SEDIAAN: KAPSUL
A. Dasar Teori
Kapsul adalah sediaan yang mengandung satu macam bahan obat atau lebih yang
dimasukkan ke dalam cangkang atau wadah kecil yang umumnya dibuat dari gelatin
(Suparman, 2019). Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, dimana satu
macam bahan obat atau lebih bahan yang dimasukkan ke dalam cangkang atau wadah
kecil yang umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Kebanyakan kapsul yang beredar di
pasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien. Selain itu terdapat
sediaan kapsul yang dapat disisipkan ke dalam rektum sehingga obat dilepaskan dan
diabsorbsi di tempat tersebut, atau isi kapsul dapat dipindahkan dari cangkang gelatin dan
digunakan sebagai pengukur yang dini dari obat-obat bentuk serbuk. Cangkang dapat
larut dan dipisahkan dari isinya (Ansel, 2011).
2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan
berbau tidak enak
3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam lambung sehingga obat cepat
diabsorpsi
4. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda-
beda sesuai kebutuhan pasien
5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan zat tambahan atau
penolong seperti pada pembuatan pil maupun tablet
(Syamsuni,2006).
Sedangkan kerugian pemberian bentuk sediaan kapsul adalah sebagai berikut:
1. Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat
menahan penguapan.
3. Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul
(Syamsuni, 2006).
Cangkang kapsul kelihatannya keras, tetapi sebenarnya masih mengandung air dengan
kadar 10-15%. Jika disimpan di tempat yang lembab, kapsul akan menjadi lunak dan
melengket satu sama lain serta sukar dibuka karena kapsul itu dapat menyerap air dari
udara yang lembab. Sebaliknya, jika disimpan di tempat yang terlalu kering, kapsul itu
akan kehilangan airnya sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Oleh karena itu,
penyimpanan kapsul sebaiknya dalam tempat atau ruangan yang:
2. Terbuat dari botol gelas, tertutup rapat dan diberi bahan pengering
3. Terbuat dari wadah botol plastik, tertutup rapat yang juga diberi bahan pengering
(Syamsuni, 2006).
Bobot atau volume obat yang diisikan kedalam kapsul tergantung pada sifat atau
bahan obat itu sendiri. Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul biasanya
berdasarkan pengalaman atau pengerjaan secara eksperimental. Sebagai pedomannya dapat
Contoh merk dagang dari sediaan kapsul adalah vermint, diapet NR, laxing, dsb.
B. Resep
1. Resep Asli
S.s.d.d. 1
Pro: Karina
R/ : Recipe : Ambillah
mg : miligramma : miligram
No. : numero : sebanyak
2. Resep standar
1. Doxycycline
100 x 10 = 1000 mg = 1 gr (untuk 10 kapsul)
2. Lactosum
Berat 1 kapsul penuh = 250 mg
1 kapsul = 100 mg
Berat lactosum dalam 1 kapsul = 250 – 100 = 150 mg
Berat lactosum dalam 10 kapsul = 150 mg x 10 = 1500 mg / 1,5 gr.
3. Cangkang kapsul
Berat kapsul 250 mg = 4 grains
No. cangkang = 7 – 4 = 3
E. Khasiat Obat
Antibiotik yang di gunakan untuk infeksi saluran napas, infeksi saluran kemih, acne
vulgaris, penyakit menular seksual (infeksi oleh chlamydia trachomatis), uretritis non
gonococcal, chancroid sebagai alternatif untuk pengobatan gonorea dan sifilis, serta
malaria.
2. Bahan
Doxycycline 1 g
Lactosum 1,5 g
G. Cara Kerja
H. Etiket
Setelah Makan
Cangkang tidak
Wadah tertutup rapat,
boleh dibuka, 19 Oktober
terlindung cahaya dan udara
obat harus 2021
sejuk
dihabiskan
Gabriela Lois Joelyne
I. Wadah Akhir
Wadah akhir yang digunakan adalah cangkang kapsul yang tertutup baik dan rapat, serta
terlindung dari cahaya.
J. Daftar Pustaka
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.
Ansel, H.C., Popovich, N.G., Allen, L.V., 2011, Pharmaceutical Dosage Form and Drug
delivery System Ninth Edition, London, New York.
Syamsuni H.A., 2006, Ilmu Resep, EGC, Jakarta.