distribusi.

Dalam kasus semacam ini, perusahaan dapat menggunakan perjanjian


kontrak.Kontrak jangka panjang adalah perjanjian antar dua perusahaan yang terpisah
untuk saling menyediakan barang dan jasa dalam jangka waktu yang ditentukan.

Keadaan ini tidak dapat dianggap sebagai integrasi vertikal kecuali kontrak yang
dibuat menetapkan bahwa pemasok dan distributor tidak boleh memiliki hubungan
yang sama dengan perusahaan pesaing.

Dalam kasus ini, pemasok dan distibutor adalah berupa suatu perusahaan yang
dicaplok meskipun sebenarnya masih independen, sebagian besar bisnis dilakukan
dengan perusahaan yang mengontrak mereka dan secara formal terikat dengan
perusahaan lain melalui kontrak jangka panjang.

Dalam kurun tahun 1990-an, terjadi pergerakan menjauh dari strategi integrasi
vertikal menuju ke hubungan-hubungan kontraktual kooperaif dengan pemasok dan
bahkan pesaing.

Hubungan ini dapat bervariasi dari outsourcing, yaitu suku cadang dibeli dari
pemasok luar melalui kontrak jangka panjang daripada dibuat sendiri Pertumbuhan
Horizontal Pertumbuhan hoizontal dapat dicapai melalui ekspansi pemasaran produk
perusahaan ke wilayah geografis berbeda dan atau dengan menambah rentang produk
dan jasa yang ditawarkan kepada pasar yang sudah ada.

Dalam hal ini, perusahaan berkembang menyamping di tempat yang sama pada rantai
nilai industi.

Contoh, Perusahaan Tom-tom mengikuti strategi pertumbuhan horizontal ketika ia


memperluas Pelayanan Navigasidan membuat peta dilebih 100 negara.

9
Perusahaan dapat tumbuh melalui perkembangan internal atau melalui perkembangan
eksternal melalui akuisisi atau aliansi strategi dengan perusahaan lain dalam industri
yang sama.

Pertumbuhan horizontal menghasilkan integrasi horizontal – tingkatan perusahaan


dalam beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan posisi dalam rantai nilai
industri yang sama.

Integrasi horizontal dapat bervariasi mulai dari kepemilikan penuh atau kepemilikan
sebagian sampai perjanjian kontrak jangka panjang.Sebagai contoh, KLM, maskapai
penerbangan Belanda, membeli bagian pengontrolan dari Northwest Airlines untuk
mendapatkan akses kepada pasar Amerika dan Asia.

KLM tidak dapat membeli saham Northwest karena peraturan pemerintah AS


melarang pihak asing memiliki maskapai penerbangan domestik (karena alasan
keamanan).

Banyak maskapai penerbangan yang kecil terikat kontrak jangka panjang dengan
maskapai besar supaya dapat memasarkan rencana perjalanan yang menyeluruh
kepada para penumpang. Sebagai contoh, Mesa Airlines mengadakan perjanjian lima
tahunan dengan United Airlines agar terdaftar pada sistem reservasi komputer United
sebagai United Express di bandara Denver.

2.5 Diversifikasi strategy

Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk


memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru
baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis
yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan.

Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan


menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat.

Ketika industri terkonsolidasi dan beranjak dewasa, kebanyakan dari perusahaan yang
masih bertahan telah mencapai batas pertumbuhan dengan menggunakan strategi
integrasi vertikal dan horizontal.

Kecuali pesaing dapat melakukan ekspansi internsional ke dalam pasar yang belum
dewasa, mereka mungkin tidak mempunyai pilihan lain selain melakukan diversifitas
ke dalami berbagai industri yang berbeda jika mereka ingin tetap tumbuh. Dua dasar
diversifikasi strategi adalah konsentris dan konglomerat.

10
BAB III

PENUTUP

.1  Study 3Case

TomTom, sebuah perusahaan yang berbasis di Amsterdam yang memberikan layanan


navigasi dan perangkat sistem navigasi pasar di Eropa dan kedua di popularitas di
Amerika Serikat.

Namun, Perusahaan menghadapi meningkatnya persaingan dari platform lain


menggunakan teknologi GPS seperti sel ponsel dan smartphone dengan fungsi
navigasi built-in. Sebagai pasar utama di Amerika Serikat dan Eropa, bagaimana
perusahaan memastikan pertumbuhan dan keberhasilan di masa depan

Strategi pada tingkat korporat ini merupakan landasan dan acuan untuk penyusunan
strategi-strategi di tingkat yang lebih rendah (strategi unit bisnis dan strategi
fungsional). Dengan demikian, strategi yang telah disusun diketiga tingkatan strategi
(korporat, unit bisnis, dan fungsional) merupakan satu kesatuan strategi yang saling
mendukung dan terkait untuk menciptakan sinergi bagi performansi perusahaan.

Merger

Akuisisi

3.2 Solusi

Sebaiknya perusahaan tom-tom melakukan upgrade pada layanan navigasi seperti


memudahkan jaringan, dan detail-detail kota atau tempat pinggiran yang bisa terlihat
didalam GPSnya. Perusahaan Tomtom bisa menambahkan vitur-vitur seperti padatnya
lalu lintas tingkat kecelakaan dan lain-lain. Sehingga pengguna GPS bisa mengetahui
jalan mana yang akan di ambil agar tidak kena kemacetan.

11

Anda mungkin juga menyukai