Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PENGKAJIAN

A. Profil / Gambaran Umum RSUD Kabupaten Sidoarjo


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo sebagai Rumah Sakit
rujukan di Sidoarjo sekaligus sebagai Rumah Sakit pendidikan dan mempunyai
Visi dan Misi yaitu:
1. Visi RSUD Sidoarjo
Menjadi rumah sakit yang terakreditasi internasional dalam Pelayanan,
Pendidikan dan penelitian.
2. Misi RSUDSidoarjo
a. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan
mengutamakan keselamtan pasien serta kepuasan pelanggan.
b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan yang
bermutu dan beretika untuk menunjang pelayanan.
c. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas dan
beretika.
B. Profil / Gambaran Umum Ruangan Instalasi Tulip 2 Barat
Ruang Tulip 2 Barat merupakan ruang perawatan khusus instalasi Tulip 2
Barat baik penyakit menular maupun tidak menular yang ada di RSUD
Kabupaten Sidoarjo yang digunakan mahasiswa sebagai tempat pembelajaran
praktik manajemen keperawatan
1. Ruangan Tulip 2 Barat
a. Sebelah Utara: Berbatasan Dengan Gedung Laboratorium Patologi
Anatomi (PA), Ruang Managemen Pendidikan (DIKLIT) dan Ruang Irna
Paviliun
b. Sebelah Timur: Berbatasan Dengan Nurse Station dan Ruang Rawat Inap
Tulip 2 Timur
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Taman
Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Masjid
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 31 Mei – 02 Juni 2021,
meliputi 5 M (Man, Material, Metode, Money, Mutu) data yang diperoleh
berdasarkan wawancara, observasi, kuesioner dan dokumen rumah sakit
dianalisis dengan menggunakan metode SWOT sehingga diperoleh beberapa
rumusan masalah dan prioritas masalah.

1. M1 (Man/ Pasien Dan Ketenagaan Kerja)

Analisis ketenagaan jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan,


latar belakang pendidikan, masa kerja, jenis pelatihan yang diikuti, struktur
organisasi, kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien dan alur masuk pasien
a. Struktur Organisasi
Ruang Rawat Inap Kelas I Tulip Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo
sudah memiliki struktur organisasi ruangan. MAKP yang digunakan
merupakan MAKP Tim Primer terdiri dari kepala ruangan, perawat primer,
perawat associate, pasien yang menunjukkan pada bagan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Keperawatan di Ruang Tulip 2 Barat

Wakil direktur pelayanan

Ka, Instalasi

Kepalaperawat instalasi

Kordinator Koordinator Koordinator Kordinato Koordinator


Administrasi mutu Pelayanan rLogistik Pelayanan

Koordinator lt 2 Koordinator lt 3 barat Koordinator lt 3 Koordinator lt 3 Timur


barat Timur
Gambar 2.2 Bagan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan Profesional
(Model Tim primer) InapTulip

KA. PERAWAT INSTALASI

Perawat Perawat Perawat Perawat


PrimerI PrimerII PrimerIII PrimerIV

Perawat Perawat Perawat Perawat


Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Perawat Perawat Perawat Perawat


Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Perawat Perawat Perawat Perawat


Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Perawat Perawat Perawat


Perawat
Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Pelaksana

Pasien Pasien Pasien


Pasien
b. Tenaga Perawat
Tabel 2.1 Daftar Tenaga Perawat Di Ruang Inap Tulip 2 Barat

Tingkat
Masakerj Status Jabatan
No Nama Pendidikan
a Saat Ini
Perawat
1. Aries Pudji A S.kep.Ners 22 tahun PNS
Primer
DIII Kep Perawat
2. Hadi Wijoyo 11 tahun PNS
Primer
DIII.Kep Perawat
Non
3. Dian Maretna 9 Tahun penanggung
PNS
jawab
DIII.Kep Perawat
Netta Non
4. 11 Tahun penanggung
Kusumastuty PNS
jawab
Perawat
Non
5. Risa Setya W S.kep.Ners 8 Tahun penanggung
PNS
jawab
DIII Perawat
Enny Non
6. 9 Tahun penanggung
Setianingsih PNS
jawab
S.kep.Ners Non Perawat
7. M Syaifulloh 5 Tahun
PNS Pelaksana
8. M.Fakharudi DIII 6 Tahun Non Perawat
PNS Pelaksana
9. Bima DIII 3 Tahun Non Perawat
PNS Pelaksana
10. Musliyah DIII Non Perawat
10 Tahun
PNS Pelaksana
11. Dwi Setyo.I.B DIII 5 Tahun Non Perawat
PNS Pelaksana
12. Dita Rochin DIII 10 Tahun Non Perawat
PNS Pelaksana
13. Efi Sofiaana DIII PNS Perawat
3 Tahun
Pelaksana
14. Khusnul DIII 3 Tahun Non Perawat
Mei.H PNS Pelaksana
Jumlah Status
Jumlah
No Kualifikasi Kepegawaian
PNS Non PNS
1 S1 Ners 1 Org 2 org 3 org
2 D3 Keperawatan 2 org 9 org 11 org
3 Kepala Ruangan 1 org - 1 org
Jumlah 4 org 11 org 15 org
SumberData : Di Ruang Rawat Inap Tulip 2 Barat RSUD Kabupaten
Sidoarjo
Tenaga keperawatan yang ada di ruang rawat inap Tulip 2 Barat Belum
cukup memenuhi kualifikasi RSUD Kabupaten Sidoarjo karena perawat yang
berpendidikan S1 sebanyak 3 orang dan D3 Keperawatan sebanyak 11 orang
dan kepala ruangan 1 orang. Dari data di atas menunjukkan belum ratanya
pendidikan perawat.
c. Pelatihan Tenaga Keperawatan
Tabel 2.2 Daftar Pelatihan Tenaga Keperawatan Di Ruang Tulip 2 Barat

No Nama Pelatihan
BLS, BCLS, ECG, CI, ICU, CUSTCARE, KONSELOR
Anik Churrotul
1. HIV, MANAJ BANGSA, BLS, REFRES,
S.kep.,Ners
PRESEPTORSHIP, PPGD
2. Aries Pudji A. S.kep.,Ners LUKA, K3RS, BLS, MANAGE KEPERAWATAN
3. Hadi Wijoyo BENCANA, BLS, CSSD, PRESEPTORSHIP
BLS, APAR, SIAGA BENCANA, TB RO, CUTAMER
4. Dian Maretna
SERVIS
5. Netta Kusumastuty K3RS, BLS, DIIT, CRITICAL, MUTU ASPEK, CSSD,
6. Risa Setya W BCLS, APAR, BLS, COSTUMER SERVIS
7. Enny Setianingsih BLS
8. M Syaifulloh BLS, APAR
9 M.Fakhrudin BLS, PHLEBOTOMI, APAR, CUST, SERVIS

10. Bima BLS, APAR

11. Musliyah BLS, BCLS, ECG, APAR, BLS, REFRES


12. Dwi Setyo.I.B BLS, COST SERF, BLS REFRES
13. Dita Rochin BLS, APAR, COSTUMER SERF
14. Evi Sofiaana BLS, APAR, COSTUMER SERF, PLEBOTOMI
15. Khusnul Mei.H BLS, APAR
Keterangan :
BLS : Basic Life Support
BCLS : Basic Cardiac LifeSupport
EKG : Elektrokardiografi
ACLS : Advanced Cardio LifeSupport
SNARS : Standart Nasional Akredikatsi Rumah Sakit
PPI : Pencegahan dan pengendalian Infeksi
CSSD : Central Sterile Supply Departement
GCP : Good Clinical Practice
ICHSRM : International Conference On Health Tecnology
Substainable Risk Managemen

Di ruang Tulip 2 Barat tingkat pendidikan bervariasi mulai S1


Keperawatan Ners 3 orang, D3 Keperawatan 11 orang dan kepala ruangan 1
orang. Namun, tetap ada peluang dari perawat untuk melanjutkan pendidikan
dan terdapat kebijakan RS untuk meningkatkan kemampuan perawat. Hampir
seluruh perawat Tulip 2 Barat mengikuti pelatihan-pelatihan, mulai dari
pelatihan BCLS, BLS, PPGD, ACLS, APAR, BENCANA, dll.
d. Tenaga Non Keperawatan
Tabel 2.3 Daftar Tenaga Non Keperawatan

No. Kualifikasi Jumlah Jenis


1. Administrasi 1 PNS
2. Verifikator 1 NON PNS
3. Pramu Bakti 3 PNS dan BLUD
Sumber : Administrasi di ruang rawat inap Tulip 2 Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo
e. Pasien
Tabel 2.4 Daftar Penyakit Tanggal 31 Mei – 02 Juni 2021 Di Ruang Tulip
2 Barat
No. JenisPenyakit Jumlah Kasus
1. Peneumoni 1
2. PPOK 1
3. Bronkitis 1
4. Faringitis Acut 1
5. Efusi Pleura 1
6 DM 1
7 Tb Paru 3
8 Asma 1
9 HIVAIDS 1

Dari tabel diatas didapatkan bahwa kasus penyakit terbanyak di Instalasi


Rawat Inap Kelas IRuang Tulip 2 Barat RSUD Sidoarjo pada Tanggal 31 Mei
– 02 Juni 2021 adalah Tb Paru dengan jumlah 3 orang dari jumlah
keseluruhan 11 pasien. Tb. Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular
yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis. Penularan terjadi ketika
penderita TBC paru BTA positif batuk atau bersin dan tanpa disengaja
penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak.
f. Beban Kerja Perawat di Ruang Tulip 2 Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo.
Perhitungan beban kerja menggunakan Time and Motion study, teknik ini
mengamati dan mengikuti dengan cermat kegiatan personal yang diamati
teknik ini didapatkan beban kerja personel dan kualitas kerjanya.

Tabel 2.5 Tingkat Produktif Keperawatan Per Shif diruang Tulip 2


Barat RSUDKabupaten Sidoarjo 31 Mei - 02 Juni 2021
Tindakan Keperawatan Langsung Tanggal
31juni - 02 Mei 2021
Pagi Sore Malam
(menit)
Merapikan tempat tidur 15 10 10
Persiapan dan pemberian obat kepada pasien
25 25 25
(injeksi)
Penggantian cairan infus 5 5 5
Evaluasi kepatenan infus 3 3 3
Mengikuti visite dokter 10 - -
Menerima pasien baru 30 30 30
Pemberian transfusi - - -
Pemberian nutrisi melalui NGT - - -
Pemberian nebul 10 10 10
Mengambil darah 10 - -
TOTAL 153 83 63

Tabel 2.6 Tingkat Non Produktif Keperawatan Per Shif diruang Tulip 2 Barat
RSUDKabupaten Sidoarjo 31 Mei - Juni 2020
Tanggal
Tindakan Keperawatan Tidak Langsung
Pagi Sore Malam
Timbang terima ke pasien 30 30 30
Pembuatan dokumen tasitindakan di RM 30 30 30
Melengkapi RM 20 20 20
Operan dinas 50 50 50
TOTAL 130 130 130
Ketera

keterangan :
a) Total waktu diatas merupakan waktu yang dibutuhkan 1 perawat untuk
merawat 1 orang pasien.
b) Kegiatan tidak produktif yang dilakukan perawat yaitu makan dan sholat
yang membutuhkan waktu 40 menit.
c) Jumlah waktu kerja per shift yaitu (153+130+40) x 8 = 2,584

1) Mahasiswa Praktik
Mahasiswa yang berpraktik di Ruang Tulip 2 Barat biasanya di ikuti
oleh beberapa institusi yang ada di jawa timur. Adapun institusi yang
berpraktik sekarang diantaranya:
Universitas Nurul Jadid Probolinggo (Program Profesi Ners). Adapun
jumlah mahasiswa yang berpraktik di Ruang Tulip 2 barat sebanyak 11
Orang dengan lama praktik 3 Minggu mulai dari tanggal 31 Mei s/d
tanggal 19 Juni 2021.
2) BOR (Bed Occupaty Rate)
Menurut Kemenkes RI (2010) , BOR adalah presentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu, indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.

Tabel 2.7 BOR di Ruang Tulip 2 Barat  RSUD Kabupaten


Sidoarjo Hari senin 31 M S/D Tanggal 02 Juni 2021
No Tanggal Kelas 1 BOR BOR Per Hari
1 31 Mei 2021 7 7/30x100% 23%
2 01 Juni 2021 10 10/30x100% 33 %
3 02 Juni 2021 11 11/30x100% 36,3%
Sumber:DataPrimer(2021)

3) Tingkat ketergantungan Klien dan Kebutuhan Tenaga Perawat


Menurut Douglas (1984) dalam Nursalam (2014) penerapan system
klasifikasi klien dengan tiga kategori tersebut adalah sebagai berikut:
a) Kategori I: perawatan minimal
Kriteria klien pada klasifikasi ini adalah klien masih dapat
melakukan sendiri kebersihan diri, mandi, ganti pakaian, makan,
minum, penampilan secara umum baik, tidak ada reaksi emosional.
Klien perlu dilakukan diawasi ketika melakukana mbulasi atau
gerakan. Klien perlu dilakukan observasi setiap shift, pengobatan
minimal, dan persiapan prosedur memerlukan pengobatan.

b) Kategori II: Perawatan parsial


Kriteria klien pada klasifikasi ini adalah memerlukan bantuan
untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, mengatur posisi
waktu makan, memberi dorongan agar makan, bantuan dalam
eliminasi dan kebersihan diri, tindakan keperawatan untuk memonitor
tanda-tanda vital, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran
drainase, bantuan dalam pendidikan kesehatan serta kesiapan
pengobatan memerlukan prosedur.
c) Kategori III: Perawatan total
Kriteria klien pada klasifikasi ini adalah tidak dapat melakukan
sendiri kebutuhan sehari-harinya, semua kebutuhan dibantu oleh
perawat, penampilan klien sakit berat, klien memerlukan observasi
tanda vital setiap dua jam, menggunakan selang nasogastric (NGT),
menggunakan terapi intravena, pemakaian alat penghisap (suction) dan
kadang klien dalam kondisi gelisah/ disoriented.

Menurut Douglas (1984) dalam Nursalam (2014) menetapkan jumlah


perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan
klasifikasi klien, dimana masing-masing kategori mempunyai nilai standar
pershift

Tabel 2.8 Nilai Standar Jumlah Perawat PerShift berdasarkan


Klasifikasi Klien
Jumla Klasifikasi Klien
h Minimal Parsial Total
Klie P S M P S M P S M
n
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Tabel 2.9 Tingkat Ketergantungan  Klien Dan Kebutuhan Tenaga
Keperawatan Dengan Metode Douglassdi Ruang Tulip 2 Barat  RSUD
Kabupaten Sidoarjo Hari senin 31 Mei 2021
Kualifikasi Jumlah Kebutuhan Tenaga
Pasien
Tingkat
Jumlah
Ketergantungan
pasien Pagi Sore Malam
Minimal 5 5x0,17=0,85 5x0,14=0,7 5x0,20= 1
Parsial 2 2x0,27=0,54 2x0,15=0,3 2x0,10=0,2
Total 0 0x0,36= 0 0x0,3= 0 0x0,6 = 0
Jumlah 2 2 2
Total tenaga perawat : Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari :
Pagi =2 86 x 6 = 516 = 1,73 ( 2 orang)
Sore =2 297 297
Malam =2
Total =6

Berdasarkan tabel 2.9 tentang perhitungan tingkat ketergantungan


klien dan kebutuhan tenaga keperawatan dengan Metode Douglass di
Ruang Rawat Inap Tulip 2 Barat RSUD SIDOARJO didapatkan bahwa
kebutuhan perawat untuk tugas per hari adalah 6 orang + 1 struktural
( kepala ruangan ) + 2 lepas dinas = 8 orang.

Tabel 2.10 Tingkat Ketergantungan  Klien Dan Kebutuhan Tenaga


Keperawatan Dengan Metode Douglassdi Ruang Tulip 2 Barat  RSUD
KabupateN Sidoarjo Hari senin 01 Juni 2021
Kualifikasi Jumlah Kebutuhan Tenaga
Pasien
Tingkat
Jumlah
Ketergantungan
pasien Pagi Sore Malam
Minimal 8 8x0,17=1,36 8x0,14=1,12 8x0,20=1,6
Parsial 2 2x0,27=0,54 2x0,15=0,3 2x0,10=0,2
Total 0 0x0,36= 0 0x0,3= 0 0x0,6 = 0
Jumlah 3 3 2
Total tenaga perawat : Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari :
Pagi =3 86 x 8 = 688 = 2,31 ( 3 orang)
Sore =3 297 297
Malam =2
Total =8
Berdasarkan tabel 2.10 tentang perhitungan tingkat ketergantungan
klien dan kebutuhan tenaga keperawatan dengan Metode Douglass di
Ruang Rawat Inap Tulip 2 Barat RSUD SIDOARJO didapatkan bahwa
kebutuhan perawat untuk tugas per hari adalah 8 orang + 1 struktural
( kepala ruangan ) + 2 lepas dinas = 11 orang
Tabel 2.11 Tingkat Ketergantungan  Klien Dan Kebutuhan Tenaga
Keperawatan Dengan Metode Douglassdi Ruang Tulip 2 Barat  RSUD
Kabupaten Sidoarjo Hari senin 02 Juni 2021
Kualifikasi Jumlah Kebutuhan Tenaga
Pasien
Tingkat
Jumlah
Ketergantungan
pasien Pagi Sore Malam
Minimal 10 10x0,17=1,7 10x0,14=1,4 10x0,20= 2
Parsial 1 1x0,27=0,27 1x0,15=0,15 1x0,10=0,10
Total 0 0x0,36= 0 0x0,3= 0 0x0,6 = 0
Jumlah 3 3 2
Total tenaga perawat : Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari :
Pagi =3 86 x 8 = 688 = 2,31 ( 3 orang)
Sore =3 297 297
Malam =2
Total =8

Berdasarkan tabel 2.11 tentang perhitungan tingkat ketergantungan


klien dan kebutuhan tenaga keperawatan dengan Metode Douglass di
Ruang Rawat Inap Tulip 2 Barat RSUD SIDOARJO didapatkan bahwa
kebutuhan perawat untuk tugas per hari adalah 8 orang + 1 struktural
( kepala ruangan ) + 2 lepas dinas = 11 orang.
Dari hasil analisis tingkat ketergantungan klien dan kebutuhan tenaga
keperawatan di ruang rawat inap tulip 2 barat RSUD SIDOARJO Jumlah
tenaga keperawatan yang di butuhkan tanggal 31 Mei – 02 Juni sebanyak 8
sampai 11 orang. Hal tersebut di karenakan terjadi penurunan tingkat
ketergantungan pasien minimal sebanyak 10 pasien, persial sebanyak 1
orang sedangkan total tidak ada, sehingga jam perawtaan yang di butuhkan
oleh perawat untuk melakukan asuhan keperawatan lebih pendek

Anda mungkin juga menyukai