Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Turbin Angin dan Cara Kerjanya Dalam Menghasilkan Listrik

Oleh : Aria Yopianita

Apa itu angin?

Angin diartikan sebagai udara yang bergerak, pergerakan ini disebabkan oleh perbedaan tekanan
atmosfer yang muncul sebagai akibat dari perbedaan temperatur. Ketika udara bergerak dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, kita merasakan udara yang bergerak itu, adalah angin.
Sedangkan energi angin adalah proses di mana angin digunakan untuk menghasilkan energi mekanik
atau listrik. Sejak berabad – abad yang lalu, manusia sudah memanfaatkan energi angin, dari
menggerakkan perahu layar sederhana, menggiling biji-bijian dengan kincir angin, hingga produksi listrik
yang sebenarnya berkat pengubah energi angin dengan menggunakan turbin angin.

Secara umum, ada 2 jenis turbin angin, yaitu :

a. Turbin Angin Sumbu Horizontal (Horizontal Axis Wind Turbine)


Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak
menara. Seperti pada gambar dibawah ini

b. Turbin Angin Sumbu Vertikal (Vertical Axis Wind Turbine).


Turbin angin sumbu vertikal/tegak (TASV) memiliki poros/sumbu rotor utama yang disusun tegak
lurus. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini

Pada artikel ini, kita hanya akan membahas turbin angin yang lebih banyak digunakan, yaitu Turbin
Angin Sumbu Horizontal (Horizontal Axis Wind Turbine).
Turbin angin yang berfungsi sebagai pembangkit listrik pertama dibangun menjelang akhir abad
kesembilan belas dengan tujuan memasok listrik ke desa-desa kecil yang terisolasi.
Saat ini terdapat sekitar 26 perusahaan di dunia yang mengkhususkan diri dalam produksi turbin angin
Adapun komponen – komponen utama pada turbin angin adalah :

1. Tower, adalah salah satu bagian terpenting. Fungsinya sebagai struktur pendukung turbin angin
dan memiliki fungsi menyerap getaran yang dihasilkan oleh gerakan putar bilah.
2. Blades, yang dioptimalkan secara aerodinamis untuk menangkap tenaga maksimum dari angin
dan mentransfernya ke hub rotor. Setiap bilah biasanya memiliki panjang 20 m atau lebih,
tergantung pada tingkat daya.
3. Rotor, adalah bagian berputar dari turbin angin. Hub rotor menahan bilah turbin angin saat
terhubung ke gearbox melalui poros kecepatan rendah. Di sini kita bisa menemukan sistem
kendali nada. Berkat kontrol nada, bilah diputar pada sumbu longitudinalnya untuk mengubah
sudut serang sesuai dengan arah angin. Mekanisme ini juga menghalangi putaran rotor saat
angin terlalu kencang, atau terlalu lemah.
4. Nacelle, bukan hanya sebagai rumah yang menampung semua komponen pembangkit, seperti:
kotak roda gigi, sistem pengereman dan generator, tetapi juga sistem kontrol nada dan sistem
yaw, yang bertanggung jawab atas orientasi rotor turbin angin menuju angin.
5. Sebuah anemometer juga ditempatkan di bagian belakang nacelle, yang berfungsi secara
konstan mendeteksi arah angin. Setiap kali ada perubahan arah angin, anenometer
mengirimkan sinyal ke sistem yaw, yang kemudian memutar seluruh nacelle dan membantu
rotor dan bilahnya, untuk menemukan angin dengan sudut terbaik.

Lalu, bagaimana sesungguhnya cara turbin angin menghasilkan energi listrik?

Pertama – tama, bilah-bilah turbin tersebut mulai berputar ketika angin mencapai apa yang disebut
“kecepatan angin sela”, yaitu titik di mana turbin mulai menghasilkan listrik dari putarannya. Kemudian
rotor yang terhubung ke poros penggerak, akan berputar di dalam necelle. Energi rotasi dari poros
penggerak kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator, dengan mekanisme induksi
elektromagnetik untuk menghasilkan tegangan listrik.
Selain komponen – komponen yang telah disebutkan diatas, ada satu lagi elemen penting dalam
transmisi daya turbin angin yaitu pengganda kecepatan. Karena putaran bilah rotor rendah, pengali
kecepatan di dalam kotak roda gigi digunakan dengan tujuan untuk memperkaya nilai kecepatan
putaran yang lebih tinggi, yang dibutuhkan oleh generator listrik untuk menghasilkan tenaga listrik.
Sebagian besar ladang angin juga dilengkapi dengan inverter, yang berfungsi untuk mengubah arus
searah menjadi arus bolak-balik pada 220 volt, sehingga cocok untuk suplai jaringan listrik atau untuk
pemakaian langsung kerumah.

Kemudian, pertanyaan selanjutnya berapakah jumlah bilah yang paling efisien pada sebuah turbin
angin?

Umumnya digunakan sebuah turbin angin dengan 3 bilah yang masing - masing ditempatkan pada
sudut 120 derajat dari satu sama lain, karena mempunyai kekuatan putaran bagus disamping juga
efisiensi biayanya sedangkan turbin dengan 4 bilah berarti lebih berat sehingga kekuatan putarannya
menjadi lebih lemah dan juga memakan lebih banyak biaya, begitu juga turbin angin dengan 2 bilah akan
mendapatkan kinerja yang serupa dengan turbin 3 bilah, tetapi akan membutuhkan dimensi yang lebih
besar dan karenanya biayanya tentu akan lebih tinggi juga.

Anda mungkin juga menyukai