Anda di halaman 1dari 10

TINJAUAN TEORI

KELUARGA BERENCANA

A. Tinjauan Medis
1. Pengertian
Keluarga Berencana adalah suatu proses memilih kapan dan akan mempunyai anak
( Kaplan,2002;46 )
Menurut WHO yang dikutip oleh Harianto ( 2004 ) adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif – obyektif
tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi,
alat atau obat – obatan ( Mochtar, Rustam,1998;255 )

2. Tujuan Keluarga Berencana


a. Mencegah kematian ibu dan anak.
b. Pengaturan kehamilan.
c. Pembinaan ketahanan keluarga.
d. Peningkatan kesejahteraan keluarga.

3. Sasaran Keluarga Berencana


a. Ibu dengan penyakit kronis.
b. Usia ibu < 20 tahun atau > 30 tahun dengan jumlah anak > 3 orang.
c. Ibu yang sudah pernah melahirkan > 5 x melahirkan.
d. Ibu dengan riwayat persalinan yang buruk.Keluarga dengan sosial ekonomi yang
kurang memadai

4. Metode KB yang efektif


Beberapa metode KB yang efektif bagi keluarga pasangan usia subur adalah :
a. Cara sederhana : pantang berkala, senggama terputus, menyusui bayi.
1) Pantang berkala : pantang melakukan hubungan suami istri pada saat –
saat tertentu,misal : pada saat hari raya keagamaan.
2) Senggama terputus : Melakukan senggama tetapi ejakulasi dilakukan di
luar kelamin wanita/istri.
3) Menyusui bayi : Kadar steroid yang tinggi mengakibatkan pematangan sel
ovum (ovulasi) tidak terjadi.
Ketiga cara tersebut di atas, masih belum cukup aman untuk menghindari kehamilan.

b. Alat : kondom, diafragma, IUD.


1) Kondom
Keuntungan :
 Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan.
 Murah an mudah dipakai
 Tidak perlu resep dokter.
 Pria turut berkontrasepsi.
 Mencegah ejakulasi dini.
 Melindungi PMS dan HIV AIDS.
Kerugian :
 Angka kegagalan tinggi.
 Sensitivitas penis tinggi.
 Dipakai setiap kali berhubungan.
 Mengurangi kenikmatan.
 Kondom bekas  pembuangan sulit.
 Sedia setiap hubungan sex
2) Diafragma
Merupakan mangkuk karet yang dipasang di dalam vagina,mencegah
sperma masuk ke dalam saluran reproduksi.

Keuntungan :
 Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan.
 Pemakaina dikontrol sendiri oleh klien.
 Segera dirasakan efektifitasnya.
Kerugian :
 Dipakai setiap kali hubungan sex.
 Perlu pengukuran awal.
 Perlu spermatisida.
 Merepotkan cara memasangnya.
 Dibiarkan dalam vagina sampai 6 jam setelah koitus.
3) IUD (alat kontrasepsi dalam rahim/ AKDR)
Merupakan alat yang dimasukkan ke dalam rahim dalam masa
reproduksi untuk mencegah kehamilan.
Keuntungan :
 Tidak menimbukan resiko terhadap kesehatan.
 Tidak perlu mengganti setiap kali akan hubungan.
 Lebih praktis dan hemat.
 Dapat dijamin keamanannya.
Kerugian :
 Menimbulkan floting darah kadang – kadang
 Merepotkan cara memasangnya dan tidak dapat dilakukan sendiri.
 Kadang – kadang terjadi keputihan
 Menimbulkan ketidaknyamanan pada saat hubungan
c. Obat – obatan : Spermatisida, hormonal.
1) Spermatisida : contoh tissu vagina, tablet, busa, krim yang berisi
spermasid untuk mematikan sperma sebelum memasuki vagina.
Keuntungan :
 Berfungsi sebagai pelicin.
 Efek samping sistemik tidak ada.
 Mudah memakainya.
 Tidak perlu resep.
 Segera bekerja efektif.
Kerugian :
 Angka kegagalan tinggi.
 Efektif 1 – 2 jam.
 Mahal dan persediaan sulit.
 Menunggu 7 – 10 menit.
 Beberapa klien merasa seperti terbakar genetalianya.
2) Hormonal : obat kontrasepsi yang mengandung hormonal seperti estrogen
dan progesteron.
a) Kontrasepsi mantap (kontap) : suntik, susuk dan pil.
 Susuk
adalah alat kontrasepsi ynag terdiri dari 6 batang susuk lembut
yang mengandung hormon.
Keuntungan :
 Daya guna tinggi.
 Perlindungan jangka panjang.
 Tidak menunggu kegiatan senggama.
 Dapat dcabut setiap saat sesuai kebutuhan.
 Ekonomis.
Kerugian :
 Masa lama haid memanjang.
 Perdarahan bercak antara 2 siklus.

 Amenore dalam beberapa bulan.


 Kombinasi pola di atas.
 Suntik
KB suntik cocok sekali digunakan pada ibu-ibu yang baru saja
bersalin dan menyusui anaknya
Keuntungan :
 Efektivitas tinggi
 sederhana pemakaiannya
 cukup menyenangkan bagi akseptor (injeeksi hanya 4x
setahun)
 reversible
 cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak
Kerugian :
 sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur
(spoting, breakhtrough, bleeding)
 dapat menimbulkan amenorea
 Pil
Keuntungan :
 Efektifitas tinggi.
 Tidak menimbulkan perdarahan.
 Mudah pemakaian.
 Tidak mengganggu hubungan seksual
Kerugian :
 Mahal
 Diminum setiap hari.
 Barat badan meningkat.

5. Tempat pelayanan KB
a. Dokter dan bidan praktek swasta.
b. Lembaga masyarakat seperti : posyandu, kelompok akseptor KB.
c. Lembaga kesehatan seperti : Rumah Sakit, puskesmas, klinik swasta
6. Kebiasaan tidak sehat (merokok, mengkonsumsi alcohol, obat-obatan)
7. Status perkawinan
8. Riwayat social
9. Tempat lahir Situasi hidup
10. Pekerjaan Pendidikan
11. Sumber pendukung Sumber stress

 
B. Tinjauan Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat menstruasi
Frekuensi, siklus dan lama haid terakhir
b. Riwayat kontrasepsi
Metode yang pernah digunakan dan alasan penghentian
Metode yang terakhir digunakan dan pemakaian terakhir
c. Riwayat obstetri
Tipe kelahiran gender
Lama gestasi komplikasi
Lama persalinan Berat lahir
kesehatan anak-anak saat ini dan tempat tinggalnya
perasaan tentang kehamilan terdahulu atau pengalaman melahirkan
d. Riwayat pembedahan
Masalah gynekologi termasuk HPV, herpes, gonorhoe, sifilis
Penyakit organic
Pembedahan, kecelakaan, hospitalisasi
Masalah psikiatri, termasuk penyakit jiwa, depresi, ansietas, mania, serangan
panic
Obat-obatan (saat ini dan masa lalu)
e. Riwayat keluarga
Risiko penyakit genetic, termasuk latar belakang etnis
Riwayat obstetric, termasuk riwayat keguguran, kembar, preeklamsi
Hubungan kekerabatan

2. Diagnosa Keperawatan
a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kondisi, kebutuhan tindakan dan
pemilihan yang tepat tentang alat kontrasepsi
b. Ansietas berhubungan dengan kemungkinan terjadinya kegagalan akibat pemasangan
/ pemakaian alat KB
3. Rencana Asuhan Keperawatan
a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kondisi, kebutuhan tindakan dan
pemilihan yang tepat tentang alat kontrasepsi
Tujuan : pengetahuan klien tentang alat kontrasepsi bertambah
Kriteria hasil :
 mampu memilih alat kontrasepsi yang sesuai
 mampu menyebutkan manfaat dari penggunaan alat kontrasepsi (KB)
Intervensi Keperawatan :
 HE tentang Keluarga Berencana (KB) meliputi tujuan KB, sasaran KB,
metode yang efektif
R : Memberikan informasi untuk membantu klien/pasangan memahami dan
memutuskan sesuatu
 Kaji tingkat pengetahuan klien/pasangan, kesiapan dan kemampuan untuk
belajar. Dengarkan , bicara dengan tenang dan berikan waktu untuk bertanya
dan meninjau materi
R : Memberikan informasi yang perlu untuk mengembangkan rencana
perawatan
 Diskusikan dengan klien/pasangan implikasi jangka pendek dan jangka
panjang penggunaan alat kontrasepsi
R : Memungkinkan klien/pasangan untuk membuat keputusan berdasarkan
informasi
 Kolaborasi dengan dokter untuk pemilihan yang tepat dan terapi yang sesuai
apabila ada gangguan
R : Mendukung keputusan klien/pasangan dan membantu mengurangi risiko
terganggunya kesehatan

b. Ansietas berhubungan dengan kemungkinan terjadinya kegagalan akibat pemasangan


/ pemakaian alat KB
Tujuan : klien mengungkapkan kenyamanan dan tidak terjadi kecemasan
Kriteria hasil :
 klien tampak rileks
 P : 60-100x/menit
 N : 20x/menit
Intervensi Keperawatan :
 Observasi tanda-tanda vital (P, N, TD)
R : Tanda vital klien mungkin berubah karena kecemasan. Tanda vital yang
stabil menunjukkan penurunan tingkat kecemasan
 Tinjau ulang penyebab, sumber dan manifestai kecemasan
R : Mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan
kemungkinan pilihan/intervensi
 Jelaskan prosedur, intervensi keperawatan dan tindakan
R : Pengetahuan tentang alasan aktivitas ini dapat menurunkan rasa takut
akibat ketidaktahuan
 Pertahankan komunikasi terbuka, diskusikan kemungkinan efek samping dan
keuntungan penggunaan alat KB
R : Informasi dan jawaban atas pertanyaan dapat membantu menurunkan
ansietas dan meningkatkan kepercayaan diri klien dan pasangan
 Anjurkan penggunaan teknik relaksasi (misal : latihan nafas dalam)
R : Mencegah kelelahan otot dan memberikan kesempatan untuk partisipasi
aktif dan meningkatkan rasa kontrol
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anticemas
R : Memblok system syaraf yang meningkatkan kecemasan
4. Evaluasi
a. Klien dan pasangan memiliki pengetahuan tentang keluarga berencana
b. Klien mampu memilih alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai
c. Klien mengungkapkan kenyamanan dan tidak terjadi kecemasan
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk perencanaan


dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC

Doenges, Marylinn E. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku kedokteran,
Jakarta.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta ; EGC

Sarwono P. ( 1999). Ilmu Kandungan, Yayasan bina pustaka, edisi 2, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai