Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene Product (PGP9.5) Majalah Patologi


Radita Nur Anggraini Ginting, T Ibnu Alferraly, Soekimin

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene Product


(PGP9.5) dengan Derajat Histopatologi Tipe Adenokarsinoma
Serosum dan Musinosum Ovarium
Radita Nur Anggraini Ginting, T. Ibnu Alferraly, Soekimin
Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
Medan
ABSTRAK

Latar belakang
Kanker ovarium merupakan kanker ginekologi yang dijumpai hampir 30% dari semua kanker organ reproduksi. Tipe
paling umum dijumpai adalah kanker ovarium yang berasal dari epitel permukaan ovarium. Differensiasi menjadi jenis
sel-sel epitel pada kanker ovarium jenis epitel berada pada kontrol yang sama dan nantinya akan menentukan jenis
epitel pada organ sistem reproduksi wanita selama perkembangan embrionik. Protein gene product (PGP9.5)
merupakan suatu peptide spesifik pada neuron yang menghilangkan ubiquitin dari protein-protein ubiquinated dan
dapat berperan sebagai promoter hipermetilasi yang penting dalam gen transkripsi pada kanker. Tujuan penelitian ini
untuk melihat hubungan ekspresi imunohistokimia PGP9.5 pada berbagai derajat histopatologi kanker ovarium tipe
adenokarsinoma serosum dan adenokarsinoma musinosum.
Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan
pengambilan dan pengumpulan blok parafin jaringan ovarium sebanyak 45 sampel terdiri dari 22 sampel
adenokarsinoma serosum dan 13 sampel adenokarsinoma musinosum, dipulas dengan imunohistokimia PGP9.5 dan
dilakukan interpretasi dengan menilai intensitas kualitas tampilan warna pada sel tumor.
Hasil
Berdasarkan analisa dengan uji Kruskal-Wallis didapati 26 sampel yang terpulas negatif dengan imunohistokimia
PGP9.5 terdapat 13 kasus dengan derajat differensiasi well differentiated (50%), 6 kasus (23,1%) moderately
differentiated dan 7 kasus (26,9%) poorly differentiated. Pada 5 sampel yang terekspresi lemah tedapat 4 kasus (80%)
dengan well differentiated dan 1 kasus (20%) dengan poorly differentiated. Pada 4 kasus terekspresi sedang, terdapat
2 kasus (50%) pada well differentiated, 1 kasus (25%) pada moderately differentiated dan 1 kasus (25%) pada poorly
differentiated. Pada 10 sampel yang terekspresi kuat, terdapat 2 kasus(20%) pada well differentiated dan 8 kasus
(80%) pada poorly differentiated
Kesimpulan
Tidak ada hubungan ekspresi PGP9.5 dengan derajat histopatologi kanker ovarium tipe adenokarsinoma serosum dan
adenokarsinoma musinosum (p-value >0,05).

Kata kunci: adenokarsinoma musinosum, adenokarsinoma serosum, imunohistokimia, kanker ovarium, protein gene
product (PGP9.5).

ABSTRACT
Background
Ovarian cancer is a gynecological cancer found almost 30% of all cancers of the reproductive organs. The most
common type of ovarian cancer that is derived from the ovarian surface epithelium. Differentiation into cell types of
epithelial ovarian cancer derived from epithelial located on the same control that will determine epithelium in the female
reproductive system organs during embryonic development. Protein Gene Product (PGP9.5) is a peptide specific to
neurons which removes ubiquitin from ubiquinated proteins and can act as a promoter hipermetilasi that important in
gene transcription in cancer. The aim to see PGP9.5 immunohistochemistry at various histopathological degrees of
ovarian cancer serous adenocarcinoma types and mucinous adenocarcinoma types.
Methods
This study is a descriptive analytic with cross sectional study approach. This study was conducted by taking and
collecting 45 sample ovarian tissue paraffin blocks which have been diagnosed as ovarian cancer serous
adenocarcinoma types and mucinous adenocarcinoma types, were stain with immunohistochemistry PGP9.5 and
assessing the intensity of the expression in tumor cell.
Results
Base on Kruskal-Wallis statistical analysis in 26 samples with negative immunohistochemistry PGP9.5 found 13 cases
(50%) well diffrentiated, 6 cases (23.1%) moderately differentiated and 7 cases (21.9%) poorly differentiated. On 5
samples with low expression of PGP9.5, 4 cases (80%) well differentiated and 1 case (20%) poorly differentiated. On 4
cases with moderately expression, found 2 cases (50%) well differentiated, 1 case (25%) moderately differentiated and
1 case (25%) poorly differentiated. On 10 cases with strong expression of PGP9.5, found 2 cases (20%) well
differentiated and 8 cases (80%) poorly differentiated.
Conclusion
No relation between PGP9.5 expression with hystopatologycal grading of ovarian cancer serous adenocarcinoma types
and mucinous types with p-value >0.05.

Key words: immunohistochemistry, mucinous adenocarcinoma, ovarian cancer, protein gene product (PGP9.5),
serous adenocarcinoma.

50 Vol. 26 No. 1, Januari 2017


PENELITIAN

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene Product (PGP9.5) Majalah Patologi


Radita Nur Anggraini Ginting, T Ibnu Alferraly, Soekimin

PENDAHULUAN Surface epithelial-stromal tumor yang


Kanker ovarium merupakan penyakit yang paling sering adalah tipe serous adeno-
memiliki tantangan dalam menegakkan diagno- carsinoma dan kedua adalah mucinous adeno-
sis dan merupakan kanker ginekologi yang carsinoma, diikuti oleh endometrioid dan clear
sangat mematikan (Gynecologic Cancer cell carcinoma. Di kota Medan menurut Waruwu
Foundation & Society of Gynecologic Onco- Dahliani pada tahun 2010-2011, angka kejadian
1
logist, 2010). Kanker ovarium dijumpai hampir untuk kanker ovarium yang berasal dari epitel
30% dari semua kanker pada organ reproduksi. permukaan dijumpai 79,7% dari semua kanker
Diantara kanker yang ditemukan pada perem- ovarium, diikuti oleh germ cell tumor sebanyak
puan, angka kejadian kanker ovarium lebih 16,9%, sex-cord tumor sebanyak 2,3% dan
6
rendah daripada karsinoma serviks dan endo- metastasis tumor sebanyak 1,1%. Kanker
metrium. Terdapat beberapa tipe tumor ovarium ovarium berasal dari epitel permukaan yang
baik jinak maupun ganas. Sekitar 80% tumor terbanyak dijumpai adalah tipe serous adeno-
ovarium adalah jinak dan biasanya diderita oleh carcinoma, yaitu sebanyak 53,3% diikuti oleh
perempuan berusia 20-45 tahun. Bentuk ganas mucinous adenocarcinoma sebanyak 33,6%,
tumor ovarium pada umumnya dijumpai pada malignant Brenner tumor sebanyak 4,4%,
wanita berusia lebih lanjut dengan rentang umur endometrioid carcinoma sebanyak 2,9%, squa-
2
antara 40-65 tahun. mous cell carcinoma sebanyak 2,2% dan
Di Indonesia, kanker ovarium mendu- malignant mullerian mixed tumor/carcinoma
duki tingkat keenam terbanyak dari tumor ganas sebanyak 0,7%. Hal ini tidak jauh berbeda
pada wanita, setelah kanker serviks, uterus, dengan penelitian sebelumnya di Rumah Sakit
2
payudara, kolorektal dan kulit. Menurut dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (1989-1995)
American cancer society pada tahun 2004, didapati kanker ovarium epitel tipe serosum
diperkirakan ada 25.580 wanita didiagnosis sebanyak 44,44% dan musinosum sebanyak
dengan kanker ovarium di Amerika dan 16.090 19,66%, endometriod carcinoma sebanyak
orang meninggal akibat kanker ovarium. Kanker 10,26%, clear cell sebanyak 5,13% dan mixed
7
ovarium ini sendiri lebih cenderung mengenai epithelial malignant sebanyak 0,85%.
wanita kulit putih diikuti dengan wanita Asia dan Telah diketahui bahwa genetik (peru-
wanita berkulit hitam dengan angka mortalitas bahan pada sequence DNA seperti delesi,
2,4
lebih tinggi pada wanita kulit putih. amplifikasi dan mutasi) dan perubahan epi-
Kanker ovarium adalah sekumpulan genetik mempunyai kontribusi terhadap perkem-
tumor yang heterogen tetapi diantara semua bangan dan progresifitas sel-sel tumor. Proses
jenis kanker yang paling sering dijumpai adalah epigenetik yang paling umum termasuk metilasi
2,3
surface epithelial-stromal tumor. Menurut dari DNA dan asetilasi dari histone, dimana
World Health Organization (WHO) defenisi dari metilasi DNA ini dipelajari memiliki aspek
surface epithelial-stromal tumor ovarium (SETO) epigenetik umum dalam karsinogenesis dan
adalah neoplasma ovarium paling sering menjadi fokus dari pendekatan farmakologi pada
dijumpai, berasal dari epitel permukaan ovarium penelitian dengan clinical trials. Promoter hyper-
atau derivatnya, diderita oleh perempuan usia methylation (PH) adalah mekanisme yang paling
reproduksi atau diluar usia tersebut, secara sering dihubungkan dengan inaktivasi dari tumor
histologi terdiri dari satu atau lebih epitel ber- suppressor genes (TSGs) dan PH pada
gabung dengan sejumlah stroma yang ber- beberapa kanker dikaitkan dengan respon terapi
9,10
variasi dan sifat biologisnya sangat tergantung dan hasil akhir dari penyakit. Penelitian
5,6
pada tipe histologisnya. sebelumnya telah menunjukkan adanya tumor
Dua faktor secara konsisten berhubung- hypomethylation pada 6p21.3 yang dihubungkan
an dengan penurunan risiko neoplasma ini dengan lamanya masa menjadi rekurensi pada
11
adalah angka paritas yang tinggi dan penggu- derajat tinggi tipe serous kanker ovarium.
naan alat kontrasepsi oral. Beberapa faktor diet Pada penelitian sebelumnya diketahui
dihubungkan dengan kanker ovarium. Beberapa ada beberapa gen yang berhubungan dengan
bukti yang muncul adalah gaya hidup ala barat PH, antara lain adalah protein gene product
yang berakibat pada obesitas. Hal ini berhu- (PGP9.5). PGP9.5 dikenal juga sebagai
bungan dengan peningkatan risiko kanker ubiquitin C-terminal hydrolase 1 (UCHL-1), yang
4,5
ovarium. berperan dalam degradasi protein melalui daur

51 Vol. 26 No. 1, Januari 2017


PENELITIAN

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene Product (PGP9.5) Majalah Patologi


Radita Nur Anggraini Ginting, T Ibnu Alferraly, Soekimin

ulang ubiquitin bebas dengan cara memotong Selanjutnya slaid kanker ovarium tipe
ubiquitinylated peptide. Ubiquitin adalah protein adenokarsinoma serosum dan adenokarsinoma
berukuran kecil yang berperan dalam identifikasi musinosum diberi pewarnaan imunohistokimia
dan seleksi protein yang akan dihancurkan dan protein gene product (PGP9.5), dan dilakukan
hal ini sangat berhubungan erat dengan pembacaan slaid tersebut oleh dua orang dokter
pengaturan siklus sel serta respon sel terhadap spesialis Patologi Anatomik yang sama dan
stress dan perbaikan DNA. Penelitian sebelum- peneliti. Selanjutnya ditetapkan kriteria penilaian
nya telah menunjukkan bahwa hipermetilasi dan dilakukan analisa kesesuaian dengan uji
PGP9.5 bermakna pada karsinoma sel squa- Kruskal-Wallis.
mous pada tumor primer di kepala leher juga Hasil pulasan PGP9.5 adalah tampilan
pada non small cell lung carcinoma. Menurut pulasan warna coklat pada sitoplasma sel tumor
penelitian yang dilakukan oleh Mariana Brait et dengan menggunakan mikroskop cahaya pem-
al., ekspresi PGP9.5 sangat signifikan pada besaran 400x. Positif, bila terekspresi pulasan
37% kasus adenokarsinoma tipe serous dan 3% warna coklat pada sitoplasma sel dan pada saat
pada tipe musinous dan signifikan tertampil yang sama kotrol (+) juga menampilkan warna
pada stadium awal dan pada derajat histo- yang sama. Diberi skor untuk penilaian ber-
patologi rendah kanker ovarium. Angka kejadian dasarkan intensitas kekuatan ekspresi PGP9.5
kanker ovarium tipe epitel jenis serous dan pada sitoplasma sel: skor 0 untuk tampilan
musinous semakin meningkat dan semakin negatif; skor 1 untuk tampilan lemah; skor 2
banyak dijumpai kasus resisten dengan kemo- untuk tampilan sedang dan skor 3 untuk tam-
terapi platinum-based dan hal ini sangat penting pilan kuat, kemudian dilakukan penilaian terha-
terhadap indikator prognosis kanker ovarium. dap luas ekspresi pewarnaan imunohistokimia
Untuk itu masih sedikit penelitian yang meng- PGP9.5 dengan skor 0 jika negatif; skor 1 jika
hubungkan ekspresi hipermetilasi PGP9.5 pada <25% sel yang terpulas fokal, skor 2 jika 25-50%
kanker ovarium terutama tipe epitel jenis serous sel yang terpulas fokal dan skor 3 jika >50% sel
10
dan musinous. yang terpulas difus. Intensitas pewarnaan
imunohistokimia PGP9.5 adalah hasil perkalian
METODE PENELITIAN antara skor tingkat pewarnaan dengan luas
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tampilan, maka akan didapati hasil pewarnaan
deskriptif analitik dengan pendekatan cross imunohistokimia PGP9.5 yaitu negatif jika total
sectional. Penelitian dilakukan di Laboraturium skor=0; 1 (intensitas lemah) jika total skor 1-3; 2
Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Univer- (intensitas sedang) jika total skor 4-6 dan 3
sitas Sumatera Utara, RSUP Haji Adam Malik (intensitas kuat) jika total skor 7-9.
Medan, dan beberapa tempat praktik swasta
dokter spesialis Patologi Anatomik di Medan. HASIL
Sampel penelitian berasal dari semua Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
data/blok parafin pasien yang didiagnosa secara hubungan ekspresi imunohistokimia PGP9.5
histopatologi sebagai kanker ovarium tipe dengan derajat differensiasi histopatologi kanker
adenokarsinoma serosum dan adenokarsinoma ovarium tipe adenokarsinoma serosum dan
musinosum, dari sampel jaringan ovarium yang adenokarsinoma musinosum. Hasil penelitian ini
sesuai dengan kriteria inklusi, didapatkan 45 diuji dengan uji chi-square dan Kruskal Wallis.
sampel. Pada penelitian ini, setiap blok parafin Terdapat 45 sampel yang memenuhi kriteria
sampel jaringan ovarium dipotong tipis dan penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel dan
terlebih dahulu diwarnai dengan hematoksilin dinarasikan.
eosin. Pemeriksaan mikroskopik pewarnaan
hematoksilin eosin diamati oleh dua orang ahli Tabel 1. Karakteristik umur penderita adenokarsino-
patologi bersama dengan peneliti dan dikelom- ma serosum dan adenokarsinoma musinosum ova-
pokkan berdasarkan derajat diferensiasi adeno- rium.
Umur Jumlah (n) Persentase
karsinoma serosum dan adenokarsinoma
< 40 tahun 9 20,0
musinosum ovarium. Setelah itu dilakukan > 40 tahun 36 80,0
pemotongan ulang blok parafin jaringan ovarium Total 45 100,0
10
untuk pewarnaan immunuhistokimia PGP9.5.

52 Vol. 26 No. 1, Januari 2017


PENELITIAN

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene Product (PGP9.5) Majalah Patologi


Radita Nur Anggraini Ginting, T Ibnu Alferraly, Soekimin

Dari 45 perempuan yang didiagnosis ovarium tipe adenokarsinoma serosum dengan


dengan adenokarsinoma serosum dan adeno- derajat differensiasi well differentiated sebanyak
karsinoma musinosum ovarium (Tabel 1) 11 kasus (33,3%), moderately differentiated
didapati rentang usia penderita adalah 16 tahun sebanyak 5 kasus (15,2%), dan poorly
hingga 64 tahun. Distribusi berdasarkan kelom- differentiated sebanyak 17 kasus (51,5%) dan
pok usia kurang dari 40 tahun adalah 20% dan adenokarsinoma musinosum dengan derajat
sisanya 80% pada usia lebih dari 40 tahun. differensiasi well differentiated sebanyak 10
kasus (83,3%), moderately differentiated
Tabel 2. Distribusi frekuensi tipe histologis pada sebanyak 2 kasus (16,7%).
pemeriksaan histopatologi.
Tipe Sel Jumlah (n) Persentase Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil pulasan PGP9.5
Adenokarsinoma 33 73,3 Grading Jumlah (n) Persentase (%)
serosum
Negatif 26 57,8
Adenokarsinoma 12 26,7
Lemah 5 11,1
musinosum
Sedang 4 8,9
Total 45 100,0 Kuat 10 22,2
Total 45 100,0
Berdasarkan tipe histologis (Tabel 2), penderita
kanker ovarium tipe adenokarsinoma serosum Berdasarkan distribusi hasil pulasan PGP9.5
dan tipe adenokarsinoma musinosum yang yang terpulas pada kanker ovarium baik pada
didiagnosa, dijumpai tipe adenokarsinoma sero- tipe adenokarsinoma serosum dan adeno-
sum sebanyak 33 kasus (73,3%), dan tipe karsinoma musinosum (Tabel 5) didapati hasil
adenokarsinoma serosum sebanyak 12 kasus yang terpulas negatif sebanyak 26 kasus
(26,7%). (57,8%), terpulas lemah sebanyak 5 kasus
(11,1%), terpulas sedang sebanyak 4 kasus
Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan derajat (8,9%), dan terpulas kuat sebanyak 10 kasus
diferensiasi. (22,2%).
Persentase pada
Grading Jumlah (n)
kedua tipe
Well differentiated 21 46,7 Tabel 6. Tabulasi silang antara tipe sel dan pulasan
Moderately 7 15,6 pewarnaan PGP9.5
differentiated Negatif Lemah Sedang Kuat P-
Tipe sel
Poorly differentiated 17 37,7 N (%) N (%) N (%) N (%) value*
Total 45 100,0 Serosum 19 (57,6) 3 (9,1) 3 (9,1) 8 (24,2)
0,817
Musinosum 7 (58,3) 2 (16,7) 1 (8,3) 2 (16,7)
*P-value menggunakan uji Kruskal-Wallis.
Berdasarkan derajat differensiasi (Tabel
3), dijumpai penderita pada kanker ovarium baik Dilakukan uji Kruskal-Wallis (Tabel 6)
pada tipe adenokarsinoma serosum dan untuk melihat hubungan jumlah penderita
adenokarsinoma musinosum dengan derajat kanker ovarium tipe adenokarsinoma serosum
differensiasi well differentiated sebanyak 21 dan adenokarsinoma musinosum dengan pulas-
kasus (46,7%), moderately differentiated seba- an PGP9.5, didapati pada adenokarsinoma
nyak 7 kasus (15,6%), dan poorly differentiated serosum dengan hasil pulasan negatif sebanyak
sebanyak 17 kasus (37,7%). 19 kasus (57,6%), lemah sebanyak 3 kasus
(9,1%), sedang sebanyak 3 kasus (9,1%), dan
Tabel 4. Distribusi frekuensi kanker ovarium tipe
adenokarsinoma serosum dan adenokarsinoma
kuat sebanyak 8 kasus (24,2%). Pada adeno-
musinosum dengan derajat differensiasi histopatologi. karsinoma musinosum, terpulas negatif pada 7
Well Moderately Poorly kasus (58,3%), terpulas lemah sebanyak 2
Tipe sel differentiated differentiated differentiated kasus (16,7%), terpulas sedang sebanyak 1
(N %) (N %) (N %)
kasus (8,3%), dan terpulas kuat sebanyak 2
Serosum 11 (33,3%) 5 (15,2%) 17 (51,5%)
Musinosum 10 ( 83,3%) 2 (16,7%) - kasus (16,7%). Dari hasil uji Kruskal-Wallis
didapati p-value 0,817 (p>0,05) dan ini
Berdasarkan derajat differensiasi histo- menunjukkan tidak ada hubungan ekspresi
patologi dibandingkan pada kanker ovarium tipe pulasan PGP9.5 pada kanker ovarium tipe
adenokarsinoma serosum dan adenokarsinoma adenokarsinoma serosum dan adenokarsinoma
musinosum (Tabel 4), dijumpai pada kanker musinosum.

53 Vol. 26 No. 1, Januari 2017


PENELITIAN

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene Product (PGP9.5) Majalah Patologi


Radita Nur Anggraini Ginting, T Ibnu Alferraly, Soekimin

Tabel 7. Tabulasi silang antara grading histopatologi terdapat hubungan ekspresi imunohistokimia
dan pulasan pewarnaan PGP9.5. PGP9.5 dengan derajat histopatologi kanker
Negatif Lemah Sedang Kuat
Grading
N (%) N (%) N (%) N (%)
ovarium tipe adenokarsinoma serosum dan
Well differentiated 13 (61,9) 4 (19,1) 2 (9,5) 2 (9,5) adenokarsinoma musinosum.
Moderately 6 (85,7) 0 (0) 1 (14,3) 0 (0)
differentiated
Poorly 7 (41,1) 1 (5,9) 1 (5,9) 8 (47,1)
differentiated

Sementara untuk melihat jumlah


penderita kanker ovarium tipe adenokarsinoma
serosum dan adenokarsinoma musinosum
dengan perbedaan derajat differensiasi dengan
pulasan PGP9.5 (Tabel 7), didapati hasil
pulasan negatif pada derajat differensiasi well
differentiated sebanyak 13 kasus (61,9%);
terpulas lemah sebanyak 4 kasus (19,1%);
terpulas sedang sebanyak 2 kasus (9,5%) dan
terpulas kuat sebanyak 2 kasus (9,2%). Untuk
derajat differensiasi moderately differentiated
terpulas negatif sebanyak 6 kasus (85,7%), dan
terpulas sedang sebanyak 1 kasus (14,3%).
Sedangkan pada derajat diferensiasi poorly
differentiated terpulas negatif sebanyak 7 kasus
(41,1%); terpulas lemah sebanyak 1 kasus
(5,9%); terpulas sedang sebanyak 1 kasus
(5,9%) dan terpulas kuat sebanyak 8 kasus
(47,1%).
Gambar 1. Hasil pulasan PGP9.5. A. Kontrol pulasan
pada jaringan saraf di kolon; B. Hasil pulasan negatif;
Tabel 8. Tabulasi silang hubungan antara PGP9.5 C. Hasil pulasan positif lemah; D. Hasil pulasan positif
dan grading histopatologi. sedang; E. Hasil pulasan kuat.
Derajat histopatologi
Well Moderately Poorly
Ekspresi
PGP9.5
differen- differen- differen- P-value* DISKUSI
tiated tiated tiated
N (%) N (%) N (%)
Kanker ovarium berasal dari epitel permukaan
Negatif 13 (50,0) 6 (23,1) 7 (26,9) merupakan kanker terbanyak dari kanker
Lemah 4 (80,0) 0 (0) 1 (20,0) ovarium. Diagnosis dari kanker ovarium dapat
0,094
Sedang 2 (50,0) 1 (25,0) 1 (25,0)
Kuat 2 (20,0) 0 (0) 8 (80,0) sulit ditentukan karena tidak adanya tes untuk
*P-value menggunakan uji Kruskal-Wallis skrening yang direkomendasikan dan sering
1
dengan gejala yang tidak jelas. Angka kejadian
Kemudian dengan uji Kruskal-Wallis kanker ovarium menduduki tingkat keenam
(Tabel 8) didapati kasus kanker ovarium dengan kanker pada wanita di Indonesia setelah kanker
derajat differensiasi well differentiated terpulas serviks, uterus, payudara, kolorektal dan kulit.
negatif sebanyak 13 kasus dari 26 kasus (50%) Kanker ovarium pada umumnya dijumpai pada
2
dan terpulas lemah sebanyak 4 kasus dari 5 wanita dengan rentang usia 40-65 tahun. Dari
kasus yang didapat (80%). Untuk derajat hasil penelitian ini juga diketahui rerata usia
differensiasi yang poorly differentiated terpulas penderita kanker ovarium tipe adenokarsinoma
kuat pada 8 kasus dari 10 kasus (80%). Dengan serosum dan musinosum terdapat pada usia 47
uji Kruskal-Wallis ini juga dapat didapati hasil tahun dan hal ini sesuai dengan kepustakaan
untuk hubungan antara pulasan imunohistokimia yang menyebutkan kanker ovarium mencapai
2
PGP9.5 dengan derajat differensiasi kanker puncaknya pada usia 40-65 tahun.
ovarium tipe adenokarsinoma serosum dan Faktor risiko untuk kanker ovarium
adenokarsinoma musinosum didapati p=0,094 kurang jelas dibandingkan dengan tumor genital
2
(p>0,05). Hasil ini menyatakan bahwa tidak lainnya. Dari penelitian ini (Tabel 2) didapati

54 Vol. 26 No. 1, Januari 2017


PENELITIAN

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene Product (PGP9.5) Majalah Patologi


Radita Nur Anggraini Ginting, T Ibnu Alferraly, Soekimin

adenokarsinoma tipe serosum sebanyak 33 telah dilakukan penelitian oleh Tokumaru et al.
kasus (73,3%) dan tipe musinosum sebanyak 12 (2008) di mana PGP9.5 ditemukan memiliki
kasus (26,7%). Hasil ini sesuai dengan literatur, frekuensi yang tinggi pada promoter hyper-
dimana untuk kanker ovarium yang berasal dari methylation (PH) dari tumor primer dan gen ini
epitel permukaan yang terbanyak adalah adalah tumor suppressor gene yang tidak aktif
2-4 14
adenokarsinoma serosum. Dalam penelitian oleh promoter hypermethylation (PH). Dalam
ini juga (Tabel 3) didapati dari 45 kasus yang penelitian ini didapati bahwasanya PGP9.5
diteliti, dijumpai 21 kasus dengan well sebagai tumor suppressor gen ternyata tidak
differentiated (46,7%); moderately differentiated berperan, hal ini dapat dilihat dari hasil
sebanyak 7 kasus (15,6%) dan poorly penelitian dimana pulasan PGP9.5 lebih kuat
differentiated sebanyak 17 kasus (37,7%). Dari pada kanker ovarium tipe adenokarsinoma
Tabel 4.1.4, dijumpai pada kanker ovarium tipe serosum dengan derajat differensiasi buruk.
adenokarsinoma serosum dengan derajat Peran dari PGP9.5 sebagai tumor suppressor
differensiasi well differentiated sebanyak 11 gen yang seharusnya menekan pertumbuhan
kasus (33,3%); moderately differentiated sel-sel tumor tidak terjadi oleh karena adanya
sebanyak 5 kasus (15,2%) dan poorly proses promoter hypermethylation. Pada tumor,
differentiated sebanyak 17 kasus (51,5%), meningkatnya deubiquitinasi dari siklin oleh
sedangkan adenokarsinoma musinosum dengan PGP9.5 bisa berkontribusi pada tidak terkendali-
derajat differensiasi well differentiated sebanyak nya pertumbuhan sel somatik yang merupakan
10 kasus (83,3%) dan moderately differentiated ciri dari kanker. Di sisi lain, ada banyak laporan
sebanyak 2 kasus (16,7%). bahwa PGP9.5 diekspresikan dalam kanker
Dari Tabel 6 hubungan adenokarsinoma primer. Overekspresi dalam jaringan kanker
serosum dan adenokarsinoma musinosum primer bisa menjadi penyebab atau hasil dari
ovarium dengan tampilan tampilan PGP9.5 hasil transformasi. Jika itu adalah penyebab dari
p-value 0,817 dan hasil ini menunjukkan tidak transformasi, PGP9.5 akan menjadi molekul
8,13,14
adanya hubungan ekspresi ada hubungan onkogenik.
ekspresi PGP9.5 dengan derajat histopatologi
kanker ovarium tipe adenokarsinoma serosum KESIMPULAN
9
dan adenokarsinoma musinosum. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Secara fungsional, PGP9.5 adalah tidak ada hubungan ekspresi PGP9.5 dengan
bagian dari keluarga ubiquitin C-terminal derajat histopatologi kanker ovarium tipe adeno-
hidrolase (UCH). Enzim ini merupakan bagian karsinoma serosum dan adenokarsinoma musi-
dari jalur proteolitik seluler yang mengatur nosum dengan p-value=0,817 (p-value >0,05).
banyak proses seluler, termasuk perkembangan
siklus sel dan kematian sel. Beberapa anggota DAFTAR PUSTAKA
keluarga UCH dapat diekspresikan dalam 1. Jayde V, Boughton M. The diagnostic
berbagai tumor yang berbeda dan dapat berupa journey of ovarian cancer: A review of the
12,13
bagian dari onkogenik. Dari penelitian ini literature and suggestions for practice.
(Tabel 8) didapati p-value dengan uji Kruskal- Contemp Nurse. 2012; 41: 5-17.
Wallis sebesar 0,094 dimana dari hasil ini 2. Cotran RS, Kumar V, Collins T. Robbins
th
dijumpai tidak terdapat hubungan antara derajat Pathologic, Basis of Disease. 7 ed. WB
differensiasi adenokarsinoma ovarium dengan Saunders Company; 2005.
pulasan PGP9.5. Hasil penelitian ini bertolak 3. Desen W. Buku Ajar Onkologi Klinik, Edisi II.
belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Brait Mariana et al. (2013) yang menyatakan Indonesia; 2008.
adanya hubungan antara stadium dan grading 4. Shih IM, Kurman RJ. Ovarian Serous
dari kanker ovarium dengan metilasi PGP9.5. Carcinogenesis Model : A Proposed Model.
Pada penelitian tersebut didapati hasil bahwa Molecular Pathology of Gynecologyc
PGP9.5 lebih termetilasi pada stadium awal dan Cancer. Humana Press Inc; 2007.
grading rendah kanker ovarium. Hasil penelitian 5. Lee KR, Tavassoli FA, Prat J, Dietel M,
yang dilakukan peneliti sesuai dengan peran Gersell DJ, Karseladze Al, et al. The WHO
dari PGP9.5 sebagai tumor suppressor gene Classification of Tumours; Pathology and
atau onkogen pada kasus kanker dan hal ini

55 Vol. 26 No. 1, Januari 2017


PENELITIAN

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene Product (PGP9.5) Majalah Patologi


Radita Nur Anggraini Ginting, T Ibnu Alferraly, Soekimin

Genetics of Tumours of Breast and Female 11. Wang C, Cicek MS, Charbonneau B, Kalli
Genital Organs. Lyon: IARC Press; 2003. KR, Armasu SM, Larson MC, et al. Tumor
6. Elisabeth S, Valentin T, Martin P. Targeting hypomethylation at 6p21.3 assocaiates with
signaling pathways in epithelial ovarian longer time to recurrence of high-grade
cancer. Int J Mol Sci. 2013; 14: 9536-55. serous epithelial ovarian cancer. Cancer
7. Alferraly TI, Kemala IT, Waruwu D. Hubung- Res. 2014; 74: 3084-91.
an Usia Dengan Gambaran Histopatologi 12. Dabbs DJ. Diagnostic Immunohisto-
Kanker Ovarium di Kota Medan Tahun chemistry: Ovarian cancer. Second Ed.
2010-2011. Medan. Fakultas Kedokteran Philadelphia: Churcill Livingstone Elseiver;
Universitas Sumatera Utara. Available: 2006.
http://repository.usu.ac.id/handle/12345678/ 13. Campbell LK, Thomas JR. Lamps LW,
37092. Smoller BR, Folpe AL. Protein gene product
8. Sihombing M, Sirait AM. Angka Ketahanan 9.5 (PGP9.5) is not a specific marker of
Hidup Penderita Kanker Ovarium di RS. neural and nerve sheath tumors: An
Cipto Mangunkusumo, Jakarta. MKI. 2007; immunohistochemical study of 95 mesen-
57: 346-52. chymal neoplasm. Mod Pathol. 2003; 16:
9. Shih IM, Kurman RJ. Ovarian tumorigenesis: 963-9.
A proposed model based on morphological 14. Mizukami H, Shirahata A, Goto T, Sakata M,
and molecular genetic analysis. Am J Saito M, Ishibashi K, et al. PGP9.5
Pathol. 2004; 164: 511-8. methylation as a marker for metastatic
10. Brait M, Maldonado L, Noordhuis M, Begum colorectal cancer. Anticancer Res. 2008; 28:
S, Loyo M, Poeta ML, et al. Association of 2697-700.
promoter methylation of VGF and PGP9.5 15. Tokumaru Y, Yamashita K, Kim MS, Park
with ovarian cancer progression. PloS One. HL, Osada M, Mori M. The role of PGP9.5
2013; 8: 1-15. as a tumor suppressor gene in human
cancer. Int J Cancer 2008; 123: 753-9.

56 Vol. 26 No. 1, Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai