Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA

DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

PADA IBU HAMIL TERHADAP KELUARGA Tn. M TERUTAMA Ny. A

KELOMPOK IV :

ST. RAHMA 16 14201 034


FIRDAUS 16 14201 009
FATMAWATI 16 14201
AYU GUSTIKASARI 16 14201
RIKI RUSANDA 16 14201
ST. NURJANNAH 16 14201

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
2019

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari
hari pertama haid terakhir (syaifuddin, 2006).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak konsepsi yang berakhir sampai permulaan persalinan
(Manuaba,2008).
Kehamilan merupakan proses yang diawali  dengan adanya
pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan
diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika,2009).
Jadi, kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin yang
diawali dengan adanya pembuahan dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi
di hitung dari hari pertama haid terakhir.
Diabetes melitus merupakan kelainan herediter dengan ciri influensi
atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah
tinggi, dan  berkurangnya glikogenesis (Wahyu Purwaningsih, 2010).
Mengalami gangguan diabetes disaat hamil dapat mengakibatkan
dampak buruk bagi sang ibu dan juga janin yang tengah dikandungnya.
2. Etiologi
Penyakit diabetes melitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan
karena kurangnya jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubuh yang
dibutuhkan untuk membawa glukosa melewati membran sel.
3. Patofisiologi
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan
karbohidrat yang menunjang pemasukan makanan bagi janin serta
persiapan menyusui. Glukosa dapat difusi secara tetap melalui plasenta
pada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai
kadar dalam darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga
kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar dalam janin. Pengendalian
yang utama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain
yaitu estrogen, steroid, plasenta laktogen. Akibat lambatnya reabsorbsi
makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan menuntut
kebutuhan insulin. Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat
mencapai 3 kali dari keadaan normal yang disebut: tekanan diabetogenik
dalam kehamilan. Secara fisiologis telah terjadi retensi insulin yaitu bila
ditambah dengan estrogen eksogen ia tidak mudah menjadi hipoglikemia.
Yang menjadi masalah bila seorang ibu tidak mampu meningkatkan
produksi insulin sehingga relatif hipoinsulin yang mengakibatkan
hiperglikemia / diabetes kehamilan. Retensi insulin juga disebabkan oleh
adanya hormon estrogen, progesteron, kortisol, prolaktin dan plasenta
laktogen yang mempengaruhi reseptor insulin pada sel sehingga
mengurangi fungsi insulin. keadaan yang disebut hiperglikemia, sehingga
dapat menyembuhkan kondisi kompensasi  tubuh seperti meningkatkan
rasa haus (polidipsi) mengekskresikan cairan (poliuri), mudah lapar
(polifagi)
4. Klasifikasi Diabetes Melitus
Tipe diabetes mellitus dapat dibedakan menjadi:
a. DM Tipe 1 (IDDM) Insulin dependent diabetes mellitus atau
tergantung insulin (T1) yaitu kasus yang memerlukan insulin dalam
pengendalian kadar gula darah.
b. DM Tipe 11 (NIDDM) Non insulin dependent diabetes mellitus atau
tidak tergantung insulin (TT1) yaitu kasus yang tidak memerlukan
insulin dalam pengendalian kadar gula darah
c. Diabetes mellitus gestasional (DMG) atau diabetes laten  yaitu
diabetes yang hanya timbul dalam kehamilan. Pengobatan tidak
memerlukan insulin cukup dengan diit saja.
5. Klasifikasi Diabetes Melitus
Faktor risiko ibu hamil dengan diabetes melitus adalah :
a. Riwayat keluarga dengan diabetes melitus
b. Glukosuria dua kali berturut-turut
c. Obesitas
d. Keguguran kehamilan yang tidak bisa dijelaskan (abortus spontan)
e. Adanya hidramnion
f. Kelahiran anak sebelumnya besar
g. Umur mulai tua
h. Herediter
6. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala klinis patogenesis Diabetes Melitus menurut Mansjoer,
(2000), yaitu sebagai berikut :
a. Polifagia.
b. Poliuria
c. Polidipsi
d. Lemas
e. BB menurun
f. Kesemutan
g. Gatal.
h. Mata kabur
i. Pruritus vulva.
j. Ketonemia
k. Glikosuria
l. Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
m. Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
n. Gula darah puasa > 126 mg/dl.
7. Penatalaksanaan medik
a. Terapi diet
b. Terapi insulin
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

PADA IBU HAMIL TERHADAP KELUARGA Tn. M TERUTAMA Ny. A

KELOMPOK IV :

ST. RAHMA 16 14201 034


FIRDAUS 16 14201 009
FATMAWATI 16 14201
AYU GUSTIKASARI 16 14201
RIKI RUSANDA 16 14201
ST. NURJANNAH 16 14201

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
2019

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn. M
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Honorer
Alamat : Baru Tancung
Nomor tlp : 082344868001

2. Komposisi Keluarga

Hub. Imunisas
No. Nama L/P Umur Pend. KB
Kel. i
1 Ny. A P Istri 32 Th SMA Lengkap

3. Genogram

65 600 57
60

22
? 21

35 32

Keterangan :
: Laki-laki : Garis Perkawinan

: Perempuan : Garis Keturunan

: Pasien : Tinggal Serumah

: Meninggal

Penjelasan :
GI : Kedua orang tua Tn. M dan Ny. A masih sehat wa’alafiat

GII : Tn. M anak kedua menikah dengan Ny. A anak pertama

4. Tipe keluarga
a. Jenis tipe keluarga : Keluarga Inti (terdiri ayah, ibu,)
5. Suku bangsa (etnis)
a. Latar belakang etnik keluarga atau anggota kelurga : suku bugis
b. Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang
secara etnis bersifat homogen).uraikan : Keluarga Tn. M tinggal
di desa Tancung, suku bugis rumah terbuat dari kayu atau rumah
panggung
c. Kegiatan-kegiatan keagaman ,sosial ,budaya,reakreasi,pendidikan
(apakah kegiatan-kegiatan ini berada dalam kelompok
kultur/budaya keluarga ) : Keluarga Tn. M mengikuti kegiatan
keagamaan seperti hari raya islam.
d. Kebiasan-kebiasan diet dan berbusana(tradisonal atau modern ) :
berbusana modern
e. Struktur kekuasan keluarga tradisional atau”modern”: kekuasaan
di anut oleh kepala keluarga
f. bahasa(bahasa-bahasa)yang digunakan dirumah : bahasa
indonesia dan bahasa bugis
g. penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
(apakah keluarga mengunjungi pelayan praktik ,terlibat dalam
praktik –praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki
kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan). : keluarga
Tn. M mengunjungi pelayanan praktik jika kesehatan terganggu.
6. Agama dan percayaan yang mempengaruhi kesehatan :
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan
beragaman : tidak.
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama
atau organisasi keagamaan : 90%
b. Agama yang dianut oleh keluarga : Islam
c. Kepercayaan –kepercayaan dan nilai –nilai keagamaan yang
dianut dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal
kesehatan.: hanya percaya kepada ajaran islam
7. Status sosial ekonomi kelurga : ekonomi keluarga Tn. M sederhana
dan interaksinya dengan tetangga baik

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga baru menikah
C. Riwayat Kesehatan keluarga inti
1. Riwayat keluarga sebelumnya : keluarga Tn. M tidak pernah
menderita penyakkit serius
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Puskesmas terdekat
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga : Komunikasi keluarga Tn. M baik
2. Struktur kekuatan keluarga : Keluarga saling mendukung dalam
menyelesaikan
3. Struktur peran : Tn. M sebagai kepala keluarga berperan sebagai
pemimpin, tanggungjawab sebagai kepala keluarga, dan menafkahi
keluarga. Ny. A berperan sebagai istri dan ibu, akan tetapi tambahan
kerjaannya menjual sembako kecil.
4. Nilai atau norma keluarga : keluarga menganut agama islam yaitu
menerapkan sopan santun, mengucapkan salam, dan rajin beribadah
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif : Dalam keluarga Tn. M menerapkan saling menghargai
satu sama lain.
2. Fungsi Sosialisasi : Keluarga Tn. M interaksinya baik antara keluarga
dengan tetangga.
3. Fungsi ekonomi : Ekonomi keluarga Tn. M sederhana
F. Pemeriksaan fisik
1. Identitas
Nama : Ny. A
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
2. Keadaan umum           : baik
3. Kesadaran                   : composmentis
4. Status emosional         : stabil
5. Tanda vital                  :
Tekanan darah : 120/80mmhg             Nadi    : 72x/menit
Pernafasan : 25x/menit                  Suhu    : 36.50c
BB : kg                          TB       : 150cm
6. Keluhan/riwayat penyakit saat ini : mual, muntah, polidipsi, poliphagi,
poluri, nyeri tekan perut dan retinopati
7. Riwayat penyakit sebelumnya : Ny. A tidak pernah menderita penyakit
menular
8. Pemeriksaan Fisik
Kepala : messocepal. Tidak ada benjolan, bersih, tidak berketombe
Wajah : simetris, tidak ada odema, ada cloasma gravidarum
Telinga : simetris, terdapat lubang telinga
 Mata : simetris, kerusakan penglihatan atau retinopati,
konjungtiva anmis
Hidumg : simetris, tidak polip, tidak ada sekret
Mulut : simetris, tidak labioskisis/palatoskisis, tidak karies gigi
Leher : tidak ada pmbesaran vena jugularis, kelenjar parotis/limfe
Dada : simetris, tidak retraksi dinding dada.
Payudar : simetris, putting menonjol, colustrum(-hyperpigmentasi
Abdomen  : linea(+), striae(+), tfu 3 jari atas pusat.
 Palpasi 
Leopold I        : pada bagian fundus teraba bulat, lunak, dan ridak
melenting yaitu bokong janin.
Leopold II      : pada bagian kanan ibu teraba panjang, datar, keras
yaitu punggung janin, pada bagian kiri ibu teraba bagian-bagian
kecil yaitu ekstremitas janin.
Leopold III     : Pada bagian terendah teraba bulat, keras, melenting
yaitu kepala janin.
Leopold IV     : Bagian terendah janin belum masuk PAP
 Auskultasi
DJJ  : 144x/menit
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada udema,jari lengkap
Ekstermitas bawah  : Simetris, tidak ada udema,jari lengkap
Genitalia luar : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan
9. Pemeriksaan penunjang            
Cek GDS = 220 mg/dl
10. Data penunjang
GDP: 120 mg/dl
2 jam sesudah makan: 140mg/dl
HbA1c : 7%
G. Harapan Keluarga
Ny A berharap penyakitnya bisa sembuh dan calon bayinya sehat-sehat

Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1. DS: Kehamilan Resiko tinggi
- Klien mengatakan tidak terhadap
nafsu makan Sel beta pangkreas perubahan nutrisi
- Klien mengatakan rusak / terganggu kurang dari
mengalami kesulitan kebutuhan
untuk mempertahan
asupan makanan Produksi insulin
program dietnya meningkat
sebelum hamil
DO:
- Mual dan muntah Hiperglikemi
- Konjungtiva anemis

Tidak nafsu makan

Resiko perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

2. DS : Diabetes mellitus ibu Resiko cedera


- Klien mengatakan janin
mengalami penyakit Insulin ibu tidak
DM menembus sawar
D0 : plasenta
- TFU : 3 jari diatas
umbilicus
Hiperinsulinemia
janin

Makrosomia

Janin kontak kuat


dengan pelvic

Resiko cedera janin

3. DS: Kehamilan Resiko tinggi


2. - Klien mengatakan terhadap cedera
lemah, pusing, Sel beta pangkreas maternal
lelah rusak / terganggu
- Klien mengatakan
penglihatan kabur
dan sakit kepala Produksi insulin
DO: meningkat
- Hasil pemeriksaan
LAB : Gula darah
puasa Ny. Hiperglikemi
Didapatkan hasil
120 mg/dl
- Hasil pemeriksaan
fisik Tidak nafsu makan
TD : 120/80 mmhg
N: 72x/m
P: 25x/m Resiko tinggi terhadap
S: 36.50c cedera maternal

Rumusan Masalah
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi
kurang tepat
2. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan peningkatan
kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi.
3. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau anemia,
hipoksia jaringan dan perubahan respon umum.
Prioritas Masalah

Diagnosa I : Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan


berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang
tepat.
No Kriteri Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah Penyakit DM
- Ancaman 2 1 2/3 x 1 =2/3 sangat beresiko
kesehatan pada perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh pada ibu
akan mengancam
kesehatan ibu dan
janinnya.
2. Kemungkinan Perubahan nutrisi
masalah dapat kurang dari
diubah kebutuhan tubuh
- Dengan mudah 2 2 2/2 x 2 = 2 dapat diubah
dengan mengatur
pol makan yang
baik
3. Potensi masalah Dapat dicegah
untuk dicegah dengan mengatur
- Cukup 2 1 2/3 x 1 = pola makan,
2/3 selalu mengontrol
glukosa.
4. Menonjolnya Masalah DM
masalah harus ditangani
- Masalah berat 2 1 2/2 x 1 = 1 cepat karena jika
harus segera nutrisi ibu
ditangani terganggu maka
nutrisi janin juga
akan sangat
terganggu dan
akan berdampak
pada calon
bayinya.
Total 4,2
Diagnosa II : Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan
peningkatan kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi.

No Kriteri Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masala Peningkatan kadar
- Ancaman 2 1 2/3 x 1 = glukosa maternal
kesehatan 2/3 sangat
mengancam
kesehatan janin
bisa terjadi cedera
janin.
2. Kemungkinan Peningkatan kadar
masalah dapat glukosa dapat
diubah 1 2 1/2 x 2 = 1 diubah jika selalu
- Hanya memperhatikan
sebagian pola makanannya
dan kontrol
glukosanya
3. Potensi masalah Peningkatan kadar
untuk dicegah glukosa
- Rendah 1 1 1/3 x 1 = pencegahannya
1/3 rendah karena jika
kadar glukosa
selalu meningkat
maka sulit untuk
menstabilkan
apalagi seorang
ibu hamil
4. Menonjolnya Masalah
masalah peningkatan kadar
- Masalah berat 2 1 2/2 x 1 = 1 glukosa harus
harus segera ditangani dengan
ditangani cepat karena
sangat berdampak
pada ibu bahkan
bisa terjadi cedera
janin
Total 2,9
Diagnosa III : Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau anemia, hipoksia
jaringan dan perubahan respon umum.
No Kriteri Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masala Ketidakadekuatan
- Ancaman 2 1 2/3 x 1 = kontrol diabetik
kesehatan 2/3 sangat
mengaancam
kesehatan ibu dan
biasa terjadi
cedera maternal
2. Kemungkinan Dapat diubah
masalah dapat dengan cara selalu
diubah 1 2 1/2 x 2 = 1 mengontrol
- Hanya diabetik dan
sebagian menjaga selalu
kesehatan
3. Potensi masalah Potensi masalah
untuk dicegah dapat dicegah
- Cukup 2 1 2/3 x 1 = dengan rutin
2/3 mengontrol
diabetik dan
memeriksa
kesehatannya
4. Menonjolnya Masalah harus
masalah ditangani segera
- Masalah berat 2 1 2/2 x 1 = 1 karena jika tidak
harus segera adekuat
ditangani mengontrol
diabetik akan
berisiko pada
cedera maternal.
Total 3,2

Dari prioritas masalah diatas dapat disusun urutan diagnosa keperawatan sebagai
berikut :
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi
kurang tepat. (skor : 3,2)
2. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau anemia,
hipoksia jaringan dan perubahan respon umum. (skor : 3,2)
3. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan peningkatan
kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi. ( skor : 2,9)
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan umum Tujuan Kriteria Standar Intervensi


khusus
I Resiko tinggi Setelah diberikan Setelah Ibu akan Ny. A mampu 1. Timbang berat
terhadap perubahan asuhan dilakukan mempertahanka lebih badan setiap
nutrisi kurang dari keperawatan kunjungan n asupan nutrisi memperhatika kunjungan
diharapkan Ny.
kebutuhan selama 3 hari n asupan prenatal
A lebih
berhubungan diharapkan memperhatika nutrisi 2. Anjurkan Ny. A
dengan kebutuhan nutrisi n asupan untuk lebih
ketidakmampuan Ny. A nutrisinya memperhatikan
mencerna dan dipertahankan asupan nutrisinya
menggunakan 3. Berikan edukasi
nutrisi kurang tepat. tentang
pentingnya
memperhatikan
asupan nutrisi.

II Resiko tinggi Setelah diberikan Setelah Agar Ny. A 1. Observasi kadar


terhadap cedera asuhan dilakukan dapat menjaga Ny. A mampu glukosa darah pada
janin berhubungan keperawatan kunjungan janinnya lebih mencegah Ny. A
dengan peningkatan diharapkan
selama 3 hari baik terjadinya 2. Anjurkan Ny.A
kadar glukosa mampu
maternal, diharapkan Ny. A mencegah resiko tinggi istirahat .
perubahan pada mampu mencegah terjadinya terhadap
sirkulasi. resiko tinggi resiko tinggi cedera janin
terhadap cedera terhadap
janin. cedera janin

III Resiko tinggi Setelah diberikan Kehamilan Ny. 1. Kaji TTV Ny.A
terhadap cedera Setelah 2. Berikan
asuhan A sehat-sehat Ny.A
maternal dilakukan pemahaman
keperawatan mampu kepada Ny.A
berhubungan kunjungan
selama 3 hari mencegah tentang cedera
dengan diharapkan
ketidakadekuatan diharapkan Ny.A terjadinya maternal.
mampu mencegah mampu resiko tinggi 3. Anjurkan Ny.A
kontrol diabetik,
profil darah resiko tinggi mencegah terhadap untuk istirahat
abnormal atau cedera maternal terjadinya cedera
anemia, hipoksia resiko tinggi maternal
jaringan dan terhadap
perubahan respon cedera
umum. maternal
Implementasi dan Evaluasi

No. Tgl. Jam Tindakan TT. Tgl. Jam Catatan Perkembangan TT.
Dx Perawat Perawat
I Sabtu, 1. Menimbang berat badan Selasa , S : Ny. A mengatakan akan
30/11/2019 setiap kunjungan prenatal 3/12/2019 memperhatikan asupan
09.00 2. Menganjurkan Ny. A untuk 10.00 nutrisinya.
lebih memperhatikan O : Ny. A terlihat tidak
asupan nutrisinya anemis, masih mual
3. Merikan edukasi tentang muntah
pentingnya memperhatikan A : Masalah teratasi
asupan nutrisi. P : Hentikan intervensi

II Minggu, 1. Mengobservasi kadar Selasa, S : Ny. A mengatakan selalu


1/12/2019 glukosa darah sewaktu pada 3/12/2019 cek glukosa darahnya
10.10 Ny. A 13.00 O : glukosa darah sewaktu
2. Menganjurkan Ny.A Ny.A : 210 mg/dl
istirahat agar glukosa darah A : Masalah belum teratasi
tidak meningkat P : Lanjutkan intervensi
III Senin, 1. Mengkaji TTV Ny.A Selasa, S : Ny. A mengatakan telah
2/12/2019 2. Memberikan pemahaman 3/12/2019 memahami tentang
10.15 kepada Ny.A tentang 13.30 cedera maternal
cedera maternal.
O : Ny.A terlihat telah
3. Menganjurkan Ny.A untuk
istirahat memahami tentang
cedera maternal
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta. Salemba Medika


Bobak, lowdermik, dan Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi
4. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede dan I N Chandranita Manuaba. 2007.Pemgantar
Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Purwaningsih, Wahyu dan Siti Fatmawati. 2010. Asuhan Keperawatan
Maternitas. Jogjakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai