Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan sehat badan waras fikiran,
sehingga berkat karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah. Tak lupa shalawat
beriringkan salam atas kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW, yang mana berkat
jerih payah beliau yang telah membawa kita dari alam jahiliah ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak adanya kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap akan kritik dan saran
dari pembaca, karna masi dalam tahap pembelajaran.
Demikianlah semoga makalah ini dapat bermanfaat, dapat menambah wawasan bagi
semua kalangan pembaca.
1
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemahaman Filsafat dari 3 Filsuf Yunani Classic......................................5
2.1.1 Sokrates..............................................................................................5
2.1.2 Aristeoles............................................................................................6
2.1.3 Plato....................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................................13
Daftar Pustaka
2
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat (dari kata Yunani, filosofia, arti harfiahnya "cinta akan hikmat") adalah
kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti eksistensi,
pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Istilah ini kemungkinan pertama kali
diungkapkan oleh Pythagoras (c. 570–495 SM). Metode yang digunakan dalam
filsafat antara lain mengajukan pertanyaan, diskusi kritikal, dialektik, dan presentasi
sistematik. Pertanyaan filosofis klasik antara lain: Apakah memungkinkan untuk
mengetahui segala sesuatu dan membuktikanya? Apa yang paling nyata? Para filsuf
juga mengajukan pertanyaan yang lebih praktis dan konkret seperti: Apakah ada cara
terbaik untuk hidup? Apakah lebih baik menjadi adil atau tidak adil (jika seseorang
bisa lolos begitu saja)? Apakah manusia memiliki kehendak bebas?
3
Berdasarkan paparan di atas maka penulis ingin menjelaskan
bagaimana pemahaman Filsafat dari 3 filsuf yunani classic.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 SOKRATES
Socrates adalah seorang filosof dengan coraknya sendiri. . Ajaran filosofinya tak
pernah dituliskannya, melainkan dilakukannya dengan perbuatan, dengan cara hidup.
Socrates tidak pernah menuliskan filosofinya. Jika ditilik benar-benar, ia malah tidak
mengajarkan filosofi, melainkan hidup berfilosofi. Bagi dia filosofi bukan isi, bukan
hasil, bukan ajaran yang berdasarkan dogma, melainkan fungsi yang hidup.
Filosofinya mencari kebenaran. Oleh karena ia mencari kebenaran, ia tidak
mengajarkan. Ia bukan ahli pengetahuan, melainkan pemikir. kebenaran itu tetap dan
harus dicari.
Tujuan filosofi Socrates ialah mencari kebenaran yang berlaku untuk selama-
lamanya. Di sini berlainan pendapatnya dengan guru-guru sofis, yang mengajarkan,
bahwa semuanya relatif dan subyektif dan harus dihadapi dengan pendirian yang
skeptis. Socrates berpendapat, bahwa dalam mencari kebenaran itu ia tidak memikir
sendiri, melainkan setiap kali berdua dengan orang lain, dengan jalan tanya jawab.
Orang yang kedua itu tidak dipandangnya sebagai lawannya, melainkan sebagai
kawan yang diajak bersama-sama mencari kebenaran.
Kebenaran harus lahir dari jiwa kawan bercakap itu sendiri. Ia tidak
mengajarkan, melainkan menolong mengeluarkan apa yang tersimpan di dalam jiwa
5
orang. Sebab itu metodenya disebut maieutik. Socrates mencari kebenaran yang tetap
dengan tanya-jawab sana dan sini, yang kemudian dibulatkan dengan pengertian,
maka jalan yang ditempuhnya ialah metode induksi dan definisi. Kedua-duanya itu
bersangkut-paut. Induksi yang menjadi metode Socrates ialah memperbandingkan
secara kritis. Ia tidak berusaha mencapai dengan contoh dan persamaan, dan diuji
pula dengan saksi dan lawan saksi.
2.1.2 ARISTOTELES
6
demokrasi dan monarkhi. Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka
dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya
melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi,
biologi, psikologi, metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan
ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika
dan puisi.
7
3) Elemen rohaniah/kehendak bisa dilihat dengan adanya emosiseperti
kemarahan,sindiran,ambisi,kebanggaan dadn kehormatan.
Elemen paling tinggi menurut Plato adalah berikir(akal) dan terendah nafsu badaniah
(Lavine.2003;73-74)
Jiwa menurut pandangan Plato,tidak dapat mati karena merupakan sesuatu yang
adikodrati berasal dari dunia ide.Meski kelihatan bahwa jiwadan tubuh saling
bersatu,tetapi jiwa dan tubuh adalah kenyataan yang harus dibedakan.Tubuh
memenjarakan jiwa,oleh karenanya jiwa harus dilepaskan dari tubuh dengan dua
macam cara yaitu pertama dengan kematian dan kedua dengan pengetahuan.Jiwa
yang erlepas dari ikatan tubuhbisa menikmati kebahagiaan melihat ide karena selama
ini ide teseut dikat oleh tubuh dengan keinginan atau nafsu badaniah sehingga
menutup penglihatan tehadap ide (Hardiwijono, 2005:42)
8
yang kehilangan kemampuannya,manusia juga demikian ketika mati,ia akan
kehilangan kemampuan berfikir dan berkehendak.
2.1.3 PLATO
Plato adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi
Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid
Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru
dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik,yang di dalamnya
berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal".Dia juga menulis
'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.
Ajaran Plato tentang etika kurang lebih mengatakan bahwa manusia dalam
hidupnya mempunyai tujuan hidup yang baik, dan hidup yang baik ini dapat dicapai
dalam polis. Ia tetap memihak pada cita-cita Yunani Kuno yaitu hidup sebagai
manusia serentak juga berarti hidup dalam polis, ia menolak bahwa negara hanya
berdasarkan nomos/adat kebiasaan saja dan bukan physis/kodrat.
Plato tidak pernah ragu dalam keyakinannya bahwa manusia menurut kodratnya
merupakan mahluk sosial, dengan demikian manusia menurut kodratnya hidup dalam
polis atau Negara. Menurut Plato negara terbentuk atas dasar kepentingan yang
bersifat ekonomis atau saling membutuhkan antara warganya maka terjadilah suatu
spesialisasi bidang pekerjaan, sebab tidak semua orang bisa mengerjakaan semua
pekerjaan dalam satu waktu. Polis atau negara ini dimungkinkan adanya
perkembangan wilayah karena adanya pertambahan penduduk dan kebutuhanpun
bertambah sehingga memungkinkan adanya perang dalam perluasan ini.
Dalam menghadapi hal ini maka di setiap negara harus memiliki penjaga-penjaga
yang harus dididik khusus.
9
1) Golongan Penjaga yang tidak lain adalah para filusuf yang sudah mengetahui yang
baik dan kepemimpinan dipercayakan pada mereka.
3) Golongan pekerja atau petani yang menanggung kehidupan ekonomi bagi seluruh
polis.Plato tidak begitu mementingkan adanya undang-undang dasar yang bersifat
umum, sebab menurutnya keadaan itu terus berubah-ubah dan peraturan itu sulit
disama-ratakan itu semua tergantung masyarakat yang ada di polis tersebut.
Adapun negara yang diusulkan oleh Plato berbentuk demokrasi dengan monarkhi,
karena jika hanya monarkhi maka akan terlalu banyak kelaliman, dan jika terlalu
demokrasi maka akan terlalu banyak kebebasan, sehingga perlu diadakan
penggabungan, dan negara ini berdasarkan pada pertanian bukan perdagangan. Hal
ini dimaksudkan menghindari nasib yang terjadi di Athena.
Bersifat Sokratik
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan
kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama karangannya
Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam Surat VII, Plato
berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam
huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu
dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
Adanya mite-mite
10
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan
adiduniawi
Verhaak menggolongkan tulisan Plato ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya
ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya
terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.
Idea-idea
Dunia Indrawi
Dunia indrawi adalah dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang konkret,
yang dapat dirasakan oleh panca indera kita. Dunia indrawi ini tiada lain hanyalah
refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Selalu terjadi perubahan dalam dunia
indrawi ini. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia jasmani ini fana, dapat rusak,
dan dapat mati.
11
Dunia Idea
Dunia idea adalah dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak
ada perubahan, semua idea bersifat abadi dan tidak dapat diubah. Hanya ada satu idea
“yang bagus”, “yang indah”. Di dunia idea semuanya sangat sempurna.
Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja,
tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja
konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran".
Pandangan Plato tentang karya seni dipengaruhi oleh pandangannya tentang ide.
Sikapnya terhadap karya seni sangat jelas dalam bukunya Politeia (Republik). Plato
memandang negatif karya seni. Ia menilai karya seni sebagai mimesis mimesos.
Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada. Realita yang ada
adalah tiruan (mimesis) dari yang asli. Yang asli itu adalah yang terdapat dalam ide.
Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang nyata ini.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Socrates lahir pada tahun 470 SM. Anak dari Sophroniskos seorang tukang batu
dan Phainarete adalah seoarang bidan. Sokrates adalah murid dari Arkhelaos, filsuf
yang mengganti Anaxagoras di Athena. Ajaran – ajaran Socrates diantarannya berupa
metode, etika dan pemikiran tentang politik.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/47909200/makalah-FILSAFAT-YUNANI-
KUNOdocx/
https://www.kompasiana.com/hariadideutsch/550fd9fba33311c739ba7d5c/pola-
pemikiran-socrates-plato-dan-aristoteles
http://adipustakawan01.blogspot.com/2013/06/makalah-yunani-klasik.html
14
15