Anda di halaman 1dari 6

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi

Transfer of Learning salah satu istilah yang mengacu kepada

proses penyaluran ilmu pengetahuan yang terjadi di dalam ruangan kelas

yang terjadi antara guru dan siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran,

konektifitas antara siswa dan guru sangatlah penting, hal itu dikarenakan

efektifitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh hal tersbebut. Menurut

L.D. Crow dan A. Crow, transfer belajar adalah pemindahan-pemindahan

kebiasaan berfikir, perasaan atau pekerjaan, ilmu pengetahuan atau

keterampilan, dari suatu keadaan ke keadaan belajar yang lain.

Pengetahuan dan keterampilan siswa sebagai hasi belajar pada masa

lalu seringkali mempengaruhi proses belajar yang sedang dialaminya

sekarang. Transfer dalam belajar yang biasa disebut dengan transfer

belajar (transfer of learning) itu mengandung arti pemindahan

keterampilan hasil belajar dari suatu situasi ke situasi berikutnya.

Kata “pemindahan keterampilan” tidak berkonotasi hilangnya

keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena digantikan

dengan keterampilan baru pada masa sekarang. Oleh sebab itu, definisi

diatas harus dipahami sebagai pemindahan pengaruh atau pengaruh

keterampilan melakukan sesuatu terhadap tercapainya keterampilan

melakukan sesuatu lainnya. Setiap pemindahan pengaruh (transfer)

seperti yang disebut di atas pada umumnya selalu membawa dampak

baik itu positif ataupunn negatif terhadap aktifitas dan hasil pembelajaran

materi pelajaran lain atau keterampilan lain.( Zulkifli 2019)


Belajar itu adalah suatu proses perubahan,perubahan-

perubahan itu tidak hanya perubahan lahir tetapi juga perubahan

batin ,tidak hanyaperubahan tingkah lakunya yang tampak ,tetapi

dapat juga perubahan-perubahan yang tidak dapat diamati.

Perubahan-perubahan itu bukan perubahan negatif,tetapi perubahan

yang positif ,yaitu perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau ke

arah perbaikan, Kata“belajar” itu sendiri sebenarnya sudah lama

muncul didalam persefektif pendidikan,sejak dari manusia baru

dilahirkan dimuka bumi hingga beranjak dewasa dan tua (Moh

Thoyyib 2020).

Transfer belajar berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar

dari mata pelajaran yang satu kemata pelajaran yang lain atau kehidupan

sehari-hari diluar lingkungan sekolah. Adanya pemindahan atau

pengalihan ini menunjukkan bahwa ada hasil belajar yang bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam memahami materi pelajaran

yang lain. Hasil belajar yang diperoleh dan dapat dipindahkan tersebut

dapat berupa pengetahuan, kemahiran intelektual, keterampilan motorik

atau afektif dan sebagainya. (Rudi 2019)

B. Jenis

C. Proses

Proses belajar adalah suatu hal yang kompleks, tetapi dapat

dianalisis dan dirinci dalam bentuk prinsip-prinsip belajar. Yang dimaksud

dengan prinsip di sini adalah hal-hal yang dapat dijadikan pegangan

dalam proses belajar. atau asas-asas Menurut Soejanto dalam bukunya


yang berjudul Bimbingan ke arah Belajar yang sukses, menyebutkan

bahwa prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut (Marius, 2020).

a. Belajar harus dengan rencana yang teratur

Bahwa dalam belajar haruslah memperhitungkan waktu dan

bahan yang akan dipelajari

b. Belajar harus dengan disiplin

Disiplin dapat dimulai dengan membiasakan untuk mematuhi

pembagian rencana-rencana disusun

c. Belajar harus dengan minat

Agar dapat belajar dengan hasil yang baik diperlukan minat yang

tinggi terhadap materi dipelajari.

d. Belajar harus dengan pengertian

belajar tidak hanya menghafal saja tetapi harus sampai pada

pengertian

yang jelas.

e. Belajar harus dengan rekreasi sederhana

belajar hendaknya diselingi dengan rekreasi, dengan harapan

belum terpecahkan ada kemungkinan akan ditemukan

pemecahannya sesuatu yang pada saat rekreasi.

f. Belajar barns dengan tujuan yang jelas

Dalam belajar harus ada tujuan yang hendak dicapai. Menurut

Rusyan bahwa dalam kegiatan belajar-mengajar harus

memperhatikan prinsip-prinsip belajar, yaitu :

1) Proses belajar adalah kompleks, namun terorgasnisasi

2) Motivasi sangat penting dalam belajar


3) Belajar dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks d. Belajar

proses generalisasi berbagai respon. (Marius, 2020)

D. Faktor

1. Faktor Internal.

Faktor internal adalah faktor-faktoryang berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor -

faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan factor psikologis.

a. Fisiologis.

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan

dengan kondisi fisik individu.

Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam:

1) keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada

umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar

seseorang. kondisi fisik yang sehat dan bugar akan

memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar

individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit

akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.

Oleh karena itu keadaan tonus jasmani sangatme-

mengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk

menjaga kesehatan jasmani.

2) keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses

belajar ber-langsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh

manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca

indra. Panca indra yang berfunsi dengan baik akan


mem-permudah aktivitas belajar dengan baik pula. dalam

proses belajar, merupakan pintu masuk bagi segala

informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia.

Sehingga manusia dapat menangkap dunia luar. Panca indra

yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah

mata dan telinga. Oleh karena itu, individu perlu menjaga

panca indra dengan baik, baik secara preventif maupun secara

yang bersifat kuratif. Dengan menyediakan sarana belajar yang

memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata

dan telinga secara periodik, mengonsumsi makanan yang

bergizi, dan lain sebagainya.

b. Faktor–faktor Psikologis.

psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor

psikologis yang utama mepengaruhi proses belajar adalah

kecerdasan, motivasi, minat, sikap dan bakat.

2. Faktor Eksternal

Selain karakteristik individu atau faktor-faktor endogen,

faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar bagi

individu. Dalam hal ini, faktor-faktor eksternal yang

memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua

golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan

non-sosial, (Rasel,2019).
a. Lingkungan sosial

ingkungan sosial sekolah, sepertiguru, administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar

bagi individu. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat

menjadi motivasi bagi siswa untuk belajarlebih baik

disekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi

teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi

pendorong bagi individu untuk belajar.

b. Lingkungan keluarga.

Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.

Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga

(letak rumah), pengelo-laankeluarga, semuannya dapat

memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan

anatara anggota keluarga, orang tua, anak, kakak, atau adik

yang harmonis akan membantu individu melakukan aktivitas

belajar dengan baik.

E. Dampak

Anda mungkin juga menyukai