Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MELIA PANGESTUNING TYAS

NIM : 1902134
MATKUL : MANAJEMEN UMUM
KELAS : 2E (EKSTENSI) - TI

CONTOH STUDI KASUS PERUBAHANA DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Kemendag Menuju Kawasan Bebas Korupsi

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mencanangkan zona


integritas menuju wilayah bebas korupsi (ZI-WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani
(WBBM) di lingkungan Kementerian Perdagangan hari ini, Selasa (9/10/2012), di kantor
Kementerian Perdagangan.

Pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi ini merupakan momentum
yang tepat untuk menegaskan bahwa pimpinan dan seluruh pegawai Kementerian Perdagangan
berkomitmen mewujudkan Kemendag yang berintegrasi dan bebas dari korupsi. Demikian
ditegaskan oleh Mendag.

Deklarasi ZI-WBK diperkuat dengan penandatanganan nota pencanangan oleh Mendag


Gita Wirjawan disaksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PAN dan RB), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Wakil Ketua
Ombudsman, Ketua Forum Bersama Aparat Pengawas Internal Pemerintah (Forbes APIP),
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), serta para
pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Mendag menjelaskan, pencanangan ini merupakan bentuk implementasi dari pelaksanaan
Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Hal ini sejalan
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014,
terutama yang terkait dengan prioritas pembangunan reformasi birokrasi yang bertujuan untuk
mewujudkan birokrasi yang bersih, profesional, akuntabel dan melayani.

Pencanangan ini juga terkait dengan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan kor
upsi jangka menengah tahun 2012-2014. Lebih lanjut, Mendag menyampaikan bahwa dalam
rangka meraih predikat wilayah bebas dari korupsi, Kemendag telah melaksanakan berbagai
upaya nyata melalui program Wilayah Tertib Administrasi (WTA), yaitu mewajibkan kepada
setiap unit Eselon II di lingkungan Kemendag untuk melaksanakan sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah (SAKIP) dan mengelola sumber daya manusia (SDM) & tata laksana
(reformasi birokrasi) sesuai dengan petunjuk Kementerian PAN dan RB, mengelola keuangan
dan barang milik negara (BMN) sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah (SAP),
menyelenggarakan penilaian inisiatif anti.

PENYELESAIAN :

Pada hakikatnya perubahan terkadang perlu terjadi didalam kehidupan berorganisasi.


Perubahan perlu dilakukan dengan tujuan agar organisasi tersebut dapat berkembang lebih baik.
Dengan pengalaman yang dimiliki oleh suatu organisasi, mereka dapat menentukan tujuan –
tujuan yang ingin dicapai ketika perubahan pada orgnasasi tersebut dilakukan.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan
organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai
kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi.
Oleh karena itu dibutuhkan perkembangan organisasi untuk mempertahankan kehidupan
organisasi dalam menghadapi persaingan dan organisasi masa depan yang tidak terlalu
mementingkan eksistensi sebuah organisasi.

Anda mungkin juga menyukai