Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENANGANAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN


GIZI ABALON MATA TUJUH (Haliotis asinina) KERING

Faron Ali Baihaqi


NIM. 1606015066

Pembimbing I : H. Irman Irawan, S.Pi., M.Sc., M.P., P.Hd


Pembimbing II : Andi Mismawati, S.Pd., M.Sc

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021 COVID-19
LATAR BELAKANG
Abalon (Haliotis asinina) adalah komoditas
perikanan bernilai tinggi, dapat dikonsumsi
dalam keadaan segar maupun diolah terlebih
dulu. Saat ini, abalon sedang mengalami
peningkatan permintaan terutama dari pasar
internasional seperti Hongkong, China, Jepang,
Singapura, Korea, dan wilayah Eropa (Aldilla,
2012).

(Dokumentasi pribadi (2021))

COVID-19
LATAR BELAKANG
Kandungan Gizi Daging Abalon
Protein (71,99%); Lemak (3,2%); Serat (5,6%); Kadar Abu
(11,11%); dan Kadar Air (0,6%) (Novia et al., 2011)

Perishable Food
Abalon mudah mengalami kerusakan karena memiliki
komposisi senyawa kimia yang mirip dengan ikan
(Adawyah, 2007)

Penanganan Pascapanen
Penanganan abalon dapat dilakukan dengan cara
pendinginan dan penggaraman sebelum dilakukan proses
pengeringan

Beberapa penelitian mengenai pengeringan, pendinginan, dan


penggaraman pada hasil perikanan telah banyak dilakukan.
Namun penelitian mengenai kandungan gizi abalon dengan
penanganan yang berbeda belum banyak dilakukan
COVID-19
TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN
1. Mengetahui pengaruh Manfaat dari penelitian ini
proses penanganan dapat memberikan informasi
pascapanen yang berbeda tentang kandungan gizi abalon
sebelum pengeringan mata tujuh kering yang telah
terhadap kandungan gizi mengalami perbedaan metode
abalon mata tujuh penanganan pascapanen yang
2. Mengetahui metode berbeda.
penanganan pascapanen
yang efektif terhadap
kestabilan kandungan nutrisi
daging abalon mata tujuh
kering

COVID-19
METODE PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan dari bulan Oktober – Desember 2021. Pengambilan
sampel dilakukan di Pulau Kerayaan, Kec. Pulau Laut Kepulauan, Kalimantan Selatan. Pengujian
sampel dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Universitas Mulawarman, Samarinda,
Kalimantan Timur.
Alat Bahan

● Baskom ● Abalon 1000 gram


● Jaring penjemuran ● Es batu
● Plastik ● Garam
● Kompor ● H2SO4
● Panci ● H2O2
● Sendok pengaduk ● Natrium hidroksida-
● Cawan porselin thiosulfate
● Oven ● HCl 0,2 N
● Desikator ● Aquades
● Timbangan analitik

COVID-19
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN ABALON KERING

03.

05.
PROSEDUR ANALISIS

KADAR PROTEIN KADAR ABU


(SNI,2006) (SNI, 2010)

KADAR AIR KADAR LEMAK


(SNI, 2015) (SNI, 2017)

COVID-19
ANALISIS DATA
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Analisis
statistik menggunakan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95
%. Tiga perlakuan yaitu perbedaan penanganan abalon
sebelum pengeringan, sebagai berikut,:

P0 Dengan Perebusan
P1 Dengan Perebusan dan Chilling
12 jam
P2 Dengan Perebusan dan
Penggaraman 12 Jam

Hasil yang menunjukkan adanya pengaruh nyata maka dilanjut


dengan uji lanjut DMRT pada taraf kepercayaan 95%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai