Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

HEPATITIS A, B, C

Dosen Pengampu: Wahyuningsih S.ST, M.Kes

Disusun oleh:
Nama : Hidayatun Nikmah
NIM : 12019006
Prodi : D3 Kebidanan
Semester : IV ( empat)

STIKES ESTU UTOMO BOYOLALI


Tahun Ajaran 2020/2021
1. Hepatitis A
a) Pengertian
Hepatitis A (HA) adalah infeksi virus akut yang secara klasik masuk melalui rute
fekal-oral, hingga menginfeksi jaringan hepar, mengakibatkan kerusakan sel-sel hepar
secara sekunder. Infeksi Virus Hepatitis A menyebabkan peradangan akut pada liver
dan merupakan penyakit yang perkembangannya terbatas dengan gejala yang
bertahan selama beberapa minggu sebelum orang yang bersangkutan pulih
sepenuhnya. Infeksi ini menyebabkan kekebalan tubuh seumur hidup.
b) Etiologi
Etiologi hepatitis A (HA) adalah virus hepatitis A (HAV) yang diklasifikasikan
sebagai hepatovirus. Virus ini berasal dari famili Picornaviridae yang berbentuk
single-stranded, berpolar positif, berdiameter sekitar 28 nm dan dapat dilihat
menggunakan mikroskop elektron. Virus ini adalah virus icosahedral tanpa
pembungkus luar atau non-enveloped icosahedral.
Hepatits A virus dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun, dan virus ini tahan
terhadap eter, situasi asam dengan pH 3,0, pengeringan, dan suhu setinggi 56 C,
serendah minus 20 C. HA virus dapat dihilangkan menggunakan klorin, iodine, dan
dimasak dengan air sampai mendidih. Hepatitis A ditularkan melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi feses penderita hepatitis A yang mengandung virus
hepatitis A.
c) Tanda Gejala
 Gejala awal yang dapat muncul meliputi :
a. demam,
b. mual,
c. muntah,
d. nyeri pada sendi dan otot, dan
e. diare.
 Ketika organ hati sudah mulai terserang, ada beberapa gejala lain yang akan
muncul, yaitu :
a. urine berwarna gelap,
b. tinja berwarna pucat,
c. sakit kuning dan gatal-gatal.
d. daerah perut bagian kanan atas juga akan terasa sakit terutama jika ditekan.
d) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Hepatitis A (HA) adalah terapi suportif karena HA dianggap
self-limiting disease, karenanya tidak ada pengobatan spesifik.
Terapi pada hepatitis A (HA) hanya bersifat suportif, dan bertujuan agar penderita
merasa nyaman. Pasien diminta untuk istirahat di rumah dengan tirah baring.
Makanan yang diberikan haruslah memiliki nutrisi yang adekuat dan berimbang.
Pasien juga diminta untuk mengonsumsi cairan yang cukup agar terhindar dari
dehidrasi
Tidak ada pengobatan spesifik untuk Hepatitis A tetapi ada tindakan terapi yang
membantu memperbaiki kondisi tubuh :
a. Menghindari alkohol.
b. Banyak istirahat dan tidur yang cukup.
c. Meningkatkan asupan cairan.
d. Membiasakan melakukan kebersihan pribadi untuk mencegah transmisi faecal-
oral (anus dan mulut) kepada orang lain.
e. Minum obat yang diresepkan jika gejala Anda memburuk.

2. Hepatitis B
a) Pengertian
Hepatitis B adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual atau berbagi jarum suntik. Infeksi
hepatitis B merupakan penyakit yang tidak bertahan lama dalam tubuh penderita dan
akan sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Kondisi ini disebut dengan hepatitis
akut atau infeksi hepatitis B akut. Akan tetapi, infeksi hepatitis B juga dapat menetap
dan bertahan dalam tubuh seseorang (menjadi kronis). Penyakit hepatitis B masih
banyak ditemukan di Indonesia dengan angka kasus yang kian meningkat.
b) Etiologi
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat
ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B. Cairan
tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina,
dan air mani. Hepatitis B tidak akan menular bila hanya berbagi alat makan atau
berpelukan dengan penderitanya.
Penularan virus ini terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom dan berbagi
jarum suntik dengan penderita hepatitis B. Hal ini karena virus hepatitis B berada di
dalam darah dan cairan tubuh, seperti sperma dan cairan vagina. Selain itu, hepatitis
B juga dapat ditularkan dari wanita yang sedang hamil kepada bayi dalam
kandungannya.
c) Tanda Gejala
Hepatitis B sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga penderitanya tidak
menyadari bahwa dia telah terinfeksi. Meski demikian, gejala tetap dapat muncul
setelah 1-5 bulan sejak pertama kali terpapar virus. Gejala yang dapat muncul,
seperti:
a. demam,
b. sakit kepala,
c. mual,
d. muntah,
e. lemas, dan
f. penyakit kuning.
d) Penatalaksanaan
Tidak ada langkah penanganan khusus untuk kondisi hepatitis B akut. Infeksi
akan sembuh sendiri tanpa memerlukan pengobatan khusus. Penanganan hanya
bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul. Akan tetapi, sebagian infeksi
hepatitis B akut akan menjadi kronis.
Salah satu langkah pengobatan untuk penderita hepatitis B kronis adalah dengan
mengonsumsi obat antivirus. Pemberian obat antivirus bertujuan untuk mencegah
perkembangan virus, bukan untuk menghilangkan virus dari tubuh penderitanya
secara tuntas. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, pasien hepatitis B
juga bisa hidup normal.
Pengobatan hepatitis B kronis membutuhkan kepatuhan penderitanya untuk
kontrol secara berkala ke dokter untuk melihat perkembangan penyakit dan
mengevaluasi pengobatan. Hal tersebut karena hepatitis B kronis dapat menyebabkan
kerusakan organ hati. Jika kerusakan hati cukup parah, dokter mungkin akan
menganjurkan prosedur transplantasi hati.

3. Hepatitis C
a) Pengertian
Hepatitis C merupakan infeksi akibat virus yang menyebabkan terjadinya
peradangan pada hati. Virus hepatitis C menyebar melalui darah yang terkontaminasi.
Bila tidak ditangani, kondisi ini berpotensi untuk menyebabkan kerusakan pada hati
seiring dengan berjalannya waktu. Oleh sebab itu, deteksi dan penanganan dini dari
hepatitis C merupakan hal yang sangat penting.
Kondisi di mana seseorang mengalami infeksi jangka panjang oleh virus hepatitis
C disebut sebagai hepatitis C kronik. Hepatitis C kronik umumnya tidak
menunjukkan gejala selama bertahun-tahun, hingga virus menyebabkan terjadinya
kerusakan pada hati yang cukup signifikan, yang menyebabkan timbulnya tanda dan
gejala dari penyakit hati.
b) Etiologi
Infeksi hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C. Infeksi tersebut dapat
menular melalui darah yang terkontaminasi saat virus masuk ke aliran darah
seseorang yang belum terinfeksi. Hepatitis C juga ditularkan melalui cairan tubuh.
Penularan bisa terjadi saat berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan
jarum suntik bekas penderita hepatitis C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C,
bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika persalinan.
c) Tanda Gejala
Hepatitis C seringkali tidak menunjukkan gejala hingga hati telah mengalami
kerusakan yang cukup signifikan. Oleh sebab itu, banyak orang yang mungkin telah
terinfeksi namun tidak mengetahuinya karena tidak mengalami gejala.
Beberapa tanda dan gejala yang dapat diamati pada hepatitis C adalah:
a. Nyeri pada otot
b. Demam
c. Rasa lelah sepanjang hari
d. Penurunan nafsu makan
e. Nyeri perut
f. Mudah mengalami perdarahan
g. Mudah mengalami lebam
h. Rasa gatal pada kulit
i. Urine yang berwarna gelap
j. Penumpukan cairan di perut
k. Kekuningan pada kulit dan mata
l. Penurunan berat badan
m. Pembengkakan pada kaki
n. Kebingungan, rasa lelah, dan bicara yang tidak jelas
o. Tampilan pembuluh darah yang menyerupai laba-laba pada kulit
d) Penatalaksanaan
 Pengobatan
Pengobatan hepatitis C dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah
satunya adalah pemberian obat antivirus, yang bertujuan untuk mengeliminasi
virus dari tubuh. Target dari pemberian obat antivirus adalah tidak adanya virus
hepatitis C yang terdeteksi di tubuh setidaknya 12 minggu setelah menyelesaikan
pengobatan.
Penentuan jenis obat antivirus yang digunakan dan durasi pengobatan
bergantung dari tipe virus hepatitis C, adanya kerusakan hati yang telah terjadi,
adanya pengobatan yang telah dikonsumsi sebelumnya, dan adanya kondisi
kesehatan lain yang dialami.
 Pencegahan
Terdapat beberapa cara untuk mencegah terinfeksi hepatitis C, termasuk:
 Menghindari penggunaan obat-obat terlarang suntik, yang digunakan
bersamaan dengan orang lain.
 Tidak bertukar sikat gigi, alat cukur, dan beberapa peralatan lainnya yang
dapat terkontaminasi oleh darah.
Walaupun risiko tertular hepatitis C melalui hubungan seksual relatif rendah,
hal ini mungkin terjadi bila terdapat darah saat berhubungan, misalnya darah dari
menstruasi atau perdarahan minor.
 Terapi Hepatitis C ditujukan untuk memperlambat komplikasinya, dan ini
mencakup:
 Pengobatan Anti-viral untuk menghentikan virus berkembang-biak
 Menghindari konsumsi alkohol karena ini dapat meningkatkan kerusakan liver.
 Pemeriksaan yang teratur untuk kanker liver, untuk pembawa Hepatitis C,
terutama bagi mereka yang mengidap Liver Cirrhosis

Anda mungkin juga menyukai