com/hipertensi/
(https://facebook.com/docCecep/)
(https://twitter.com/doctorCep)
(https://www.linkedin.com/in/cecep-sobur/)
(https://www.youtube.com/channel
/UC4gBAMIT8anBDk_tCTjTWww)
(https://www.instagram.com/nchobian/)
(https://id.pinterest.com/doctorcep/)
(https://caiherang.com/
Subscribe
( H TTPS://CAIH ER AN G.C OM /ESBL -EX TEND ED -S PECTRU M -BETA-LAC TAM ASE/ ) ( H TTPS://CAIH ER AN G.C OM /MY COBAC TER IUM -
TU BER CU LOSIS/ )
1 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
CECEP SURYANI SOBUR / 6 OKTOBER 2020 /
GINJAL-HIPERTENSI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/GINJAL-HIPERTENSI/),
KARDIOLOGI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/KARDIOLOGI/),
KEDOKTERAN (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/) /
LEAVE A COMMENT (HTTPS://CAIHERANG.COM/HIPERTENSI/#RESPOND)
A
khir-akhir ini perkembangan dan perubahan baik de�nisi
maupun tatalaksana hipertensi banyak bermunculan. Hal ini
dikarenakan semakin banyaknya data penelitian serta
semakin meluasnya penggunaan alat-alat diagnosis seperti
ABPM (ambulatory blood pressure monitoring). Dalam artikel ini akan kita
coba membahas mengenai hipertensi yang juga merupakan salah satu
penyakit kronis yang paling banyak ditemui di Indonesia.
2 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Atasi Darah Tinggi Dg Sirosis Hati, Diagnosis Atrial Fibrilasi (AF) – Hipokalemia: Review
Nurutenz - dan Tatalaksana Gejala, Diagnosis, dan Patogenesis,
Menormalkan Darah… Tatalaksana Diagnosis, &…
Daftar Isi
1. Data Epidemiologi Hipertensi
2. De�nisi Hipertensi
3. Teknik atau Cara Pengukuran Tekanan Darah
4. Diagnosis Hipertensi
Subscribe
4.1. ABPM dan HBPM
4.2. White Coat dan Masked Hypertension
5. Pemeriksaan Klinis dan Diagnostik
5.1. Anamnesis dan Riwayat
5.2. Pemeriksaan Fisik
5.3. Pemeriksaan Laboratorium dan EKG
5.4. Tes Fungsional dan Laboratorium Lainnya
6. Risiko Kardiovaskular
7. Hypertension-Mediated Organ Damage (HMOD)
7.1. Otak
7.2. Jantung
7.3. Ginjal
7.4. Arteri
7.5. Mata
8. Faktor Pencetus dan Faktor yang Memperburuk Hipertensi
9. Terapi Hipertensi
9.1. Modi�kasi Gaya Hidup
9.2. Terapi Farmakologis
9.3. Kepatuhan Terhadap Terapi Antihipertensi
10. Komorbiditas yang Umum Didapat Bersamaan dengan Hipertensi
10.1. Hipertensi dan Penyakit Arteri Koroner
10.2. Hipertensi dengan Riwayat Stroke
3 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
12.4.2. Terapi
12.4.3. Kondisi Spesi�k
12.4.4. Follow-Up
12.5. Ras, Etnisitas, dan Hipertensi
12.5.1. Populasi Keturunan Afrika
12.5.2. Populasi Asia
13. Ringkasan Tatalaksana Hipertensi
14. Kesimpulan
15. Referensi
kronik.
Subscribe
Obat hipertensi tidak tersedia di fasyankes (2%)
Hal ini memperlihatkan bahwa kendali atau kontrol tekanan darah pada penderita
hipertensi di Indonesia masih belum baik.
Definisi Hipertensi
Saat ini, untuk hipertensi terbagi menjadi hasil pengukuran tekanan darah di klinik
dan pengukuran tekanan darah di rumah atau ambulatory. Untuk pengukuran
tekanan darah di klinik, hipertensi dide�nisikan apabila tekanan darah sistolik (TDS)
≥140 mm Hg dan/atau tekanan darah diastolik (TDD) ≥90 mm Hg pada pengukuran
yang berulang. Adapun yang dimaksud pengukuran berulang adalah terdeteksi pada
2-3 kali kunjungan dengan interval antarkunjungan 1 – 4 minggu. Diagnosis
hieprtensi juga dapat dibuat pada sekali kunjungan jika tekanan darah ≥180/110 mm
Hg dan disertai bukti adanya penyakit kardiovaskuler.
Sistolik Diastolik
Kategori (mmHg) (mmHg)
5 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Sistolik Diastolik
Kategori (mmHg) (mmHg)
Pada Tabel 1 di atas tampak ada kelompok pasien dengan tekanan darah nomral-
tinggi. Kelompok ini dibuat supaya dapat segera dilakukan modi�kasi gaya hidup atau
dapat diberikan terapi apabila terdapat indikasi. Adapun indikasi tersebut misalnya
adanya penyakit jantung koroner, stroke, penyakit jantung kronik, gagal jantung, dan
sebagainya.
Subscribe
Sitolik/Diastolik, mmHg
ABPM
Terdapat kelompok khusus yaitu isolated systolic hypertension yaitu pasien dengan
hanya peningkatan TDS (≥140 mm Hg) namun TDD normal (<90 mm Hg). Jenis
hipertensi ini adalah yang paling banyak didapat pada kelompok anak-anak, remaja,
dan dewasa muda. Namun, isolated systolic hypertension juga banyak ditemukan pada
pasien lanjut usia. Pada lansia, jenis hipertensi ini terjadi karena adanya peningkatan
kekakuan pembuluh darah besar arteri sehingga terjadi peningkatan tekanan nadi
6 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
Duduk: lengan disandarkan ke meja dengan lengan tengah (mid-arm) berada
sejajar dengan posisi jantung; punggung bersandar di kursi; kaki tidak
bersilang dan telapak kaki dalam posisi datar di lantai
Alat pengukur
Alat elektronik (oscillometric) dengan cu� di lengan atas dan tervalidasi. Untuk
alat ukur tekanan darah yang akurat baik untuk klinik dan ambulatory pada
pasien dewasa, anak, dan ibu hamil dapat disimak di STRIDE BP
(https://stridebp.org/).
Alternatifnya adalah alat auskultasi dengan cu� harus menutup 75% – 100%
dari lingkar lengan atas. Untuk alat elektronik, penggunaan cu� harus sesuai
dengan instruksi pada alat.
Cu�
Ukuran tergantung ukuran lingkar lengan atas pasien (cu� yang kecil
menyebabkan pengukuran tekanan darah yang lebih besar dari seharusnya
sedangkan cu� yang terlalu besar sebaliknya)
Untuk alat ukur manual, bagian cu� yang in�atable harus menutupi 75% –
100% dari lingkar lengan atas pasien sedangkan untuk alat elektronik sesuai
dengan instruksi alat.
Protokol
Pada setiap kunjungan lakukan pengukuran 3 kali dengan interval 1 menit
7 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
Cara mengukur tekanan darah yang direkomendasikan
Diagnosis Hipertensi
Pada umumnya diagnosis maupun follow up kasus hipertensi dilakukan melalui
pengukuran tekanan darah di klinik atau tempat praktek dokter. Cara pengukuran di
tempat praktek ini harus mengikuti rekomendasi seperti disebutkan di atas.
Sebisa mungkin diagnosis hipertensi tidak berdasarkan data pada satu kali
kunjungan. Biasanya dibutuhkan 2 – 3 kali kunjungan dengan interval 1 – 4 minggu
untuk kon�rmasi diagnosis hipertensi. Tetapi, diagnosis dapat dibuat pada satu kali
kunjungan saja apabila tekanan darah ≥180/110 mmHg dan terdapat bukti adanya
penyakit kardiovaskuler. Apabila memungkinkan, diagnosis hipertensi harus
8 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
dikon�rmasi dengan pengukuran tekanan darah di luar klinik (di rumah). Penanganan
disesuaikan dengan hasil pengukuran yaitu sebagai berukut:
TD di klinik TD di klinik
<130/85 TD di klinik 130–159/85–99 160/100
Pada saat evaluasi tekanan darah pertama kali, ukur tekanan darah di kedua lengan
jika mungkin secara bersamaan. Jika ada perbedaan yang konsisten diantara kedua
lengan > 10 mmHg pada pengukuran yang berulang, gunakan tekanan darah yang
terbesar. Apabila perbedaan tekanan darah ini >20 mmHg, maka harus dilakukan
Subscribe
investigasi lebih lanjut.
Pengukuran tekanan darah di tempat praktek secara mandiri tanpa panduan staf
atau perawat dengan alat pengukur otomatis dapat memberikan evaluasi yang lebih
terstandar. Namun, biasanya akan menghasilkan hasil pengukuran yang lebih rendah
dengan batasan ukuran yang tidak pasti. Untuk kebanyakan kasus, kon�rmasi hasil
pengukuran ini dengan pengukuran tekanan darah di rumah.
9 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Data dari pengukuran tekanan darah di rumah ini kadang perlu untuk diagnosis yang
akurat dari hipertensi dan keputusan pemberian terapi. Hal ini terutama pada pasien
dengan pengukuran di tempat praktek memberi hasil normal-tinggi atau hipertensi
grade 1 (sistolik 130 – 159 mmHg dan/atau diastolik 85 – 99 mmHg). Pada kelompok
pasien ini apabila memungkinkan tekanan darah perlu dikon�rmasi melalui ABPM
atau HBPM. Rekomendasi dan cara pengukuran ini dapat disimak di Tabel 4 berikut
ini:
HBPM ABPM
Subscribe
Cu�
lengan lengan
10 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
HBPM ABPM
Subscribe
yang datang ke klinik memiliki white coat hypertension dan 10 – 15% mengalami
masked hypertension.
Penderita white coat hypertension masuk ke dalam kelompok risiko intermediate antara
kelompok tekanan darah normal dan orang yang mengalami hipertensi yang
menetap. Biasanya perlu dilakukan pengukuran tekanan darah berulang baik di klinik
maupun di rumah. Jika pasien tersebut memiliki pro�l risiko kardiovaskular rendah
dan tidak ada kerusakan organ yang berkaitan dengan hipertensi, maka tidak perlu
mendapat terapi. Namun, tetap harus dilakukan modi�kasi gaya hidup untuk
mencegah berkembang menjadi hipertensi yang menetap.
Adapun pasien dengan masked hypertension pada dasarnya sama dengan pasien
yang memiliki hipertensi yang menetap. Diagnosis dikon�rmasi melalui pemeriksaan
tekanan darah baik di klinik maupun di rumah. Biasanya pasien dengan masked
hypertension membutuhkan terapi dengan tujuan tekanan darah di rumah yang
normal.
Berikut ini adalah aspek pemeriksaan mulai anamnesia, pemeriksaan �sik, maupun
pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan maupun yang disarankan pada pasien
hipertensi:
Riwayat hipertensi baik itu onset, durasi, tekanan darah sebelumnya, riwayat
pengobatan, serta obat lain yang bisa mempengaruhi tekanan darah. Selain itu
ditanyakan juga ada tidaknya efek samping obat antihipertensi maupun
kepatuhan pengobatan. Pada wanita juga ditelusuri riwayat hipertensi saat
penggunaan obat kontrasepsi dan saat hamil.
Faktor risiko pasien berupa riwayat penyakit kardiovaskuler/CVD (infark
miokardial, gagal jantung, strike, transient ischemic attack [TIA], diabetes,
dislipidemia, CKD, status merokok, diet, konsumsi alkohol, aktivitas �sik, aspek
Subscribe
psikososial, dan depresi). Riwayat hipertensi di keluarga, adanya kerabat yang
mengalami CVD usia muda, hiperkolesterolemia familial, dan penyakit diabetes di
keluarga.
Penilaian risiko kardiovaskuler secara keseluruhan (SCORE
(http://www.heartscore.org/en_GB/access), QRISK2 (https://qrisk.org
/2017/index.php), ASCVD (https://tools.acc.org/ldl/ascvd_risk_estima-
tor/index.html#!/calulate/estimator/))
Gejala komorbid seperti nyeri dada, sesak napas, palpitasi, klauikasio, edema
perifer, nyeri kepala, penglihatan buram, nokturia, heamturia, pusing.
Gejala sugestif hipertensi sekunder seperti:
Kelemahan otot/tetani, kram, aritmia (hipokalemia/aldosteronisme primer)
Flash pulmonary edema (stenosis arteri renalis)
Berkeringat, palpitasi, nyeri kepala yang sering (pheochromocytoma)
Mengorok, mengantuk di siang hari (obstructive sleep apnea)
Gejala yang mengarah ke penyakit tiroid
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan �sik atau jasmani yang menyeluruh untuk diagnosis hipertensi dan
12 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
Tes Fungsional dan Laboratorium Lainnya
Pada fasilitas kesehatan yang lengkap juga disarankan pemeriksaan tambahan
berikut:
Tasio aldosteron-renin
Plasma free metanephrines
Late-night salivary cortisol
Tes screening lainnya untuk mengetahui adanya peningkatan kadar kortisol
Risiko Kardiovaskular
Hipertensi sendiri merupakan salah satu faktor risiko kardiovaskuler mayor.
Sayangnya, sebagian besar penderita hipertensi (>50%) biasanya juga memiliki faktor
risiko kardiovaskuler lainnya. Faktor risiko lain yang sering bersamaan dengan
hipertensi adalah diabetes (15% — 20%), gangguan lipid (peningkatan LDL-C dan
trigliserida [30%]), berat badan lebih-obesitas (40%), hiperurisemia
(https://caiherang.com/gout-dan-hiperurisemia/) (25%), sindrom metabolik (40%),
dan gaya hidup tidak sehat (contoh merokok, asupan tinggi alkohol, gaya hidup
sedenter).
Adanya satu atau lebih faktor risiko tambahan ini akan meningkatkan kemungkinan
terjadinya komplikasi. Komplikasi ini yaitu munculnya penyakit pembuluh darah
Subscribe
koroner, serebrovaskular, maupun penyakit ginjal pada pasien hipertensi. Oleh
sebab itu evaluasi adanya faktor risiko tambahan harus menjadi bagian integral
dalam evaluasi pasien hipertensi khususnya jika ada riwayat keluarga dengan
penyakit kardiovaskuler.
Adapun penilaian risiko ini dapat mengikuti alur sederhana dengan menggunakan
skoring menurut ESC-ESH. Alur skoring penilaian faktor risiko tersebut dapat dilihat
pada Tabel 5 di bawah ini:
14 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
Faktor risiko lain, meliputi
Usia >65 tahun
Jenis kelamin laki-laki > perempuan
Laju nadi >80 kali/menit
Peningkatan berat badan
Diabetes
Tingginya LDL-C dan/atau trigliserida
Riwayat penyakit kardiovaskuler di keluarga
Riwayat hipertensi di keluarga
Menopause awitan dini
Merokok
Faktor psikososial dan sosio-ekonomi
HMOD:
LVH (menurut EKG)
CKD sedang-berat (eGFR <60 mL/menit/1,73 m2)
Kerusakan organ lainnya
Penyakit:
Riwayat penyakit jantung koroner sebelumnya
15 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
Dikarenakan faktor risiko ini saling terkait, maka strategi tatalaksana hipertensi juga
harus meliputi perubahan gaya hidup. Tekanan darah harus sesuai target serta
faktor risiko lainnya juga harus terkendali. Terapi kombinasi baik hipertensi ditambah
faktor risiko lain ini terbukti dapat menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler yang
lebih baik dibandingkan apabila hanya terfokus pada kontrol tekanan darah saja.
Hypertension-Mediated Organ
Damage (HMOD)
HMOD diartikan sebagai perubahan struktural maupun fungsional dari vaskualtur
arteri dan/atau end organ yang diperdarahinya yang disebabkan oleh pengingkatan
tekanan darah. Yang termasuk dalam end organ ini adalah otak, jantung, ginjal, arteri
sentral dan perifer, dan mata.
Biasanya deteksi adanya HMOD ini pada pasien yang sudah teridenti�kasi risiko
tinggi tidak akan mengubah manajemen hipertensi itu sendiri. Namun, identi�kasi
HMOD dapat mempengaruhi terapi pada:
1. Manajeman pasien hieprtensi dengan risiko rendah atau sedang namun karena
16 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Dalam evaluasi HMOD ini pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk semua pasien
hipertensi adalah kreatinin serum, EKG 12 sadapan, dan urinalisa. Berikut adalah
penilaian HMOD seusai organ spesi�k:
Otak
Stroke atau TIA merupakan manifestasi umum sebagai akibat dari hipertensi.
Perubahan subklinis yang lebih awal yang dapat terdeteksi oleh pemeriksaan MRI
dan meliputi lesi substansia alba, mikroinfark, perdarahan mikro, dan atro� otak.
Dikarenakan biaya dan fasilitas, pemeriksaan MRI ini tidak rutin diperiksakan untuk
semua pasien hipertensi. Akan tetapi, pemeriksaan MRI dapat dilakukan apabila
terdapat gangguan neurologis, penurunan kognitif, dan hilangnya memori.
Jantung
Subscribe
Rekomendasinya adalah pemeriksaan EKG 12 sadapan pada pasien dengan
hipertensi. Untuk menegakan LVH dapat digunakan kriteria indeks Sokolow-Lyon:
SV1+RV5 ≥35 mm, indeks Cornell: SV3+RaVL >28 mm untuk lakilaki atau >20 mm
untuk wanita dan Cornell voltage duration product: >2440 mm•ms.
Sebenarnya sensitivitas EKG dalam deteksi LVH terbatas adapun metode yang baik
dalam menilai LVH adalah dengan pemeriksaan trans-thoracic echocardiogram (TTE).
Adapun parameter yang dipakai adalah left ventricular mass index (LVMI): pria >115
g/m2 ; wanita >95 g/m2) dan parameter yang relevan termasuk gemometri LV,
volume atrial kiri, fungsis sistolik LV, fungsi diastolik, dan sebagainya.
Ginjal
Kerusakan ginjal dapat disebabkan hipertensi dan juga dapat menjadi penyebab dari
hipertensi. Fungsi ginjal ini dapat dinilai dengan parameter kreatinin serum dan
eGFR. Selain itu, disertai pula dengan pemeriksaan adanya albuminuria atau rasio
albumin/reatinin urin.
Arteri
17 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Tiga lokasi pembuluh darah dapat dipakai untuk menilai HMOD pada arteri yaitu:
1. Arteri karotis melalui pemeriksaan USG untuk melihat adanya beban dan stenosis
plak atersklerotik serta penebalan media intima.
2. Aorta dengan penilaian carotid-femoral pulse wave velocity (PWV) untuk deteksi
kekakuan arteri besar
3. Arteri ekstremitas bawah dengan pemeriksaan ankle-brachial index (ABI).
Mata
Funduskopi merupakan cara pemeriksaan sederhana. Keterbatasan dari funduskopi
adalah rendahnya interobserver dan intraobserver reproducibility. Pemeriksaan
funduskopi penting pada hipertensi urgensi dan emergensi untuk deteksi
perdarahan retina, miroaneurisme, dan papilledema. Pemeriksaan ini harus
Subscribe
dilakukan pada pasien hipertensi grade 2, idealnya oleh pemeriksa yang
berpengalaman atau pemeriksaan alternatif lain untuk memvisualisasi fundus
misalnya dengan kamera fundua digital.
Obat/substansi Keterangan
18 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Obat/substansi Keterangan
Subscribe
penggunaan SSRI (selective serotonin
reuptake inhibitor)
Steroid
Terapi antiretroviral: hasil penelitian tidak
konsisten
Simpatmimetik: pseudoefedrin, kokain,
amfetamin
Obat lainnya Antimigrain serotonergik
Recombinant human erythropoeitin
Calcineurin inhibitor
Antiangiogenesis dan kinase inhibitor
11 ß-hydroxysteroid dehydrogenase type 2
inhibitor
19 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Jika memungkinkan, kurangi atau bahkan hindari obat atau substansi tersebut.
Terapi Hipertensi
Penanganan hipertensi harus dilakukan secara menyeluruh baik melalui modi�kasi
gaya hidup maupun pemberian terapi farmakologis. Berikut paparannya:
Subscribe
makan. Kurangi konsumsi makanan tinggi garam
konsumsi garam
seperti kecap, fast food, dan makanan yang
diawetkan/diproses termasuk roti dan sereal
denagn kandungan garam yang tinggi.
20 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
dianjurkan adalah dengan intensitas moderat (jalan
kaki, jogging, bersepedam yoga, atau berenang)
selama 30 menit per hari, 5 – 7 hari seminggu.
Aktivitas �sik Selain itu dapat pula melakukan HIIT (high intensity
rutin interval training) dimana melakukan aktivitas
intensitas tinggi interval pendek yang diikuti periode
aktivitas yang lebih ringan untuk pemulihan. Latihan
kekuatan juga dapat mengurangi tekanan darah.
Olah raga resisten/kekuatan ini dilakukan 2-3 hari
per minggu.
21 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Penurunan
paparan
Polusi udara memberikan efek negatif pada
terhadap polusi
tekanan darah dalam jangka panjang.
udara dan udara
dingin
Terkadang terdapat variasi musiman tekanan darah dimana tekanan darah menurun
saat suhu udara tinggi dan naik daat suhu udara rendah/dingin. Hal yang sama juga
terjadi pada orang yang bepergian dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu
rendah. Penelitian menunjukan terjadi penurunan rerata tekanan darah 5/3 mmHg
Subscribe
di musim panas. Mengingat hal ini, perlu pertimbangan untuk mentitrasi pengobatan
terutama jika muncul gejala hipotensi.
Terapi Farmakologis
Penurunan tekanan darah 20/10 mmHg dapat menurunkan risiko kardiovaskuler
sampai 50%. Akan tetapi, sampai saat ini hanya sekitar 50% pasien hipertensi dewasa
mendapat pengobatan. Adapun strategi pengobatan farmakologis pasien hipertensi
dewasa adalah sebagai berikut:
22 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
Target penurunan tekanan darah pasien hieprtensi dengan pengukuran darah di klinik
atau tempat praktek
23 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
Strategi pengobatan hipertensi
Seperti disebutkan di bagan atas, obat antihipertensi yang diberikan harus memiliki
karekteristik ideal. Adapun karekteristik ideal obat antihipertensi adalah sebagai
berikut:
Subscribe
9. Pendekatan multidisiplin
25 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
berikan pengobatan jika tekanan darah ≥140/90 mmHg dengan target <130/80
mmHg (<140/80 pada geriatri).
Obat antihipertensi lini pertama pada kelompok ini adalah RAS blocker, beta-blocker
pada TD berapapun dengan atau tanpa CCB. Tangani gangguan lipid dengan target
LDL-c <55 mg/dL. Pemberian antiplatelet seperti aspirin dosis rendah juga
direkomendasikan dipakai rutin.
Pada kelompok pasien ini, pemberian terapi apabila tekanan darah ≥140/90 mmHg
dan dengan target tekanan darah <130/80 mmHg (<140/80 pada geriatri). Adapun
obat lini pertama adalah RAS blocker, CCD< dan diuretik. Pemberian obat antilipid
Subscribe
juga harus dilakukan dengan target LDL-C <70 mg/dL pada stroke iskemik.
Antiplatelet juga rutin diberikan pada kasus stroke iskemik tapi tidak pada stroke
hemoragik atau perdarahan. Pada kasus stroke hemoragik, pemberian antiplatelet
bisa diberikan hanya jika ada indikasi kuat.
Adapun modi�kasi gaya hidup merupakan terapi lini pertama. Terapi hipertensi
diberikan jika TD ≥140/90 mmHg dan dengan target tekanan darah <130/80 mmHg
tapi >120/70 mmHg.
Pada pasien dengan HFrEF, RAS blocker, beta-blocker, dan mineralocorticoid receptor
antagonists efektif untuk memperbaiki luaran pada pasien tersebut. Adapun diuretik,
26 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
bene�tnya pada penelitian terbatas hanya bermanfaat untuk perbaikan gejala gagal
jantung. CCB diindiaksikan pada kasus dimana dengan obat-obatan di atas, kendali
tekanan darah masih buruk.
Subscribe
Pada kondisi pasien hipertensi dengan CKD, terapi hipertensi diberikan jika TD
≥140/90 mmHg dan dengan target tekanan darah <130/80 mmHg (<140/80 pada
geriatri). Adapun obat lini pertama adalah RAS-inhibitor karena selain penurunan TD
juga mengurangi albuminuria. CCB dan diuretik (loop diuretik jika eGFR <30
mL/menit/1,73 m2) dapat ditambahkan. Untuk monitoring, diperiksa eGFR,
mikroalbuminuria, dan elektrolit darah.
27 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
HIV/AIDS
Dengan semakin membaiknya harapan hidup penderita infeksi HIV/AIDS, risiko
kardiovaskuler untuk kelompok ini semakin meningkat. Umumnya kebanyakan obat
antiretroviral atau ARV berinteraksi dengan CCB. Adapun manajemen hipertensi
sama dengan populasi umum lainnya.
Diabetes
Terapi hipertensi diberikan jika TD ≥140/90 mmHg dan dengan target tekanan darah
<130/80 mmHg (<140/80 pada geriatri). Strategi pengobatan adalah RAS inhibitor
(dan CCB dan/atau thiazide-like diuretic). Selain itu harus pula disertai statin untuk
pencegahan primer jika LDL-C >70 mg/dL pada diabetes dengan kerusakan target
organ atau LDL-C >100 mg/dL pada penderita diabetes tanpa komplikasi.
Gangguan Lipid
Penurunan tekanan darah sama dengan populasi umum dengan oabt antihipertensi
Subscribe
terutama RAS-inhibitor (ACE-I atau ARB) dan CCB. Statin merupakan obat antilipid
terpilih dengan atau tanpa ezetimibe (penghambat absoprsi kolesterol) dan/atau
inhibitor PCSK9 (proprotein convertase subtilisin/kexin type 9; misal alirocumab dan
evolocumab) (pada seting optimal). Agen penurun trigliserida harus dipertimbangkan
jika >200 ng/dL terutama pada pasien diabetes dengan hipertensi. Feno�brate juga
dapat bermanfaat pada subgrup pasien dengan HDL rendah dan trigliserida tinggi.
Sindrom Metabolik
Pasien hipertensi dengan sindrom metabolik termasuk kelompok pasien berisiko
tinggi. Diagnosis sindrom metabolik ini dibuat terpisah dari masing-masing
komponen. Terapi sindrom metabolik didasarkan perubahan gaya hidup (diet dan
olah raga). Tatalaksana juga harus termasuk kontrol tekanan darah seperti populasi
umum dan pengobatan faktor risiko tambahan sesuai levek risiko kardiovaskuler
(SCORE, ASCVD).
hidup, kontrol berat badan, dan terapi efektif untuk faktor risiko lainnya untuk
mengurangi risiko kejadian penyakit kardiovaskuler.
Untuk perubahan gaya hidup sesuai dengan Tabel 7.
Target LDL-C tergantung pro�l risiko:
1. >50% dan <70 mg/dL pada hipertensi dengan CVD, CKD, DM, atau tanpa CVD
namun risiko tinggi
2. >50% dan <100 mg/dL pada pasien risiko tinggi
3. <115 mg/dL pada pasien risiko sedang
Gula darah puasa dikurangi <126 mg/dL atau HbA1c di bawah 7%
Asam urat dipertahankan <6,5 mg/dL pada hiperurisemia asimtomatik dan
<6mg/dL pada pasien gout.
Antiplatelet dipertimbangkan pada pasien dengan CVD namun hanya sebagai
pro�laksis sekunder.
Komorbiditas Lainnya
Dua kondisi komorbid yang jarang dibahas adalah pada penyakit reumatik dan
gangguan psikiatri.
Subscribe
Komorbid
tambahan Obat yang direkomendasikan Hati-hati
Tabel 8. Pengobatan hipertensi dengan komorbid penyakit reumatik dan gangguan psikiatri
Subscribe
yang memiliki kemungkinan interaksi yang kecil dengan obat antidepresan. CCB
dan α1-blocker harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan hipotensi
ortostatik (misalnya pada penggunaan SRI).
Dalam mengawasi ada interaksi obat, harus memonitor kelainan EKG dan adanya
hipotensi postural.
Beta-blocker (kecuali metoprolol) harus digunakan terutama jika menggunakan
obat yang mengunduksi takikardia seperti antidepresan dan antipsikotik.
Faktor risiko tambahan ditatalaksana seusai dengan pro�l risiko kardiovaskuler
pasien (SCORE/ASCVD).
Kondisi Khusus
Berikut dibahas hipertensi dengan kondisi khusus.
Hipertensi Resisten
Hipertensi resisten adalah TD di klinik >140/90 mmHg pada pasien yang telah diobati
dengan tiga atau lebih obat antihipertensi pada dosis optimal (atau dosis maksimal
yang ditoleransi) termasuk ke dalamnya satu diuretik dan setelah mengeksklusi
30 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
pseudoresisten (teknik mengukur TD yang salah, efek white coat, tidak patuh, dan
pilihan antihipertensi yang suboptimal) termasuk hipertensi yang dicetuskan oleh
ibat dan hipertensi sekunder.
Kejadian hipertensi resisten ini terjadi pada sekitar 10% penderita hipertensi dan
memiliki dampak negatif pada kualitas hidup, risiko penyakit jantung koroner. gagal
jantung, stroke, gagal ginjal, dan mortalitas. Sekitar 50% pasien yang terdiagnosa
hieprtensi resisten sebenarnya mengalami hipertensi psudoresisten.
Subscribe
Tambahkan spironolakton sebagai obat ke-4 jika kalium darah <4,5 mmol/L dan
eGFR >45 mL/menit/1,73 m2 untuk mencapai target TD. Jika terdapat
kontraindikasi spironolakton, dapat memilih amiloride, doxazosin, eplerenone,
clonidine, dan beta-blocker atau obat antihipertensi kelas lainnya yang belum
digunakan.
Hipertensi Sekunder
Penyebab spesi�k hipertensi dapat dideteksi pada 5% – 10% pasien hipertensi (Tabel
9). Diagnosis awal dari hipertensi sekunder dan tatalaksana sesuai penyebab
berpotensi untuk hipertensi menjadi sembuh atau memperbaiki kontrol TD dan
mengurangi jenis obat dan dosis antihipertensi yang diberikan. Penyebab yang paling
sering pada pasien dewasa adalah penyakit ginjal parenkimal, hipertensi
renovaskuler, aldosteronisme sekunder, OSA, dan hipertensi yang dicetuskan
obat/substansi terlarang.
Ciri riwayat
dan Analisa
Hipertensi pemeriksaan biokimia Tes diagnostik
sekunder �sik dan urin lanjutan
31 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Ciri riwayat
dan Analisa
Hipertensi pemeriksaan biokimia Tes diagnostik
sekunder �sik dan urin lanjutan
–
Proteinuria,
hematuria,
Riwayat CKD leukosituria
Penyakit ginjal
pasien atau pada USG ginjal
parenkimal
keluarga urinalisa
–
Penurunan
eGFR
–
Hipokalemia
spontan
atau – Tes kon�rmasi
hipokalemia (intravenous
Gejala terinduksi saline
hipokalemia diuretik supression test)
Subscribe
Aldosteronisme
(kelemahan (50%-60% – Radiologi
sekunder
otot, kram asimtomatik) adrenal (CT-
otot, tetani) – adrenal)
Peningkatan – Sampling vena
rasio adrenal
aldosterone-
renin
plasma
32 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Ciri riwayat
dan Analisa
Hipertensi pemeriksaan biokimia Tes diagnostik
sekunder �sik dan urin lanjutan
– Bruit di perut
– Bruit di arteri
lainnya (karotis
atau femoral)
– Penurunan
3GFR >30%
ketika
diberikan ACE-
inhibitor/ARB
– Untuk curiga
Radiologi arteri
RAS
renalis (USG
aterosklerotik,
dupleks, CT
riwayay �ash
abdomen atau
Stenosis arteri pumonary Penurunan
MR-angiogra�
renalis efema atau eGFR
tergantung
riwayat peyakit
ketersediaan
aterosklerotik
Subscribe
alat dan fungsi
atau adanya
ginjal pasien)
risiko
kardiovaskuler
– Untuk
kecurigaan
displasia
�bromuskular,
wanita muda
dengan onset
hipertensi <30
tahun
33 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Ciri riwayat
dan Analisa
Hipertensi pemeriksaan biokimia Tes diagnostik
sekunder �sik dan urin lanjutan
–
Peningkatan
metanefrin
– Nyeri kepala plasma
– Palpitasi –
– Perspirasi Peningkatan CT atau MRI
Pheochromocytoma
– Pucat fraksi abdomen/pelvis
– Riwayat eksresi urin
hipertensi labil 24 jam
metanefrin
dan
katekolamin
– Obesitas
sentral
– Striae ungu
– Rubor facia – – Tes supresi
Subscribe
– Atro� kulit Hipokalemia deksametason
– Mudah – – Kortisol bebas
Penyakit dan
memar Peningkatan urin 24 jam
sindrom Cushing
– Penebalan late-night – Radiologi
lemak dorsal salivary abdomen dan
dan cortisol pituitari
supraklavikula
– Kelemahan
otot proksimal
– TD tinggi di
ekstemitas
atas –
dibangdingkan Ekhokardiogram
Koarktasio aorta
bawah – CT angiogram
– Melambat – MR-angiogram
atau hilangnya
denyut femoral
34 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Ciri riwayat
dan Analisa
Hipertensi pemeriksaan biokimia Tes diagnostik
sekunder �sik dan urin lanjutan
– Peningkatan
IMT
– Mengorok – Tes tidur
– Ngantuk apnea di rumah
siang hari (studi 3 level
OSA – Tersedak di tidur)
malam hari – Tes
– Adanya polisomnogra�
periode apnea malam
saat tidur
– Nokturia
– Gejala
hipertirodisme:
intoleransi
panas, BB
turun, tremor,
Subscribe
palpitasi
Penyakit tiroid TSH, fT4
– Gejala
hipotiroidisme:
intoleransi
dingin, BB naik,
rambut rapuh
dan kering
35 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Preexisting hypertension: Mulai sebelum kehamilan atau <20 minggu usia gestasi
dan terus berlangsung >6 minggu pospartum
Hipertensi gestasional: Mulai >20 minggu masa gestasi dan berakhir <6 minggu
pospartum
Preexisting hypertension plus superimposed gestational hypertension dengan
proteinuria
Preeklampsia: hipertensi dengan proteinuria (300 mg/24 jam atau ACR >30
Subscribe
mg/mmol). Faktor predisposisi adalah adanya hipertensi sebelumnya, riwayat
hipertensi pada kehamilan sebelumnya, diabetes, penyakit ginjal, kehamilan
pertama, atau kehamilan multipel, penyakit autoimun (SLE). Risikonya adalah
gangguan pertumbuhan janin dan kelahiran preterm.
Eklampsia: hipertensi pada kehamilan yang disertai kejang, nyeri kepala berat,
gangguan penglihatan, nyeri abdomen, mual dan muntah, produksi urin rendah.
Diperlukan pengobatan dan persalinan segera.
Sindrom HELLP (hemolisis, elevated liver enzymes, low platelet). Diperlukan
pengobatan dan persalinan segera.
36 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
USG ginjal dan adrenal dan metanefrin bebas plasma jika curiga klinis ke arah
pheochromocytoma
USG Doppler arteri uterin setelah 20 minggu gestasi untuk mendeteksi risiko
tinggi hipertensi gestasional, preeklampsia, dan intrauterine growth retardation
Pencegahan Preeklampsia
Wanita dengan risiko tinggi (riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya, CKD,
penyakit autoimun, diabetes) atau risiko moderat (kehamilan pertama pada wanita
usia >40 tahun, ineterval kehamilan >10 tahun, IMT >35 kg/m 2, riwayat preeklampsia
pada keluarga, multipara) maka diberikan aspirin 75 – 162 mg saat usia kehamilan 12
– 36 minggu. Suplementasi kalsium 1,5 -2 g per hari direkomendasikan pada wanita
dengan diet rendah kalsium (<600 mg/hari).
Subscribe
Hipertensi ringan, obat diberikan pada semua ibu dengan TD persisten >150/95
mmHg. Pemberian obat pada TD >140/90 mmHg pada hipertensi gestasional,
hipertensi kronik dengan superimposed gestational hypertension; jika tekanan
darah tinggi dengan HMOD subklinis pada usia kehamilan berapapun. Pilihan
pertama: metildopa, beta-blocker (labetalol), dan CCB dihidropiridin (CCB-DHP)
(nifedipin [bukan kapsular], nikardipin). Kontraindikasi: RAS blocker (ACE-I, ARB,
direct renin inhibitor) karena efek buruk pada janin
Hipertensi berat: Jika TD sistolik >170 mmHg dan/atau diastolik >110 mmHg
segera rawat di rumah sakit (emergensi). Pemebrian obat dengan labetalol IV
(alternatif nikardipin IV, esmolol, hidralazin, urapidil), oral metildopa atau CCB-
DHP (nifedipin [bukan kapsular], nikardipin). Tambah magnesium (krisis
hipertensi untuk mencegah eklampsia). Jika terjadi edema paru: nitrogliserin IV.
Nitroprusid harus dihindari karena bahaya keracunan sianida pada fetus pada
pemakaian yang lama.
Persalinan pada hipertensi gestasional atau preeklampsia: pada kehamilan 37
minggu pada ibu hamil tanpa gejala. Persalinan lebih awal pada ibu hamil dengan
gangguan penglihatan atau gangguan hemostasis.
Tekanan darah pospartum: bila hipertensi masih berlangsung berikan obat yang
direkomendasikan kecuali metildopa (risiko depresi pospartum).
37 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Hipertensi Emergensi
Hipertensi emergensi adalah kondisi peningkatan TD yang substansial yang disertai
dengan HMOD. Target organ termasuk retina, otal, jantung, arteri besar, dan ginjal.
Situasi ini memerlukan proses pemeriksaan diagnostik yang segera dan penurunan
TD segera untuk menurunkan progresivitas gagal organ. Umumnya dalam kondisi ini
diperlukan terapi obat intravena. Pemilihan obat antihipertensi terutama ditentukan
oleh tipe kerusakan organ. Kondisi klinis yang spesi�k hipertensi emergensi adalah
sebagai berikut:
Subscribe
Ensefalopati hipertensi: peningkatan TD berat disertai dengan letargi, kejang,
kebutaan kortikal, dan koma tanpa disertai penyebab lainnya selain peningkatan
tekanan darah.
Hypertensive thrombotic microangiopathy (TMA): peningkatan berat TD disertai
dengan hemolisis dan trombositopenia tanpa sebab lain dan terjadi perbaikan
dengan terapi penurun TD.
Presentasi klinis hipertensi emergensi lain termasuk peningkatan berat TD yang
disertai perdarahan intrakranial, stroke akut, sindrom koroner akut, edema paru
kardiogenik, diseksi aneurisme/aorta, dan preeklampsia berat atau eklampsia.
Pasien dengan peningkatan TD substansial namun tanpa disertai HMOD akut tidak
masuk ke dalam katergori hipertensi emergensi dan dapat diterapi dengan
antihipertensi oral.
38 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Gejala yang ada termaasuk nyeri kepala, gangguan penglihatan, nyeri dada, sesak
napas, gejala neurologis, pusing, dan dapat pula gejala lain yang tidak spesi�k. Pada
anamnesis yang harus dicari atau digali adalah adanya hipertensi sebelumnya, onset
dan durasi gejala, potansi oenyebab (tidak patuh pengobatan, perubahan gaya hidup,
konsumsi obat pencetus TD tinggi [NSAID, steroid, imunosupresan, simpatomimetik,
kokain, terapi antiangiogenik])
Pemeriksaan lain tergantung presentasi klinis. Troponin bila ada nyeri dada, rontgen
toraks jika ada kongesti, ekhokardiogram transtorakal untuk menilai struktur jantung,
CT/MRI otak pada kecurigaan strike, CT-angiogra� abdomen.toraks pada kecurigaan
penyakit akut pada aorta. Penyebab sekunder dapat ditemukan pada 20%-40% kasus
hipertensi emergensi.
Subscribe
Terapi
Secara keseluruhan, tujuan terapi ada hipertensi emergensi adalah menurunkan TD
ke level yang aman untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Belum ada data
pasti yang menentukan level TD yang harus dicapai. Kebanyakan konsesnsus
bersumber dari pendapat ahli. Tipe dari HMOD menentukan pilihan terapi yang
digunakan. Kecepatan penurunan TD juga ditentukan konteks klinis. Misalnya, pada
edema paru akut dan diseksi aorta harus diturunkan segera sedangkan pada stroke
iskemik walaupun pada umumnya TD 220/120 mmHg tidak bisa ditoleransi namun
masih ditoleransi pada periode tertentu.
Hal yang patut diperhatikan dalam pemilihan obat pada hipertensi emergensi adalah
ketersediaan obat dan pengalaman setempat. Labetalol dan nikardipin secara umum
aman untuk digunakan di semua kasus hipertensi emergensi. Nitrogliserin dan
nitroprusid secara spesi�k bermanfaat pada kondisi hipertensi emergensi yang
melibatkan jantung dan aorta.
Timeline
dan target Terapi lini
Presentasi klinis TD pertama Alternatif
39 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Timeline
dan target Terapi lini
Presentasi klinis TD pertama Alternatif
Segera, MAP
Ensefalopati Labetalol
-20% sampai Nitroprusid
hipertensi Nikardipin
-25%
Subscribe
atau DBP >110
mmHg
Nitroprusid
Urapidil
atau
Edema paru akut Segera, SBP (dengan
nitrogliserin
kardiogenik <140 mmHg diuretik
(dengan
loop)
diuretik loop)
40 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Timeline
dan target Terapi lini
Presentasi klinis TD pertama Alternatif
Mengenai kondisi hipertensi emergensi ini juga dapat dipelajari di artikel dengan
tautan ini (https://caiherang.com/krisis-hipertensi/).
Kondisi Spesifik
Hipereaktivitas simpatik: pada intoksikasi amfetamin, simpatomimetik, atau
kokain maka penggunaan benzodiazepin dapat dipertimbangkan. Fentolamin,
alfa-bloker kompetitif spesi�k dan clonidin, agen simpatolitik sentral dengan sifat
sedatif tambahan dapat diberikan apabila diperlukan agen antihipertensi
Subscribe
tambahan pada kondisi ini. Adapun alternatif antihipertensi lain adalah nikardipin
dan nitroprusid.
Pheochromocytoma: sinyal adrenergik dapat berespon dengan baik pada
pemberian fentolamin. Beta-blocker hanya diberikan jika telah diberikan alfa-
bloker sebelumnya untuk mencegah terjadinya akselerasi dari hipertensi. Uradipil
dan nitroprusid adalah agen antihipertensi tambahan yang sesuai untuk kondisi
ini.
Preeklampsia/eklampsia sesuai manajemen hipertensi pada kehamilan.
Follow-Up
Pasien yang telah mengalami hipertensi emergensi mengalami peningkatan risiko
kardiovaskular dan penyakit ginjal. Investigasi menyeluruh penyebab episode
emergensi dan HMOD harus dilakukan untuk mencegah terjadinya hipertensi
emergensi berulang. Untuk membantu ketaatan minum obat, diupayakan pemberian
pengobatan yang lebih sederhana disertai evaluasi ulang modi�kasi gaya hidup agar
memperbaiki kontrol tekanan darah jangka panjang. Evaluasi rutin bulanan
diperlukan sampai target T D tercapai dan regresi dari HMOD telah tercapai.
41 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
tahun ke atas
Modi�kasi gaya hidup dengan fokus pada pengurangan konsumsi garam,
peningkatan asupan sayuran dan buah (asupan kalium), manajemen berat
badan, dan pengurangan asupan alkohol.
Terapi farmakologis lini pertama adalah single pill combination termasuk
thiazide-like diuretic plus CCB atau CCB plus ARB.
Diantara RAS-inhibitor, ARB lebih dipilih karena kejadian angioedema 3 kali
lebih banyak terjadi pada orang kulit hitam.
Populasi Asia
Etnik spesi�k adalah orang Asia Timur. Hipertensi banyak berkaitan dengan
sensitivitas garam yang disertai obesitas ringan. Dibandingkan dengan populasi
barat, orang Asia Timur memiliki prevalensi strike (terutama stroke hemoragik)
dan HF non iskemik yang lebih tinggi.
Hipertensi pagi dan malam hari juga umum didapat pada populasi Asia
dibandingkan Eropa
Orang Asia Selatan yang berasal dari subkontinen India memiliki risiko tinggi
untuk penyakit kardiovaskular dan metabolik termasuk CAD dan DM tipe 2.
42 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Manajemen hipertensi
Asia Tenggara: sama dengan populasi barat kecuali ada bukti baru
Subscribe
43 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
Rekomendasi layanan optimal pasien hipertensi
Kesimpulan
Hipertensi merupakan penyakit kronik yang paling sering ditemukan di Indonesia
maupun di dunia. Penanganannya tidak sekedar menurunkan tekanan darah saja
namun juga memperhatikan faktor risiko lainnya yang berhubungan dengan penyakit
kardiovaskuler. Sampai saat ini masih kurang pasien hipertensi yang ditatalaksana
dengan baik. Perbaikan saranan dan obat sangat diperlukan untuk mencegah
timbulnya komplikasi.
44 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Referensi
1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil utama Riskesdas 2018.
Subscribe
(https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/�les/Hasil-
riskesdas-2018_1274.pdf)
2. Unger T, Borghi C, Charchar F, Khan NA, Poulter NR, Prabhakaran D, et al. 2020
International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines.
Hypertens (Dallas, Tex 1979). 2020 Jun;75(6):1334–57.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/32370572)
3. Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, Casey DE, Collins KJ, Dennison Himmelfarb C,
et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA
Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High
Blood Pressure in Adults. J Am Coll Cardiol. 2018 May;71(19):e127–248.
(https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0735109717415191)
HIPERTENSI (HTTPS://CAIHERANG.COM/TAG/HIPERTENSI/)
45 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Tinggalkan Balasan
Dr Laser
Subscribe
(https://caiherang.com/author/admin/)
Selamat Datang!
Selamat datang di Caiherang! Nama saya Cecep, saya seorang dokter yang suka menulis. Situs ini berisi
tulisan saya tentang topik kesehatan dan sains. Saya harap situs web ini dapat membantu kita belajar
bersama tentang ilmu kedokteran
46 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Kenali Gejala
HIV AIDS
Cara Alami Menyembuhkan
HIV
Terbukti Tumpas Virus HIV
AIDS Hingga Bersih Tuntas,
Tanpa Efek Samping.Terbukti
Cepat
jajaherdiandenture.blogspot.com
Subscribe
BUKA
Search
UAP (Unstable Angina Pectoris) dan NSTEMI (Non ST-Elevated Myocardial Infarction)
47 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Kenali Gejala
HIV AIDS
Cara Alami Menyembuhkan
HIV
Terbukti Tumpas Virus HIV
Subscribe
AIDS Hingga Bersih Tuntas,
Tanpa Efek Samping.Terbukti
Cepat
jajaherdiandenture.blogspot.com
BUKA
48 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Email Address
Subscribe
-14%
-38%
Subscribe
BARU
BARU
-25%
IKEA Indonesia
Search More
49 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Recent Articles
Subscribe
Mikrobiota Usus: “Hutan” dalam Perut Manusia
2 SEPTEMBER 2018
50 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
Subscribe
51 of 52 15/05/2021, 14:47
Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana (ISH 2020) – Kedokteran – Caiherang https://caiherang.com/hipertensi/
ALERGI-IMUNOLOGI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/ALERGI-IMUNOLOGI/)
GASTROENTEROLOGI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/GASTROENTEROLOGI/)
GINJAL-HIPERTENSI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/GINJAL-HIPERTENSI/)
HEMATOLOGI – ONKOLOGI MEDIK (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/HEMATOLOGI-
ONKOLOGI-MEDIK/)
HEPATOLOGI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/HEPATOLOGI/)
METABOLIK ENDOKRIN & DIABETES (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/METABOLIK-
ENDOKRIN-DIABETES/)
KARDIOLOGI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/KARDIOLOGI/)
RHEUMATOLOGI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/RHEUMATOLOGI/)
TROPIK-INFEKSI (HTTPS://CAIHERANG.COM/CATEGORY/KEDOKTERAN/TROPIK-INFEKSI/)
KEBIJAKAN PRIVASI (HTTPS://CAIHERANG.COM/KEBIJAKAN-PRIVASI/)
PERLU BANTUAN? (HTTPS://CAIHERANG.COM/PERTANYAAN/)
(https://facebook.com/docCecep/) (https://twitter.com/doctorCep)
(https://www.linkedin.com/in/cecep-sobur/)
(https://www.youtube.com/channel/UC4gBAMIT8anBDk_tCTjTWww)
(https://www.instagram.com/nchobian/)
(https://id.pinterest.com/doctorcep/)
Subscribe
Indonesia (https://caiherang.com/hipertensi/) English (https://caiherang.com/en/)
52 of 52 15/05/2021, 14:47