Anda di halaman 1dari 2

2.1.

4 KONSENTRASI

Konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu “Pemusatan perhatian atau pikiran
pada suatu hal.”

Konsentrasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses, dimana seluruh pikiran dan perasaan
terfokus sepenuhnya pada objek atau kegiatan tertentu, sehingga otak akan reflek mengesampingkan
hal-hal lainnya, hanya objek yang merupakan target konsentrasilah yang menjadi fokus utama.

Konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan dan menjaga pikiran terhadap
suatu hal. Dengan kata lain, kegiatan tersebut dilakukan secara sadar dan tidak ada paksaan. Ketika
seseorang sedang berkonsentrasi, objek yang difokuskan hanya objek yang menjadi target utama
konsentrasi, sehingga informasi yang diperoleh hanyalah informasi yang telah dipilih. Fokus yang
ditajamkan meningkatkan kemungkinan seseorang dapat menyerap dan memahami informasi yang
didapat. (http://nataliapranata.blogspot.com/2016/12/upaya-meningkatkan-konsentrasi-belajar.html?
m=1)

 Ada tiga hal yang menyebabkan sulitnya seseorang untuk berkonsentrasi, yaitu:
1.      Faktor Eksternal yaitu lingkungan, sebagian besar orang akan merasa kesulitan untuk
berkonsentrasi ketika mereka berada di lingkungan yang bising.

2.      Faktor Internal, adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang menyebabkan
seseorang memiliki pikiran yang lamban sehingga dalam berkonsentrasi-pun lamban.

3.      Faktor Psikologis, seseorang yang tertekan atau sedang memiliki beban dalam pikirannya
cenderung mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.

 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar menurut Tonienase (2007)


konsentrasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti di bawah ini:

a. Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi, siswa akan
dapatmemaksimalkan kemampuan konsentrasi. Jika siswa dapat mengetahui faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap konsentrasi, siswa mampu menggunakan kemampuan siswa pada
saat dan suasana yang tepat. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar
adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.

b.ModalitasBelajar
Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiapinformasi yang diterima.
Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas guru dalammengembangkan strategi dan metode
pembelajaran di kelas akan meningkatkan konsentrasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya
pun akan meningkat pula. Semakin banyak informasi yang diterima dan diserap oleh siswa,
maka kemampuan berkonsentrasi pun harus semakin baik dan fokus dalam mengikuti setiap
proses pembelajaran. Banyak cara yang ditawarkan oleh para ahli dalam meningkatkan
konsentrasi belajar siswa, misalnya dengan cara meningkatkan gelombang alfa agar setiap
siswa dapat berkonsentrasi dengan baik (Depoter,dkkdalam Susanto, 2006), kemudian dapat
juga dengan mengatur posisi tubuh pada
saat belajar, dan mempelajari materi (informasi) sesuai dengan karakteristik siswa
itu sendiri.

BAB II halaman 14
c.Pergaulan
Pergaulan juga dapat mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran,
perilaku dan pergaulan mereka, dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang
dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, seperti faktor teknologi yang berkembang
saat ini contohnya televisi, internet, dll hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan
perilaku.

d.Psikologi
Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku
siswa dalam berkonsentrasi, misalnya karena adanya masalah dalam lingkungan
sekitar dan keluarga. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kedadaan psikologis
siswa, karena siswa akan kehilangan semangat dan motivasi belajar mereka,tentunya akan
berpengaruh juga terhadap tingkat konsentrasi siswa yang akan semakin menurun.
(www.phychologymania.com)

 ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi belajar sebagai berikut.


a. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan
masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki konsentrasi
belajar dapat ditengarai dengan: (1) kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila
diperlukan, (2) komprehensif dalam penafsiran informasi, (3) mengaplikasikan pengetahuan yang
diperoleh, (4) mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.

b. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku ini, siswa yang
memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai: (1) adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian
tertentu, (2) respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan, (3) mengemukakan
suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide dan sikap seseorang.

c. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat
ditengarai: (1) adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru, (2)
komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti.

d. Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai
adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.

Kesimpulan dari apa yang telah kami deskripsikan diatas, kami menyimpulkan bahwa
berbagai faktor dari bermain game dapat memberikan beberapa pengaruh baik positif maupun
negatif terhadap siswa. Diantara nya pengaruh yang positif yaitu dapat menghilangkan stress, rasa
jenuh, dan lain-lain. Namun, game juga dapat memberikan pengaruh negatif salah satu nya yaitu
pengaruh yang buruk terhadap konsentrasi siwa. Mereka dapat menjadi tidak fokus, tertinggal
pelajaran ataupun membuat siswa dapat telat mengumpulkan tugasnya.

BAB II halaman 15

Anda mungkin juga menyukai