Kata Majemuk
Kata Majemuk
Ada 2 macam pola bentukan kata majemuk yang dikenala dalam bahasa Jawa Kuno:
A. KM Jawa Kuno yang mengikuti pola sususan KM Sanskrit
B. KM Jawa Kuno yang berakar pada pola “asli” Jawa Kuno
2. Unsur pertama disatukan dengan unsur kedua (Dwandwa), dapat diartikan ‘dan’,
contoh:
Anilānala ‘angin dan api’
Gajāśwa ‘gajah dan kuda’
Wanādri ‘hutan dan gunung’
Sukaduhka ‘kesenangan dan kesedihan’
Yaśawirya ‘kemegahan dan kekuasaan’
4. Unsur pertama preposisi atau prefiks adverbial (adverbium) a-/an-, nis-, nir- berarti
‘tidak...’, tidak ber...’ hilang....’ (Awyayibhawa), contoh:
Ananta ‘tak berpenghabisan’
Awidya ‘tak berpengetahuan, bodoh’
Awighnam ‘tak berhalangan’
Nirguṇa ‘tidak berguna’ Nistṛṣna ‘tak ada rasa belas kasih’
Nirmala ‘tidak kotor’ Niśśesa ‘tak bersisa’
5. Unsur pertama ajektiva + unusr kedua nomina, artinya ‘menyatakan sifat, keadaan’
unsur kedua (Karmadharaya), contoh:
Uttamajanma ‘manusia mulia, manusia luhur’
Mahāprabhu ‘raja besar’
Orasaputra ‘putra sendiri, putra kandung’
Rukṣawayawa ‘badan yang rusak, badan kurus’
Mithyasamaya ‘janji bohong, ingkar janji’
6. Unsur pertama menjadi atribut nomina lain atau nomina yang berarti ‘mempunyai’
(Bahuwrihi), contoh:
Trinetra ‘bermata tiga’ = Dewa Siwa
Samanāma ‘mempunyai nama sama’ = Jaratkaru
Rakṣasarupa ‘mempunyai rupa rsksasa’
Pañcamukha ‘bermuka lima’ = dewa Brahma
7. Unsur pertama prefiks swa-..., atau sarwwa..., berarti ‘sendiri’ dan ‘bermacam-
macam’, contoh:
Swayamwara ‘pilihan sendiri’
Swabhawa ‘keadaan sendiri, tabiat’
Sarwwapuspa ‘bermacam-macam bunga’
Sarwwabakṣa ‘yang memakan segala, api’
Sarwwayuddha ‘segala macam senjata’
B. Kata Majemuk “asli” bentuk Jawa Kuno (pada dasarnya berpola D-M), contoh:
Yajñasarpa ‘upacara korban ular’
Lituhayu ‘rupa cantik’
Nyudenta ‘kelapa gading’
Wṛksawandhira ‘pohon beringin’
Binihaji ‘istri raja, permaisuri’
Wṛttantara ‘warta lain, warta beda’