Definisi
Definisi
KELOMPOK IV :
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari
hari pertama haid terakhir (syaifuddin, 2006).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak konsepsi yang berakhir sampai permulaan persalinan
(Manuaba,2008).
Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya
pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan
diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika,2009).
Jadi, kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin yang
diawali dengan adanya pembuahan dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi
di hitung dari hari pertama haid terakhir.
Diabetes melitus merupakan kelainan herediter dengan ciri influensi
atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah
tinggi, dan berkurangnya glikogenesis (Wahyu Purwaningsih, 2010).
Mengalami gangguan diabetes disaat hamil dapat mengakibatkan
dampak buruk bagi sang ibu dan juga janin yang tengah dikandungnya.
2. Etiologi
Penyakit diabetes melitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan
karena kurangnya jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubuh yang
dibutuhkan untuk membawa glukosa melewati membran sel.
3. Patofisiologi
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan
karbohidrat yang menunjang pemasukan makanan bagi janin serta
persiapan menyusui. Glukosa dapat difusi secara tetap melalui plasenta
pada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai
kadar dalam darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga
kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar dalam janin. Pengendalian
yang utama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain
yaitu estrogen, steroid, plasenta laktogen. Akibat lambatnya reabsorbsi
makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan menuntut
kebutuhan insulin. Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat
mencapai 3 kali dari keadaan normal yang disebut: tekanan diabetogenik
dalam kehamilan. Secara fisiologis telah terjadi retensi insulin yaitu bila
ditambah dengan estrogen eksogen ia tidak mudah menjadi hipoglikemia.
Yang menjadi masalah bila seorang ibu tidak mampu meningkatkan
produksi insulin sehingga relatif hipoinsulin yang mengakibatkan
hiperglikemia / diabetes kehamilan. Retensi insulin juga disebabkan oleh
adanya hormon estrogen, progesteron, kortisol, prolaktin dan plasenta
laktogen yang mempengaruhi reseptor insulin pada sel sehingga
mengurangi fungsi insulin. keadaan yang disebut hiperglikemia, sehingga
dapat menyembuhkan kondisi kompensasi tubuh seperti meningkatkan
rasa haus (polidipsi) mengekskresikan cairan (poliuri), mudah lapar
(polifagi)
4. Klasifikasi Diabetes Melitus
Tipe diabetes mellitus dapat dibedakan menjadi:
a. DM Tipe 1 (IDDM) Insulin dependent diabetes mellitus atau
tergantung insulin (T1) yaitu kasus yang memerlukan insulin dalam
pengendalian kadar gula darah.
b. DM Tipe 11 (NIDDM) Non insulin dependent diabetes mellitus atau
tidak tergantung insulin (TT1) yaitu kasus yang tidak memerlukan
insulin dalam pengendalian kadar gula darah
c. Diabetes mellitus gestasional (DMG) atau diabetes laten yaitu
diabetes yang hanya timbul dalam kehamilan. Pengobatan tidak
memerlukan insulin cukup dengan diit saja.
5. Klasifikasi Diabetes Melitus
Faktor risiko ibu hamil dengan diabetes melitus adalah :
a. Riwayat keluarga dengan diabetes melitus
b. Glukosuria dua kali berturut-turut
c. Obesitas
d. Keguguran kehamilan yang tidak bisa dijelaskan (abortus spontan)
e. Adanya hidramnion
f. Kelahiran anak sebelumnya besar
g. Umur mulai tua
h. Herediter
6. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala klinis patogenesis Diabetes Melitus menurut Mansjoer,
(2000), yaitu sebagai berikut :
a. Polifagia.
b. Poliuria
c. Polidipsi
d. Lemas
e. BB menurun
f. Kesemutan
g. Gatal.
h. Mata kabur
i. Pruritus vulva.
j. Ketonemia
k. Glikosuria
l. Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
m. Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
n. Gula darah puasa > 126 mg/dl.
7. Penatalaksanaan medik
a. Terapi diet
b. Terapi insulin
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
KELOMPOK IV :
2. Komposisi Keluarga
Hub. Imunisas
No. Nama L/P Umur Pend. KB
Kel. i
1 Ny. A P Istri 32 Th SMA Lengkap
3. Genogram
65 600 57
60
22
? 21
35 32
Keterangan :
: Laki-laki : Garis Perkawinan
: Meninggal
Penjelasan :
GI : Kedua orang tua Tn. M dan Ny. A masih sehat wa’alafiat
4. Tipe keluarga
a. Jenis tipe keluarga : Keluarga Inti (terdiri ayah, ibu,)
5. Suku bangsa (etnis)
a. Latar belakang etnik keluarga atau anggota kelurga : suku bugis
b. Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang
secara etnis bersifat homogen).uraikan : Keluarga Tn. M tinggal
di desa Tancung, suku bugis rumah terbuat dari kayu atau rumah
panggung
c. Kegiatan-kegiatan keagaman ,sosial ,budaya,reakreasi,pendidikan
(apakah kegiatan-kegiatan ini berada dalam kelompok
kultur/budaya keluarga ) : Keluarga Tn. M mengikuti kegiatan
keagamaan seperti hari raya islam.
d. Kebiasan-kebiasan diet dan berbusana(tradisonal atau modern ) :
berbusana modern
e. Struktur kekuasan keluarga tradisional atau”modern”: kekuasaan
di anut oleh kepala keluarga
f. bahasa(bahasa-bahasa)yang digunakan dirumah : bahasa
indonesia dan bahasa bugis
g. penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
(apakah keluarga mengunjungi pelayan praktik ,terlibat dalam
praktik –praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki
kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan). : keluarga
Tn. M mengunjungi pelayanan praktik jika kesehatan terganggu.
6. Agama dan percayaan yang mempengaruhi kesehatan :
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan
beragaman : tidak.
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama
atau organisasi keagamaan : 90%
b. Agama yang dianut oleh keluarga : Islam
c. Kepercayaan –kepercayaan dan nilai –nilai keagamaan yang
dianut dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal
kesehatan.: hanya percaya kepada ajaran islam
7. Status sosial ekonomi kelurga : ekonomi keluarga Tn. M sederhana
dan interaksinya dengan tetangga baik
Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1. DS: Kehamilan Resiko tinggi
- Klien mengatakan tidak terhadap
nafsu makan Sel beta pangkreas perubahan nutrisi
- Klien mengatakan rusak / terganggu kurang dari
mengalami kesulitan kebutuhan
untuk mempertahan
asupan makanan Produksi insulin
program dietnya meningkat
sebelum hamil
DO:
- Mual dan muntah Hiperglikemi
- Konjungtiva anemis
Resiko perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Makrosomia
Rumusan Masalah
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi
kurang tepat
2. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan peningkatan
kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi.
3. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau anemia,
hipoksia jaringan dan perubahan respon umum.
Prioritas Masalah
Dari prioritas masalah diatas dapat disusun urutan diagnosa keperawatan sebagai
berikut :
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi
kurang tepat. (skor : 3,2)
2. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau anemia,
hipoksia jaringan dan perubahan respon umum. (skor : 3,2)
3. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan peningkatan
kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi. ( skor : 2,9)
Intervensi Keperawatan
III Resiko tinggi Setelah diberikan Kehamilan Ny. 1. Kaji TTV Ny.A
terhadap cedera Setelah 2. Berikan
asuhan A sehat-sehat Ny.A
maternal dilakukan pemahaman
keperawatan mampu kepada Ny.A
berhubungan kunjungan
selama 3 hari mencegah tentang cedera
dengan diharapkan
ketidakadekuatan diharapkan Ny.A terjadinya maternal.
mampu mencegah mampu resiko tinggi 3. Anjurkan Ny.A
kontrol diabetik,
profil darah resiko tinggi mencegah terhadap untuk istirahat
abnormal atau cedera maternal terjadinya cedera
anemia, hipoksia resiko tinggi maternal
jaringan dan terhadap
perubahan respon cedera
umum. maternal
Implementasi dan Evaluasi
No. Tgl. Jam Tindakan TT. Tgl. Jam Catatan Perkembangan TT.
Dx Perawat Perawat
I Sabtu, 1. Menimbang berat badan Selasa , S : Ny. A mengatakan akan
30/11/2019 setiap kunjungan prenatal 3/12/2019 memperhatikan asupan
09.00 2. Menganjurkan Ny. A untuk 10.00 nutrisinya.
lebih memperhatikan O : Ny. A terlihat tidak
asupan nutrisinya anemis, masih mual
3. Merikan edukasi tentang muntah
pentingnya memperhatikan A : Masalah teratasi
asupan nutrisi. P : Hentikan intervensi