Uji Potensi Antibiotik
Uji Potensi Antibiotik
Secara Mikrobiologi
Marlia Singgih Wibowo
School of Pharmacy ITB
Mengapa antibiotik perlu ditentukan
kadar atau potensinya?
Efek penggunaan antimikroba
yang meningkat, sehingga
meningkatkan pula efek resistensi
berbagai mikroba patogen
Mikroba patogen dan virus baru :
HIV, Avian Flu Virus
Efektivitas daya hambat atau daya
bunuh antimikroba sangat
tergantung pada jumlah dan
kekuatan zat aktif nya
Pengertian kadar vs potensi
2. Turbidimetri
(tabung)
Metode Lempeng Silinder
Difusi antibiotik dari silinder yang dipasang
tegak lurus pada lapisan agar padat dalam
cawan petri atau lempeng yang berisi biakan
mikroba uji pada jumlah tertentu
Metode Turbidimetri:
1. Tabung reaksi kaca/plastik ukuran dan
ketebalan seragam
2. Tabung Spektrofotometer harus steril
dan sesuai
3. Semua residu dihilangkan serta selalu
sterilisasi sebelum dan sesudah
Media dan Larutan Dapar
Media Larutan Dapar
Media 1 pH 6,6 Dapar nomor 1 pH 6,0
Media 2 pH 6,6 Dapar nomor 3 pH 8,0
Media 3 pH 7,0 Dapar nomor 4 pH 4,5
Media 5 pH 7,9 Dapar nomor 10 pH 10,5
Media 8 pH 5,9 Dapar nomor 16 pH 7,0
Media 9 pH 7,2
Media 10 pH 7,2 Cat: untuk pelarut lain
Media 11 pH 8,3 Air murni
Media 32 pH 6,6
Media 34 pH 7,0
Media 35 pH 7,0
Media 36 pH 7,3
Media 39 pH 7,9
Unit dan
Baku Pembanding
Potensi Antibiotik
Definisi
Letakkan tabung dalam tangas air atau inkubator pada suhu (36-
37,5)°C; selama 2 jam
Jatuhkan 6 buah silinder pada permukaan agar dalam radius 2,8 cm;
pada ketinggian 12 mm
Isi silinder selang seling dengan dosis tengah baku (S3); buat triplo
Dosis sampel
Desain pengujian 5+1
Larutan baku pembanding yang dibuat
sama dengan desain 3+3, hanya dibuat
pengenceran S1, S2, S3, S4 dan S5
dengan tingkat perbandingan 1,25.
Dosis tengah ditetapkan dulu, misalnya
10 IU/mL, maka: S2=8,0 IU/mL,
S1=6,4 IU/mL, S4=12,5 IU/mL dan
S5=15,6 IU/mL
Larutan uji/sampel dibuat larutan induk dan
pengenceran yang sama dengan larutan baku
pembanding.
Larutan S3 (pembanding dosis tengah)
selanjutnya selalu ditempatkan pada setiap
media agar yg digunakan, dan ke dalam
selinder pencadang atau kertas cakram yg
digunakan dimasukkan 100 μL larutan
pembanding lainnya (S1, S2, S4, S5) dan
larutan uji (U) , masing-masing triplo.
Masing-masing larutan dimasukkan ke dalam
selinder atau serapkan pada kertas cakram
sebanyak 100 μL di atas media agar yang
telah diinokulasikan mikroba uji.
Pre-inkubasi selama 1 jam, lalu inkubasi pada
35-37 ºC selama 18-24 jam.
Setelah masa inkubasi, daerah hambat yang
terbentuk diukur garis tengahnya.
Pola letak uji pada desain (5+1)
Dosis S3
S3 S3 S3
S1 Dosis lainnya
S2 S4
S3 S3
S5 U
Cara Perhitungan
Desain pengujian (3+3)
YT = diameter hambat
(3e + 2d + c – a ) dosis tertinggi
YT =
5
Selanjutnya dibuat kurva baku pada
kertas semilog :
Sumbu X : log dosis
Sumbu Y : diameter hambat
Hubungkan titik-titik untuk S1 (YR)
sampai S5 (YT)
Cara Perhitungan potensi sampel
Sebelum Perhitungan potensi sediaan uji,
dilakukan koreksi diameter larutan sampel U:
YU koreksi = YS + (YU – Y3U)
Y3U = diameter rata-rata S3 pada pengujian
larutan U
YU = diameter rata-rata U pada cawan
larutan U
YS = Hasil interpolasi S3 pada kurva baku
Perhitungan Potensi sampel
Potensi sediaan uji ditentukan dengan
menginterpolasi YU pada sumbu Y ke garis
kurva baku dan tarik garis ke sumbu X
(diperoleh XU)
Dosis U = XU/S3 x dosis S3
Potensi U = dosis U x faktor pengenceran
Cara Perhitungan (1)
Potensi antibiotik dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus
transformasi log dengan penyesuaian
kuadrat terkecil dan uji linearitas.