Program :
S1 Manajemen
Nama Dosen : Sri Sukartono Natadihardja
Mata Kuliah : Pengantar ilmu Komunikasi
TUGAS PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
ESSAY ARISTOTELES
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3 20 C
filsafat &
sejarah model
logika
aristoteles
aristoteles
Aristoteles
Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia masih
belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya tersebut,
kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin Lyceum mencakup
enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-
karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik,
Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang
pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara
sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisis kritis, dan
pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam. Berlawanan dengan Plato
yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa
materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis).[butuh rujukan] Pemikiran lainnya
adalah tentang gerak di mana dikatakan semua benda bergerak menuju satu tujuan, sebuah
pendapat yang dikatakan bercorak teleologis.[butuh rujukan] Karena benda tidak dapat
bergerak dengan sendirinya maka harus ada penggerak di mana penggerak itu harus
mempunyai penggerak lainnya hingga tiba pada penggerak pertama yang tak bergerak yang
kemudian disebut dengan theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang
dianggap berarti Tuhan.[butuh rujukan].
Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang
bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika
formal.[butuh rujukan] Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula
pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Hal lain dalam
kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme yang dapat
digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah
ada, Misalkan ada dua pernyataan (premis):
Dan sekarang setelah kita mengenal sejarah aristetoles itu sendiri kita ke
pembahasan model aristoteles, model aristoteles Model ini merupakan model yang paling
klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat
rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara
menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap
komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama : Pembicara (speaker), Pesan
(message), dan Pendengar (listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato. Terutama
pidato untuk mempengaruhi orang lain. Dan menurut Aristoteles itu sendiri , pengaruh dapat
dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan
emosi publik. Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan. Kelemahan yang pertama
adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua
adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam mempengaruhi
orang lain. Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya akan
menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi
modern.
1. Buckingham, Will; Douglas Burnham; Peter J. King; Clive Hill; Marcus Weeks; John
Marenbon (2010). The Philosophy Book. DK Publishing. ISBN 978-0-7566-6861-7.
2. Mudji Sutrisno dan Christ Verhaak, Estetika Filsafat Keindahan (Yogyakarta:
Kanisius, 1993.
3. Fuad Hasan, Pengantar Filsafat Barat, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996.
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles
5. file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Makalah%20komunikasi.pdf