Anda di halaman 1dari 15

Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia

Anatomy and Physiology of the Human Nervous System and Endocrine


Rismayani Miftahul Ilmi
Rismayanmi@gmail.com

Abstrak
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh
seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan kegiatan lainnya. Sistem
endokrin merupakan sistem kelenjar yang sangat berpengaruh pada banyak proses kehidupan yang
melibatkan reproduksi, pertumbuhan, kekebalan tubuh, dan menjaga keseimbangan fungsi internal
tubuh. Praktikum yang berjudul Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia
dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2020 secara daring di rumah masing-masing. Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui anatomi system saraf pada manusia, mempelajari anatomi indera
penglihatan (mata), indera pendengaran dan keseimbangan (telinga), indera peraba (kulit), indera
pengecap (lidah), dan indera pembau (kulit) pada manusia, serta untuk mempelajari sifat-sifat
beberapa refleks sederhana pada manusia. Praktikum ini dilakukan dengan metode pengamatan
langsung dengan menggambar sistem saraf dan endokrin manusia. Alat dan bahan yang digunakan
untuk praktikum antara lain stopwatch, kertas, alat tulis, pensil warna, serta benda- benda yang
akan dijadikan sebagai objek rangsangan suara.
Kata Kunci: Saraf, Endokrin, Rangsangan, Respon, Refleks.

Abstract
The nervous system is a system that regulates and controls all bodily activities such as
walking, moving hands, chewing food and other activities. The endocrine system is a glandular
system that is very influential in many life processes that involve reproduction, growth, immunity,
and maintaining a balance of internal body functions. The practicum entitled Anatomy and
Physiology of the Human Nervous and Endocrine System was held online on October 22, 2020 in
their respective homes. This practicum aims to determine the anatomy of the nervous system in
humans, study the anatomy of the sense of sight (eye), sense of hearing and balance (ear), sense of
touch (skin), sense of taste (tongue), and sense of smell (skin) in humans, and to studied the
properties of some simple reflexes in humans. This practicum is carried out by direct observation
method by drawing the human nervous and endocrine systems. The tools and materials used for
practicum include stopwatches, paper, writing instruments, colored pencils, and objects that will
be used as objects for sound stimulation.
Keyword: Nervous, Endocrine, Stimulus, Response, Reflex
Pendahuluan Waktu dan Tempat
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur Praktikum yang berjudul Anatomi dan
dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia
tubuh seperti berjalan, menggerakkan tangan, ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober
mengunyah makanan dan kegiatan lainnya. 2020 secara daring di rumah masing-masing.
Sistem Saraf juga merupakan mekanisme
yang memungkinkan tubuh bereaksi terhadap Alat dan Bahan
perubahan pada berbagai lingkungan eksternal Alat dan bahan yang digunakan untuk
dan internal yang senantiasa terjadi. Secara praktikum antara lain stopwatch, kertas, alat
struktural, sistem saraf dibedakan atas sistem tulis, pensil warna, penggaris 30 cm, serta
saraf pusat dan sistem saraf tepi, dan secara benda yang akan dijadikan sebagai objek
fungsional atas sistem saraf somatis dan rangsangan suara.
sistem saraf otonom. Jaringan sel terdiri dari
dari dua jenis sel utama: neuron (sel saraf) dan Target atau Objek
sel penunjangnya. Neuron merupakan ke Praktikum ini dilakukan dengan teknik
satuan struktural dan fungsionalis sistem saraf pengamatan langsung dan dengan
yang khusus berguna untuk komunikasi cepat, menggambar sistem saraf dan endokrin
sebuah neuron terdiri dari badan sel dan manusia.
jalurnya, yakni dendrit dan akson yang
Prosedur
masing-masing membawa implus ke badan sel
Prosedur kerja untuk melakukan
dan menjauhi badan sel (Waseso, 2015,
percobaan pengukuran waktu reaksi diawali
p.236).
dengan orang-coba disuruh duduk dengan
Sistem endokrin merupakan sistem
posisi tangan kanan berada di atas bibir meja.
kelenjar yang sangat berpengaruh pada
Jarak jari telunjuk dan ibu jari kurang lebih
banyak proses kehidupan yang melibatkan
2,5 cm. Setelah orang-coba siap, testor
reproduksi, pertumbuhan, kekebalan tubuh,
memegang penggaris serta memberi aba-aba
dan menjaga keseimbangan fungsi internal
siap. Orang-coba diminta menangkap
tubuh. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar
penggaris setelah melihat penggaris
tanpa saluran atau kelenjar buntu, sebab
dijatuhkan. Jangan sampai orang-coba
sekresi yang dihasilkan tidak meninggalkan
melakukan antisipasi. Ulangi percobaan
kelenjarnya melalui suatu saluran, melainkan
tersebut sebanyak 20 kali, dan catat hasilnya.
langsung masuk ke dalam darah yang beredar
Buang 5 data terbesar dan 5 data terkecil,
di dalam jaringan kelenjar. Kelenjar dari
sehingga didapatkan 10 data. Cari angka rata-
sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal,
rata dan hitung sesuai rumus di bawah ini :
tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal,
dan ovarium atau testis (Utomo, 2017, p.894).
T =√ 2 St /g
Beberapa kelenjar endokrin menghasilkan
dengan keterangan; St adalah jarak rata-rata,
satu hormon tunggal, sedangkan kelenjar yang
dan g adalah gravitasi (10 m/s2).
lain menghasilkan dua atau beberapa jenis
Prosedur kerja untuk melakukan
hormon: misalnya kelenjar hipofisis yang
percobaan rangsangan suara diawali dengan
menghasilkan beberapa jenis hormon yang
orang-coba dan testor memegang stopwatch
berfungsi mengatur fungsi banyak organ
dalam keadaan nol. Orang-coba dalam kondisi
tubuh (Pearce, 2014, p.281).
mata yang tertutup. Testor menghidupkan
stopwatch bersamaan dengan membunyikan
Metode/Cara Kerja
benda. Orang-coba diminta untuk
menghidupkan stopwatch ketika mendengan rangsangan ke badan sel. Neurit atau akson
benda yang dibunyikan. Selanjutnya, testor adalah serabut-serabut yang merupakan
meminta stopwatch untuk dimatikan secara penjuluran sitoplasma yang panjang. Sebuah
bersamaan, catat selisih waktunya. Lakukan neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi
percobaan ini sebanyak 3 kali, diambil data untuk membawa rang-sangan dari badan sel
terbaik. ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh
selubung lemak yang disebut myelin yang
Teknik Pengumpulan Data terdiri atas perluasan membran sel Schwann.
Data dikumpulkan melalui pengamatan Selubung ini berfungsi untuk isolator dan
langsung dan dengan eksperimen langsung. pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu
Data yang diambil adalah data terbaik. dengan neuron satu dengan neuron berikutnya
tidak bersambungan secara langsung tetapi
Teknik Analisis membentuk celah yang sangat sempit. Lebih
Data yang dikumpulkan untuk jelasnya, lihat pada Gambar 1. Celah antara
menyelesaikan permasalahan tentang ujung neurit suatu neuron dengan dendrit
pengukuran waktu reaksi dan percobaan neuron lain tersebut dinamakan sinapsis Pada
rangsangan suara. Data selanjutnya dianalisis bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang
secara deskriptif dalam bentuk gambar dan disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin)
paragraf. menyeberang untuk membawa impuls dari
ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron
Hasil dan Pembahasan
berikutnya (Sitorus, 2014, p.188).
Sistem Saraf
Sistem saraf adalah serangkaian organ
yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf
tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang
mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini
meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai
hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor. (Safrida, 2018, Gambar 1. Struktur Neuron
p.10).
Jaringan sel terdiri dari dari dua jenis sel Sistem saraf secara anatomi terdiri atas
utama, yaitu neuron (sel saraf) dan sel sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
penunjangnya. Sebuah neuron terdiri tiga Secara fisiologi, sistem saraf terbagi menjadi
bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan saraf otonom dan saraf somatik. Sistem saraf
neurit (akson). Lebih jelasnya, lihat pada pusat terdiri dari otak atau enchephalon dan
Gambar 1. Badan sel merupakan bagian sel sumsum tulang belakang atau medula spinalis
saraf yang mengandung inti sel dan (Pearce, 2014, p.5). .
sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat Otak terletak di rongga tengkorak dan
mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang
energi untuk membawa rangsangan. Dendrit disebut meninges. Selaput paling luar disebut
adalah serabut-serabut yang merupakan duramater, paling dalam adalah piamater dan
penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah yang tengah disebut arachnoid. Di antara
neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran ketiga selaput tersebut terdapat cairan
dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa serebrospinal yang berfungsi untuk
mengurangi benturan atau goncangan (Sitorus, dan diteruskan ke korteks serebrum. Talamus
2014, p.188). Otak terdiri atas empat bagian, akan mengarahkan pesan‐pesan yang masuk
yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil ke otak, ke area yang lebih tinggi. Sebagai
(cerebellum), otak tengah (midbrain), dan contoh, pemandangan matahari terbenam akan
sumsum penghubung (medula oblongata). mengirimkan sinyal sehingga talamus
Lebih jelasnya, lihat pada Gambar 2 (Safrida, mengarahkannya ke area penglihatan (Wade
2018, p.38). & Tavris, 2007; Supradewi, 2010, p. 62).
Medula oblongata, disebut juga sumsum
lanjutan merupakan bagian bawah batang otak
yang menghubungkan antara pons dengan
sumsum tulang belakang. Berfungsi mengatur
beragam reflek penting, seperti bernafas, laju
denyut jantung, pengeluaran saliva, batuk,
bersin, dan juga berbagai reflek yang
memungkinkan seseorang mempertahankan
postur tegak (King, 2010; Supradewi, 2010, p.
Gambar 2. Struktur Bagian Otak 60).
Ponds merupakan bagian yang berfungsi
Otak besar atau serebrum, merupakan dalam mengendalikan kegiatan di antaranya,
bagian terbesar yang berfungsi mengendalikan tidur, terjaga, dan bermimpi. Ponds Varolii
mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, merupakan serabut saraf yang
kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
bahasa. Otak besar terdiri dari 2 belahan, yaitu kanan, serta menghubungkan otak besar
hemisfer kiri dan kanan. Otak besar terbagi dengan sumsum tulang belakang. Ponds
menjadi empat bagian, yaitu Lobus frontalis Varolii berfungsi menghantarkan rangsang
yang merupakan bagian otak yang berfungsi dari kedua bagian serebelum (Safrida, 2018,
sebagai pusat berpikir, Lobus parietalis adalah p.42).
bagian otak yang berfungsi sebagai pusat Sumsum tulang belakang atau medula
sentuhan dan gerakan, Lobus oksipitalis spinalis merupakan penghubung otak dengan
merupakan bagian otak yang berfungsi seluruh tubuh (SST). Fungsi sumsum tulang
sebagai pusat penglihatan, dan Lobus belakang adalah mengadakan komunikasi
temporalis yang merupakan bagian otak yang antara otak dan semua bagian tubuh, serta
berfungsi sebagai pusat pendengaran dan berperan dalam gerak reflex (Pearce, 2014,
berbahasa (Safrida, 2018, p.40). p.353). Sumsum tulang belakang terdiri dari
Otak kecil atau serebelum terletak di 31 pasang saraf spinal. Lebih jelasnya, lihat
bawah otak besar bagian belakang. Susunan pada Gambar 3. Mekanisme rangsangan dari
otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas reseptor dibawa oleh neuron sensorik menuju
belahan kanan dan kiri serta terbagi menjadi sumsum tulang belakang melalui akar dorsal
dua lapis. Otak kecil berfungsi untuk untuk diolah dan ditanggapi. Selanjutnya,
mengatur keseimbangan tubuh dan impuls dibawa neuron motorik melalui akar
mengkoordinasi kerja otot- otot ketika ventral ke efektor untuk direspons (Safrida,
bergerak (Sitorus, 2014, p.189). 2018, p.45).
Talamus merupakan sumber input utama
untuk korteks serebrum. Sebagian besar
informasi sensorik masuk ke dalam talamus
lebih dahulu, yang kemudian akan diproses
Kelenjar hipofisis terletak di dasar
tengkorak. Kelenjar hipofisis terbagi atas dua
lobus, yaitu lobus anterior atau adenohipofisa
dan lobus posterior atau neurohipofisa.
Terdapat enam jenis hormon yang dihasilkan
oleh adenohipofisa, yaitu growth hormone
(GH), adrenocorticotropic hormone (ACTH),
thyroid stimulating hormone (TSH), prolactin
(PRL), follicle stimulating hormone (FSH),
Gambar 3. Struktur Medula Spinalis
dan luteinizing hormone (LH), serta
melanocyte stimulating hormone (MSH)
Sistem Endokrin (Brown, 1994; Flagellata et al, 2018).
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar Kelenjar pineal merupakan salah satu
yang bekerja pada tubuh manusia yang hasil kelenjar yang terletak di bawah serebelum
sekresinya langsung ke dalam darah tanpa dengan ukuran yang sangat kecil. Berperan
melewati duktus atau saluran dan dari sekresi untuk meneruskan informasi yang diterima
tersebut adalah hormon. Hormon adalah zat oleh tubuh secara cepat, dan dapat
kimia yang dibawa dalam aliran darah ke mensinkronkan beberapa fungsi di dalam
jaringan dan organ kemudian merangsang tubuh. Kelenjar ini diketahui juga berperan
hormon untuk melakukan tindakan tertentu. dalam menjaga keseimbangan pada tubuh
Sistem endokrin sangat berpengaruh pada (Oekar, 2003, p.12).
banyak proses kehidupan yang melibatkan Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus yang
reproduksi, pertumbuhan, kekebalan tubuh, terletak di sebelah kanan dan kiri trakea, dan
dan menjaga keseimbangan fungsi internal diikat bersama oleh jaringan tiroid yang
tubuh. Kelenjar dari sistem endokrin meliputi disebut ismus tiroid. Sekresi tiroid diatur
hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar
pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis. hipofisis, yaitu hormone tirotropik. Fungsi
Lebih jelasnya, lihat pada gambar 4 (Utomo, kelenjar tiroid sangat berkaitan dengan
2017, p.894). kegiatan metabolic dalam hal pengaturan
susunan kimia dalam jaringan; bekerja sebagai
perangsang proses oksidasi, mengatur
penggunaan oksigen, dan mengatur
pengeluaran karbon dioksida (Pearce, 2014,
p.284).
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar
kecil yang ada di setiap sisi kelenjar tiroid di
dalam leher. Sekresi kelenjar paratiroid ini
yaitu hormone paratiroid, yang berfungsi
mengatur metabolism zat kapur dan
mengendalikan jumlah zat kapur di dalam
darah dan tulang (Pearce, 2014, p.284).
Kelenjar timus terletak di dalarn
mediastinum di belakang os sternum, kelenjar
Gambar 4. Sistem Endokrin timus ini hanya dijumpai pada anak-anak di
bawah 18 tahun. Kelenjar timus ini
merupakan penghasil hormon peptida yaitu
timosin dan timopietin yang berfungsi dalam menangkap benda yang jatuh. Waktu reaksi
perkembangan normal lymfosit dan respon (reaction time) merupakan waktu antara
imun tubuh. Hormon yang dihasilkan kelenjar pemberian rangsangan sampai dengan
timus berfungsi untuk mengaktifkan timbulnya respon terhadap rangsangan
pertumbuhan badan dan mengurangi aktifitas tersebut. Parameter waktu reaksi ini dipakai
kelenjar kelamin (Safrida, 2018, p.84). untuk pengukuran performansi. Yang
Pankreas merupakan organ yang berfungsi mempengaruhi performansi kerja diantaranya
ganda sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. tingkat kelelahan, kondisi motivasi, rasa
Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas bosan, konsentrasi, dan kondisi psikologis
membantu dan berperan penting dalam sistem manusia lainnya. Hal tersebut akan
pencernaan dengan mensekresikan enzim- mengakibatkan waktu reaksi yang berbeda-
enzim pankreas seperti amilase, lipase dan beda antara satu kondisi dengan kondisi
tripsin. Sebagai kelenjar endokrin, pankreas lainnya. Kondisi-kondisi tersebut dipengaruhi
dikenal dengan produksi hormon-hormon oleh lingkungan baik secara fisik (penerangan,
insulin dan glukagon yang berperanan dalam temperatur, getaran, dan lain-lain) maupun
metabolisme glukosa. Fungsi endokrin secara psikologis (suasana hati, motivasi, dan
pankreas dilakukan oleh pulau-pulau lain-lain) dan kerja itu sendiri (Syaifuddin,
Langerhans yang tersebar di antara bagian 2009, p.57).
eksokrin pancreas (Guyton, 1976; Greenspan
dan Forsham, 1983; Sundler dan Hakanson, Table 1. Data Percobaan Waktu Reaksi
1988; Adnyane, 2001, p.5).
Pengulangan ke- Jarak (cm)
Kelenjar adrenal terletak di kutub atas 1 10
kedua ginjal. Kelenjar suprarenal atau kelenjar 2 17
anak ginjal menempel pada ginjal. Terdiri dari 3 15
dua lapis yaitu bagian korteks dan medula 4 10
(Sherwood, 2001; Safrida, 2018, p.82). 5 18
Kelenjar gonad terdiri dari kelenjar testis 6 20
7 17
yang terdapat pada pria dan kelenjar ovarium
8 15
pada wanita. Letaknya di skrotum dan 9 20
menghasilkan hormon testosteron. Fungsi 10 10
hormon testosterone adalah menentukan sifat Rata-rata 15,2
kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis,
jakun dan lain-lain, menghasilkan sperma
serta mengontrol pekerjaan seks sekunder
pada laki-laki. Kelenjar ovarium pada wanita
terletak di samping kiri dan kanan uterus.
Kelenjar ini menghasilkan hormon
progesteron dan estrogen, hormon ini dapat
mempengaruhi uterus serta memberikan sifat
kewanitaan, misalnya pinggul yang besar,
bahu sempit dan lain-lain (Safrida, 2018,
Gambar 5. Percobaan Pengukuran Waktu
p.85).
Reaksi
Pengukuran Waktu Reaksi Percobaan ini dilakukan sebanyak 20 kali.
Pada praktikum ini, proses yang diamati Lebih jelasnya, lihat pada gambar 5. Dengan 5
ialah jarak dan waktu reaksi orang-coba untuk data terbesar dan 5 data terkecil dibuang.
Jarak rata-rata yang dari 10 data tersebut perjalanan suara, dimulai dari telinga bagian
adalah 15.2 cm. Hasil data yang didapat luar, menuju ke telinga bagian tengah dan ke
kemudian dimasukkan ke dalam rumus bagian dalam sebelum diteruskan oleh saraf
berikut: ke otak (Safrida, 2018, p.385).

T =√ 2 St /g

Waktu reaksi yang di dapat sebesar 0.18


detik. Ini menandakan gerak reflek pada
orang-coba tersebut gerak refleknya dapat
dikategorikan rata-rata. Banyak faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi waktu reaksi,
antara lain, jenis stimulus, usia, jenis kelamin,
penggunaan tangan kanan atau kiri, jumlah Gambar 6. Percobaan Rangsangan Suara
rangsangan stimulus, nutrisi, alkohol, aktivitas
fisik, latihan dan kelelahan (Baldiger, 2012; Simpulan dan Saran
Andriani, 2019, p.8).
Simpulan
Rangsangan Suara Sistem saraf adalah serangkaian organ
Pada praktikum ini, proses yang diamati yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
ialah kecepatan respon orang-coba (A) dan terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf
testor (B) saat mendengar benda yang secara anatomi terdiri atas sistem saraf pusat
dibunyikan. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada dan sistem saraf tepi. Secara fisiologi, sistem
Gambar 6. Tabel 2 merupakan hasil waktu saraf terbagi menjadi saraf otonom dan saraf
orang-coba dan testor saat mendengar adanya somatik.
suara. Telinga merupakan indra Sistem endokrin adalah sistem kelenjar
mekanoreseptor karena memberikan respons yang bekerja pada tubuh manusia yang hasil
terhadap getaran mekanik gelombang suara sekresinya langsung ke dalam darah tanpa
yang terdapat di udara. Telinga menerima melewati duktus atau saluran dan dari sekresi
gelombang suara, diskriminasi frekuensinya tersebut adalah hormon. . Kelenjar dari sistem
dan penghantaran informasi dibawa ke endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid,
susunan saraf pusat (Pearce, 2014, p.392). paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan
ovarium atau testis.
Table 2. Waktu Reaksi Rangsangan Suara Waktu reaksi (reaction time) merupakan
waktu antara pemberian rangsangan sampai
Pengulanga Waktu Respon Selisih
dengan timbulnya respon terhadap rangsangan
n Suara (s) Waktu
tersebut. Hasil waktu reaksi yang di dapat
A B (s)
sebesar 0.18 detik. Ini menandakan gerak
1 4.04 3.91 0.13
reflek pada orang-coba tersebut gerak
2 3.47 3.26 0.21
refleknya dapat dikategorikan rata-rata.
3 3.51 3.47 0.04 Telinga merupakan indra mekanoreseptor
karena memberikan respons terhadap getaran
Otak memproses perbedaan waktu yang mekanik gelombang suara yang terdapat di
dibutuhkan untuk rangsangan suara dalam udara. Hasil selisih waktu respon orang-coba
mencapai kedua sisi korteks pendengaran dan dan tertor terhadap rangsangan suara berturut-
menggunakan informasi tersebut untuk turut adalah 0.13, 0.21, dan 0.04 detik. Otak
menghitung jarak sumber suara. Alur
memproses perbedaan waktu yang dibutuhkan Sitorus, E. R. (2014). Peningkatan Hasil
untuk rangsangan suara dalam mencapai Belajar IPA Kompetensi Dasar Sistem
kedua sisi korteks pendengaran dan Koordinasi dan Alat Indera Manusia
menggunakan informasi tersebut untuk Melalui Metode Pembelajaran Resitasi
menghitung jarak sumber suara. pada Peserta Didik. Faktor Jurnal Ilmiah
Pendidikan 1(2): 183-202.
Daftar Pustaka Supradewi, R. (2010). Otak Musik dan Proses
Belajar. Buletin Psikologi 18(2): 58-68.
Adnyane, I. K. M., Savitri, N., Dwi, K. S., Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia
Tutik, W., dan Srihadi, A. (2001). Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Perbandingan Antara Mikroanatomi Utomo, D. W., Suprapto., dan Nurul, H.
Bagian Endokrin Pankreas pada Kambing (2017). Pemodelan Sistem Pakar
dan Domba Lokal dengan Tinjauan Diagnosis Penyakit pada Sistem Endokrin
Khusus Distribusi dan Frekuensi Sel-Sel Manusia dengan Metode Dempster-
Glukagon pada Pankreas. Media Shafer. Jurnal Pengembangan Teknologi
Veteriner 8(1): 5-9. Informasi dan Ilmu Komputer 1(9): 893-
Andriani, R., Bambang, P., dan Merryana, A. 903.
(2019). Uji Psikomotor Waktu Reaksi Wade, C dan Tavris, C. (2007). Psikologi
pada Siswa yang Sarapan dan Tidak Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta:
Sarapan. Amerta Nutrition 3(1): 7-12. Erlangga.
Brown, R.E. (1994). An Introduction to Waseso, T., dan Ratna, M. M. (2015).
Neuroendocrinology. United Kingdom: Aplikasi Pembelajaran Fungsi Sistem
Cambridge University Press, Saraf Pada Tubuh Manusia Berbasis
Flagellata, P., Sri, W. M., Jalaluddin., Android. Jurnal Ilmiah FIFO 8(2) : 235-
Hamny., Gholib., T Arahmansyah, T. R., 243.
dan Muslim, A. (2018).
Immunohistochemical Study of the
Immunoreactive Follicle Stimulating
Hormone (ir-FSH) Cells Distribution in
Pituitary Gland of Rat (Rattus
norvegicus). Jurnal Medika Veterinaria
12(1): 1-8.
King, L. A. (2010). Psikologi Umum. Jakarta:
Salemba Humanika.
Oekar, N. K., Entit, S., dan Epy, I. (2003).
Pengembangan Senyawa Bertanda 99mTc-
Glukosa-6-Fosfat untuk Pencitraan
Kelenjar Pineal. Jurnal Sains dan
Teknologi Nuklir Indonesia 4(1): 11-26.
Pearce, Evelyn C. (2014). Anatomi Dan
Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.USA : Graphic
World Inc.
Safrida. (2018). Anatomi dan Fisiologi
Manusia. Banda Aceh : Syiah Kuala
University Press.
STRUKTUR SEL SARAF
STRUKTUR ANATOMI OTAK
STRUKTUR MEDULA SPINALIS
KELENJAR ENDOKRIN

Anda mungkin juga menyukai